Anda di halaman 1dari 20

BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN BATURAJA

KEMENTERIAN KESEHATAN

KERANGKA AJUAN KERJA (KAK)


PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

SATKER / SKPD : BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KESEHATAN BATURAJA
NAMA : PEMBANGUNAN GEDUNG LAB TERPADU
PEKERJAAN BALITBANGKES BATURAJA.
PAGU ANGGARAN : RP. 6.292.482.000,- (ENAM MILYAR DUA
RATUS SEMBILAN PULUH DUA JUTA
EMPAT RATUS DELAPAN PULUH DUA RIBU
RUPIAH)
HARGA RP. 6.207.671.000,- (ENAM MILYAR DUA
PERKIRAAN RATUS TUJUH JUTA ENAM RATUS TUJUH
SENDIRI (HPS) PULUH SATU RIBU RUPIAH)
JANGKA WAKTU : 165 (SERATUS ENAM PULUH LIMA) HARI
PELAKSANAAN KALENDER
SUMBER DANA : APBN 2021
TAHUN : 2021
ANGGARAN

KERANGKA ACUAN KERJA


PEKERJAAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN GEDUNG LAB TERPADU BALITBANGKES BATURAJA

1 LATAR BELAKANG Pembangunan gedung laboratorium terpadu Bio Safety Level 2 di


lingkungan Balai Litbangkes Baturaja, bahwa pembangunan
laboratorium terpadu ini bertujuan untuk membantu pemerintah daerah
kabupaten OKU dan provinsi Sumatera Selatan didalam percepatan
penanganan dan pemeriksaan pasien Covid-19 serta penyakit menular
lain seperti TBC, Malaria, Demam Berdarah, Filariasis, dan sebagainya.

Pembangunan gedung laboratorium yang akan dibangun terdiri dari tiga


lantai yang berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 546 m2, untuk
bangunan dengan ukuran 17 x 21 m2. Lantai pertama berfungsi
sebagai laboratorium Biomolekuler dengan standar BSL-2 sebagai
central pemeriksaan pasien Covid-19. Sedangkan lantai kedua akan
difungsikan sebagai laboratorium Entomologi, Laboratorium
Parasitologi, serta Laboratorium Imunologi dan Virologi. Sementara
lantai tiga sebagai ruang meeting dan ruang petugas lainnya.

Bangunan gedung merupakan salah satu wujud fisik pemanfaatan


ruang. Oleh karena itu dalam pengaturan bangunan gedung tetap
mengacu pada pengaturan penataan ruang sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Untuk menjamin kepastian dan
ketertiban hukum dalam penyelenggaraan bangunan gedung, setiap
bangunan gedung harus memenuhi persyaratan administratif dan teknis
bangunan gedung, serta harus diselenggarakan secara tertib.

Pembangunan gedung laboratorium dilandasi oleh asas kemanfaatan,


keselamatan, keseimbangan, dan keserasian bangunan gedung
dengan lingkungannya, bagi kepentingan masyarakat yang
berperikemanusiaan dan berkeadilan, sehingga tahapan pelaksanaan
pekerjaan konstruksi harus mengacu kepada peraturan bangunan
Gedung negara, diantaranya :

1. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-


baiknya, sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi
bangunannya, andal, ramah lingkungan dan dapat sebagai contoh
bagi lingkungannya. Serta berkontribusi positif bagi perkembangan
arsitektur Indonesia.

2. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang


dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis
bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria administrasi
bagi bangunan gedung negara.

3. Penyedia jasa pelaksanaan konstruksi untuk bangunan gedung


negara perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh sesuai dengan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22 Tahun 2018, sehingga mampu menghasilkan karya
perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima
menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan jasa pelaksanaan


konstruksi perlu disiapkan secara matang sehingga memang
mampu mendorong perwujudan karya yang sesuai dengan
kepentingan kegiatan.

2 MAKSUD DAN a. Maksud


TUJUAN 1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk/pedoman
bagi Pelaksana Konstruksi yang memuat, azas, kriteria, keluaran
serta proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas pembangunan;
2. Dengan penugasan ini diharapkan Penyedia Jasa sebagai
Pelaksanan Konstruksi dapat melaksananakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang
memadai sesuai dengan KAK ini;
3. Maksud dan Tujuan Pembangunan Gedung Lab Terpadu
Balitbangkes Baturaja adalah kajian teknis dari aspek:
- Desain dan Penataan Bangunan
- Material dan Pembiayaan
b. Tujuan
Terbangunnya Pembangunan Gedung Lab Terpadu Balitbangkes
Baturaja sesuai dengan spesifikasi teknis, tercapainya fungsi
bangunan dan dalam pelaksanaannya tepat mutu, waktu dan biaya.

3 TARGET/ SASARAN Target/sasaran yang ingin dicapai dalam pekerjaan Pembangunan


Gedung Lab Terpadu Balitbangkes Baturaja adalah :
a. Terwujudnya Pembangunan Gedung Lab Terpadu Balitbangkes
Baturaja sesuai dengan spesifikasi teknis, tercapainya fungsi
bangunan dan dalam pelaksanaannya tepat mutu, waktu dan biaya
sesuai standari ketentuan yang berlaku;
b. Kualitas dan Kuantitas Pembangunan Gedung Lab Terpadu
Balitbangkes Baturaja sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku, sehingga dapat dipertanggungjawabkan dalam setiap
aspek.

4 NAMA ORGANISASI Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan:


PENGADAAN a. Nama Lembaga : Badan Litbangkes KemenKes RI
BARANG/JASA b. Nama Unit Kerja : Balai Litbangkes Baturaja
c. Nama KPA : Yulian Taviv, SKM, M.Si
c. Nama PPK : Febriyanto, SKM, M.Bmd
5 SUMBER DANA Sumber dana yang diperlukan berasal dari dana APBN Tahun
Anggaran 2021.
Pagu Biaya yang diperlukan yaitu sebesar Rp 6.292.482.000,00 (Enam
Milyar Dua Ratus Sembilan Puluh Dua Juta Empat Ratus Delapan Dua
Ribu Rupiah). Biaya tersebut telah mencakup kewajiban pajak.

6 JANGKA WAKTU Jangka waktu pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Lab


PELAKSANAAN Terpadu Balitbangkes Baturaja yaitu direncanakan selama 5 1/2 (lima
setengah) bulan atau 165 (seratus enam puluh lima hari) Hari Kalender,
terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja.

7 KEGIATAN A. Kegiatan Konstruksi Fisik


KONSTRUKSI FISIK i. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
DAN RUANG Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pedoman
LINGKUP
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, kegiatan konstruksi
PEKERJAAN
fisik terdiri atas:
1. Melakukan pemeriksaan dan penilaian dokumen untuk
pelaksanaan konstruksi fisik, baik dari segi kelengkapan
maupun segi kebenarannya.
2. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu
pelaksanaan, jadwal pengadaan bahan, jadwal penggunaan
tenaga kerja, dan jadwal penggunaan peralatan berat.
3. Melaksanakan persiapan di lapangan sesuai dengan
pedoman pelaksanaan.
4. Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawing) untuk
pekerjaanpekerjaan yang memerlukannya.
5. Melaksanakan pekerjaan konstruksi fisik di lapangan sesuai
dengan dokumen pelaksanaan.
6. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik,
melalui rapat-rapat lapangan, laporan harian, laporan
mingguan, laporan bulanan, laporan kemajuan pekerjaan,
laporan persoalan yang timbul atau dihadapi, dan surat-
menyurat.
7. Membuat gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di
lapangan (asbuilt drawings) yang selesai sebelum serah
terima pertama, setelah disetujui oleh penyedia jasa
manajemen konstruksi atau penyedia jasa pengawasan
konstruksi dan diketahui oleh penyedia jasa perencanaan
konstruksi.
8. Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi
di masa pemeliharaan konstruksi.

ii. Pelaksanaan konstruksi sebagaimana dimaksud pada pasal 53


ayat (7) Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan
Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 Tentang Pedoman
Pembangunan Bangunan Gedung Negara membuat dokumen
pelaksanaan konstruksi meliputi:

1. Semua berkas perizinan yang diperoleh pada saat


pelaksanaan konstruksi fisik, termasuk Izin Mendirikan
Bangunan (IMB);
2. gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawings);
3. kontrak kerja pelaksanaan konstruksi fisik, pekerjaan
pengawasan atau manajemen konstruksi beserta segala
perubahan atau addendumnya;
4. laporan pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas laporan
harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan akhir
pengawasan teknis termasuk laporan uji mutu dan laporan
akhir pekerjaan perencanaan sesuai dengan ayat (10);
5. berita acara pelaksanaan konstruksi yang terdiri atas
perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah atau kurang, serah
terima pertama (Provisional Hand Over) dan serah terima
akhir (Final Hand Over) dilampiri dengan berita acara
pelaksanaan pemeliharaan pekerjaan konstruksi,
pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan
dengan pelaksanaan konstruksi fisik;
6. kontrak kerja perencanaan konstruksi;
7. hasil pemeriksaan kelaikan fungsi (commisioning test);
8. foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan
kemajuan pelaksanaan konstruksi fisik;
9. dokumen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) atau
Standar Mutu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3);
10. manual operasi dan pemeliharaan bangunan gedung,
termasuk pengoperasian dan pemeliharaan peralatan dan
perlengkapan mekanikal, elektrikal, dan sistem pemipaan
(plumbing);
11. garansi atau surat jaminan peralatan dan perlengkapan
mekanikal, elektrikal, dan sistem pemipaan (plumbing);
12. sertifikat Bangunan Gedung Hijau, dalam hal ditetapkan
sebagai Bangunan Gedung Hijau; dan
13. surat penjaminan atas kegagalan bangunan dari penyedia
jasa pelaksanaan konstruksi dan penyedia jasa pengawasan
teknis.

B. Ruang Lingkup Pekerjaan


Ruang Lingkup Pembangunan Gedung Lab Terpadu Balitbangkes
Baturaja Tahun Anggaran 2021 antara lain :
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan,
peralatan dan alat- alat bantu yang dibutuhkan dalam
terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
2. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang
tertera dalam RAB dan Gambar Detail Teknis.
3. Pekerjaan tersebut meliputi antara lain :
I. Pekerjaan Persiapan
II. Pekerjaan Struktur Standar
III. Pekerjaan Struktur Non Standar
IV. Pekerjaan Finishing Arsitektur
V. Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal Standar
VI. Pekerjaan Mekanikal / Elektrikal Non Standar

8 LOKASI PEKERJAAN Lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan yaitu berada di Jalan
Ahmad Yani KM.7 Kemelak Bindung Langit, Kec. Baturaja Timur,
Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan 32111

9 PERSYARATAN Persyaratan kualifikasi Badan usaha yang dapat mengikuti proses


KUALIFIKASI pelelangan umum adalah sebagai berikut :
PERUSAHAAN 1. Memiliki TDP/NIB yang masih berlaku;
2. Memiliki keterangan domisili/ SITU/ ijin lokasi;
3. Memiliki NPWP
4. Memiliki SIUJK dengan bidang usaha Jasa Pelaksana
Konstruksi Bangunan Gedung yang masih berlaku;
5. Memiliki Sertifikat Badan Usaha dengan klasifikasi: Bidang
Usaha Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung
Kesehatan (BG008) klasifikasi Menengah.
6. Memiliki pengalaman pada subbidang Jasa Pelaksana untuk
Konstruksi Bangunan Sejenis dengan Kemampuan Dasar (KD)
≥ 3 Npt; (Nilai pengalaman tertinggi dalam 15 tahun terakhir);
untuk kualifikasi usaha menengah pengalaman pekerjaan sesuai
sub bidang klasifikasi/layanan SBU yang dipersyaratkan.

7. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia


dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan
pemerintah maupun swasta termasuk pengalaman subkontrak,
kecuali bagi peserta Usaha Mikro, Usaha Kecil dan koperasi
kecil yang baru berdiri kurang dari 3 (tiga) tahun;
8. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta
personil yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan;
9. Menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang
dikerjakan;
10. Memiliki ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu masih berlaku
disertai dengan bukti audit;
11. Memiliki ISO 14001:2005 Sistem Manajemen Lingkungan masih
berlaku disertai dengan bukti audit;;
12. Memiliki OSHAS 18001:2007 Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja masih berlaku disertai dengan bukti audit;
13. Memiliki sertifikat SMK3 yang masih berlaku dan terakreditasi
dari Kemenaker RI .
14. Memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir dengan
melampirkan : Bukti Laporan SPT Tahunan PPh Badan Tahun
Pajak 2020.
15. Melampirkan laporan keuangan perusahaan tahun 2020, yang
telah diaudit oleh akuntan public dengan opini wajar.
16. Memiliki Sisa Kemampuan Nyata (SKN) dengan nilai paling
kurang sama dengan 10% (sepuluh perseratus) dari nilai total
HPS.

10 PERALATAN DAN Daftar peralatan (minimal) yang dipersyaratkan untuk pelaksanaan


PERSONIL pekerjaan, adalah sebagai berikut:

No Nama Alat Kapasitas Jumlah


1 Mobil Crane 10 - 30 Ton 2 Unit
2 Ekskavator 80 -150 Hp 1 Unit
3 Dump Truck 3 - 7,5 Ton 3 Unit
4 Molen 0,5 m3 3 Unit
5 Schalfolding 1,7 m 500 set
6 Compresor 2 Hp 1 Unit

Daftar Manajerial (minimal) yang dipersyaratkan untuk pelaksanaan


pekerjaan, adalah sebagai berikut:

No Jabatan Sertifikat Keahlian Pengalaman


Pekerjaan

1 Manager Proyek SKA Ahli Manajemen 3 Th


Proyek (Madya) (602)
2 Manager Teknik SKA Ahli Tehnik 2 Th
Bangunan Gedung
(Madya) (201)
3 Manager Keuangan - 3 Th
Ahli K3 Konstruksi
4 Ahli K3 Konstruksi Muda 2 Th

11 KELUARAN/ PRODUK Keluaran yang diminta dari Kontraktor Pelaksana pada penugasan ini
YANG DIHASILKAN adalah :
1. Melaksanakan pekerjaan pembangunan yang menyangkut kualitas,
biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga
dicapai wujud akhir Pembangunan Gedung Lab Terpadu
Balitbangkes Baturaja dan kelengkapannya yang sesuai dengan
Dokumen Pelaksanaan dan kelancaran penyelesaian administrasi
yang berhubungan dengan pekerjaan di lapangan serta
penyelesaian kelengkapan pembangunan.
2. Dokumen yang dihasilkan selama proses pelaksanaan yang terdiri
dari :
a) Metode Pelaksanaan Program kerja, alokasi tenaga dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan.
b) Melakukan control terhadap kondisi eksisting di lapangan;
c) Mengajukan Shop Drawing pada setiap tahapan pekerjaan
yang akan dilaksanakan;
d) Mengajukan Approval material;
e) Membuat Laporan harian berisikan keterangan tentang :
 tenaga kerja.
 bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak.

peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan.

kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan.

waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan.

kejadian-kejadian yang berakibat menghambat
pelaksanaan.
f) Membuat Laporan mingguan, sebagai resume laporan harian
(kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja),Laporan Bulanan;
3. Mengajukan Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran
termijn;
4. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara
Pemeriksaan Pekerjaan Tambah dan Kurang (jika ada tambahan
atau perubahan pekerjaan);
5. Membuat Berita Acara Penyerahan Pertama Pekerjaan;
6. Membuat Berita Acara Pemyataan Selesainya Pekerjaan;
7. Membuat Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built
drawing);
8. Membuat Time schedule / S curve untuk pelaksanaan pekerjaan.
12 PELAPORAN DAN Setiap jenis laporan harus disampaikan kepada Pejabat Pembuat
PELAKSANAAN Komitmen, utnuk dibahas guna mendapatkan persetujuan. Sesuai
KEGIATAN dengan lingkup pekerjaan, maka jadwal tahapan pelaksanaan kegiatan
dan jenis laporan yang harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas
adalah :
1. LAPORAN HARIAN
a) Laporan Harian ini harus dibuat Kontraktor Pelaksana pekerjaan
terhitung setelah SPMK ditandatangani (dimulainya pekerjaan
fisik) sebanyak 6 eksemplar dan berisi antara lain, Buku Harian
yang memuat semua kejadian, perintah atau petunjuk yang
penting dari Konsultan Pengawas/Direksi, yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, menimbulkan
konsekuensi keuangan,kelambatan penyelesaian dan tidak
terpenuhinya syarat teknis.
b) Laporan harian berisikan keterangan tentang :
Tenaga kerja;
Bahan bangunan yang didatangkan, diterima atau tidak
Peralatan yang berhubungan dengan kebutuhan pekerjaan;
Kegiatan per-komponen pekerjaan yang diselenggarakan;
Waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan;
Kejadian-kejadian yang berakibat menghambat pelaksanaan;

2. LAPORAN PELAKSANAAN
Laporan Pelaksanaan, mingguan sebagai resume laporan harian
(kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari kerja) terhitung 7 hari
kalender setelah dimulainya kerja oleh kontraktor (7 hari setelah
SPMK ditandatangani) dan laporan bulanan yang merupakan
laporan resume dari laporan mingguan sebanyak 6 eksemplar dan
berisi antara lain :
Review terhadap rencana kerja kontraktor;
Resume laporan harian (kemajuan pekerjaan, tenaga dan hari
kerja) selama seminggu tersebut
Gambaran/penjelasan secara garis besar kondisi lokasi proyek
Monitor masalah teknis di lapangan;
Permasalahan non teknis yang dihadapi
Monitor Kendali Mutu
Pemeriksaan Gambar Kerja;
Foto-foto Kemajuan Pekerjaan dibuat secara bertahap sesuai
kemajuan pekerjaan;
Rencana kerja, metoda dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
selanjutnya;

13 PRODUKSI DALAM Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan pengunaan


NEGERI produksi dalam negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau
digunakan selama produksi dalam negeri tidak dapat digunakan.

14 PEDOMAN Untuk pelaksanaan Pembangunan Gedung Lab Terpadu Balitbangkes


PENGUMPULAN DATA Baturaja ini didalam perhitungan volume berpedoman kepada
LAPANGAN peraturan yang berlaku, antara lain : Regulasi-Regulasi Nasional
maupun Internasional yang mengatur, Standard Umum Bangunan
Pemerintah dan lain-lain yang disyaratkan undang-undang dan
peraturan pemerintah yang berlaku.

15 ALIH PENGETAHUAN Jika diperlukan, Penyedia jasa Pelaksana pekerjaan berkewajiban


untuk meyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personil kegiatan / satuan kerja Kuasa
Pengguna Anggaran

16 SPESIFIKASI TEKNIS a. Umum


DAN LINGKUP
PEKERJAAN Untuk dapat memahami dengan sebaik-baiknya seluruh seluk
beluk pekerjaan ini, kontraktor diwajibkan mempelajari secara
seksama seluruh gambar pelaksanaan beserta uraian Pekerjaan
dan Persyaratan Pelaksanaan seperti yang akan diuraikan di
dalam buku ini. Bila terdapat ketidak jelasan dan/atau
perbedaan-perbedaan dalam gambar dan uraian ini, Kontraktor
diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada
Perencana/Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
penyelesaian melalui PPK

b. Lingkup Pekerjaan

Penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat kerja yang


dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan ini serta
mengamankan, mengawasi dan memelihara bahan-bahan, alat
kerja maupun hasil pekerjaan selama masa pelaksanaan
berlangsung sehingga seluruh pekerjaan dapat selesai dengan
sempurna, di bawah ini adalah jenis pekerjaan utama dalam
pekerjaan Pembangunan Gedung Lab Terpadu Balitbangkes
Baturaja adalah sebagai mana tersebut pada item Ruang
Lingkup Pekerjaan.

c. Sarana Kerja

a) Kontraktor wajib memasukkan jadwal kerja, identifikasi dari


tempat kerja, nama, jabatan dan keahlian masing-masing
anggota pelaksana pekerjaan, serta inventarisasi peralatan
yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan ini.

b) Kontraktor wajib menyediakan tempat penyimpanan


bahan/material ditapak yang aman dari segala
kerusakan,kehilangan dan hal-hal yang dapat mengganggu
pekerjaan lain. Semua sarana yang digunakan harus benar-
benar baik dan memenuhi persyaratan kerja, sehingga
kelancaran dan memudahkan kerja di tapak dapat tercapai.

d. Gambar-Gambar Dokumen

a) Dalam hal terjadi perbedaan dan/atau pertentangan dalam


gambar-gambar yang ada dalam dokumen perencanaa
Pekerjaan ini, maupun perbedaan yang terjadi akibat
keadaan ditetapkan, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal
tersebut kepada Perencana/Konsultan Pengawas secara
tertulis melalui PPK untuk mendapatkan keputusan
pelaksanaan di tapak setelah Konsultan Pengawas
berunding terlebih dahulu dengan Perencana dan
mendapat persetujuan dari PPK

b) Ketentuan tersebut di atas tidak dapat dijadikan alasan oleh


Kontraktor untuk memperpanjang waktu pelaksanaan.
c) Semua ukuran yang tertera dalam gambar adalah ukuran
jadi, dalam keadaan selesai/terpasang.

d) Mengingat masalah ukuran ini sangat penting, Kontraktor


diwajibkan memperhatikan dan meneliti terlebih dahulu
semua ukuran yang tercantum seperti peil-peil, ketinggian,
lebar, ketebalan, luas penampang dan lain-lainnya sebelum
memulai pekerjaan.Bila ada keraguan mengenai ukuran
atau bila ada ukuran yang belum dicantumkan dalam
gambar Kontraktor wajib melaporkan hal tersebut secara
tertulis kepada Konsultan Pengawas dan Konsultan
Pengawas memberikan keputusan ukuran mana yang akan
dipakai dan dijadikkan pegangan setelah berunding terlebih
dahulu dengan Perencana.

e) Kontraktor tidak dibenarkan mengubah dan atau mengganti


ukuran-ukuran yang tercantum di dalam
gambar pelaksanaan tanpa sepengetahuan Konsultan
Pengawas.Bila hal tersebut terjadi, segala akibat yang akan
ada menjadi tanggung jawab Kontraktor baik dari segi biaya
maupun waktu.

f) Kontraktor harus selalu menyediakan dengan lengkap


masing-masing dua salinan, segala gambar-
gambar,spesifikasi teknis, addendum, berita-berita
perubahan dan gambar-gambar pelaksanaan yang telah
disetujui di tempat pekerjaan.Dokumen-dokumen ini harus
dapat dilihat Konsultan Pengawas dan Direksi setiap saat
sampai dengan serahterima kesatu. Setelah serah terima
kesatu, dokumen-dokumen tersebut akan
didokumentasikan oleh Pemberi tugas.

e. Gambar-Gambar Pelaksanaan Dan Contoh-Contoh Material

a) Gambar-gambar pelaksana (shop drawing) adalah gambar-


gambar, diagram, ilustrasi, jadwal, brosur atau data yang
disiapkan Kontraktor atau Sub Kontraktor, Supplier atau
Prosedur yang menjelaskan bahan-bahan atau sebagian
pekerjaan.

b) Contoh-contoh adalah benda-benda yang disediakan


Kontraktor untuk menunjukkan bahan, kelengkapan dan
kualitas kerja. Ini akan dipakai oleh Konsultan Pengawas
untuk menilai pekerjaan, setelah disetujui terlebih dahulu
oleh Konsultan Perencana.

c) Kontraktor akan memeriksa, menandatangani persetujuan


dan menyerahkan dengan segera semua gambar-gambar
pelaksanaan dan contoh-contoh yang disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak atau oleh Konsultan Pengawas. Gambar-
gambar pelaksanaan dan contoh-contoh harus diberi tanda-
tanda sebagaimana ditentukan Konsultan Pengawas.
Kontraktor harus melampirkan keterangan tertulis
mengenai setiap perbedaan dengan Dokumen Kontrak jika
ada hal-hal demikian.

d) Dengan menyetujui dan menyerahkan gambar-gambar


pelaksanaan atau contoh-contoh dianggap Kontraktor telah
meneliti dan menyesuaikan setiap gambar atau contoh
tersebut dengan Dokumen Kontrak.

e) Konsultan Pengawas dan Perencana akan memeriksa dan


menolak atau menyetujui gambar-gambar pelaksanaan
atau contoh-contoh dalam waktu sesingkat-singkatnya,
sehingga tidak mengganggu jalannya pekerjaan dengan
mempertimbangkan syarat-syarat dalam Dokumen Kontrak
dan syarat-syarat keindahan.

f) Kontraktor akan melakukan perbaikan-perbaikan yang


diminta Konsultan Pengawas dan menyerahkan kembali
segala gambar-gambar pelaksanaan dan contoh-contoh
sampai disetujui.

g) Persetujuan Konsultan Pengawas terhadap gambar-


gambar pelaksanaan dan contoh-contoh, tidak
membebaskan Kontraktor dari tanggung jawabnya atas
perbedaan dengan Dokumen Kontrak, apabila perbedaan
tersebut tidak diberitahukan secara tertulis kepada
Konsultan Pengawas.

h) Semua pekerjaan yang memerlukan gambar-gambar


pelaksanaan atau contoh-contoh yang harus disetujui
Konsultan Pengawas dan Perencana, tidak boleh
dilaksanakan sebelum ada persetujuan tertulis dari
Konsultan Pengawas dan Perencana.
i) Gambar-gambar pelaksanaan atau contoh-contoh harus
dikirimkan kepada Konsultan Pengawas dalam dua salinan,
Konsultan Pengawas akan memeriksa dan mencantumkan
tanda-tanda “Telah Diperiksa Tanpa Perubahan” atau
“Telah Diperiksa Dengan Perubahan” atau “Ditolak”. Satu
salinan ditahan oleh Konsultan Pengawas untuk arsip,
sedangkan yang kedua dikembalikan kepada Kontraktor
untuk dibagikan atau diperlihatkan kepada Sub Kontraktor
atau yang bersangkutan lainnya.

j) Sebutan katalog atau barang cetakan, hanya boleh


diserahkan apabila menurut Konsultan Pengawas hal-hal
yang sudah ditentukan dalam katalog atau barang cetakan
tersebut sudah jelas dan tidak perlu diubah. Barang
cetakan ini juga harus diserahkan dalam dua rangkap untuk
masing-masing jenis dan diperlukan sama seperti butir di
atas.

k) Contoh-contoh yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis


harus dikirimkan kepada Konsultan Pengawas dan
Perencana.

l) Biaya pengiriman gambar-gambar pelaksanaan, contoh-


contoh, katalog-katalog kepada Konsultan Pengawasdan
Perencana menjadi tanggung jawab Kontraktor.

f. Jaminan Kualitas

Kontraktor menjamin pada Pemberi Tugas dan Konsultan


Pengawas, bahwa semua bahan dan perlengkapan untuk
pekerjaan adalah sama sekali baru, kecuali ditentukan lain, serta
Kontraktor menyetujui bahwa semua pekerjaan dilaksanakan
dengan baik, bebas dari cacat teknis dan estetis serta sesuai
dengan Dokumen Kontrak. Apabila diminta, Kontraktor sanggup
memberikan bukti-bukti mengenai hal-hal tersebut pada butir ini.
Sebelum mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas,
bahwa pekerjaan telah diselesaikan dengan sempurna, semua
pekerjaantetap menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

g. Nama Pabrik / Merek Yang Ditentukan

Apabila pada Spesifikasi Teknis ini disebutkan nama


pabrik/merek dari satu jenis bahan/komponen, maka Kontraktor
menawarkan dan memasang sesuai dengan yang ditentukan.
Jadi tidak ada alasan bagi Kontraktor pada waktu pemasangan
menyatakan barang tersebut sudah tidak terdapat lagi dipasaran
ataupun sukar didapat dipasaran. Untuk barang-barang yang
harus diimport, segera setelah ditunjuk sebagai pemenang,
Kontraktor harus sesegera mungkin memesan pada agennya di
Indonesia. Apabila Kontraktor telah berusaha untuk memesan
namun pada saat pemesanan bahan/merek tersebut
tidak/sukar diperoleh, maka Perencana akan menentukan sendiri
alternatif merek lain dengan spesifikasi minimum yang sama.
Setelah 1 (satu) bulan menunjukkan pemenang, Kontraktor harus
memberikan kepada Pemberi Tugas fotocopy dari pemesanan
material yang diimport pada agen ataupun Importir lainnya, yang
menyatakan bahwa material-material tersebut telah dipesan
(order import).

h. Contoh-Contoh Material

a) Contoh-contoh material yang dikehendaki oleh Pemberi


Tugas atau wakilnya harus segera disediakan atas biaya
Kontraktor dan contoh-contoh tersebut diambil dengan jalan
atau cara sedemikian rupa, sehingga dapat dianggap bahwa
bahan atau pekerjaan tersebutlah yang akan dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan nanti. Contoh-contoh tersebut jika
telah disetujui, disimpan oleh Pemberi Tugas atau wakilnya
untuk dijadikan dasar penolakan bila ternyata bahan-bahan
atau cara pengerjaan yang dipakai tidak sesuai dengan
contoh, baik kualitas maupun sifatnya Substitusi.

b) Produk yang disebutkan nama pabriknya ,Material,


peralatan, perkakas, aksesories yang disebutkan nama
pabriknya dalam RKS, Kontraktor harus melengkapi produk
yang disebutkan dalam Spesifikasi Teknis, atau dapat
mengajukan produk pengganti yang setara, disertai data-
data yaang lengkap untuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Perencana sebelum pemesanan.

c) Produk yang tidak disebutkan nama pabriknya ,Material,


peralatan, perkakas, akserories dan produk-produk yang
tidak disebutkan nama pabriknya di dalam Spesifikasi
Teknis, Kontraktor harus mengajukan secara tertulis nama
negara dari pabrik yang menghasilkannya, katalog dan
selanjutnya menguraikan data yang menunjukkan secara
benar bahwa produk-produk yang dipergunakan adalah
sesuai dengan Spesifikasi Teknis dan kondisi proyek untuk
mendapatkan persetujuan dari Pemilik/Perencana.

i. Material Dan Tenaga Kerja

a) Seluruh peralatan, material yang dipergunakan dalam


pekerjaan ini harus baru, dan material harus tahan terhadap
iklim tropik. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan
cara yang benar dan setiap Pekerja harus mempunyai
keterampilan yang memuaskan, dimana latihan khusus bagi
Pekerja sangat diperlukan dan Kontraktor harus
melaksanakannya. Kontraktor harus melengkapi Surat
Sertifikat yang sah untuk setiap personil ahli yang
menyatakan bahwa personil tersebut telah mengikuti latihan-
latihan khusus ataupun mempunyai pengalaman-
pengalaman khusus dalam bidang keahlian masing-masing.
Klausul Disebutkan Kembali Apabila dalam Dokumen Tender ini
ada klausul-klausul yang disebutkan kembali pada butir lain,
maka ini bukan berarti menghilangkan butir tersebut tetapi
dengan pengertian lebih menegaskan masalahnya. Jika
terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau
terhadap Spesifikasi Teknis, maka diambil sebagai patokan
adalah yang mempunyai bobot teknis dan/atau yang
mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Pemilik proyek
dibebaskan dari patent dan lain-lain untuk segala “claim”
atau tuntutan terhadap hak-hak khusus seperti patent dan
lain-lain.

j. Koordinasi Pekerjaan

Untuk kelancaran pekerjaan ini, harus disediakan koordinasi dari


seluruh bagian yang terlibat didalam kegiatan proyek ini. Seluruh
aktivitas yang menyangkut dalam proyek ini, harus dikoordinir
lebih dahulu agar gangguan dan konflik satu dengan lainnya
dapat dihindarkan. Melokalisasi/memerinci setiap pekerjaan
sampai dengan detail untuk menghindari gangguan dan konflik,
serta harus mendapat persetujuan dari Konsultan
Perencana/Konsultan Pengawas.

k. Perlindungan Terhadap Orang, dan lingkungan sekitar


Perlindungan terhadap milik umum :

1) Kontraktor harus menjaga jalan umum, jalan kecil dan jalan


bersih dari alat-alat mesin, bahan-bahan bangunan dan
sebagainya serta memelihara kelancaran lalu-lintas, baik
kendaraan maupun pejalan kaki selama kontrak
berlangsung.

2) Orang-orang yang tidak berkepentingan : Kontraktor harus


melarang siapapun yang tidak berkepentingan memasuki
tempat pekerjaan dan dengan tegas memberikan perintah
kepada ahli tekniknya yang bertugas dan para penjaga.

3) Perlindungan terhadap bangunan yang ada : Selama masa-


masa pelaksanaan Kontrak, Kontraktor bertanggung jawab
penuh atas segala kerusakan bangunan yang ada, utilitas,
jalan-jalan, saluran-saluran pembuangan dan sebagainya di
tempat pekerjaan,dan kerusakan-kerusakan sejenis yang
disebabkan operasi-operasi Kontraktor, dalam arti kata
yang luas. Itu semua harus diperbaiki oleh Kontraktor
hingga dapat diterima Pemberi Tugas.

4) Penjagaan dan perlindungan pekerjaan : Kontraktor


bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan
perlindungan terhadap pekerjaan yang dianggap penting
selama pelaksanaan Kontrak, siang dan malam. Pemberi
Tugas tidak bertanggung jawab terhadap Kontraktor dan
Sub Kontraktor, atas kehilangan atau kerusakan bahan-
bahan bangunan atau peralatan atau pekerjaan yang
sedang dalam pelaksanaan.

5) Kesejahteraan, Keamanan dan Pertolongan Pertama,


Kontraktor harus mengadakan dan memelihara fasilitas
kesejahteraan dan tindakan pengamanan yang layak untuk
melindungi para pekerja dan tamu yang datang ke lokasi.
Fasilitas dan tindakan pengamanan seperti ini disyaratkan
harus memuaskan Pemberi Tugas dan juga harus menurut
(memenuhi) ketentuan Undang-undang yang berlaku pada
waktu itu. Di lokasi pekerjaan, Kontraktor wajib
mengadakan perlengkapan yang cukup untuk pertolongan
pertama, yang mudah dicapai. Sebagai tambahan
hendaknya ditiap site ditempatkan paling sedikit seorang
petugas yang telah dilatih dalam soal-soal mengenai
pertolongan pertama.

6) Gangguan pada tetangga : Segala pekerjaan yang menurut


Pemberi Tugas mungkin akan menyebabkan adanya
gangguan pada penduduk yang berdekatan, hendaknya
dilaksanakan pada waktu-waktu sebagaimana Pemberi
Tugas akan menentukannya dan tidak akan ada tambahan
pengganti uang yang akan diberikan kepada
Kontraktor sebagai tambahan, yang mungkin ia keluarkan.

l. Peraturan Hak Patent

Kontraktor harus melindungi Pemilik (Owner)) terhadap semua


“claim” atau tuntutan, biaya atau kenaikan harga proyek ini. Iklan
Kontraktor tidak diijinkan membuat iklan dalam bentuk apapun di
dalam sempadan (batas) site atau di tanah yang berdekatan
tanpa seijin dari pihak Pemberi Tugas karena bencana, dalam
hubungan dengan merek dagang atau nama produksi, hak cipta
pada semua material dan peralatan yang dipergunakan dalam
pekerjaan ini.

17 PERATURAN TEKNIS Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam
PEMBANGUNAAN Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini berlaku dan mengikat
YANG DIGUNAKAN ketentuan-ketentuan di bawah ini termasuk segala perubahan dan
tambahannya, yakni :
a. Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang
Bangunan Gedung.
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007
tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara
d. Peratuan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2011
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
e. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 93/PMK.02/2011 tentang
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara/Lembaga.
f. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021
Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun
2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
g. Peraturan Pemerintah RI No.16 Tahun 2021 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang No.28 tahun 2002 Tentang
Bangunan gedung
h. Permen PUPR No. 22 Tahun 2018 Tentang Pembangunan
Bangunan Gedung Negara.
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14 Tahun 2020 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa
Konstruksi Melalui Penyedia.
j. Peraturan Menteri Kesehatan No.24 Tahun 2016 Tentang
Persyaratan Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit
k. Peraturan Menteri Kesehatan No.43 Tahun 2013 Tentang Cara
Penyelenggaraan Laboratorium Klinik yang Baik.
l. Laboratory Biosafety Manual,WHO,2004.
m. Laboratory Biosafety Guidance Related To The Novel Corona Virus
(2019-nCoV), WHO, 2020.

18 DUKUNGAN DARI Dukungan material dan alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
PRODUSEN yaitu :
MATERIAL : a) Surat Dukungan + Brosur Penyedia Konstruksi rangka atap
baja ringan
b) Surat Dukungan Penyedia Lantai Homogenius.
c) Surat Dukungan + Brosur Penyedia Kusen & Pintu
Alumunium
d) Surat Dukungan + Brosur Penyedia Air Conditioning (AC) dan
Air Handling Unit (AHU)
e) Surat Dukungan dan Brosur Penyedia Hepa Filter

19. Rencana Keselamatan Kerja (RKK)


Rencana Keselamatan Kerja minimal yang perlu dilaksanakan penyedia adalah sebagai
berikut:
No. URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA

(1) (2) (3)

1. Pekerjaan Galian dan Urugan / Timbunan ✓ Tertimbun Longsoran


✓ Terkena Sengatan Listrik
✓ Terkena Sengatan Hewan
Berbisa
✓ Menghirup Gas Beracun
✓ Menghirup Debu / Kotoran
✓ Tertimpa Alat Kerja / Matrial
✓ Terjatuh Kekedalaman

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini dibuat untuk menjadi panduan untuk pelaksanaan
dilapangan, sehingga diharapkan semua dapat mengikuti dan melaksanakannya.

Baturaja, 21 Mei 2021


Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK)
Balai Litbangkes Baturaja

(Febriyanto, SKM, M.Bmd )


NIP.198402212005011001

Anda mungkin juga menyukai