MALARIA RELAPS
Disusun oleh :
Tita Fathia
1102017233
Pembimbing :
dr. Kusmardi, Sp.PD
II. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara : Autoanamnesis
Keluhan Utama : Demam sejak 8 hari SMRS
Keluhan Tambahan : Nyeri otot, menggigil, mual, batuk, dan sakit
kepala sejak 8 hari SMRS
Keluhan juga disertai mual, batuk, dan sakit kepasa sejak 8 hari SMRS.
X. PEMERIKSAAN FISIK
1. Kulit
-Warna : Kulit cokelat
-Pucat : Pucat
-Jaringan parut : Tidak ada
-Sianosis : Tidak sianosis
-Ikterik : Tidak ada
-Turgor : Baik, <2 detik
-Lain-lain :-
2. Kepala
-Bentuk : Normocephal
-Rambut : Hitam
3. Mata
-Edema palpebral : -/-
-Eksofthalmus : -/-
-Enofthalmus : -/-
-Konjungtiva anemis : -/-
-Sklera ikterik : -/-
-Pupil : Isokor
-RCL/RCTL : ++/++
4. Telinga
-Bentuk daun telinga : Normal
-Pendengaran : Normal
-Liang telinga : Bersih
-Cairan dan darah : -/-
6. Mulut
-Pucat : Pucat
-Kering : Kering
-Bau pernapasan : Busuk
-Faring : Tidak hiperemis
-Tonsil : T1-T1, tidak hiperemis
-Lidah : Ukuran normal, tidak deviasi, kering, tidak kotor
-Uvula : Letak ditengah, tidak deviasi
7. Leher
-JVP : (5+2) cmH2O (N: 5±2 cmH2O)
-Trakea : Letak di tengah, tidak deviasi
-Kelenjar tiroid : Tidak ada pembesaran
-Kelenjar lymphonodia : Tidak teraba
8. Paru-paru
-Inspeksi : Dada simetris kanan dan kiri, bentuk dada normal,
pergerakan dada simetris
-Palpasi : Fremitus vokal dan taktil paru-paru kiri dan kanan
normal pada kedua lapang paru.
-Perkusi : Suara sonor pada kedua lapang paru
-Auskultasi : Suara napas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronkhi -/-
9. Jantung
-Inspeksi : Iktus kordis terlihat 3 jari dibawah papil mammae
-Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V Linea midclavicular
sinistra
-Perkusi
-Batas jantung atas : ICS II
-Batas jantung kanan : ICS IV Linea midclavicularis dextra
-Batas jantung kiri : ICS 6 Linea midclavicularis sinistra
-Batas jantung bawah : ICS 5 garis midklavikula sinistra
-Batas pinggang jantung: ICS II Linea parasternal
-Auskultasi
-Area pulmonal : P2>P1, murmur (-), gallop (-)
-Area aorta : A2>A1, murmur (-), gallop (-)
-Area trikuspid : T1>T2, murmur (-), gallop (-)
10. Abdomen
-Inspeksi : Dinding abdomen simetris tidak membesar, bentuk
datar
-Auskultasi : Bising usus terdengar (+) pada seluruh lapang
abdomen, 10x/menit (N : 5-12)
-Palpasi : Nyeri tekan 4 kuadran (-), hepar dan lien tidak teraba,
tumor (-), ballottement ginjal (-), undulasi (-)
-Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran, tes shifting dullness
(+)
11. Ekstremitas
Pemeriksaan Keterangan Superior Inferior
Motorik 5555/5555 5555/5555
Sensorik Raba +/+ +/+
Nyeri +/+ +/+
Refleks Bicep +/+ -
Tricep +/+ -
Fisiologis
Patella - +/+
Achilles - +/+
Refleks Babinski -/-
patologis
Pulsasi A. Radialis +/+ -
A. Dorsalis - +/+
Pedis
A. Poplitea - +/+
posterior
Foto Thorax
Pemeriksaan radiografi thorax proyeksi AP, dengan hasil sebagai berikut:
Kesan : Normal
Gambaran SADT
-Eritrosit : anisositosis dan poikolositosis sedang
-Leukosit : estimasi jumlah normal, gametosit falciparum +
-Trombosit : estimasi jumlah menurun ringan, bentuk dan sebaran normal
-Kesan : anemia hemolitik, trombositopenia, malaria falciparum
USG Abdomen
XII. PERMASALAHAN
1. Lupus Eritomatosa Sistemik
a. Assesment : Anamnesis nyeri sendi dan bengkak,
pemeriksaan fisik : malar rash, Limfopenia, leukopenia,
ansietas, nyeri kepala dan mual.
b. Plan diagnostic : Pemeriksaan autoantibodi (ANA test, Anti
ds-DNA test))
c. Plan terapi : Kortikosteroid, HCQ, dan Imunosupresan,
d. Plan Monitoring : Urinalisis. Darah lengkap, Foto thorax.
e. Plan edukasi : penjelasan tentang penyakit, perjalanan
penyakit, program pengobatan yang direncanakan,
komplikasi dan perlunya upaya pencegahan (menghindari
paparan sinar UV).
2. Neuropsikiatri Lupus eritomatosa sistemik
a. Assesment : Anamnesis cemas disertai dengan sulit
berkonsetrasi, nyeri kepala, mual.
b. Plan diagnostic : MRI, Pemeriksaan ini mampu menunjukan kelainan
pada otak dan tulang belakang, memungkinkan identifikasi lesi yang terkait dengan
NPSLE
c. Plan terapi : terapi sesuai penyebab primer, jika terbukti
neuropskiatri lupus Kortikosteroid, HCQ, dan
Imunosupresan,Antidepresan, Antipsikotik
d. Plan monitoring : Darah lengkap
e. Plan edukasi : penjelasan tentang penyakit,
perjalanan penyakit, program pengobatan yang
direncanakan.
1. SLE
2. Reumatoid Arthritis
3. Sklerosis sistemik
4. Sindrom antifosfolipid
5. Sindroma Sjogren
XVI. PENATALAKSANAAN
1. Non Farmakologis
a. Tirah baring (bed rest)
b. Diet
-Kebutuhan kalori (SLE pada perempuan dibatasi 1200-1400
kkal/hari berkaitan dengan penggunaan steroid dan rendah
natrium) : (447,6 + 9,25 x kg) + (3,10 x tinggi dalam cm) –
4,33 x usia dalam tahun)
(447,6 + 9,25 x 55) + (3,10 x 165) – (4,33 x 30) = 956,35 +
511,5 – 129,9 = 1337,95 kkal/hari kebutuhan kalori basal
ditambah 10% karena dalam fase istirahat : 1337,95 +
133,795 = 1471 kkal/hari
-Bentuk.makanan lunak
-Kebutuhan Makronutrien
Karbohidrat : 60% x 1471 = 882,6 kkal/hari
Lemak : 25% x 1471 = 367,75 kkal/hari
Protein : 15% x 1471 = 220,65 kkal/hari
-BB ideal :
(TB-100) – (10% x TB – 100) =
(165-100) – (10%(65) = 58,5 kg
-Kebutuhan Mikronutrien
Diet khusus AIP (Autoimun protocol)
-Tinggi omega-3 PUFA (=>1,1 mg)
-Serat (25g/hari)
-Konsumsi vitamin A tidak melebihi (100.000
IU/hari atau 600 RE/hari)
-Vitamin C (75g/hari)
-Vitamin D (15mcg/hari)
-Rendah natrium (<3g/hari)
2. Farmakologis
a. Terapi awal
-Prednison : <0,5mg/kgBB/hari
-Azatioprin 1,5-2,0 mg/kgBB/hari PO
-HCQ : <6,5mg/kgBB/hari PO
-Paracetamol 0,5-1 g tiap 6-8 jam
-Fluoksetin 1x10-2-mg/hari
-Haloperidol 0,5-5mg 2-3 x / hari
b. Pemeliharaan
-Prednisolon : <7,5 mg/hari PO
-Azatioprin 50-1000 mg/hari PO
-HCQ 200mg/hari PO
XVII. PROGNOSIS
-Ad Vitam : Dubia ad malam
-Ad Functionam : Dubia ad malam
-Ad Sanactionam : Dubia ad malam
XVIII. EDUKASI
1. Pola hidup sehat, aktivitas fisik, dan olahraga : berenang, berjalan kaki,
bersepeda dan aerobic.
2. Nutrisi : kacang-kacangan, ikan, minyak ikan, minyak zaitun, buah-buahan,
sayuran, dan biji-bijian kaya akan fitokimia, asam lemak omega-3, dan
antioksidan.
3. Menghindari merokok dan paparan asap rokok orang lain
4. Menghindari paparan terhadap sinar matahari (menggunakan tabir surya UV-
A dan UV-B, SPF 130 dan mengenakan pakaian yang melindungi dari paparan
sinar matahari)
5. Kontrol ke dokter setidaknya setiap bulan