Disusun oleh:
Raudhatul Aisy Fachrudin
1102017189
Pembimbing:
DR. dr. Sri Wahyu Herlinawati, SpA, M.Kes.
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An.B
Usia : 2 tahun
Tanggal Lahir : 20 Mei 2019
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Cempaka Putih
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 20 Mei 2021
Tanggal Pemeriksaan : 20 Mei 2021
Nama : Ny.B
Alamat : Cempaka Putih
Agama : Islam
Pekerjaan : Guru
Pendidikan Terakhir : S1
III. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis kepada ibu pasien pada tanggal 20 Mei
2021
Keluhan Utama
Kejang
Keluhan Tambahan
An.B usia 2 tahun dibawa ibunya ke RS YARSI pada tanggal 20 Mei 2021 pukul 10.00
WIB dengan keluhan kejang sejak 15 menit yang lalu sampai sekarang saat pasien
dibawa ke IGD RS YARSI, dari hasil alloanamnesis kepada ibu pasien, ibu pasien
mengatakan awalnya pasien demam sekitar 400C saat diukur di rumah menggunakan
termometer, demam terjadi sejak 1 hari yang lalu, kemudian diikuti kejang pertama
yang terjadi tadi malam berlangsung selama 5 menit dan kejang seluruh tubuhnya
kelojotan, saat kejang pasien tidak menangis dan setelah kejang pasien menangis lalu
tertidur, sebelumnya pasien belum pernah kejang seperti ini. Kejang berhenti sendiri
tanpa diberikan obat apapun, selama kejang berlangsung ibu hanya memijat kaki
anaknya, selain itu ibu pasien mengatakan terjadi penurunan nafsu makan dan minum
pada pasien karena pasien mengeluhkan nyeri pada tenggorokan sejak 1 hari yang lalu.
Keluhan batuk, pilek, diare, sesak nafas, mual dan muntah, nyeri saat berkemih, sekret
keluar dari telinga disangkal, riwayat jatuh dan terkena benturan juga disangkal.
Pasien tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya dan pasien tidak
memiliki riwayat alergi
Riwayat Pengobatan
Semasa kehamilan ibu pasien rutin memeriksakan kehamilan, keluhan saat kehamilan
disangkal, keluhan infeksi saat kehamilan disangkal. Ibu melahirkan di usia
kandungan 37 minggu. An. B lahir spontan, berat badang 3000 gr, dengan panjang 50
cm, langsung menangis ,tidak biru , kelainan bawaan lahir disangkal, riwayat kuning
disangkal.
Riwayat Imunisasi
Usia Imunisasi
15 bulan MMR
A. Pertumbuhan
Pasien lahir dengan berat badan lahir 3000 gram dengan panjang badan 50 cm,
Berat badan pasien bertambah setiap bulannya. Saat ini, pasien berusia 2 tahun
dengan berat badan 12 kg dan tinggi badan 80 cm.
B. Perkembangan
Normal
Motorik Kasar :
- Tangan dan kaki bergerak aktif (1 bulan)
- Mampu mengangkat kepala ketika tengkurap (2 bulan)
- Kepala mampu tegak Ketika didudukan (3 bulan)
- Mampu tengkurap dan mengangkat kepala sendiri (4 bulan)
- Mampu duduk tanpa berpegangan (6 bulan)
- Mampu berdiri dengan berpegangan (8 bulan)
- Mampu berdiri tanpa berpegangan (12 bulan)
- Berjalan (15 bulan)
- Mampu berlari dan menaiki tangga (18 bulan)
- Mampu menendang bola (24 bulan)
Motorik Halus :
- Kepala mampu menoleh sedikit ke kanan dan kiri (2 bulan)
- Mampu memegang benda (4 bulan)
- Mampu meraih benda (5 bulan)
- Mampu memukulkan sesuatu ke kedua tangan (10 bulan)
- Mampu memasukan benda ke cangkir (12 bulan)
- Mencoret-coret (15 bulan)
- Mampu menumpuk benda (2 tahun)
Bahasa :
- Mulai bersuara (2 bulan)
- Menucapkan mamama (8 bulan)
- Mampu mengucapkan beberapa kata (18 bulan)
Personal Sosial :
- Mampu tersenyum (2 bulan)
- Mampu memasukan biscuit ke dalam mulut (6 bulan)
- Mampu melambaikan tangan dan bertepuk tangan (9-10 bulan)
- Mampu memakai sendok (18 bulan)
Riwayat Nutrisi
D. Status Neurologis
Meningeal sign : Kaku kuduk (-), Brudzinski I (-), Brudzinski II (-), Brudzunski III (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Hematologi
Hemoglobin 12 g/dL 11 - 16
Hematokrit 38 % 31 - 45
b. Kimia Klinik
- Glukosa Sewaktu Stik : 90 mg/dL
- Elektrolit
DIAGNOSIS BANDING
- Faringitis akut
- Kejang demam sederhana
- Epilepsi
- Meningitis
- Ensefalitis
PENATALAKSANAAN
Untuk menghentikan kejang :
- Management ABC segera
A (Airway) → Taruh di tempat datar dan lega, leher ekstensi
→ Posisi miring, sehingga tidak terjadi aspirasi bila muntah dan lender
terkumpul dalam satu sisi
→ Bersihkan jalan nafas untuk mengeluarkan lender (suction, bersihkan
dengan tangan menggunakan kassa steril)
B (Breathing) → Pasang oksigen 100 % dan saturasi oksigen untuk mencegah terjadinya
hipoksia
C (Circulation) → Infus untuk mengatasi kekurangan caitan + OAK
- Diberikan Diazepam melalui rektal untuk BB > 10 kg dosis 10 mg diberikan sampai
kejang berhenti
- Diberikan Paracetamol untuk menurunkan demam dan pereda nyeri tenggorok
Diberikan paracetamol oral
Ad Vitam : Ad bonam
Ad Functionam : Ad bonam
Ad Sanctionam : Ad bonam
EDUKASI
- Menjelaskan kepada orang tua bahwa kejang demam mempunyai prognosis yang baik
- Memberikan informasi mengenai kemungkinan kejang kembali, pencegahan kejang
bisa dilakukan dengan cara mencegah supaya pasien demamnya tidak tinggi dengan
cara memenuhi cairan yang cukup seperti banyak minum air putih
- Menjaga kebersihan lingkungan dan perorangan ( mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan dan setelah BAB, menggunakan air bersih, mengganti popok bayi
secara cepat)
- Pemberian obat prokfilasis untuk mencegah berulangnya kejang, tetapi harus diingat
ada efek samping obat
- Pastikan Air minum yang diberikan matang dan bersih
- Beberapa hal yang harus dikerjakan bila anak kejang :
• Tetap tenang dan tidak panik
• Longgarkan pakaian yang ketat terutama sekitar leher
• Bila anak tidak sadar, posisikan anak miring, bila terdapat muntah, bersihkan
muntahan atau lender dimulut atau hidung
• Walaupun terdapat kemungkinan (yang sesungguhnya sangat kecil) lidah
tergigit, jangan memasukkan sesuatu kedalam mulut
• Ukur suhu, observasi, dan catat bentuk, dan lama kejang
• Tetap bersama anak selama dan sesudah kejang
PATOFISIOLOGI KEJANG DEMAM