1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mutu (kualitas) pelayanan kesehatan menurut Wijono (1999) adalah
derajat dipenuhinya standar profesi atau standar operasional prosedur (SOP)
dalam pelayanan pasien dan terwujudnya hasil-hasil outcome seperti yang
diharapkan oleh profesi maupun pasien yang meliputi pelayanan, diagnosa terapi,
prosedur atau tindakan penyelesaian masalah klinis. Sedangkan menurut Giebing
(1994), kualitas pelayanan kesehatan adalah tercapainya kriteria keberhasilan
pelayanan yang telah ditentukan. Peningkatan mutu dan Keselamatan Pasien
adalah upaya untuk meningkatkan mutu secara keseluruhan dengan terus menerus
mengurangi risiko terhadap pasien dan staf baik dalam proses klinis maupun
lingkungan fisik, demi tercapai keinginan masyarakat untuk mendapatkan
pelayanan yang berkualitas. Selain pelayanan kesehatan yang berkualitas juga
dituntut pelayanan yang menjunjung/berorientasi pada keselamatan pasien.
Cross & Blue dalam Giebing 1994 mengemukakan bahwa kualitas
pelayanan kesehatan berhubungan dengan lima karakteristik proses pelayanan
kesehatan yaitu 1) dapat dicapai; 2) diterima masyarakat; 3) komprehensif, 4)
berkesinambungan dan 5) terdokumentasi. Akreditasi RS merupakan upaya
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit yang dilakukan dengan membangun
sistem dan budaya mutu. Melalui akreditasi RS diharapkan ada perbaikan sistem
di RS yang meliputi input, process dan product output (meliputi output dan
outcome), sehingga tercapai pelayanan yang berkualitas meliputi safety,
satisfaction, selfcare, anxiety, comfort dan knowledge. a. Terjadi tren peningkatan
jumlah tindakan pembedahan yang signifikan. b. Waktu tunggu operasi elektif
masih di bawah standar c. Ringkasan pencapaian SPM Kamar Operasi.
Perkembangan pelayanan kesehatan selalu bergerak dinamis mengikuti
perkembangan teknologi. Ukuran kemajuan suatu negara sebagai salah satu para
meternya adalah derajat kesehatan rakyatnya dengan kata lain adalah pelayanan
kesehatan rakyatnya dengan kata lain adalah pelayanan kesehatannya.
2
Pelayanan operasi kecil sebagai bagian integral pelayanan kesehatan intra
rumah sakit juga selalu berusaha mengikuti perkembangan kemajuan tersebut.
Untuk itu dalam rangka memenuhi pelayanan yang baik, maka dibutuhkan sebuah
pedoman pengorganisasian unit operasi. Dalam hal penyusunan sebuah organisasi
unit operasi, pimpinan rumah sakit bekerja dengan kepala bidang pelayanan untuk
dapat mengetahui jumlah dan jenis staf yang dibutuhkan.
Melalui buku ini kami harapkan pembaca bisa melihat sekilas gambaran
tentang RS Telaga Bunda dan lebih spesifik lagi tentang tata organisasi di unit
operasi.
B. Tujuan
1) Terwujudnya pelayanan kesehatan prima yang memenuhi kaidah
keselamatan pasien (Patient Safety)
2) Terwujudnya pelayanan rumah sakit yang bermutu tinggi dengan tarif
yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
3) Terwujudnya SDM yang profesional dan berorientasi kepada pelayanan
pelanggan.
4) Terwujudnya kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh sumber
daya manusia rumah sakit.
C. Ruang Lingkup
Unit kamar Bedah merupakan tempat yang potensial menyebabkan
infeksi bagi pasien dan petugas sehingga harus dilakukan pengendalian infeksi
secara menyeluruh meliputi lingkungan unit kamar operasi, peralatan, petugas
dan melaksanakan pemantauan secara teratur dan berkesinambungan.
Pelayanan unit kamar operasi juga harus dapat mempertimbangkan
aspek emosional pasien dengan melakukan persiapan pra pembedahan yang
baik dan hal ini hanya dapat dilakukan dengan pemberian informasi yang
sejelas-jelasnya kepada pasien/keluarganya.
Tehnik unit kamar Bedah merupakan suatu aturan tentang bagaimana
cara bekerja di unit kamar operasi secara baik dan benar, dengan tujuan agar
tidak terjadi penyulit akibat pembedahan. Oleh karena itu semua orang yang
3
bekerja di kamar operasi harus memahami serta melaksanakan tehnik unit
kamar Bedah.
D. Batasan Operasional
Untuk membantu lebih mengarahkan pemahaman tentang isi bahasa
buku ini, perlu kami buatkan batasan istilah penting yang terkait dengan
pelayanan Unit Kamar Bedah di Rumah Sakit Telaga Bunda.
1. Bangunan gedung
Adalah konstruksi bangunan yang diletakkan secara tetap dalam suatu
lingkungan, di atas tanah, tepat manusia melakukan kegiatannya.
2. Sarana
Segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba
oleh panca indera dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan
merupakan bagian dari gedung ini.
3. Unit Kamar Operasi
Adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan
pembedahan, baik elektif maupun akut yang membutuhkan keadaan suci
hama (Steril).
4. Ruang tunggu pengantar
Ruang dimana keluarga atau pengantar pasien menunggu. Di ruang ini
perlu disediakan tempat duduk dengan jumlah yang sesuai dengan
aktifitas pelayanan bedah tersebut.
5. Ruang Penerimaan
a. Pasien bedah dibaringkan di tempat tidur khusus ruang operasi . Untuk
pasien bedah yang datang menggunakan tempat tidur dari ruang lain,
pasien tersebut dipindahkan ke tempat tidur khusus ruang operasi rumah
sakit.
b. Selanjutnya pasien di bawa ke ruang induksi atau langsung ke ruang
operasi
6. Ruang operasi
a. Digunakan untuk melakukan tindakan operasi/ pembedahan.
4
b. Pasien di pindahkan dari strecher khusus ruang operasi ke meja operasi
c. Anastesi di lakukan disini
8. Ruang pemulihan
a. Ditempatkan dekat dengan ruang operasi dan diawasi oleh perawat ruang
pemulihan
b. Di ruangan ini pasien di pantau terus menerus karena pembiusan yang
dilakukan.
c. Setiap tepat tidur pasien pasca operasi dilengkapi dengan oksigen,
suction dan monitor pasien.
9. Ruang ganti pakaian
a. Disediakan untuk di gunakan oleh petugas Unit Kamar Operasi
b. Di bedakan untuk pria dan wanita
c. Disediakan lemari pakaian dengan kunci yang pegang oleh masing-
masing petugas
10. Ruang dokter dan perawat
Berfungsi sebagai ruang istirahat dokter dan perawat
11. Ruang Makan (pantry)
Berfungsi sebagai ruang makan perawat dan team
12. Scrub
a. Bak cuci tangan bagi petugas yang akan melakukan operasi
b. Berada di sela – sela koridor kamar operasi
c. Persyaratan tepat scrub :
Terdapat keran siku minimal untuk 2 (dua)
Aliran air pada setiap scrub cukup
Tersedia cairan desinfektan
Sikat kuku
13. Ruang Utylisasi ( kotor )
Spoehoek terdiri dari fasilitas untuk membuang kotoran:
14. Ruang jenitor
Untuk menyimpan barang peralatan kebersihan dan ruang tempat barang-
barang kotor yang dibungkus plastik kuning.
5
15. Infomed Consent
Adalah Persetujuan tertulis dari pasien atau keluarganya terhadap tindakan/
pembedahan & pembiusan.
16. Dokter Bedah
Adalah Dokter spesialis dari berbagai disiplin ilmu yang diberikan
kewenangan melakukan tindakan pembedahan.
17. One Day Care
Adalah penanganan/tindakan yang memerlukan perawatan di rumah sakit
tidak melebihi 6 jam.
18. Premedikasi
Adalah pemberian obat tertentu sebelum pembiusan untuk memberikan
ketenangan bagi pasien yang akan menjalani operasi termasuk juga
mengurangi hipersalivasi dan rangsangan muntah.
19. Ruang Pemulihan.
Adalah ruangan tempat pemantauan pasien pasca operasi atau pasca
pembiusan.
20. Aseptik
Adalah tindakan untuk membersihkan alat/bahan/tempat dari kuman
21. Sterilisasi
Adalah proses membuat alat/bahan/tempat menjadi steril atau bebas dari
kuman
22. Steril
Adalah Kondisi menunjukkan suatu alat/bahan/tempat bebas dari
mikroorganisme termasuk spora dan endospora
23. On Call
Adalah Menyediakan tenaga/ petugas unit kamar operasi dengan
memanggil ke rumah sakit.
6
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT TELAGA BUNDA
7
Rumah Sakit Telaga Bunda masih terus melakukan pembenahan sampai saat
ini, seiring dengan tuntutan pelayanan kesehatan masyarakat yang makin
meningkat. Sejumlah dokter ahli dan sarana kesehatan di Rumah Sakit Telaga
Bunda terus dilengkapi untuk menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan prima di
Rumah Sakit tersebut.
8
BAB III
STANDAR KETENAGAAN DAN STANDAR FASILITAS
Jenis Tenaga
1. Tim bedah, terdiri dari :
a. Ahli bedah
b. Asisten Ahli Bedah
c. Perawat instrumen (Scrub nurse)
d. Perawat Sirkuler (Circulating nurse)
e. Ahli/ perawat anestesi
2. Staff perawat kamar operasi terdiri dari:
a. Perawat kepala kamar operasi
b. Perawat pelaksana
B. Distribusi Ketenagaan
Jumlah ketenagaan di unitbedah sentral Rumah Sakit Telaga Bunda adalah
sebanyak 5 orang perawat bedah. Yang terdiri dari kategori :
1. Kepala ruangan
9
Adalah seorang perawat lulusan sarjana keperawatan dengan yang
mendapat tugas dan wewenang jabatan sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Rumah Sakit Telaga Bunda. Kepala ruangan berkerja setiap hari
Senin – Sabtu pukul 07.00 – 14.00 WIB. Hari libur dan Hari besar libur
2. Perawat pelaksana bertugas di dalam kamar operasi dengan rincian sebagai
berikut :
Ruang Kamar Operasi
Sejumlah 1 orang kepala tim, 1 orang perawat asisten, 2 orang perawat
instrument, 1 orang perawat sirkuler
C. Pengaturan Jaga
1. Pengaturan jadwal dinas perawat unit kamar Bedah dibuat kepala ruangan
unit kamar Bedah.
2. Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan direalisasikan ke
perawat pelaksana.
3. Untuk tenaga perawat yang memiliki keperluan penting pada hari tertentu,
maka perawat tersebut dapat mengajukan permintaan cuti ke bagian
kepegawaian
4. Setiap tugas jaga / shift harus ada perawat penanggung jawab shift (PJ
Shift) dengan syarat pendidikan minimal D III keperawatan dan masa kerja
minimal 2 tahun, serta memiliki sertifikat pelatihan bedah.
5. Jadwal dinas kamar operasi emergensi terbagi atas dinas pagi, dinas sore,
dinas malam. Jadwal dinas di unit kamar Bedah adalah dinas pagi.
6. Apabila ada tenaga perawat jaga karena sesuatu hal sehingga tidak dapat
jaga sesuai jadwal yang telah ditetapkan (terencana), maka perawat yang
bersangkutan harus memberitahu kepala Ruangan ± 2 jam sebelum dinas
pagi, 4 jam sebelum dinas sore atau dinas malam sudah memberitahukan
kepada kepala ruangan.
10
D. Denah Ruangan
Denah ruangan unit kamar Bedah :
5
2 1
3
4
Keterangan :
1. Kamar Ganti
2. Kamar Bahan, Alat,Obat, dan Wastafel cuci tangan
3. Ruang operasi
4. Ruang pulih sadar (rr)
5. Kamar mandi
E. Standar Fasilitas
Ruang unit kamar bedah letaknya di lantai III gedung perawatan intensif, yang
memiliki bagian-bagian :
1. Bagian-bagian kamar operasi
Secara umum lingkungan kamar operasi terdiri dari 3 area :
a) Area bebas / hijau (Un restricted area)
Pada area ini petugas dan pasien tidak perlu mengunakan pakaian khusus
kamar operasi
Area bebas meliputi :
1) Ruang tunggu pasien
2) Ruang administrasi
3) Ruang Istirahat perawat
4) Ruang ganti baju
5) Ruang Istirahat dokter
11
6) Ruang makan
7) Kamar mandi dan WC
b) Area semi ketat / kuning (semi restricted area)
Pada area ini petugas wajib mengenakan pakaian khusus kamar operasi
yang terdiri atas topi, masker, baju dan celana operasi
Area semi ketat meliputi :
1) Ruang persiapan /premedikasi
2) Ruang pulih (RR)
3) Ruang resusitasi bayi baru lahir
4) Ruang penempatan alat-alat medis
5) Ruang depo farmasi
c) Area ketat / terbatas / merah (restricted area)
Pada area ini petugas wajib mengenakan pakaian khusus kamar operasi
lengkap dan melaksanakan prosedur aseptik
Area ketat meliputi :
1) Ruang cuci tangan
2) Ruang induksi
3) Ruang pembedahan
Area ini petugas wajib mengenakan pakaian khusus kamar operasi
lengkap yaitu topi, masker, baju dan celana operasi serta
melaksanakan prosedur aseptik.
2. Standar Peralatan Kamar Operasi
a. Ruang Persiapan
Ruang Persiapan dan premedikasi mempunyai peralatan sebagai berikut:
- Strecher (tempat tidur)
- Tiang infus
- Rak baju pasien
- Suction pump
- Oksigen dinding
- Bedside monitor
- Bengkok Alat Cukur
12
b. Ruang Pemulihan
Ruang Pemulihan mempunyai peralatan sebagai berikut :
- Emergency Trolley berisi : Obat-obat, cairan infus, infus set, papan
resusitasi, dan peralatan sesuai standar Rumah Sakit.
- Oksigen Wall
- Suction Pump
- DC Shock
- Strecher pasien
- Bedside Monitor
- Almari alkes (Infus pump. Sharingpump dan lainnya)
- Infant warmer
c. Ruang Perawat
Kelengkapan Ruang perawat terdiri dari ;
- Komputer dan printer
- Buku penjadwalan
- Buku registrasi
- Buku telp.
- Buku ekspedisi (PA. Penyerahan dan peminjaman alat / barang)
- Formulir – formulir pasien
d. Ruang Cuci tangan
Memiliki tempat cuci tangan, tempat sikat, desinfektan dalam tempatnya,
APD ( apron, kacamata, masker , topi ) dan tempat desinfektan kaca mata
googel.
e. Kamar Operasi I
tersedia bedside monitor, mesin anestesi, meja operasi, meja linen, meja
mayo (Instrument operasi), standar infuse, elektrocauter, mesin suction,
meja anastesi dan peralatan asesoris lainnya
j. Instrumen Dasar
Set Instrumen yang ada di unit kamar operasi Rumah Sakit Telaga
Bunda dikelola Intern oleh Kamar operasi.
k. Resusitasi dan Gawat Darurat
13
Unit kamar operasi memiliki trolley emergensi yang berisi obat-obatan
dan alkes-alkes yang telah ditetapkan dalam standar prosedur. unit kamar
operasi Rumah Sakit Telaga Bunda siap menghadapi kejadian bencana
(disaster) dengan menyiapkan tenaga-tenaga yang terlatih.
14
15
BAB IV
STRUTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT TELAGA BUNDA
16
1. MANAGER KEPERAWATAN
1. Nama Jabatan
Manager Keperawatan
2. Atasan Langsung
Direktur
3. Atasan Tidak Langsung
Ketua Yayasan
4. Bawahan
(langsung) Kasi Keperawatan, (secara tidak langsung) seluruh kepala unit,
Perawat dan Bidan yang bekerja dalam bidang pelayanan kesehatan RS
Telaga Bunda.
5. Kompetensi Jabatan
a. Jenis pendidikan : S1 Keperawatan / DIII Keperawatan
b. Pengalaman Kerja : S1 Keperawatan 1 tahun, DIII Keperawatan 2
tahun
c. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani
d. Usia : Minimal 25 tahun
e. Mempunyai ketrampilan kepemimpinan dan komunikasi.
6. Tugas Pokok
Manager Keperawatan mempunyai tugas pokok mengkoordinir,
melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan di
bidang keperawatan dan kebidanan.
7. Uraian Tugas
a. Menyusun rencana pelaksanaan program Bidang Keperawatan
berdasarkan rencana kerja dan kebijakan yang ada agar tugas pokok
dan fungsi dapat dilaksanakan dengan efektif;
b. Mempelajari kebijakan direktur, rencana kerja di lingkungan
keperawatan, literature, peraturan perundang-undangan yang berlaku
bagi Bidang Keperawatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas;
17
c. Menyusun rencana kerja dan anggaran biaya Bidang Keperawatan
dengan menganalisis usulan dari Kepala Seksie Keperawatan dan unit
pelayanan terkait;
d. Menyusun tata cara kerja di lingkungan Bidang Keperawatan yang
meliputi uraian tugas, pendistribusian tugas dan penentuan target kerja
bawahan serta pengendalian pelaksanaannya;
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Kepala Seksi Keperawatan dan
kinerja seluruh perawat/bidan yang berada dibawah tanggung
jawabnya;
f. Mendistribusikan tugas kepada Kepala Seksi sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya agar pekerjaan dapat terlaksana;
g. Mengendalikan pelaksanaan program dan kegiatan Seksi Keperawatan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai
rencana;
h. Mengkoordinasikan pelaksanaan program dan kegiatan perawat/bidan
pada semua unit pelayanan kesehatan seperti Unit Rawat Jalan, Unit
Rawat Inap, Unit Gawat Darurat, Unit Rawat HCU, Unit Kamar
Operasi, Unit Perinatologi dan Unit VK berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana;
i. Mengkoordinasikan kegiatan Peningkatan Mutu dan Keselamatan
Pasien (PMKP) agar berjalan sesuai rencana;
j. Mengkoordinasikan bahan peningkatan kualitas SDM Perawat/Bidan
berdasarkan peraturan standar pelayanan minimal (SPM) untuk
peningkatan kualitas kinerja mereka yang akan meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan;
k. Melaksanakan pertemuan berkala dengan Kepala Seksi di lingkungan
Bidang Keperawatan untuk memantau dan membahas masalah
perawat/bidan;
l. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas yang ada kaitannya dengan unit
kerja di lingkungan rumah sakit berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk sinkronisasi;
18
m. Mengevaluasi dan merumuskan kegiatan pelaksanaan program Bidang
Keperawatan untuk mengetahui tingkat pencapaian program,
permasalahan yang dihadapi serta upaya pemecahannya dengan
mengarahkan, membimbing, menegur, memberikan usulan, sanksi dan
penghargaan untuk peningkatan kinerja perawat/bidan;
n. Mengevaluasi kegiatan Kepala Seksi dan tenaga
keperawatan/kebidanan melalui SKP untuk pengembangan karier
pegawai (berkoordinasi dengan Bidang Pelayanan Medis);
o. Mendisposisi naskah dinas sesuai dengan kewenangannya untuk tertib
administrasi; dan
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai bidang
tugas (dalam hal ini tugas dalam melaksanakan akreditasi Rumah Sakit
melalui kegiatan Pokja).
8. Wewenang
a. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas kepada staf
pelaksana (perawat/bidan) di unit pelayanan;
b. Memberikan rekomendasi kepada bagian administrasi untuk izin cuti
kepada staf pelaksana (perawat/bidan) yang mengajukan sesuai dengan
aturan dan kondisi di unit kerja, berkoordinasi dengan bidang
Pelayanan Medis;
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan sumber daya
manusia, peralatan dan mutu asuhan keperawatan/kebidanan;
d. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan sebagai
wewenang Manager Keperawatan;
e. Menghadiri rapat berkala dengan Pimpinan Rumah Sakit untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan;
f. Membuat jadwal jaga untuk perawat/bidan di Rawat Inap RS Telaga
Bunda.
9. Indikator Terlaksananya Tugas tanggung jawab
a. Adanya program kerja tahunan pelayanan Bidang Keperawatan;
19
b. Terlaksananya pelayanan bidang keperawatan/kebidanan di setiap unit
pelayanan dengan protap/SPO sesuai standar. (Adanya hasil evaluasi
terhadap kinerja dari setiap perawat/bidan di setiap unit pelayanan);
c. Adanya jadwal jaga dan absensi perawat/bidan di unit Rawat Inap di
Rumah sakit setiap bulannya;
d. Adanya (penyiapan) form laporan harian untuk diisi oleh perawat di
unit rawat inap, dan bidan di unit rawat inap di setiap shift untuk
dilaporkan pada setiap “morning report” atau “afternoon report”;
e. Adanya dokumen pelayanan asuhan keperawatan/kebidanan, yg
tersosialisasi ke seluruh perawat/bidan untuk dijadikan acuan;
f. Adanya hasil survey monev kualitas SDM dan kinerja perawat/bidan
secara berkala;
g. Terlaksananya upaya peningkatan kualitas SDM perawat/bidan di
setiap unit pelayanan terkait, melalui pelatihan (baik in-house training
maupun out-door), monev/pengawasan melekat dan bimbingan
langsung, dengan capaian kualitas yang terukur;
h. Adanya dokumen pengajuan upaya peningkatan kualitas SDM staf
Perawat/Bidan dalam setahun (berkoordinasi dengan Subbag Diklat);
i. Menjaga kestabilan, kelancaran dan primanya proses pelayanan
kesehatan oleh perawat/bidan di semua unit pelayanan di RS Telaga
Bunda;
j. Terlaksananya fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian
terhadap proses pelayanan kesehatan oleh perawat/bidan, kinerja
mereka, mutu pelayanan mereka dan pendayagunaan peralatan
kesehatan oleh mereka, dalam menunjang pelayanan (berkoordinasi
dengan bidang penunjang dan bidang keperawatan);
k. Adanya dokumen hasil evaluasi kinerja dan kualitas pelayanan
perawat/bidan berdasarkan SPM, cakupan pasien yang dilayani dan
kualitas layanan keperawatan dan kebidanan dll berdasarkan data
bulanan dari hasil pembagian tugas terhadap perawat/bidan;
20
l. Menkoordinir, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan program PMKP dalam mencapai akreditasi paripurna;
m. Membantu penyiapan dan penerapan beberapa program pokja
akreditasi lainnya sesuai dengan amanah dari Pimpinan RS dan
Yayasan.
2. KASI KEPERAWATAN
1. Nama Jabatan
Kasi Keperawatan
2. Atasan Langsung
Manager Keperawatan
3. Atasan Tidak Langsung
Direktur
4. Bawahan
(secara tidak langsung) meliputi seluruh perawat/bidan, di Unit Rawat
Jalan, di Unit Rawat Inap, di Unit Gawat Darurat, di Unit Rawat HCU, di
Unit Kamar Operasi, di Unit Perinatologi dan di Unit VK berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku agar sesuai rencana.
5. Kompetensi Jabatan
a. Jenis pendidikan : S1 Kep. / S1 Kes + DIII Kep / DIII Kep.
b. Pengalaman Kerja : S1 Keperawatan 1 tahun, S 1 Kesehatan / DIII
Kep. 2 Tahun
c. Kursus Pelatihan : Manajemen Keperawatan
d. Kondisi Fisik : Sehat jasmani dan rohani
e. Usia : Minimal 25 tahun
6. Tugas Pokok
Kepala Seksi Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Manager
Keperawatan dalam mengkoordinir, melaksanakan, mengawasi dan
mengendalikan kegiatan di bidang Keperawatan.
7. Uraian Tugas
21
membantu Manager Keperawatan, dalam menjalankan tugas di bidang
Keperawatan; meliputi kegiatan di bawah ini sbb:
1. menyiapkan rencana dan program kerja tahunan Seksi Keperawatan
(yang lebih mengutamakan pada upaya meningkatkan kualitas SDM
setiap perawat/bidan dan metode monev thd kinerja mereka), sebagai
pedoman pelaksanaan tugas;
2. mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada
perawat/bidan;
3. membina dan memotivasi perawat/bidan dalam rangka pelaksanaan
tugas, peningkatan produktivitas, dan pengembangan karier mereka;
4. memantau, mengendalikan, mengevaluasi, dan menilai pelaksanaan
tugas perawat/bidan di setiap unit layanan;
5. menyiapkan bahan koordinasi kegiatan dan data-data serta
permasalahan yang ada di bidang keperawatan, berkoordinasi dengan
Manager ;
6. melaksanakan pemeliharaan dan pengembangan fasilitas yang
dibutuhkan untuk peningkatan kinerja perawat/bidan;
7. menyusun, menerapkan dan melakukan pengawasan terhadap
tatalaksana (protap) atau SPO oleh perawat/bidan;
8. menyusun petunjuk teknis pengembangan kualitas layanan oleh
perawat/bidan;
9. menyusun laporan secara berkala kondisi kinerja perawat/bidan;
10. mengoreksi konsep naskah dinas hasil kerja perawat/bidan;
11. Melaksanakan identifikasi dan inventarisasi permasalahan-
permasalahan di dibidang tugasnya dan mempersiapkan bahan
pemecahannya;
12. memberikan saran dan pertimbangan kepada Manager Keperawatan,
yang berkaitan dengan urusan pelayanan oleh perawat/bidan, dalam
rangka pengambilan keputusan/kebijakan;
13. melaporkan kepada Manager Keperawatan, setiap selesai
melaksanakan tugas/penugasan;
22
14. menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas/kegiatan
Seksi Keperawatan, sesuai ketentuan yang berlaku; dan
15. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Manager Keperawatan,
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
8. Wewenang
a. Meminta petunjuk dan pengarahan kepada atasan;
b. Memberikan petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas kepada
perawat/bidan;
c. Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan sumber daya
manusia, dan mutu asuhan keperawatan/kebidanan di setiap unit;
d. Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan sebagai
wewenang Kepala Seksi Keperawatan;
e. Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Rumah Sakit untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan.
9. Indikator Terlaksananya Tugas Tanggung jawab.
a. Adanya program kerja tahunan Seksi Keperawatan;
b. Adanya dokumen tentang terpenuhinya kebutuhan perawat/bidan di
semua unit, sesuai standar;
c. Adanya list kebutuhan peningkatan SDM perawat/bidan di setiap unit
layanan. Dokumen tsb meliputi standar SDM ideal, dan SDM yg saat
ini tersedia di setiap unit layanan serta kebutuhan saat mendatang;
d. Adanya laporan bulanan hasil evaluasi kualitas layanan dan kinerja
perawat/bidan di setiap unit layanan RSTB, baik dari ketertiban
pelayanan, keramah-tamahan perawat/bidan, kepastian mendapatkan
informasi ttg terapi dari perawat/bidan, dan beberapa indikator kenerja
perawat/bidan lainnya (bisa berdasarkan laporan unit, maupun hasil
survey sendiri);
e. Adanya jadwal jaga dan absensi perawat jaga UGD, bidan jaga VK dan
unit rawat jalan setiap bulannya;
f. Adanya (penyiapan) form laporan harian untuk diisi oleh perawat jaga
UGD, bidan jaga VK dan perawat/bidan rawan jalan di setiap shift
23
untuk dilaporkan pada setiap “morning report” atau “afternoon
report”;
g. Terlaksananya proses rujukan pasien dengan terjaminnya keberadaan
perawat/bidan pendamping, pengendalian pelayanan RWJ maupun
RWI dengan lancar dan tertib;
h. Adanya petunjuk teknis pengembangan kualitas SDM perawat/bidan
(berkoordinasi dg Manager Keperawatan);
i. Adanya laporan secara berkala kondisi kinerja perawat/bidan di setiap
unit ke Manager Keperawatan;
j. Menkoordinir, melaksanakan, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan program pokja PP dalam mencapai akreditasi paripurna;
k. Membantu penyiapan dan penerapan beberapa program pokja
akreditasi lainnya sesuai dengan amanah dari Pimpinan RS dan
Yayasan.
3. Uraian Tugas Kepala Unit
Uraian Jabatan
NAMA JABATAN : KARU (KEPALA RUANGAN)
UNIT KERJA : Kamar Bedah
KOMPETENSI JABATAN :
PENDIDIKAN : DIII KEPERAWATAN/S.Kep/Ners
PENGALAMAN KERJA :1 Tahun Sebagai Perawat Pelaksana
PELATIHAN :PPGD/Manajemen
Keperawatan/Pelatihan Perawat
Kamar Bedah
HASIL KERJA :
Kinerja pelayanan keperawatan
Usulan RKBU
Usulan penilaian Kinerja Staf Klinik
Usulan pengembangan Staf Klinik
Uraian Tugas :
1. Melaksanakan Asuhan Keperawatan
2. Melaksanakan tugas limpah
3. Mengatur dan membagi tugas anggota TIM
24
4. Melakukan pendokumentasian rekam medis
5. Melakukan pengkajian pada pasien
6. Melakukan entry data
7. Mengirim pasien ke Unit Rawat Inap/unit lain
8. Melakukan serah terima jaga
9. Mengajukan permintaan barang kebutuhan rutin/cito.
10. Menjalankan tugas yang diberikan pimpinan di atasanya
Tanggung Jawab :
1. Kelancaran kegiatan pelayanan keperawatan di Kamar Bedah
2. Menjaga mutu Pelayanan
Penampilan TIM
Etika TIM
Keterampilan Tindakan
3. Menjamin kedisiplinan pelaksanaan Protap
Wewenang :
1. Mengarahkan, membimbing, mengevaluasi, menegur, dan memotivasi staf
yang berada di bawahnya.
2. Menyusun formasi TIM
3. Membagi tugas yang bersifat insidentil
4. Meminta arahan dari atasan
5. Meminta masukan dari bawahan dan unit kerja lain yang terkait
6. Memberi saran dan pertimbangan kepada atasan
25
B. STRUKTUR UNIT KERJA
Unit Kamar Bedah merupakan salah satu unit pelayanan yang dalam
struktur organisasi dikepalai oleh seorang Penanggung Jawab. Dalam
menjalankan tugas Penanggung Jawab Unit Kamar Bedah dibantu oleh staf klinik
Perawat Pelaksana.
Penanggung Jawab
dr. Fakhrizal, S.PB
26
5. Falsafah
Merupakan nilai-nilai luhur yang diyakini oleh setiap petugas rumah sakit
sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas pelayanan kesehatan kepada
masyarakat/pasien:
a. RS Telaga Bunda menjadi kebanggaan seluruh manajemen dan
karyawan.
b. Melayani dengan hati, senyum, sapa, sopan, berempati,
inovatif, serta mengutamakan keselamatan pasien.
c. Bekerja profesional, berbudaya, tulus, serta menjungjung tinggi
moral dan etika.
d. Pengabdian merupakan amanah, panggilan hati nurani, ibadah,
dan prestise
e. Melaksanakan pengkajian dan pengembangan keilmuan yang
ilmiah demi kemanusiaan
6. Nilai
"Jujur, Profesional, Komunikatif dan Ikhlas, serta Peduli dalam
melaksanakan tugas"
7. Tujuan
1) Terwujudnya pelayanan kesehatan prima yang memenuhi kaidah
keselamatan pasien (Patient Safety)
2) Terwujudnya pelayanan rumah sakit yang bermutu tinggi dengan tarif
yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
3) Terwujudnya SDM yang profesional dan berorientasi kepada
pelayanan pelanggan.
4) Terwujudnya kesejahteraan yang adil dan merata bagi seluruh sumber
daya manusia rumah sakit.
27
D. VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN UNIT KERJA
1. Visi Unit Kerja Kamar Bedah
Menyehatkan masyarakat dengan jalan melaksanakan pembedahan untuk
mencapai sehat bagi semua.
2. Misi Unit Kerja Kamar Bedah
Memberikan pelayanan bedah sentral secara professional, bertanggung
jawab, efektif, dan efesien sesuai standar profesi.
3. Falsafah
Menyelamatkan penderita/pasien adalah kewajiban utama
4. Nilai
5. Tujuan
Terlaksananya pelayanan keperawatan dan medis di kamar bedah dengan
memandang pasien sebagai manusia yang utuh yang harus dipenuhi
kebutuhannaya secara biologis, psikologis, social dan spiritual yang
diberikan secara komprehensif, aman, tepat dan akurat.
28
BAB V
TATA HUBUNGAN KERJA
Dengan Laboratorium
Permintaan Pemeriksaan
Dengan Unit Rawat Jalan
Mengirimkan pasien yang memerlukan follow up rawat jalan
Konsul ke spesialis
Dengan Kamar Operasi
Mengirim pasien yang memerlukan pembedahan/tindakan ke kamar
operasi
Dengan Unit Rawat Inap
Mengirim Pasien
Menerima konsulan pasien yang memerlukan penanganan operasi
kecil
Dengan Farmasi
Mengajukan Bon permintaan kebutuhan obat rutin
Mengajukan Bon obat isidentil
Menerima kunjungan pengawasan penyediaan
Dengan Rumah Tangga
Mengajukan Bon Alat Tulis Kantor
29
Mengajukan Bon kebutuhan Alat Rumah Tangga rutin/insidentil
Mengajukan usulan perbaikan sarana/prasarana
Kontrol inventarisasi barang
30
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL
1. Tabel pola ketenagaan dan kualifikasi personil Unit Kamar Bedah RS Telaga
Bunda
31
BAB VI
KEGIATAN ORIENTASI
32
Waktu Materi Metode Penanggung jawab
Minggu II Pengenalan Struktur Ceramah dan Ka. Unit Kamar
organisasi dan uraian praktek Bedah /Ka.Kep
tugas lapangan
Pengenalan ruangan
dan Alur
Minggu III Pengisian kartu Ceramah dan Koord. Kep
rekam medis, praktek
formulir dll lapangan
Pengenalan
administrasi
keuangan
Minggu IV Pengenalan obat-obatan Tinjauan Seksi obat dan
dan alkes lapangan alkes
Minggu V Pengenalan kebijakan, Ceramah dan Koord. kep
protap dll praktek
lapangan
Minggu VI Pengenalan mekanisme Ceramah Seksi obat/alkes
pengadaan barang/obat dan seksi sarana
dll prasarana
Minggu Operasional Ceramah dan Seksi sarana dan
VII sarana/prasarana praktek prasarana
lapangan
Minggu Pemantapan skill Praktek Koord.Kep/Ka.TIM
VIII lapangan
Minggu XI Pemantapan skill Praktek Koord.Kep/Ka.TIM
-X lapangan
Minggu XI Evaluasi - Ka. Kep
KUALIFIKASI
BOBOT JUMLAH
No UNSUR PENILAIAN NILAI*
NILAI NILAI
2 4 6 8
1. Akurasi dan Kedisplinan 3
2. Kecekatan/keandalan/keterampilan 3
3. Kreativitas 2
33
4. Keramahan / Komunikasi 2
5. Tanggung jawab 3
6. Kepribadian/penampilan pribadi 2
7. Pengetahuan kerja 2
8. Kesopanan 2
9. Kerjasama dengan orang lain 3
10. Penerimaan kritik 1
11. Kehadiran 3
12. Prestasi kerja 3
13. Kestabilan emosi 3
14. Wawasan 3
15. Perencanaan 3
TOTAL NILAI **
Tanda Tangan :
Mengetahui : Rekomendasi :
Ka. Kamar Bedah
Tanda Tangan :
Nama :
Keterangan Kualifikasi Nilai :
1. AKULASI DAN KEPERLUAN
2 4 6 8
Ceroboh : Sering Biasa akurat, Membutuhkan Tidak membutuhkan
melakukan hanya melakukan supervisi minimal supervisi; selalu
kesalahan kesalahan rata-rata ; hampir selalu akurat ; bersedia
akurat bekerja di luar jam
dinas
2. AKULASI DAN KEPERLUAN
2 4 6 8
Sulit mengerti Membutuhkan Menangkap Biasanya cepat
instruksi dan instruksi dengan memahami dan
melakukan kemampuan rata- cekatan / terampil
kesalahan rata-rata rata
3. KREAKTIVITAS
2 4 6 8
Jarang mempunyai Mempunyai Kadang-kadang Senantiasa mencari
ide …….baru; imajinasi rata-rata; muncul dengan cara yang lebih baik
tidak imajinatif mempunyai ide sebuah ide baru ; dalam melakukan
baru yang banyak imajinarif diatas sesuatu ; sangat
34
rata-rata. imajinasi
4. KERAMAHAN KOMUNIKASI
2 4 6 8
Sangat menyendiri Dapat didekati, Hangat, ramah dan Sangat sosial dan
dan tidak ramah dikenal ramah sosial ramah
oleh orang lain
5. TANGGUNG JAWAB
2 4 6 8
Tidak tanggung Sering tidak Senantiasa Atas kesadaran
jawab dalam bertanggung bertanggung sendiri dan
bekerja jawab jawab bertanggung jawab
atas pekerjaan.
6. KEPRIBADIAN / PENAMPILAN PRIBADI
2 4 6 8
Kepribadian Kepribadian tidak Kepribadian Kepribadian yang
dipertanyakan memuaskan; menonjol untuk paling dicari untuk
untuk pekerjaan kadang-kadang pekerjaan ini ; pekerjaan ini ; sangat
ini; penampilan tidak rapi dan hati-hati dalam rapi dalam
tidak rapi ceroboh dalam berpenampilan berpenampilan
penampilan pribadi
pribadi
7. PENGETAHUAN KERJA
2 4 6 8
Tidak memiliki Tidak menguasai Memahami semua Telah menguasai
pengetahuan semua tahap tahap pekerjaan semua tahap
pekerjaan pekerjaan
8. KESOPANAN
2 4 6 8
Kasar, tidak Kadang-kadang Selalu santun dan Ramah dan
santun tidak sopan atau bersedia menyenangkan
kasar membantu
9. KERJASAMA DENGAN ORANG LAIN
2 4 6 8
Individual; sulit Kadang-kadang Bekerjasama Dapat bekerja sama
bekerjasama bekerja sendiri hanya dengan dengan orang lain
dengan orang lain teman sejawat
10. PENERIMAAN KRITIK
2 4 6 8
Mudah Kadang-kadang Bisa menerima Mempunyai toleransi
tersinggung ; meledak dibawah sebagian tekanan rata-rata lebih dari
mudah jengkel tekanan menyukai kritik orang lain terhadap
lebih dari rata-rata kritik ; biasanya
orang tenang
11. KEHADIRAN
35
2 4 6 8
Sering absen tanpa Sering absen Selalu teratur dan Sangat tepat waktu
alasan yang kuat dengan alasan dan tepat waktu dan hadir secara
sering terlambat teratur, bersedia
masuk kerja lembur apabila
dibutuhkan
12. PRESTASI KERJA
2 4 6 8
Tidak memuaskan Dibawah standat Sesuai dengan Diatas standat
namun membuat standat
kemajuan
13. KESTABILAN EMOSI
2 4 6 8
Mudah, marah Mudah marah, Marah, gugup Bisa mengendalikan
atau emosi, sedih gugup, sedih bila sedih bila ada emosi (mara, gugup,
tanpa penyebab ada masalah atau masalah atau ada sedih) dengan
tekanan kecil / tekanan sedang masalah yang berat
ringan sampai berat
14. WAWASAN
2 4 6 8
Tidak memiliki Memiliki Memiliki Mampu
wawasan wawasan rumah wawasan rumah mengembangkan
sakit yang terbatas sakit yang cukup wawasan rumah
sakit secara
maksimal
15. PERENCANAAN
2 4 6 8
Tidak mempunyai Jarang mempunyai Mempunyai Mempunyai
perencanan perencanaan perencanaan yang perencanaan dan
tidak konsisten konsisten
dilaksanakan
Kriteria Naik Kinerja Staf
36
BAB VII
LOGISTIK
A. PENGERTIAN
Suatu usaha kegiatan yang diawali dari perencanaan, pengajuan,
pengadaan, penggunaan, pengelolaan dan pendistribusian serta penghapusan
bahan-bahan baikyang investasi maupun bahan habis pakai.
B. TUJUAN
1. Menyediakan Alat kesehatan sesuai kebutuhan
2. Membantu dokter dalam menegakan diagnosa
3. Meningkatkan ketersediaan Alkes untuk memenuhi strandar pelayanan
C. MACAM-MACAM LOGISTIK KAMAR BEDAH
1) Alat Kesehatan
2) Basic Equipment
3) Instrument Bedah
4) Medical Supply
5) Linen
6) Obat-obatan dan cairan
D. ALUR PERMINTAAN LOGISTIK
1. Bahan Investasi
a. User mengajukan secara tertulis
b. Membuat analisa kebutuhan berdasarkan annual plan
c. Permintaan diteruskan ke Direktur Medis
d. Dibuatkan disposisi dan diteruskan ke Tim Pembelian
e. Menentukan harga dari supplier
f. Disposisi diteruskan kepada Wadir Keuangan dan menentukan
waktupembelian yang disesuaikan dengan kondisi keuangaan
g. Direktur medis membuat analisa secara kuantitatif, kualitatif dan
substitusi
h. Setelah diketahui oleh Direktur Rumah sakit diteruskan kepada
DirekturUtama untuk mendapatkan persetujuan
i. Diadakan uji coba dan uji fungsi oleh user dengan mengikut sertakan
Tehnisi
j. Alkes
k. Hasil uji coba diteruskan ke Bagian Logistik
37
Permintaan Alkes dapat direalisasikan apabila sudah memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
l. Sesuai dengan spesifikasi surat pembelian barang yang telah disetujui
oleh Direktur Utama
m. Kemudahan dalam nilai jual kembali yang diberikan
n. Diadakan proses negosiasi harga dilakukan oleh Direktur utama atau
yang mewakili
o. Apabila telah tercapai kesepakatan akan dibuatkan surat pesanan,
suratperjanjian oleh tim pembelian
2. Bahan Habis Pakai
a. Pengertian : Prosedur pencatatan pemakaian Medical Supply, Obat-
obatan pada pasienyang dilakukan tindakan pembedahan dengan jelas
dan teliti.
b. Tujuan : Memudahkan penghitungan penggunaan Medical Supply
dan Obat-obatan setiap pasien. Sebagai bahan perencanaan program
kebutuhan secara benar.
c. Dokumentasi
3. Alur Permintaan.
a. Petugas Depo kamar operasi setiap minggu mengisi daftar
permintaansesuai dengan kebutuhan setelah diketahui oleh Karu
b. Format permintaan disetujui oleh Apoteker
c. Permintaan disiapkan dibagian Farmasi kemudian diserahkan petugas
Depo Bedah
d. Barang habis pakai ( BHP ) disimpan sesuai dengan jenis masing-
masing.
e. Petugas melayani permintaan kebutuhan bahan habis pakai.
f. Untuk mengetahui pemakaian BHP asisten apoteker mengecek
langsung ke Kamar Operasi
g. Dibuatkan laporan pemakaian bulanan, kemudian dikirimkan
kebagianfarmasi dan bagian keuangan
E. ALUR PENGELOLAAN
1. Bahan Investasi
Buat Program pemeliharaan, Perbaikan, Kalibrasi alat-alat kesehatan
dalam POA (Plan of Action)
2. Setiap habis pakai dilakukan pemeliharaan rutin agar alat selalu siap
3. Setiap 6 bulan sekali dilakukan Klibrasi oleh Lembaga pemerintah yang
ditunjuk
4. Siapkan format pemakaian: Isi biodata pasien dengan lengkap, anggota
tim bedah dan rencana tindakanyang akan dilakukan.
38
5. Catat seluruh pemakaian secara lengkap yang meliputi ; Nama, No.
Cathalogdan Jumlah.
6. Format pemakaian yang telah diisi lengkap dikirimkan 1 kebagian
diserahkankebagian Billing sebagai manual dan 1 bagian lainnya
disimpan sebagai Arsip.
7. Input kedalam computer sesuai dengan pengisian manual
39
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU
Tujuan :
Agar setiap pelayanan di kamar operasi memenuhi standar pelayanan yang
ditetapkan, dapat meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan kepuasan
pelanggan
Evaluasi
Pengendalian mutu pelayanan menjamin keselamatan dan keamanan pasien pada
pre, intra dan paska operasi untuk menghindari terjadinya Kejadian Nyaris Cedera
(KNC) dan atau Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan sentinel
Berdasarkan waktu pelaksanaan evaluasi dibagi tiga jenis program evaluasi :
a. Prospektif : program dijalankan sebelum pelayanan dilaksanankan
Contoh : pembuatan standar (pedoman, kebijakan, formularium ),
perijinan
b. Konkuren : program dijalankan bersamaan dengan pelayanan dilaksanakan
Contoh : memantau kegiatan pembedahan dan anestesi, waktu tunggu
operasi
c. Retrospektif : program pengendalian yang dijalankan setelah pelayanan
dilaksanakan
Contoh : Survei kepuasan konsumen
Metode evaluasi
a. Audit (Pengawasan)
Dilakukan terhadap proses hasil kegiatan apakah sudah sesuai standar
b. Review (Penilaian )
Terhadap pelayanan yang telah diberikan, penggunaan sumber daya,
pengelolaan obat narkotika psikotropika di kamar operasi
c. Survei
Untuk mengukur kepuasan pasien, dilakukan dengan angket atau
wawancara langsung
40
d. Observasi
Terhadap kecepatan pelayanan tindakan pembedahan dan anestesi
Program jaminan mutu
a. Melaksanakan evaluasi pelayanan di kamar operasi
b. Melakukan survailans infeksi nosokomial secara periodik dan
berkesinambungan
41
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
42
Form notulen Unit Kamar Bedah
NOTULEN Unit Kamar Bedah
Tanggal : ……………………………………………………………….
Perihal : ……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
Pimpinan Rapat :
Pembicara : ………………………………………………………………
………………………………………………………………
………………………………………………………………
Pembehasan : ………………………………………………………………
Kesimpulan/Rekomendasi : ……………………………………………………….
Penulis
………………
43
BAB XI
PELAPORAN
C. Laporan Tahunan
Berisi data tentang
Data SDM
Data Inventaris alat
Data hasil kegiatan
Evaluasi Pelayanan
44
BAB XII
PENUTUP
45
Contoh-contoh form Pelaporan
OBAT-OBATAN
LEMARI 1 : Lengkap/Kurang Keterangan :
…………………
LEMARI 2 : Lengkap/Kurang Keterangan :
…………………
LEMARI 3 : Lengkap/Kurang Keterangan :
…………………
LEMARI 4 : Lengkap/Kurang Keterangan :
ALAT-ALAT
NAMA NAMA
NO JML L K KET NO JML L K KET
ALAMAT ALAT
1 Bengkok
2
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
ISI KETERANGAN
NAMA ALAT
JML L K STERIL ON
46
Lain-lain :
(………………………..) (………………………..)
47