DISUSUN OLEH:
Khadidjah Hania BSA
1102017122
PEMBIMBING:
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.A
Usia : 45 th
Pekerjaan : Guru
Alamat : Jl. Supratman
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 14 April 2021 Pukul 11.45 WIB
Tanggal Pemeriksaan : 14 April 2021 Pukul 12.00 WIB
Keluhan Utama: Sering buang air kecil terutama pada malam hari
Sebelumnya berat badan pasien 80 kg, namun saat ini pasien mengatakan berat
badan nya mengalami penurunan sekitar 10 kg dalam 4 minggu terakhir. Pasien
juga mengatakan nafsu makan nya baik bahkan meningkat serta pasien sering
merasa lapar.
Selain itu pasien juga mengatakan rasa haus nya meningkat sehingga sering
minum. Pasien juga mengatakan terjadi penurunan penglihatan sejak 2 bulan lalu.
2
Keluhan lemas, kesemutan, tidak dapat ereksi, gatal dan luka pada kulit di sangkal
oleh pasien.
Pasien juga mengatakan bahwa sangat sering dan suka mengonsumsi makanan
yang manis seperti manisan dan kue-kue manis lainnya serta pasien juga
merupakan memiliki kebiasaan merokok 1-2 bungkus sehari sejak usia 21 tahun.
V. Riwayat Keluarga:
Ibu pasien mengalami diabetes mellitus
Riwayat hipertensi (-)
Riwayat Asma (-)
Riwayat penyakit paru (-)
Riwayat penyakit Jantung (-)
3
- Pasien makan besar sehari tiga kali
- Pasien memiliki kebiasaan merokok 1-2 bungkus sehari sejak masih muda.
- Pasien tidak mengonsumsi alkohol
- Hubungan sosial baik dengan lingkungan sekitar
X. Pemeriksaan Fisik
Kulit
Kepala
Rambut dan kulit kepala : Normal
Mata
4
1. Palpebra : Normal
2. Konjungtiva : Tidak pucat
3. Sklera : Tidak ikterik
4. Visus : OD 2/60 OS 2/60
Telinga
1. Bentuk : Normal
2. Napas cuping hidung : Tidak ditemukan
3. Sekret : Tidak ditemukan
4. Nyeri tekan hidung/sinus paranasal : -
Mulut
1. Bau pernapasan :-
2. Faring : Tidak hiperemis
3. Tonsil : Ukuran T1/T1, tidak hiperemis
4. Lidah : Tidak deviasi (-), tidak atrofi
5. Uvula : Tidak deviasi
Leher
Paru-Paru
5
2. Palpasi : Fremitus taktil dan vocal dada kanan
dan kiri normal. Nyeri tekan (-), Teraba Massa (-).
3. Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru
4. Auskultasi : Suara napas dasar vesikuler +/+, ronkhi
-/-, wheezing -/-
Jantung
1. Inspeksi : Iktus kordis terlihat
2. Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS 5 linea
midclavicula sinitra
3. Perkusi
- Batas jantung kanan : ICS 4 linea parasternalis dextra
- Batas jantung kiri : ICS 5 linea axillaris anterior sinistra
- Batas pinggang jantung : ICS 3 linea parasternalis sinistra
Aorta: A1 < A2
Pulmonal: P1 < P2
Mitral: M1 > M2
Tricuspid T1 > T2
Abdomen
6
Ekstremitas
Genitalia
Tidak diperiksa
Anorektal
Tidak diperiksa
7
Urin
Warna Kuning Kuning
Kejernihan Jernih Jernih
Bau Manis
pH 6.0
Darah - -
Glukosa + -
Protein - -
Feses
Konsistensi Lunak
Warna Coklat
kekuningan
Lain-lain Tidak ada darah,
mucus dan cacing
XII. RESUME
Pasien laki-laki usia 44 tahun datang ke RS YARSI dengan keluhan poliuria 8-10
kali per hari dengan volume sekitar 200 cc tiap kali BAK. Pasien juga mengalami
polifagia sehingga nafsu makan pasien meningkat akan tetapi berat badan pasien
mengalami penurunan. Selain itu pasien juga mengatakan mengalami polidispia
sehingga pasien banyak minum lebih dari biasanya. Keluhan berupa asthenia,
parastesia, pruritus, disfungsi ereksi dan vulnus disangkal oleh pasien.
Pasien juga mengalami hipertensi sejak dua tahun lalu dan mengonsumsi obat
antihipertensi captopril 2 kali sehari. Pasien memiliki riwayat keluarga yakni
ibunya mengalami diabetes melitus tipe 2. Pasien memiliki kebiasaan merokok 1-
2 bungkus sehari sejak usia 21 tahun, mengonsumsi makanan manis dan jarang
berolahraga.
Dari status generalis pasien mengalami hipertensi, takikardi dan status gizi pasien
kesan obesitas. Pemeriksaan fisik jantung dan paru dalam batas normal.
Pemeriksaan visus didapatkan penurunan tajam penglihatan. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan peningkatan GDP, GDS, HbA1c, hiperkolesterolemia
serta glukosoria
8
XIII. PERMASALAHAN
- DM Tipe 2
a. Assessment : Hiperglikemia (GDP, GDS, HbA1c meningkat)
b. Plan terapi : OHO
c. Plan monitoring : kadar gula darah, PGDM
d. Plan edukasi : pengaturan kebutuhan kalori, latihan aerobic
seperti jalan cepat, bersepeda, berenang
- Hipertensi
a. Assessment : hipertensi (PF TD 140/90 mmHg)
b. Plan terapi : obat anti hipertensi (ACEI=Captopril)
c. Plan monitoring : pemantauan tekanan darah
d. Plan edukasi : diet rendah garam, menurunkan berat badan,
menghentikan rokok
- Hiperkolesterolemia
a. Assessment : Kolesterol total 220 mg/dL
b. Plan terapi : obat anti kolesterol (gol.statin)
c. Plan monitoring : pemeriksaan profil lipid
d. Plan edukasi : perubahan pola makan yang lebih sehat dan
olahraga
9
- Follow up pemeriksaan glukosa darah dan HbA1c
- Pemeriksaan insulin, pro insulin dan sekresi peptide penghubung (C-peptide)
- Ankle Brachial Index (ABI)
- Pemeriksaan profil lipid
- Tes fungsi hati dan ginjal
- Pemeriksaan kaki
- Pemeriksaan funduskopi
XVII. PENATALAKSANAAN
Terapi non farmakologi
- Terapi Nutrisi Medis (TNM) meliputi pengaturan pola makan yaitu makanan
yang seimbang dan sesuai kebutuhan kalori dan zat gizi pada masing masing
individu, serta pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal, jenis dan
jumlah makanan.
Kebutuhan kalori
BBI= 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg
= 90% x (160 - 100) x 1 kg
= 90% x 60 x 1 kg
= 54 kg
Kebutuhan kalori basal 30 kal/kgBB (Laki-laki)
30 kal x 54 kg = 1620 kal
10
45-65% total asupan energi= 656,1 – 947,7 kal
Lemak
20-25% kebutuhan kalori= 291,6 – 364,5 kal
Komposisi yang dianjurkan:
lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori
lemak tidak jenuh ganda < 10 %.
selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal.
Protein
Kebutuhan protein sebesar 10 – 20% total asupan energi= 145,8
– 291,6 kal
Sumber protein yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging
tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak,
kacang-kacangan, tahu dan tempe.
Natrium
Anjuran asupan natrium untuk penyandang DM sama dengan
orang sehat yaitu <2300 mg perhari
Penyandang DM yang juga menderita hipertensi perlu
dilakukan pengurangan natrium secara individual
11
Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin, soda,
dan bahan pengawet seperti natrium benzoat dan natrium nitrit.
Serat
Penyandang DM dianjurkan mengonsumsi serat dari kacang-
kacangan, buah dan sayuran serta sumber karbohidrat yang
tinggi serat.
Anjuran konsumsi serat adalah 20-35 gram/hari yang berasal
dari berbagai sumber bahan makanan.
Pemanis Alternatif
Pemanis alternatif aman digunakan sepanjang tidak melebihi
batas aman (Accepted Daily Intake/ADI).
Pemanis alternatif dikelompokkan menjadi pemanis berkalori
dan pemanis tak berkalori.
Pemanis berkalori perlu diperhitungkan kandungan kalorinya
sebagai bagian dari kebutuhan kalori, seperti glukosa alkohol
dan fruktosa.
Glukosa alkohol antara lain isomalt, lactitol, maltitol,
mannitol, sorbitol dan xylitol.
Fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang DM
karena dapat meningkatkan kadar LDL, namun tidak ada alasan
menghindari makanan seperti buah dan sayuran yang
mengandung fruktosa alami.
Pemanis tak berkalori termasuk: aspartam,
sakarin, acesulfame potassium, sukralose, neotame.
- Kegiatan jasmani dilakukan secara teratur 3-4 kali seminggu dengan durasi 30
menit. Latihan jasmani yang dianjurkan adalah bersifat aerobik (jalan kaki,
sepeda santai, jogging dan berenang) latian jasmani disesuaikan dengan usia
serta memperbanyak aktifitas aktif.
12
Terapi Farmakologi
- Obat Hiperglikemi Oral (monoterapi, metformin 500 mg 2 kali sehari) selama
3 bulan
Jika HbA1c belum capai sasaran (kombinasi 2 obat, metformin+glibenclamid)
selama 3 bulan
Jika HbA1c belum capai sasaran (kombinasi 3 obat,
metformin+glibenclamid+vildagliptin) selama 3 bulan
Jika HbA1c belum capai sasaran tambahkan insulin atau intensifikasi insulin
XVIII. PROGNOSIS
Ad vitam : dubia ad bonam
Ad Functionam : dubia ad bonam
Ad Sanactionam : dubia ad bonam
XIX. EDUKASI
- Diet: pengaturan kebutuhan kalori harian, mengurangi konsumsi gula
13
- Olahraga: Latihan aerobic seperti berjalan, berenang
14