PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejalan dengan upaya peningkatan mutu dan pelayanan yang prima, maka diperlukan
adanya pedoman pelayanan kesehatan yang digunakan untuk acuan dalam setiap tindakan
yang dilakukan.Adanya kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang pesat , menuntut
pemberi pelayanan kesehatan agar memberikan pelyanan yang bermutu. Mutu merupakan
salah satu aspek yang sangat penting. Sejalan dengan upaya tersebut, layanan di rumah
sakit kepada pasienya harus prima, maka diperlukan adanya pedoman pelayanan kamar
bedah yang digunakan untuk acuan dalam setiap tindakan yang dilakukan
Pelayanan bedah di Rumah Sakit (RS) PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) antara lain
meliputi pelayanan pembedahan di kamar bedah dan di luar kamar bedah, pelayanan
kedruang operasiteran perioperatif termasuk pelayanan di poli gigi, pelayanan
kegawatdaruratan dan terapi intensif (high care).
Berdasarkan keputusan MenKes RI no. 129/Menkes/SK/II/2008 tentang standar
pelayanan minimal rumah sakit salah satunya jenis pelayanan bedah dengan menggunakan
indikator diantaranya :
1
dengan baik mulai dari ruang pra-operasi, area semi steril sampai dengan area steril
dan ruang pemulihan. Proses operasi juga didukung oleh CSSD.
Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kamar bedah di
rumah sakit PT CPI Duri, disusunlah Pedoman pelayanan Kamar Bedah.
B. Sasaran
1. Druang operasiter Spesialis Anestesiologi
2. Druang operasiter Spesialis Bedah, Obsgin, Internist, Pediatric dan Dentist.
3. Perawat Kamar Bedah
4. Direktur Pengelola Rumah Sakit PT CPI Duri
BAB II
DEFINISI
A. Pelayanan Bedah
2
Dalam panduan ini ada beberapa istilah yang perlu disepakati pelayanan bedah di RS PT
CPI
2. General Consent adalah persetujuan secara tertulis yang diberikan oleh pasien atau
keluarga sebagai pasien rawat jalan maupun rawat inap tergantung pada kebutuhan
medis.
5. Keluarga terdekat adalah suami atau istri, ayah atau ibu kandung, anak-anak
kandung, saudara-saudara kandung atau pengampunya.
7. Tindakan invasif adalah suatu tindakan medis yang langsung dapat mempengaruhi
keutuhan jaringan tubuh pasien.
9. Operasi kecil adalah prosedur bedah yang tidak membutuhkan pembiusan dan
bantuan pernafasan selama operasi. biasanya cukup dengan bius lruang operasial
saja.
10. Operasi sedang sama dengan operasi besar, hanya saja durasi waktu lebih singkat
dan tekhnik lebih sederhana dibanding operasi besar.
11. Operasi besar adalah prosedur bedah yang membutuhkan pembiusan total dan
bantuan pernafasan selama operasi.
3
12. Ruang Lingkup : Kegiatan pelayanan kesehatan dimulai dari pendaftaran sampai
dengan memindahkan pasien ke ruangan atau memulangkan pasien.
C. Filosofi Pembedahan
Pembedahan merupakan bagian dari tahap pengobatan, relatif singkat, sangat penting
dan menakutkan.
Dalam melakukan pembedahan harus memiliki visi dan misi demi kepentingan pasien
yang dilakukan dengan cara aman.
D. Visi pembedahan
a. Menjadi yang terbaik
b. Bermutu
c. Mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi
E. Misi pembedahan
a. Menyembuhkan
b. Mengurangi penderitaan
c. Memperbaiki kualitas hidup
Agar pembedahan berlangsung baik dan aman bagi pasien serta personil kamar
bedahsangat diperlukan;
a. Nilai-nilai luhur tata kerja kamar bedah
b. Etika profesi
c. Dan rambu-rambu
Pembedahan harus dilakukan sebaik mungkin, pelayanan bermutu merupakan unsur
yang sangat diperlukan. Unsur tersebut yaitu;
a. Effectiness
4
Pelayanan terbaik “The best possible care”
b. Efficiency
Biaya yang wajar “Cost effectivnes”
c. Acceptability
Kepuasan pasien “Patien Satisfaction”
Untuk pelayanan yang bermutu diperlukan :
a. Kompetensi tim bedah
b. Kerja sama tim
c. Manajemen kamar bedah
d. Bangunan dan peralatan yang mendukung
e. Komitmen kuat manajemen rumah sakit untuk terselenggaranya pelayanan prima
F. Falsafah
Memberikan pelayanan Kamar Operasi kepada pasien, keluarga pasiendan
masyarakat secara profesional dan holistik, dengan mengedepankan nilai-nilai
kemanusiaan dan solusi tanpa membeda bedakan bangsa, suku,agama, dan
dilaksanakan oleh seluruh perawat RS PT CPI secara cepat, ramah, dan ilmiah.
BAB III
RUANG LINGKUP
Berdasarkan tenaga druang operasiter bedah yang tersedia, maka RS PT CPI duri
hanya melayani pasien-pasien yang dapat dilakukan oleh druang operasiter spesialis bedah
umum.
5
tempat-tempat dengan perlengkapan resusitasi serta obat-obatan yang tepat dan dapat segera
tersedia untuk menangani kendala yang berkaitan dengan prosedur.
Asesmen bedah minor diberikan oleh druang operasiter operator / DPJP setelah
dilakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penujang yang dibutuhkan oleh
druang operasiter operator / DPJP / druang operasiter yang merawat. Pelayanan bedah minor
di rumah sakit PT CPI merupakan pembedahan secara sederhana,tidak memiliki risiko
terhadap nyawa pasien dan tidak memerlukan bantuan asisten untuk melakukannya, antara
lain:
1) Sirkumsisi
2) Dilatasi fimosis
3) Dressing pasca operasi
4) Eksisi ateroma
5) Eksisi clavus
6) Eksisi keloid
7) Eksisi mucocele
8) Eksisi nevus
9) Eksisi veruka
10) Eksplorasi corpus alienum
11) Eksisi/ekstirpasi lipoma
12) Ekstirpasi ganglion
13) Ekstirpasi papiloma
14) Ekstraksi kuku (Rozerplasty)
15) Insisi abses
16) Injeksi Durolene
17) Kauterisasi skin tag, kondiloma
18) Lepas implan KB
Anestesia lruang operasial dimulai dan dapat dilakukan oleh druang operasiter operator
/DPJP. Semua tindakan suntikan anestesi local dengan sedasi atau analgesi obat-obat narkotika
harus di bawah supervisi druang operasiter spesialis anestesiologi.
b. Pelayanan Bedah Mayor
Kategori bedah mayor adalah operasi moderat dan operasi besar. Khusus untuk operasi
minor yang memerlukan sedasi baik sedang maupun moderate, maka digolongkan menjadi
operasi bedah moderat. Jenis operasi bedah moderat yang dapat dilakukan di RS PT CPI
antara lain:
1) Amputasi jari
2) Appendiktomi
3) Sirkumsisi dengan anestesi umum
4) Closed reduction
6
5) Debridement open wound
6) Debridemen pada luka infeksi
7) Eksisi keloid/nevus + flap
8) Eksisi fibroadenoma mammae (FAM)
9) Eksisi Fibroma (soft tissue tumor)
10) Hemoroidektomi
11) Herniorafi
12) Herniotomi
13) Remove implant (pin/wire)
14) Skin flap
15) Ligasi tuba falopi
16) Ekstirpasi kista Bartholin
17) Kauterisasi dengan bius umum
18) Dilatasi & kuretase
19) Ekstirpasi polyp cervix
20) Laparoskopi
21) Manual plasenta dengan bius umum
22) Removed IUD dengan bius umum
23) Repair episiotomy
24) Reposusi prolaps uteri
25) Suture of labia (bius umum)
Operasi mayor yang dapat dilaksanakan di RS PT CPI sesuai dengan nota kesepakatan
antara PT CPI dengan RS Awal Bros berdasarkan ketersediaan sumber daya manusia maupun
sarana-prasarana yang ada meliputi:
7
Pasien yang membutuhkan pelayanan bedah dirumah sakit PT CPI Duri dapat berasal
dari instalasi gawat darurat, instalasi rawat jalan, dan instalasi rawat inap termasuk ruang
rawat intensif.
PASIEN
UGD,OPD,IPD, HCU
UNIT BEDAH
Anamnesa
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa
Informed Consent
Rencana Tindakan
PASIEN PULANG
JADWAL PEMBEDAHAN
8
Pasien yang membutuhkan pelayanan bedah dirumah sakit PT CPI Duri dapat
berasal dari :unit gawat darurat, unit rawat jalan, dan unit rawatinap termasuk ruang rawat
intensif.
Pasien yang akan menjalani pembedahan akan melewati tahapan / alur pasien sebagai
berikut :
a. Asal Pasien :
Poliklinik
Rawat Inap
UGD
HCU
b. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Radiologi
EKG
Pemeriksaan lainnya
c. Diagnosis
d. Rencana Tindakan / Pembedahan
Informed consent
Konsultasi Anestesi/ Spesialis lainnya
e. Prosedur Pembedahan
Monitoring dan Laporan pembedahan
f. Monitoring Pasca Bedah
Perawatan dan monitoring pasca pembadahan
Evaluasi pemeriksaan penunjang ( Lab, PA dll )
Discharge summary
9
b. Prisip disinfeksi dan dekontaminasi (Universal precaution)
Perlindungan diri sendiri
Perlindungan terhadap pasen
Perlindungan terhadap lingkungan
c. Hal-hal yang harus diperhatikan
Teknik aseptik yang benar
Peraturan asepsis
Kontruksi dan desain kamar bedah
Pentingnya hygien dan kesehatan personil
Aturan tata kerja umum sewaktu pembedahan
Tata cara cuci tangan
Mempertahankan keadaan asepsis bedah
Lingkungan kerja dikamar bedah harus menujang keselamatan dan kesehatan
kerja dikamar bedah karena:
Kamar bedah merupakan lingkungan paling berbahaya/potensial hazards
Penggunaan instrumen tajam sering terjadi luka tusuk, goresan dll
Resiko terjadinya infeksi cukup tinggi
Ruang kerja terbatas
Keterbatasan jangkauan penglihatan
Paparan dari darah dan gas sering terjadi
Tuntutan bekerja cepat
Static postur/ergonomic
Kecemasan, lelah, frustasi, stress
Strategi keselamatan :
Siapkan PPD (perlengkapan perlindungan diri) ekstra; cuci tangan, sarung tangan,
masker , baju kerja, pelindung mata dll.
Wadah benda tajam disiapkan
Perencanaan penanganan benda-benda tajam
Pastikan seluruh anggota mengetahui perencanaan tersebut
Modifikasi perencanaan saat dibutuhkan
Fruang operasiuskan cara penggunaan benda-benda tajam
Ingatkan anggota tim operasi akan potensi bahaya
Melarang orang masuk dalam ruang operasi
Hindari percakapan yang tidak perlu
10
Luas ruang operasi minor ±36 m 2 dengan ukuran ruangan panjang x lebar x tinggi
adalah 6m x 6m x 3 m
Ruangan operasi mayor minimal 50 m2 dengan ukuran panjang x lebar x tinggi
ada;ah 7.2m x 7m x 3m
4. PINTU
Pintu ayun (swing) membuka ke dalam ruanagan
Lebar pintu yang dilalui pasien minimal 120 cm
Pintu harus selalu terawat, dan tidak boleh mengeluarkan suara
5. JENDELA
Harus ada kaca tembus pandang agar orang dari luar dapat melihat keadaan di
dalam kamar bedah tanpa harus masuk
6. VENTILASI
Memakai AC dilengkapi filter da
Suhu diatur antara 19 – 22 °C dan kelembaban udara 40 – 60 %
7. SISTEM PENERANGAN
Lampu ruangan memakai lampu pijar putih tertanam di dalam langit-langit sehingga
tidak menampung debu dan mudah dibersihkan.
Lampu operasi merupakan lampu khusus yang terdiri dari beberapa lampu yang
fruang operasiusnya dapat diatur, tidak panas, terang, tidak menyilaukan dan tidak
menimbulkan bayangan
8. SISTEM GAS
Sistem gas sebaiknya dibuat sentral memakai sistem pipa
Sistem pipa melalui bawah lantai atau diatas langit-langit
Dibedakan sistem pipa O2 dan Nitrogen Ruang operasisida
9. SISTEM LISTRIK
Harus ada sistem penerangan darurat dan sistem listrik cadangan
Bila dalam kamar bedah ada beberapa titik penyambungan aliran listrik,maka
sebaiknya dibedakan sirkuitnya sehingga bila terjadi gangguan listrik pada satu titik,
maka bisa dipindahkan ke titik lainnya
10. SISTEM KOMUNIKASI
Harus ada sistem komunikasi dengan ruangan lain di dalam RS dan ke luar RS
11. INTRUMENTASI
Semua peralatan harus mobile, mempunyai roda atau diletakkan diatas trolley beroda
Semua alat sebaiknya terbuat dari stainless steel dan mudah dibersihkan
12. SUPPLY AIR BERSIH
Sumber air dari WTP yang telah memenuhi syarat baku mutu air bersih, khusus untuk
kamar operasi harus melewati proses filtrasi
11
D. SISTEM ZONASI DIUNIT KAMAR BEDAH DAN KEBIDANAN
12
-Pakaian boleh lebih pakaian RUANG
khusus RUANG dalam dari khusus OPERASI
OPERASI zonaini. RUANG memakai
tidak boleh Pergantian OPERASI gloves
lebih luar dari pakaian lengkap
zona ini RUANG dengan
OPERASI – masker dan
Pakaian Luar head cover
RUANG
OPERASI
disini
2 Alas Kaki -Alas Kaki luar Alas kaki Alas Kaki Alas Kaki
RUANG RUANG Khusus khusus
OPERASI OPERASI RUANG RUANG
masih bisa harus mulai OPERASI OPERASI
di pakai. Tidak dipakai saja saja
boleh lebih
dalam dari zona
ini, pergantian
alas kaki luar-
RUANG
OPERASI
disini
-Alas Kaki
RUANG
OPERASI
tidak boleh
lebih
luar dari zona
ini
3 Bed Boleh masuk Hanya sampai Tidak boleh Tidak boleh
Pasien Recovery masuk masuk
Room boleh
masuk
4 Brankar Boleh masuk. Boleh masuk Boleh Boleh masuk
RUANG Tidak boleh masuk untuk keluar
OPERASI lebih luar dari lagi
zona ini
13
5 Petugas Boleh masuk Boleh masuk Boleh Tidak boleh
luar Masuk masuk
RUANG dengan
OPERASI memakai
pakaian
pelindung,
masker dan
head cover
6 Lain-lain Berbatas Pintu Berbatas pintu Syarat tata
dari luar dengam zona / Ruangan
kompleks ruangan lain sesuai
RUANG standard
OPERASI
-Berbatas Pintu
dari Zona /
ruangan lain
14
F. TATA KERJA KAMAR OPERASI
PERSIAPAN TINDAKAN OPERASI
1. Persiapan Pasien Operasi
A. Persiapan Fisik
Pasien harus dalam kondisi optimal untuk dilakukan operasi yangditandai oleh :
Dilakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dengan hasil pemeriksaan fisik
oleh druang operasiter ruangan dan atau druang operasiter konsulen RS. PT CPI
menunjukkan kondisi dalam batas toleransi
Dilakukan pemeriksaan penunjang yang lengkap, meliputi pemeriksaan
laboratorium hematologi, kimia klinik, dan lainnya, pemeriksaan radiologi,
pemeriksaan EKG, dan pemeriksaan lain yang diperlukan dengan hasil
pemeriksaan penunjang dalam batas normal atau dalam batas toleransi / aman
Druang operasiter ruangan dan atau druang operasiter konsulen penyakit dalam
dan atau druang operasiter konsulen anestesi dan atau druang operasiter konsulen
lainnya menyatakan pasien dapat dioperasi
Bila diperlukan dilakukan persiapan terhadap pasien untuk menunjang kelancaran
operasi, seperti pemasangan infus, lavement, puasa, istirahat total, pemasangan
supportif seperti O2, Foley catheter, NGT , dll.
Pasien dalam keadaan bersih, bila perlu sudah mandi, pakaian dari RS, bersih.
Diberikan antibiotik perioperatif sesuai petunjuk druang operasiter
B. Persiapan mental
Pasien harus memahami maksud dan tujuan operasi serta resikoyang harus
dihadapi dalam menjalani operasi ini. Lakukan informed consent sesuai prosedur.
Pasien di tenangkan dan diberi penyuluhan yang baik agar tegar menghadapi
tindakan operasi yang akna dijalaninya. Pasiendiminta untuk berdoa menurut
keyakinannya masing-masing.
Keluarga pasien diminta selalu mendampingi dan mendukung secara moril
b. Pembersihan Mingguan
Seluruh permukaan dinding kamar operasi dibersihkan dengan didesinfeksi cairan
chlorin 0,5%
Lantai dibersihkan dengan air mengalir / disemprot , dicuci dengan detergent,
dikeringkan dan didisinfeksi
15
Seluruh permukaan peralatan seperti permukaan lampu operasi, trolley anestesi,
Kabel-kabel dan selang, cuff, tabung O2,tabung N2O, meja obat, kursi, AC dll
dibersihkan dan didesinfeksi
Semua peralatan sterilisasi dibersihkan
Dilakukan rutin dan teratur seminggu sekali
Pelaksana adalah tim pemeliharaan dan penanggung jawab adalah kepala ruang
operasi dan kepala ruang bersalin
c.Pembersihan Bulanan
Dilakukan pemeriksaan dan penilaian kondisi dan fungsiserta inventarisasi dan
kondisi sarana fisik bangunan,prasarana dan peralatan serta obat-obatan di
kompleks ruang operasi-ruang bersalin
Semua hasil pemeriksaan dilaporkan di rapat bulanan
16
Atur setting suhu tekanan autoclave sesuai untuk jenis bahan yang akan
disterilkan
Setelah steril berhasil dan pembungkus instrumen tidak panas lagi, letakkan
instrumen tersebut kedalam lemari yang bersihdan khusus untuk instrument steril.
Persiapan instrumen dilakukan oleh instrumenter dibantu oleh Omloop/sirkuler
dan Asisten dua.
Instrumenter mengetahui rencana tindakan operasi.
Bila diperlukan instrumenter bisa melihat langsung pasien sehingga mendapatkan
gambaran tentang segala kebutuhan di ruang operasi
Instrumen , dan omloop/sirkuler berbagi tugas mempersiapkan instrumen, alat dan
ruangan
Pilih instrumen steril yang tanggal pensterilannya lebih dahulu/lama disterilkan.
Instrumen yang akan dipakai dikeluarkan dan disusun pada trolley.
Jenis instrumen dan jumlah disesuaikan standar
Instrumen diperiksa kelayakan pakainya. Pastikan lagi kebersihannya.
Instrumen dikelompruang operasikan per jenis instrumen.
Siapkan nampan yang sudah dialasi duk steril, Siapkan trolley yang sudah dialasi
Duk steril berlapis
Keluarkan instrumen, letakkan pada nampan kemudian pindahkan pada trolley.
Teknik dapat dimodifikasi sedemikian rupa sehingga jarak antara bahan medik
atau instrumen yang keluar dari sterilisator dengan trolley sependek mungkin dan
setertutup mungkin dari kemungkinan kontaminasi pasca sterilisasi
Susun sedemikian rupa sehingga instrumen mudah disediakan secara berurutan
sesuai urutan tindakan.
Tutup trolley dengan duk sehingga instrumen diatas trolley tertutup seluruhnya.
b.Persiapan Linen
Linen diatur/dikelompruang operasikan menurut jenis tindakan operasinya
Atur setting suhu tekanan autoclave sesuai untuk jenis bahan yang akan
disterilkan
Setelah steril berhasil dan pembungkus linen tidak panas lagi, letakkan linen tsb
kedalam lemari yang bersih dan khusus untuk linen steril
Instrumenter dibantu omloop/sirkuler menyiapkan sejumlah linen sesuai
kebutuhan jenis tindakan operasi
Pilih linen steril yang tanggal pensterilannya lebih dahulu/lama disterilkan
Jenis linen disesuaikan dengan standar
Nampan dan Trolley diberi alas linen steril. Bila perlu berlapis dua.
Letakkan linen pada trolley
Tutup trolley dengan linen steril
3. Penanganan Limbah
Pembuangan dan penanganan limbah kamar operasi, tergantung pada jenis
limbah dengan prinsip, limbah padat ditangani terpisah dengan limbah cair :
a. Limbah cair dibuang di tempat khusus yang berisi larutan desinfektan yang
selanjutnya mengalir ke tempat pengelolaan limbah cair rumah sakit.
17
b. Limbah padat/anggota tubuh ditempatkan dalam kantong/tempat tertutup yang
selanjutnya diserahterimakan kepada keluarga pasien.
c. Limbah non infeksi yang kering dan basah ditempatkan pada tempat yang tertutup
serta tidak bertebaran dan selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan rumah sakit.
d. Limbah infeksi ditempatkan pada tempat yang tertutup dan tidak mudah bocor.
18
Tugas :
Sebelum Operasi
Bersama omloop/sirkuler menyiapkan instrumen dan alat-alat termasuk
benang jahit, jarum, juga ketersediaan obat2an anestesi, dan cairan
Memeriksa ulang kesiapan instrumentasi , pastikan susunan berdasarkan
urutan tindakan operasi.
Melakukan cuci tangan bedah,memakai jas operasi dansarung tangan steril
dengan teknik yang benar
Bila tersedia meja mayo, maka siapkan meja mayo
Membantu druang operasiter atau asisten satu dalam tindakan antiseptik kulit.
Berdiri pada disisi operator / asistensatu saat melakukan antiseptik kulit.
Membantu menutup pasien dengan duk steril
Menyiapkan dan memberikan instrument
Selama Operasi
Memperhatikan jalannya operasi dan mencoba membaca keperluan operator
satu langkah lebih dahulu.
Selalu tersedia kasa di daerah operasi. Sediakan pada wadah tertentu seperti
nierbekken.
Ingat! Kelompruang operasikan kasa dalam satu ikatan dengan jumlah yang
tertentu. Buka lah bundel satu persatu bila diperlukan agar tidak tercampur
satu sama lain. Hitung selalu kasa yang tersedia di area operasi dan kasa yang
sudah terpakai. Buang Kasa yang sudah terpakai pada tempat sampah
infeksius
Menjaga agar daerah operasi selalu rapi dan kering
Instrumen tidak boleh menumpuk tapi harus tersusun.
Jangan biarkan darah mengering pada instrument
Meminta supply alat tambahan kepada omloop/sirkuler
Bila sarung tangan bolong atau robek atau tertusuk,segera diganti
Posisi tubuh harus tegak, tidak bolah bersandar pada meja instrumen.
Sebelum menutup luka, hitung kembali kasa ,instrumen, jarum.
Pasca Operasi
Membersihkan luka operasi dengan Na Cl 0,9% steril ,keringkan dengan kasa
kering
Luka operasi ditutup dengan kompres betadine dankasa steril dan difixir
dengan plester
Lepaskan duk, periksa duk klem jangan sampai tertinggal
Rendam instrumen dalam waskom plastik berisi larutanchlorine 0,5%,
biarkan selama 10 menit. Rendam secara sekaligus jangan menambah sedikit-
sedikit instrument yang direndam.
Bisturi di buang di tempat sampah benda tajam
Sebelum dicabut, kanul dan selang harus selalu dispooling / bilas dengan air
chlorine 0,5% dan air bersih
19
Cuci sarung tangan/handschoen dengan chlorine 0,5% sebelum dilepaskan.
Buang sarung tangan/handschoen ketempat sampah infeksius (warna kuning)
Bila ada spesimen yang sudah disiapkan Omloop/sirkuler dicek kembali.
Tugas :
Sebelum operasi
Berkomunikasi dengan operator mengenai rencana tindakan operasi dan
kemungkinan komplikasi
Memastikan identitas pasien dan kelengkapan administrasi
Memeriksa pasien yang akan di operasi
Memastikan kelengkapan instrumen dan peralatan
Memastikan kesiapan kegawatan
Memastikan kesiapan anestesi
Memastikan kesiapan fasilitas ruangan operasi
Membantu memposisikan pasien
Membantu operator melakukan antiseptik
Membantu operator menutupi pasien dengan duk steril
Berkomunikasi dengan anestesi tentang kesiapan tindakan operasi dan
kondisi pasien
Cuci tangan bedah dan mengenakan jas operasi
Selama Operasi
Membantu operator dalam setiap tindakan yangdilakukan
Memberikan lapang pandang yang baik pada area operasi dan bersih
sepanjang operasi
Memantau dan meminimalisir perdarahan
Mengawasi kondisi pasien dan berkomunikasi dengan anestesi
Mengawasi kinerja instrumenter dan asisten dua
Mengantisipasi kebutuhan operator baik kebutuhan personal maupun
kebutuhan tindakan operasi selangkah di depan operator
Bertindak sebagai manajer dari tim pendukung operasi
20
Sesudah operasi
Membantu menutup luka, membersihkan pasien
Membantu anestesi mengamankan pasien
Membantu transport pasien
Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien
Berkomunikasi dengan operator tentang follow up pasien
Selama Operasi
Memperhatikan jalannya operasi dan mencoba membaca keperluan operator
satu langkah lebih dahulu.
Menghitung selalu kasa yang tersedia di area operasidan kasa yang sudah
terpakai. Buang Kasa yang sudah terpakai pada tempat sampah infeksius
Menjaga agar daerah operasi selalu rapi dan kering
Membantu sehingga Instrumen tidak boleh menumpuk
tapi harus tersusun.
Sebelum menutup luka, hitung kembali kasa ,instrumen, jarum.
Pasca Operasi
Membersihkan luka operasi dengan Na Cl 0,9% steril , keringkan dengan
kasa kering
Luka operasi ditutup dengan kompres betadine/salep antiseptik dan kasa
steril dan difixir dengan plester / Hypafix
Lepaskan duk, periksa duk klem jangan sampai tertinggal
Rendam instrumen dalam waskom plastik berisi larutanchlorine 0,5%,
biarkan selama10 menit. Rendam secara sekaligus jangan menambah sedikit-
sedikit instrument yang direndam.
21
Bisturi di buang di tempat sampah benda tajam (Sharp container warna
kuning)
Membantu malakukan spooling / bilas kanul dan selang dengan air chlorine
0,5% dan air bersih
Cuci sarung tangan/handschoen dengan chlorine 0,5% sebelum dilepaskan.
Buang sarung tangan/handschoen ketempat sampah infeksius (warna kuning)
Membantu kegiatan omloop/sirkuler dan instrumenter
4. Circuler (Omloop)
Pengertian: Petugas kamar operasi yang tidak steril( tidak memakai jas operasi
tidak memakai handschoen steril)
Tanggung jawab:Membantu memenuhi seluruh kebutuhan kamar operasi,
operator, anestesi, instrumenter dan pasien sebelum, selama
dan sesudah operasi.Membantu team yang steril dengan supply
yang steril.
Syarat :
Perawat kamar bedah terlatih secara intern RS
Menguasai betul / fasih teknik aseptik antiseptic
Mengenal dengan baik teknik operasi yang dilakukan dan kemungkinan
kegawatan
Mengenal dengan baik instrumentasi yang diperlukandan letak penyimpanan
instrumen dan bahan medic lain dalam kompleks RUANG OPERASI
Cekatan dan insiatif
Tugas :
Sebelum Operasi
Cuci tangan bedah tapi tidak memakai jas dan handschoen steril. Handschoen
dapat yang steril tapi tidak dijaga sterilitasnya.
Memeriksa kebersihan ruangan , membersihkan ruangan jika belum
dibersihkan
Membantu mempersiapkan instrumen bersama instrumenter
Identifikasi pasien dan serah terima pasien, memastikan kelengkapan
administrasi
Membantu transport pasien senyaman mungkin
Mengganti pakaian pasien
Membantu memposisikan pasien di meja operasi
Menyambungkan alat 2 ke supply listrik,menyambungkan selang dan kabel
steril dengan alatyang non steril spt suction atau diatermi, mesin anestesi dll
Membantu team steril mengenakan apron, jas operasi, sepatu shoes
Mengisi buku catatan operasi, catatan pasien, formulir pemeriksaan, dsb
Selama Operasi
Melihat jalannya operasi dan selalu memenuhi alat ,supply atau instrumen
yang dibutuhkan team
22
Menghitung kasa yang dipakai
Memperhatikan kebutuhan pasien semisal pasien kedinginan, infus habis ,
posisi dsb
Selalu berkomunikasi dengan seluruh tim . Bila keluar ruangan agar
memberitahukan instrumenter
Menerima spesimen dengan baik dan mengelolanya dengan benar
Membantu kebutuhan personal tim steril seperti menghapus keringat,
menghapus cipratan darah,membenahi pakaian , menyediakan alas kain pada
lantai dsb
Menjaga agar ruang operasi selalu bersih , rapi, dan nyaman
Setelah Operasi
Menyediakan waskom chlorine 0,5% untuk cuci handschoen operator,
melepaskan jas operasi
Menyediakan waskom berisi larutan enzymatic untuk merendam alat-alat
yang sudah dipakai
Memasangkan plester pada kasa/dressing
Membersihkan pasien dari darah dan kotoran lainnya dari tubuh.
Memakaikan pakaian pasien dengan baik
Transport pasien ke ruang pemulihan bersama druang operasiter anestesi atau
serah terima pasien dengan petugas rawat inap.
Menyiapkan laporan operasi, formulir pemeriksaan atau resep , serta
konsumsi untuk operator
Membantu instrumenter membersihkan alat dan instrument
Membersihkan ruangan operasi dan menyiapkan ruangan operasi
7. Transport Pasien
Pasien diantarkan ke Ruang operasi oleh perawat ruangan rawat inap
Tergantung kondisi pasien, pasien dapat diantar dengan membawa bed atau dengan
kursi roda
Dilakukan serah terima berita acara tindakan operasi antara perawat ruangan dengan
petugas RUANG OPERASI, beserta status pasien dan obat-obatan yang diperlukan
Petugas RUANG OPERASI memeriksa kembali kelengkapan administrasi dan
identitas pasien
Setelah dinilai lengkap, pasien dibawa ke koridor transport pasien untuk kemudian
dipindahkan ke brankar RUANG OPERASI
Lakukan pemindahan senyaman mungkin
Setelah pasien diatas brankar, posisikan senyaman mungkin, bed pasien
dikeluarkan. Pasien dibawa ke koridor ruang recovery
Ganti semua pakaian dengan duk bersih, lepaskan semua perhiasan, beri penutup
kepala, lakukan senyaman mungkin sesuai tata krama. Tenangkan pasien.
Setelah selesai, pasien ditransport ke ruang operasi,pindahkan pasien ke meja
operasi senyaman mungkin..
23
Semua suportif diperiksa kelancarannya : IV line, urine catheter, O2, Pasang manset
Tekanan darah, pasang pulse oxymetri, nyalakan pulse ruang operasisimeter/ECG
Monitor
BAB IV
DOKUMENTASI
24
BAB V
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
Dalam upaya pengendalian mutu, pelayanan bedah menetapkan indikator mutu yang harus
dilaksanakan dan dicapai.Indikator mutu dimonitoring setiap hari, dan dilaporkan setiap bulan
ke komite mutu dalam bentuk analisa data.Dan jika ada kejadian insiden keselamatan pasien
terkait yang terkait dengan pelayanan bedah, dilaporkan ke komite keselamatan pasien Rumah
sakit sesuai prosedur yang ditetapkan Rumah sakit.
Indikator mutu pelayanan bedah adalah :
1. Kepatuhan Operator memberikan marker pada daerah operasi sebelum dilakukan tindakan
bedah
25
Numerator: Metodologi Pengumpulan 2. Multiple stuktur
Jumlah pasien yang Data: 3. Multiple Level
diberikan penandaan Retrospective 4. Multiple Lesi
sebelum tindakan operasi Concurrent Penandaan dilakukan
dalam satu bulan paling lambat diruang
Frekuensi Pengumpulan Data: persiapan kamar operasi
Denominator: Daily Weekly Monthly
Jumlah seluruh tindakan Other
yang harus diberikan
penandaan dalam bulan yang Frekuensi Analisis Data :
sama ( 1minggu/ 1 bulan/ 3 bulan)
26
Alasan Pemilihan Tujuan : Definisi Operasional:
Indikator : Meningkatkan kedisiplinan
Masih terdapat kejadian petugas dalam Pasien yang diinduksi
keterlambatan operasi elektif menyelenggarakan pelayanan kurang dari 30 menit dari
kamar bedah. jadwal operasi.
27
pengumuman.
BAB VI
PENUTUP
Dibutuhkan dukungan dari semua pihak terutama pimpinan rumah sakit agar mutu
pelayanan bedah, gigi dan keselamatan pasien dapat senantiasa ditingkatkan dan
dipertahankan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang bedah.
28
29