Disusun oleh :
Muhamad Ilham Jauheri (1102016128)
Pembimbing :
dr. Kusmardi, Sp.PD
B. Anamnesis
Pasien mengeluhkan juga terdapat bercak kemerahan pada hidung dan pipi
yang dirasa panas sejak 1 bulan yang lalu. Namun tidak gatal, tidak nyeri,
dan tidak bengkak. Bercak ini muncul hilang timbul, bertambah merah
apabila terkena pajanan matahari. Selain itu, terdapat sariawan yang
dirasakan pada mulut sejak 3 hari SMRS. Keadaan ini memberat hingga
pasien memiliki penurunan nafsu makan. Pasien menyangkal adanya
kerontokan rambut dalam jumlah banyak dan kebotakan di sisi kulit kepala
II. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan nyeri dan kaku pada kedua sendi sudah dirasakan sejak kurang
lebih 5 tahun yang lalu. Pasien sudah sempat berobat ke dokter di dekat rumahnya
dan dikatakan menderita rematik serta asam urat. Pasien sempat diberikan obat
oleh dokter kemudian setelahnya pasien membeli sendiri obat untuk
menghilangkan rasa sakit. Pasien juga mengatakan mengkonsumsi jamu untuk
meredakan kaku serta nyeri pada kedua lututnya.
Kebiasaan merokok dan minum alkohol disangkal. Aktifitas fisik selama bekerja
yakni mengurus dokumen desa dan sering berpergian dengan motor untuk
mengurus dokumen ke kantor catatan sipil. Pasien menyatakan jarang
berolahraga. Selama bekerja sebagai pegawai desa, pasien kurang memperhatikan
perlindungan diri terhadap kulit. Hubungan sosial dengan tetangga cukup baik,
pasien cukup aktif dalam acara-acara desa. Pasien sudah tidak bekerja selama 10
hari dikarenakan nyeri sendi, nyeri kepala dan cemas berlebihan.
J. Pemeriksaan Fisik
1. Kulit :
a. Warna : Kulit Coklat,
b. Pucat : Ya
c. Jaringan parut : -
d. Turgor : Baik < 2 detik
e. Lain-lain : bercak kemerahan pada pipi dan hidung
2. Kepala :
a. Rambut : Hitam
b. Kulit kepala : tidak ada tumor, tidak ada sikatriks, kering,
tidak kotor.
c. Ukuran : Normocephal
3. Mata :
a. Palpebra : Tidak ada edema, tidak ada hiperemis
b. Konjungtiva : tidak pucat
c. Sklera ikterik : Tidak ada
d. Lain-lain : -
4. Telinga :
a. Daun telinga : Normal
b. Liang telinga : Bersih
5. Hidung dan Sinus Paranasal :
a. Napas cuping hidung : Tidak ada
b. Nyeri tekan : Tidak ada
c. Sekret : Tidak ada
6. Mulut :
a. Bau Pernapasan : Busuk
b. Faring ; Tidak hiperemis
c. Tonsil : T1-T1
d. Lidah : Ukuran normal, tidak deviasi, kering, tidak kotor.
e. Uvula : Letak ditengah, tidak deviasi
7. Leher :
a. JVP : (5+2) cmH2O (N: 5±2 cmH2O)
b. Trakea :
Statis : Letak medial, tidak ada deviasi
Dinamis : tidak ada deviasi
c. Kelenjar Tiroid : Tidak ada pembesaran
d. Kelenjar lymphonodi : Tidak teraba
e. Lain-lain :-
8. Paru – paru
Kesan : Normal
L. Resume
Ny. NNA 37 tahun datang dengan keluhan artralgia SMRS, pasien
mengeluhkan bengkak pada sendi yang nyeri disertai kemerahan dan panas.
Nyeri meningkat apabila pasien beraktivitas atau melakukan pergerakan dan akan
membaik jika diistirahatkan. Pasien juga mengeluh cemas berlebihan dan sulit
untuk berkonsertrasi serta nyeri kepala yang hilang timbul sejak 10 hari SMRS
Terdapat malar rash (+) di daerah pipi dan hidung, progresivitas rash akan
meningkat ketika terpajan sinar matahari. Mouth ulcer (+) Alopecia (-),
Perubahan Kognitif (-), Perubahan Mood (+).
Riwayat Konsumsi vitamin c (+). Pasien datang dengan keadaan sakit
sedang dan kesadaran somnolen GCS 10 E3M3V4. Tekanan darah normal, nadi
normal dan reguler, frekuensi pernapasan normal dan reguler, IMT normal.Pada
pemeriksaan fisik ditemukan konjungtiva pucat (-) , Batas jantung normal,
P2>P1, A2>A1,T1>T2,M1>M2, gallop (-), murmur (-).
Pemeriksaan penunjang menunjukkan anemia, leukopenia,
trombositopenia, LED tinggi. Pada pemeriksaan urin tidak terdapat kelainan
biliburin (-), protein (-), hematuri (-), pyuria (-), nitrit (-), leukosit esterase
(-),Urobilinogen (-).
M.Permasalahan
1. Lupus Eritomatosa Sistemik
a. Assesment : Anamnesis nyeri sendi dan bengkak, pemeriksaan
fisik : malar rash, Limfopenia, leukopenia, ansietas dan nyeri
kepala
b. Plan diagnostic : Pemeriksaan autoantibodi ( Ana test, Anti ds-
dna test))
c. Plan terapi : Kortikosteroid, HCQ, dan Imunosupresan,
d. Plan Monitoring : Urinalisis. Darah lengkap, Foto thorax.
e. Plan edukasi : penjelasan tentang penyakit, perjalanan penyakit,
program pengobatan yang direncanakan, komplikasi dan
perlunya upaya pencegahan (menghindari paparan sinar UV)
N. Diagnosis Banding
1. SLE
2. Reumatoid Arthritis
3. Sklerosis sistemik
4. Sindrom antifosfolipid
5. Sindroma sjogren.
H. Diagnosis Kerja
1. Neuropsikiatri SLE
I. Rencana Pemeriksaan
Test autoantibodi :
1. ANA test
2. dsDNA test
J. Penatalaksanaan
1. Non Farmakologi
a. Tirah baring (bed rest)
b. Diet :
Kebutuhan kalori (restriksi kalori penderita SLE
perempuan dibatasi 1200-1400 kkal/hari berkaitan dengan
penggunaan steroid dan rendah natrium) :
(447,6 + 9,25 x berat dalam kilogram) + (3,10 x tinggi dalam
sentimeter) - (4,33 x usia dalam tahun)
(447,6 + 9,25 x 55 ) + (3,10 x 165) – (4,33 x 34) = 956,35 +
511,5 – 147,22 = 1320,63 kkal/hari kebutuhan kalori basal
Ditambah 10%, dikarenakan dalam fase istirahat
1320,63 + 132,06 = 1452 kkal/hari
Bentuk makanan (lunak)
a. Kebutuhan Makronutrien
Karbohidrat = 60 % x 1452 = 871,2 kkal/hari
Lemak = 25 % x 1452 = 363 kkal/hari
Protein = 15 % x 1452 = 217,8 kkal/hari
b. BB ideal :
(TB-100)-(10%x(TB-100) =
(165-100) – 10%(65)= 59,5 kg
c. Kebutuhan Mikronutrien
Diet khusus AIP (Autoimmune protocol)
• Tinggi omega-3 PUFA (=>1,1 mg)
• Serat yang cukup (25g/hari)
• Konsumsi vitamin A tidak melebihi (100.000
IU/hari atau 600 RE/hari)
• Konsumsi vitamin B kompleks (difokuskan di vit B6
= 1,3 mcg/hari dan B12 = 4 mcg/hari)
• Konsumsi vitamin C cukup (75g/hari)
• Konsumsi vitamin D cukup (15 mcg/hari)
• Rendah natrium (<3 g/hari)
2. Farmakologis :
a. Terapi awal :
Prednisolon =<0,5 mg/kgBB/hari
PO DAN
Azatioprin 1,5-2,0 mg/kgBB/hari PO
HCQ =<6,5mg/kgbb/hari PO
Paracetamol 0.5-1 g tiap 6-8 jam
fluoksetin 1x10-20 mg/hari
Haloperidol 0.5-5 mg 2-3 kali sehari
b. Pemeliharaan :
Prednisolon =<7,5 mg/hari PO kemudian di tapper
secara perlahan
DAN
Azatioprin 50-100 mg/hari PO
HCQ 200mg/hari PO
K. Prognosis
1. Ad Vitam : Dubia ad malam
2. Ad Functionam : Dubia ad malam
3. Ad Sanactionam : Dubia ad malam
L. Edukasi
1. Diet : Nutrisi optimal, makan sayur setiap hari dan minimal ada 1
buah dalam sehari (labu, wortel, apel atau jeruk , ikan laut segar
disarankan atau pun ikan gabus dalam lauk pauk. Kacang-kacangan
dapat ditambahkan ke makanan snack)
2. Hindari makanan dengan kandungan gluten berlebih (roti, pasta, kue,
dan beberapa sereal)
3. Kurangi konsumsi makanan atau minuman dengan gula dan
natrium berlebih
4. Hindari makanan dan minuman dengan hasil pemrosesan yang
tinggi (susu, keju, yogurt, dsb dan soft drink)
5. Olahraga : aktivitas fisik teratur setelah perbaikan, disarankan
aerobik low impact (squat, push up, plank,dsb)
6. Pajanan : menghindari rokok dan sinar matahari berlebih.
Disarankan memakai pelindung, topi atau tabirs surya spf >30.