ASAS PERANCANGAN

ASAS FUNGSIONAL
Nama Bangunan : New Stob Hill Hospital
Letak : Stobhil, England
Arsitek : SKM Anthony Hunts

Asas fungsional arsitektur sesungguhnya mengedepankan guna dari arsitektur yang

dirancang, dan juga perannya bagi manusia itu sendiri. Fungsi berbeda dengan guna, hal ini
menyebabkan sering tertukarnya asas fungsional dengan asas utilitas. Fungsi arsitektur lebih
cenderung kepada tujuan dibuatnya arsitektur tersebut, sedangkan untuk guna lebih kepada
pemanfaatan bangunan tersebut oleh manusia yang melakukan kegiatan didalamnya. Asas
fungsional sendiri meliputi sepuluh prinsip perancangan, yakni principle of totality, time,
value, resources, synthesis, iteration, change, relationships, competence, dan service.

New Stob Hill Hospital sendiri mempunyai fungsi arsitektur sebagai sebuah tempat
berlindung (dalam hal ini pasien dan dokter serta asisten asistennya) dan juga sebagai sebuah
pernyataan status. Sebagai tempat berlindung dimaksudkan untuk menampung pasien yang
harus menjalani rawat inap, juga bagi para dokter untuk bekerja dengan baik pada ruangan
ruangan yang sudah ditetapkan kegunaannya.

Sebagai sebuah pernyataan status, sejarah rumah sakit ini pada masa lalunya kurang begitu
baik. Reputasi dari rumah sakit ini dikenali para masyarakat sekitar kurang baik, sehingga
orang yang sakit ragu-ragu untuk datang ke rumah sakit tersebut. Seiring berjalannya waktu
maka dibangunlah kembali rumah sakit ini, dengan mengutamakan kenyamanan bagi pasien
maupun para petugas rumah sakit. Dengan dibangunnya kembali rumah sakit ini, dengan
tampilan fasad yang baru yang tentu lebih baik daripada sebelumnya, masyarakatpun mulai
menaruh kepercayaan kepada rumah sakit ini. Selain para petugas yang sudah semakin mahir
dan dengan peralatan yang canggih, orang juga terkesan dengan bentuk dari bangunan ini.

Rumah sakit harus bisa menangani pasien dengan cepat dan tepat. Waktu yang diperlukan
pasien untuk menunggu dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain sebisa mungkin
dipersingkat, maka pengorganisasian ruang oleh arsitek disini sangat diperhatikan, sehingga
pasien dapat tiba di ruang yang diinginkan pada waktu yang tepat dan meminimalkan tekanan
dan kecemasan yang dirasakan baik oleh pasien maupun keluarganya.

Pintu masuknya dibuat langsung mengarah kepada sebuah ruang besar tempat dimana
resepsionis berada. Dari sini pasien dapat langsung melihat unit-unit dari rumah sakit yang
berada di lantai dua sampai dengan lantai empat. Petunjuk yang diletakkan sangat mudah
untuk diikuti dengan perletakkan yang sesuai. Selain itu di lantai satu juga terdapat kafe dan

Akses menuju lantai diatasnya terdiri dari tangga, eskalator, dan juga elevator. Kondisi dari
rumah sakit ini juga termasuk sangat kondusif bagi pasien, yang mana keadaannya tidak
begitu sehat, untuk merasakan ketenangan dan membutuhkan suasana serta keadaan yang
tenang.

Dengan pencahayaan yang cukup, menjadikan suasana di lorong-lorong rumah sakit tidak
menjadi gelap. Untuk menghemat penggunaan listrik, pada siang hari bukaan dan juga
adanya atap yang terbuat dari kaca mengakibatkan cahaya matahari diluar dapat menembus
ke ruang-ruang. Untuk pemilihan warna, menggunakan warna warna pastel, serta adanya
bagian dari bangunan yang menggunakan material kayu menjadikan interior dan eksterior
menjadi suatu irama yang berkesinambungan.

Sebagian dari pengunjung bukanlah pasien maupun keluarga pasien, banyak mahasiswa
arsitektur yang ingin merasakan sendiri bangunan tersebut. Ada juga yang hanya sekedar
minum kopi di kafe rumah sakit, banyak pula yang mengambil gambar rumah sakit dari
dalam sehingga pihak keamanan harus menertibkan agar kondisi rumah sakit tetap stabil dan
tetap menjalankan fungsinya dengan baik.

Rumah sakit ini meraih banyak penghargaan setelah diresmikan, diantaranya The World’s
First Geriatric Unit In 1953, World’s First Test-tube Baby Boy In 1979, The New Generation
Ambulatory Care And Diagnostics (Acad) Facility, In 2010, The First Scottish Hospital To
Win ‘World’s Best Small Hospital’.