IDENTIFIKASI MASALAH
SUBYEKTIF
I. Identitas Penderita
Nama : Nn. R
Pekerjaan : Mahasiswa
1. Keluhan Utama
- Panas
2. Keluhan Tambahan
- Pusing, mual, muntah, nyeri sendi, lemas, warna kencing seperti teh, mata
1
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien perempuan usia 23 tahun datang ke UGD RSAL dengan keluhan panas,
pusing, mual, muntah, nyeri sendi, warna kencing seperti teh, mata kuning. Panas
sejak 1 minggu SMRS, disertai dengan mual, muntah, lemas, dan nyeri pada
kelopak mata. Muntah terjadi setelah makan dan muntahan berisi makanan. Nyeri
perut sejak 3 hari SMRS terutama di ulu hati dan di sebelah kiri. BAK berwarna
seperti teh sejak 3 hari SMRS, belum BAB sejak 2 hari SMRS. Mata kuning sejak 1
hari SMRS. Sejak 1 bulan yang lalu, pasien merasa nyeri pada semua sendi, nafsu
makan menurun, perut terasa sebah dan badan terasa lemas. Pasien mengakui
makan tidak teratur dan kurang istirahat sejak 1 bulan yang lalu karena sibuk
mengerjakan skripsi. Tidak terdapat kemerahan pada tangan, tidak bepergian ke luar
pulau selama ini, tidak ada nyeri pada saat BAK dan BAB, tidak mengkonsumsi
alcohol, obat dan jamu. Nyeri betis (-), diare (-), tidak pernah transfusi darah. Pasien
selalu membeli makan di warung di pinggir jalan di dekat kosnya. Teman satu kos
ada yang sakit dengan keluhan yang sama.
5 hari SMRS berobat ke puskesmas di desa dengan gejala panas, pusing, mual,
dan diberi obat paracetamol, antasida, dan tablet kecil berwarna kuning. 2 hari
SMRS berobat ke dokter umum dengan keluhan yang sama dan didiagnosa tifus.
- Riwayat TBC 1,5 tahun yang lalu dan sudah mendapat pengobatan selama 8
bulan
2
III. ANAMNESA UMUM
Anamnesa psikososial
- Pendidikan : S1
- Status pernikahan : Belum menikah
- Kebiasaan : Pasien tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, konsumsi
kopi tidak setiap hari saat mengerjakan skripsi, pasien selalu
membeli makan di warung di pinggir jalan di dekat kosnya.
- Status ekonomi : Belum bekerja
- Olah raga : tidak teratur
- Obat-obat an : kalau demam minum paracetamol, kalau capek minum
asam mefenamat
Anamnesa umum :
Review of system
Pulmonologi
Batukdahak (-)
Kardiovaskular
Ortopneu (-)
Gastroenterologi
3
Diare (-), konstipasi (+), mual dan muntah (+), Nafsu makan berkurang (+)
Hepatologi
Nefrologi
Rematologi
Tropik infeksi
Typhoid (+) 3 tahun yang lalu, riwayat DHF (+) 2 tahun yang lalu, riwayat
malaria (-)
Hematologi-onkologi
Alergi-immunologi
OBJEKTIF
I. PEMERIKSAAN FISIK
3. GCS : 4-5-6
4
5. Berat Badan : 30 kg ( sebelumnya berat badan pasien 34 kg )
6. Gizi : underweight
TB-100 150-100
1. Berat Badan Kurang (BBR < 90%) kebutuhan kalori sehari : 40-60 kal/kgBB
2. Berat Badan Normal (BBR 90-100%) kebutuhan kalori sehari : 30 kal/kgBB
3. Berat Badan Lebih (BBR > 110%) kebutuhan kalori sehari : 20 kal/kgBB
4. Gemuk = Obesitas (BBR > 120%) kebutuhan kalori sehari : 15 kl/kgBB
Kebutuhan kalori sehari pada pasien ini adalah 60 x 40 kal=2400 kal (2500
kalori)
7. Vital signs
8. Kepala
A/I/C/D = -/+/-/-
5
Lensa : keruh -/-
Sekret (-)
Sekret (-)
10. Thoraks
A. Pulmo
6
Perkusi :
Depan
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Auskultasi : Suara nafas utama
Belakang
Sonor Sonor
Depan Sonor Sonor
Sonor
Belakang Sonor
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Ronki
- -
Wheezing
- -
- - - -
- -
B. Jantung - -
11. Abdomen
7
Auskultasi : Gerak peristaltik usus meningkat
sinistra, epigastrium
+ + +
- - +
- - -
12. Ekstrimitas
Edema -/-
Edema -/-
Darah lengkap
Hb : 15,6 g/dl
Leukosit : 5,480 x 103 /L
Hct : 44,7%
3
Trombosit : 185 x 10 /L
Kimia klinik
SGOT : 2,389 U/L
SGPT :2,596 U/L
Elektrolit
Na : 137 mmol/L
8
K : 3,4 mmol/L
Cl : 97 mmol/L
WIDAL
S typhi O positif 1/320
S typhi H negatif 1/320
S paratyphi A-H negative
S paratyphi B-H negative
ASSESMENT
1. Resume
Pasien perempuan usia 23 tahun datang ke UGD RSAL dengan keluhan panas,
pusing, mual, muntah, nyeri sendi, warna kencing seperti teh, mata kuning, nyeri
pada mata, nyeri perut. Tidak terdapat kemerahan pada tangan, tidak bepergian ke
luar pulau, tidak ada nyeri pada saat BAK dan BAB, tidak mengkonsumsi alkohol,
obat dan jamu. Pasien selalu membeli makan di warung di pinggir jalan di dekat
kosnya. Teman satu kos ada yang sakit dengan keluhan yang sama.
5 hari SMRS berobat ke puskesmas di desa dengan gejala panas, pusing, mual,
dan diberi obat paracetamol, antasida, dan tablet kecil berwarna kuning. 2 hari
SMRS berobat ke dokter umum dengan keluhan yang sama dan didiagnosa tifus.
Suhu: 37,7 C Axiller. RR: 20 x/menit. Nadi : 80 x/menit isi cukup, kuat angkat,
regular.
9
Ikterus (+), Nyeri tekan hypochondrium dextra et sinistra, lumbar sinistra dan
epigastrium.
2. Diagnosa Kerja
3. Diagnosa Sekunder
PLANNING
1. Planning Diagnostik :
2. Planning Terapi :
Non Medikamentosa :
1. Tirah baring
2. Edukasi :
Medikamentosa :
- inj pumpitor 1 x 1
3. Planning Monitoring :
4. Planning Edukasi
10
Follow Up
SOAP ( 19 Juni 2014 di PAV III RSAL)
S = lemas (+), mual (-), pusing (-), demam (-), warna urine kuning sudah tidak
seperti teh, mata masih kuning, perut masih sebah, makan habis setengah porsi.
O = GCS : 4-5-6
Vital sign :
Thorax =
1. Pulmo:
P =
Depan
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Belakang
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Depan
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Belakang
11
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Ronki
- -
- -
- -
Wheezing
2. Cor - -
- -
I = Ictus cordis tidak tampak
- -
P = Ictus cordis tidak teraba
Abdomen
I = Flat simetris
P = Timpani
Ekstrimitas
Ekstrimitas atas
Ekstrimitas bawah
12
P = - Diet Tinggi kalori tinggi protein
- inj pumpitor 1 x 1
S = Badan terasa panas. Saat panas, nyeri di persendian kaki dan kelopak mata.
Panas turun saat diberi obat penurun panas. Mual (-), sebah (+), nyeri perut (-), nyeri
saat BAK (-), BAK normal, BAB terakhir jam 10 pagi.
O= GCS : 4-5-6
Vital sign :
Leher = JVP (-), pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea (-)
Thorax =
1. Pulmo:
P =
Depan
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Belakang
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
13
Depan
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Belakang
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Ronki
- -
- -
- -
Wheezing
2. Cor - -
- -
I = Ictus cordis tidak tampak
- -
P = Ictus cordis teraba di MCL ICS V sinistra
Abdomen
I = Flat simetris
P = Supel, nyeri tekan (-). Saat di tekan di daerah ulu hati perut
terasa tidak nyaman , H/L/R tidak teraba
P = Timpani
Ekstrimitas
Ekstrimitas atas
14
Akral hangat +/+ Edema -/-
Ekstrimitas bawah
P= Analsix kp
Sistenol 3x1
Cernevit 5 kp
Besok cel UL
S= Badan masih lemas, panas (-), mual (-), nyeri perut dan sebah (-), nyeri sendi
(-), BAK normal, hari ini belum BAB
O= GCS : 4-5-6
Vital sign :
Leher = JVP (-), pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea (-)
15
Thorax =
1. Pulmo:
P =
Depan
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Belakang
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Depan
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Belakang
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Ronki
- -
- -
2. Cor - -
Wheezing
I = Ictus cordis tidak tampak
- -
- -
P = Ictus cordis teraba di MCL ICS V
- -
sinistra
16
A = S1,S2 tungal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
I = Flat simetris
P = Supel, nyeri tekan (-). Saat di tekan di daerah ulu hati perut
terasa tidak nyaman , H/L/R tidak teraba
P = Timpani
Ekstrimitas
Ekstrimitas atas
Ekstrimitas bawah
P= Analsix kp
Sistenol 3x1
Cernevit 5 kp
Pritein (-)
Reduksi (-)
Bilirubin (+)
Urobilin (+)
Bakteri (-)
17
Epitel 1-2 per lapangan pandang
O= GCS : 4-5-6
Vital sign :
Kepala = Conjunctiva tidak pucat, sclera tidak icterus, mukosa tidak sianosis,
tidak ada pch.
Leher = JVP (-), pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-), deviasi trakea (-)
Thorax =
1. Pulmo:
P =
Depan
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Belakang
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Depan
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
18
Belakang
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Ronki
- -
- -
- -
Wheezing
2. Cor
- -
- -
I = Ictus cordis tidak tampak
- -
P = Ictus cordis teraba di MCL ICS V sinistra
Abdomen
I = Flat simetris
P = Timpani
Ekstrimitas
Ekstrimitas atas
Ekstrimitas bawah
Analsix kp
19
Sanvuliq 1x1 siang
Sistenol 3x1
Cernevit 5 kp
20
Patofisiologi Hepatitis A
Makanan Virus
terkontamina
Hepatitis
si
A
Fecal-
oral IgM anti HAV Pada pasien :
(+) IgM anti HAV (+)
LFT abnormal: LFT abnormal:
hepar Inkubasi 15-45 SGOT & SGPT SGOT (2389 U/L) &
hari SGPT (2596 U/L)
Hiperbilirubin Bil. indirect
Replikasi (terutama (0,6mg/dL)
Nekrosi indirect) Bil. Direct (2,2
dalam sel
s Albumin tidak mg/dL)
hepatosit
menurun
kecuali kasus
Masuk darah
Tanda klinis:
dan empedu
Masa prodromal (pre ikterik):3-10 hari, rasa lesu atau
lemah, panas, mual sampai muntah, anoreksia perut
kanan terasa nyeri
Masa icteric: didahului urin berwarna coklat, skelera
kuning kemudian seluruh badan, puncak ikterus
dalam 1-2 minggu, hepatomegali ringan yang nyeri
tekan
Masa penyembuhan : ikterus berangsur kurang dan
hilang dalam 2-6 minggu demikian pula anoreksia,
lemah badan dan hepatomegali. Penyembuhan
sempurna biasanya terjadi dalam 3-4 bulan
Tanda klinis:
Masa prodromal (pre ikterik): pasien merasa lemas,
mual, muntah, nyeri kelopak mata dan badan cepat
capek, sejak 1 minggu SMRS
Masa icteric: urin berwarna coklat, skelera kuning,
tidak ada hepatomegali tetapi terdapat nyeri tekan
Masa penyembuhan : ikterus berangsur kurang dan
hilang dalam sekitar 8 hari dan pasien sudah tidak
ada keluhan
21
FARMAKOLOGI
Pumpitor
Komposisi: omeprazole
Efek samping: oral : mual, sakit kepala, gangguan GI, reaksi kulit.
Injeksi: sakit kepala, diare, nyeri perut, mual, muntah, infeksi saluran nafas
atas, vertigo, ruam kulit, konstipasi, batuk.
Futrolit
Sistenol
Kontraindikasi:-
22
Infumal
Komposis: per 1000ml Maltose 100 g osmolaritas 278 mOsm. Energi 400
kkal
Renosan
Efek samping: ruam kulit atau reaksi hipersensitivitas lain, mual, muntah,
nyeri dada, palpitasi, hipoglikem.
Analsik
Indikasi :
Meredakan nyeri sedang hingga berat, terutama kolik dan nyeri pasca
operasi, sakit kepala terutama yang disebabkan karena faktor psikis dan
neuralgia.
Efek samping :
CERNEVIT
23
Indikasi :
Vitamin parenteral untuk dewasa dan anak > 11 tahun yang tidak mungkin
atau tidak cukup diberikan secara oral,
Kontraindikasi :
Efek samping :
Ruam kulit, eritema, gatal, sakit kepala, pusing, kaku otot, cemas, diplopia,
urtikaria, oedem periorbital, gatal atau rasa terbakar pada kulit
Levofloxacin
Efek samping: mual, diare dan sakit kepala, konstipasi, insomia, pusing,
muntak nyeri perut, dispepsia, ruam kulit, kembung, nyeri dada, nyeri
punggung, anoreksia, ngantuk
24