Anda di halaman 1dari 7

REFERAT

“9/11 & The Strangest Fires Ever Told”

Disusun Oleh:
Ilham Syahputra
1102015095

Dibimbing Oleh:
dr. Ferryal Basbeth, Sp. F, DFM

PEMBELAJARAN JARAK JAUH


KEPANITERAAN KLINIK ILMU FORENSIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 06 SEPTEMBER – 19 SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan referat yang membahas tentang “9/11 &
The Strangest Fires Ever Told”. Referat ini disusun untuk memenuhi syarat
melewati kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Forensik.
Penyusunan tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada dr. Ferryal Basbeth, Sp. F,
DFM atas bimbingannya selama penulis menyelesaikan referat ini. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman sejawat atas dukungan yang telah
diberikan.
Penulis menyadari bahwa referat ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi
perbaikan materi penulisan dan menambah wawasan penulis.
Penulis meyakini bahwa laporan ini dapat berguna bagi kita semua,
khususnya pembaca dan rekan-rekan sejawat.

Medan, 15 September 2021


CBS NEWS, Kota New York, 11 September 2001
• Untuk ketiga kalinya hari ini, itu mengingatkan kita pada gambar-gambar
yang terlalu sering kita lihat di televisi sebelumnya ketika sebuah bangunan
sengaja dihancurkan oleh dinamit yang ditempatkan dengan baik untuk
merobohkannya.
• Klaim yang mereka lakukan bahwa kebakaran adalah penyebab utama
runtuhnya progresif tiga gedung pencakar langit pada 11 September 2001
adalah fondasi yang rapuh di mana Negara Polisi sedang dibangun.
Seberapa realistis klaim itu?

Diverifikasi oleh Kepala Penyelidik 9/11 NIST Dr. Shyam Sunder


• Dokumen yang baru diungkapkan, dari tahun 1960-an, menunjukkan bahwa
Otoritas Pelabuhan menganggap pesawat bergerak dengan kecepatan 600
mph, sedikit lebih cepat dan karena itu lebih merusak daripada yang
menabrak menara.

Pendapat manajer Proyek Towers Frank D. Martini


• Manajer proyek Menara Kembar Frank D. Martini menyimpulkannya
seperti ini: “Ini seperti menancapkan pensil melalui kelambu.” Martini
mengklaim menara dapat menahan beberapa dampak pesawat tanpa bahaya
kegagalan yang serius.
• Karena tidak ada menara yang runtuh sampai setelah pesawat menabrak,
jelas bahwa runtuhnya pasti disebabkan oleh sesuatu selain kerusakan
struktural.
• Faktanya, gedung pencakar langit kami sangat tahan lama. Misalnya, pada
26 Februari 1993 terjadi serangan bom seberat 1.336 pon di Menara Utara.
Itu meniup lubang 98 kaki melalui empat tiang basement - dan menewaskan
6 dan melukai 1.042. Tapi Menara tidak runtuh dan kembali beroperasi
dalam waktu singkat.
Pendapat Dr. Shyam Sunder (Kepala Penyelidik 9/11 NIST )
• Pada 14 Februari 1975, Menara Utara mengalami kebakaran serius yang tak
terkendali selama sekitar tiga jam dan menyebar ke sekitar 65% dari lantai
sebelas tanpa melakukan kerusakan struktural (dua sampai tiga kali lebih
lama dari api membakar di Menara pada 9/11) — dan gedung itu dibuka
untuk bisnis pada hari berikutnya.
• Faktanya, tingkat ketahanan api yang ekstrem di semua bangunan tinggi
menggunakan baja ini telah dirancang selama lebih dari satu abad dan
merupakan pengetahuan umum dan diterima untuk di gunakan pada
bangunan bertingkat tinggi.

Komentar NIST (Institut Standar dan Teknologi Nasional):


• New York City, 2001. Tidak ada gedung tinggi yang pernah runtuh terutama
karena kebakaran .

Pernyataan Kepala FDNY Daniel Nigro di WTC7


• Sebelum hari itu [September. 11, 2001] bangunan bertingkat tinggi tidak
pernah runtuh.

Pernyataan Chief Nigro


• Struktur tinggi tidak pernah runtuh" adalah pernyataan yang lebih
komprehensif. Dan benar. Dan, pada tulisan ini, kecuali satu di Mexico City
sebagai akibat dari gempa bumi berkekuatan 8,2, tidak ada yang benar-
benar runtuh, apalagi dalam hitungan detik, dari sebab atau kombinasi sebab
apa pun sejak 9/11.

Ketahanan umum dari gedung pencakar langit ini terkenal di seluruh


komunitas arsitektur dan teknik structural, dari komunitas tersebut bereaksi dengan
memberikan pernyataan mengenai kasus ini:
Pada 13 September 2001, dengan satu kata tertulis di atasnya: "tidak terpikirkan".
“Hanya beberapa jam sebelumnya, benar-benar tidak terbayangkan bahwa struktur
sebesar itu bias runtuh pada keadaan seerti ini. Meskipun kerusakan awal dari
pesawat sangat parah, kerusakan itu terjadi di beberapa lantai di setiap menara.
Tantangan bagi para insinyur adalah untuk menjelaskan bagaimana kerusakan lokal
dapat mengakibatkan keruntuhan progresif lengkap dari tiga bangunan terbesar di
dunia runtuh”.
Pertanyaannya adalah, Jika bukan kebakaran dan/atau kerusakan structural
yang menyebabkan bangunan tinggi runtuh pada kasus ini, lalu apa yang menjadi
penyebabnya ? Mungkinkah pembongkaran atau penghancuran yang direncanakan
dan direkayasa ? Tetapi mengapa NIST tidak mempertimbangkan hipotesis
penghancuran yang di rencanakan dan mereka selalu menyangkal pendapat ini ? Ini
lah yang membuat keanehan seakan-akan ada kebenaran yang disembunyikan.

Sikap NSIT pada saat di minta mengungkapkan apa yang menjadi


kemungkinan dan yang sebenernya terjadi
• Ketika NIST ditekan dengan pertanyaan mengapa tidak membuat hipotesis
‘pengahancuran yang di rencanakan’ untuk menemukan jawaban pasti.
NSIT tidak melakukannya, emudian mereka mengabaikan tanda keruntuhan
yang di rencanakan dan NIST mengklaim tidak menemukan tanda-tanda
yang tepat untuk asumsi ‘pembongkaran yang di rencanakan’ dan gagal
untuk menyelidiki lebih lanjut.
• Kemudian NSIT tidak ingin mendengar kan dan menerima pendapat-
pendapat yang menyatakan bahwa keruntuhan tersebut merupakan
penghancuran bangunan yang di rencanakan.

Tantangan untuk NSIT membuktikan bahwa hipotesis tentang penghacuran


yang di rencanakan, itu tidak bener:
NIST perlu membuktikan setidaknya dua hal utama dengan pendapat mereka:
1. Buktikan bahwa keruntuhan progresif total yang diakibatkan api dari sebuah
model bangunan bahkan mungkin terjadi keruntuhan yang terjadi
mengingat bangunan berdiri di atas fondasi yang kokoh dan di lapisi oleh
besi-besi baja.
2. Buktikan bahwa keruntuhan yang dimodelkan tampak seperti keruntuhan
yang benar-benar terjadi (dengan memvisualisasikan).

Respon NSIT terhadap hal-hal yang di minta untuk membuktikan tentang


analisa mereka
• Penyelidik WTC menolak seruan untuk visualisasi keruntuhan.
• Penyelidik bencana World Trade Center [di NIST] menolak untuk
menunjukkan visualisasi komputer tentang runtuhnya Menara Kembar
meskipun di minta oleh insinyur struktural dan pemadam kebakaran
terkemuka.

Seharusnya visualisasi mekanisme keruntuhan selalu di gunakan untuk


menganalisa suatu peristiwa seperti ini yang digunakan penyelidik seperti NSIT
untuk memvalidasi bukti-bukti yang di temukan.
Jadi NIST melakukan pekerjaan yang baik dengan mengabaikan sebagian besar
kemungkinan keruntuhan yang terjadi, karena kemungkinan besar nya adalah
keruntuhan yang direncanakan. mereka tidak dapat menunjukkan apa pun di luar
urutan atau memvisualisasikan mengenai keruntuhan yang terjadi sesuai degan
pendapat yang mereka nyatakan. Seakan-akan mereka dengan jelas menutupi
kebeneran yang sebenernya menjadi penyebab keruntuhan bangun dalam tragedi
9/11. Apakah mereka (NSIT) ingin menegaskan bahwa pekerjaan mereka
membuktikan gedung pencakar langit AS begitu rapuh sehingga dengan mudah
untuk meruntuhkan bangunan setinggi itu yang dibangun menggunakan besi baja.
Seperti yang disindir oleh media lainnya, "Mereka takut teroris akan menyadari
bahwa mereka dapat menghancurkan gedung setinggi itu dengan membakar
keranjang sampah di garasi parkir? Layakkah mereka (NSIT) di nyatakan sebagai
terorisme ? Jawabannya adalah IYA, mereka layak disebut sebagai terorisme yang
sesugguhnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.lewrockwell.com/2021/09/l-reichard-white/9-11-the-strangest-fires-
ever-told/

Anda mungkin juga menyukai