ARSITEKTUR
KELOMPOK 2
MIFTAH KUROHMAN
MUHAMMAD FASSADINA
MUHAMMAD IRWAN
M. WISNU ARDIYANTO
MUHAMAD SAFI’I
IDENTIFIKASI
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau
wilayah kerja (Depkes, 2011).
Kriteria puskesmas sesuai aturan
Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri atas:
a. Sistem Penghawaan (Ventilasi)
b. Sistem Pencahayaan
c. Sistem Air Bersih, Sanitasi, dan Higiene
d. Sistem pengelolaan limbah cair baik medis dan non medis
e. Sistem pengelolaan limbah padat baik medis dan non medis
f. Sistem penyaluran air hujan
g. Sistem Higiene Puskesmas
h. Sistem Kelistrikan
i. Sistem Gas Medik
j. Sistem Proteksi Petir
k. Sistem Proteksi Kebakaran
l. Sarana Evakuasi
m. Sistem Pengendalian Kebisingan
n. Kendaraan Puskesmas keliling di Puskesmas terdiri atas:
o. Tangga dan ram
Karakteristik puskesmas
Pengelompokan puskesmas berdasarkan karakteristik wilayah
kerjanya terdiri dari 3, yaitu:
Puskesmas kawasan perkotaan;
Puskesmas kawasan pedesaan; dan
Puskesmas kawasan terpencil dan sangat terpencil.
a. Ruang administrasi
e. Ruang pendaftaran dan rekam medis Pada desain kontemporer biasanya menggunakan
bentuk atap datar atau bahkan melengkung dengan
f. Ruang pemeriksaan umum bentuk yang dinamis.
Puskesmas wadaslintang 2 memiliki tiga pelaku utama, yaitu pengunjung puskesmas, pengelola puskesmas,
penanggung jawab pelayanan puskesmas dan petugas servis.
Tiap pelaku utama di atas terdiri dari beberapa sub pelaku lagi. Pelaku pengunjung terdiri dari pasien rawat
jalan, pasien gawat darurat, pasien rawat inap, dan keluarga pasien.
Pengelola puskesmas terdiri dari kepala puskesmas, kasubag tata usaha, dan staff tata usaha. Pengelola
penanggung jawab pelayanan puskesmas terdiri dari tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli
laboratorium medis, tenaga gizi, tenaga kefarmasian, tenaga administrasi, dan pekarya. Adapun pengelola servis
terdiri dari petugas kebersihan. (lihat tabel dibawah).
Pendekatan aktifitas dan kebutuhan ruang
1. Ruang administrasi
13. Ruang persalinan
2. Ruang farmasi
14. Ruang rawat pasca persalinan
3. Ruang Rapat
15. Ruang tunggu
4. Ruang pendaftaran dan rekam medis
16. Garasi
5. Ruang pemeriksaan umun
17. Ruang ASI
6. Ruang kepala puskesmas
18. Ruang sterilisasi
7. Ruang tindakan dan gawat darurat
19. Ruang cuci linen
8. Ruang KIA,KB dan imunisasi
20. Ruang penyelenggara makanan
9. Ruang pemeriksaan Khusus
21. Gudang umum
10.Ruang kesehatan gigi dan mulut
1. Ruang administrasi
2. Ruang farmasi
3. Ruang Rapat
4. Ruang pendaftaran dan rekam medis
5. Ruang pemeriksaan umun
6. Ruang kepala puskesmas
7. Ruang tindakan dan gawat darurat
8. Ruang KIA,KB dan imunisasi
9. Ruang pemeriksaan Khusus
10.Ruang kesehatan gigi dan mulut
11. Informasi dan edukasi
13. Ruang persalinan
14. Ruang rawat pasca persalinan
15. Ruang tunggu
16. Garasi
17. Ruang ASI
18. Ruang sterilisasi
19. Ruang cuci linen
20. Ruang penyelenggara makanan
21. Gudang umum
22. WC
23. Rumah dinas tenaga kesehatan
PENDEKATAN ASPEK KONTEKSTUAL
Pendekatan Lokasi Site
Wonolelo, Wonosobo, Wonosobo Regency, Central Java 56313
(
PENDEKATAN ASPEK KONTEKSTUAL
Luas Bangunan 30 x 35 m
Penyediaan Air bersih di puskesmas wadaslintang 2
Konsep air bersih berasal dari sumber air bersih yang diperoleh dari PDAM dan air
hujan ditampung terlebih dahulu ke dalam ground tank. Air yang ditampung di
dalam ground tank ini kemudian didistribusikan dengan menggunakan sistem up
feet ke tiap ruangan. Ruangan yang mendapatkan pasokan air bersih adalah
kamar mandi / WC, ruang linen, ruang medis yang memiliki westafel.
Konsep air kotor berasal dari Limbah cair padat berada pada Kamar
Mandi/WC disalurkan ke dalam septictank. Sedangkan gray water dan
limbah klinik yang berasal dari lab atai ruang praktek langsung disalurkan
ke sumur resapan. Limbah dari sumur resapan kemudian disalurkan ke
sumur clorinasi sebelum akhirnya dibuang ke riol kota.
Sistem tata suara dan komunikasi pada perancangan Puskesmas Banjar Serasan
ini diperlukan untuk mendukung efektivitas kegiatan di dalam ruangan. Sistem
tata suara bersumber dari mic yang tersambung dengan mixer. Alat ini
terhubung dengan signal processor dan diproses diamplifier. Amplifire ini
kemudian terhubung ke sebuah speaker yang berfungsi mengeluarkan suara
yang cukup keras. Sementara system komunikasi yang diterapkan dengan
Telkom yang terhubung dengan PABX dan telepon.
Sumber listrik pada perancangan Puskesmas Banjar Serasan ini berasal
dari PLN dan Genset. Sumber listrik tersebut dialirkan ke dalam
sebuah panel induk. Listrik kemudian didistribusikan ke tiap ruangan
sesuai dengan kebutuhannya.
Kota wonosobo merupakan daerah yang sering mengalami hujan yang disertai
petir. Oleh karena itu diperlukan sistem pengangkal petir pada perancangan
Puskesmas untuk mencegah kerusakan bangunan dari petir. Cara kerja sistem
penangkal petir adalah petir ditangkap oleh head penangkal kemudian dikirim
ketanah melalui konduktor.
Pondasi yang dapat diaplikasikan ke dalam bangunan adalah pondasi
tiang pancang beton dengan diameter pile cap 32 cm. Pemilihan
tersebut dikarenakan pengerjaan yang lebih efektif dan tahan lama,
serta cocok untuk bangunan bertingkat, dan kondisi tanah pada site.
Rangka bangunan yang dapat diaplikasikan ke dalam banguan adalah
rangka beton dan baja ringan.
ASPEK ARSITEKTURAL
1. Bentuk Dan Masa Bangunan.