Anda di halaman 1dari 2

KORUPSI YANG TERKAIT DENGAN PERBUATAN CURANG

PEMBORONG DAN INTERN RUMAH SAKIT BERBUAT CURANG PADA


PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT

KASUS

Beberapa waktu lalu telah terjadi kerusakan bangunan baru di RS X akibat adanya gempa yang
terjadi di kota T dengan kekuatan 6,9 skala ricther. Guncangan gempa memang dirasakan
lumayan besar hingga kebeberapa daerah dan mengakibatkan terjadinya kerusakan termasuk
kerusakan yang terjadi di RS X. Gedung yang mengalami kerusakan merupakan gedung yang
dikategorikan gedung baru, karena gedung tersebut belum lama didirikan. Gedung tersebut
adalah gedung Thalasemia dan gedung berlantai tiga yang terdiri dari ruang Radiologi, HCU dan
Laboratorium. Kerusakan yang terjadi tergolong cukup parah, namun kerusakan yang cukup
parah justru hanya terjadi di bangunan baru tersebut, bangunan lama yang ada disekitarnya tidak
mengalami kerusakan yang berarti.

Dengan adanya kerusakan yang hanya terjadi pada bangunan baru menimbulkan banyak
pertanyaan “Mengapa justru bangunan baru yang rusak, bukan bangunan lama yang sudah
berumur?” , pertanyaan itu lah yang muncul dari beberapa pegawai IPSRS (Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit) setelah selesai mengecek semua gedung rumah sakit.

Melihat keadaan yang seperti itu, membuat bagian IPSRS menilai bahwa sepertinya konstruksi
bangunan baru tersebut kurang kuat karena bahan bangunan yang digunakan kurang berkualitas.
Padahal telah diketahui pasti jika rumah sakit menerima dana yang cukup besar untuk
pembangunan tersebut, namun kualitas bangunan yang dihasilkan tidak sesuai dengan dana yang
disediakan.

IPSRS kemudian mencurigai jika sepertinya telah terjadi penggelapan dana pembangunan oleh
oknum tertentu. IPSRS berusaha mencari tau tentang kecurigaannya itu dengan menemui Wakil
Direktur Pembangunan dan Keuangan untuk menanyakan tentang laporan pembelanjaan pada
saat pembangunan gedung baru.
Setelah didapatkan laporan pembelanjaannya dan dilakukan pengecekan ternyata didapatkan
kejanggalan antara harga bahan-bahan bangunan yang tertera dalam laporan dengan harga
bahan-bahan bangunan yang ada di toko-toko. Terdapat banyak sekali selisih antara harga
sebenarnya dengan harga yang ada pada laporan pembelanjaan.

Dengan adanya bukti itu IPSRS meyakini jika memang benar telah terjadi penggelapan dana
yang dilakukan oleh Wakil Direktur Pembangunan dan Keuangan, Bendahara dan Pemborong
pada saat dilakukan pembangunan gedung baru tersebut. IPSRS kemudian melaporkan kepada
KPK mengenai dugaan penggelapan dana ini, agar dapat diselidiki dan ditindak lanjuti sesuai
dengan ketetapan hukum yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai