Hidung :
Lubang saluran nafas dan pembauan
Paling menonjol di bagian tengah wajah
Mudah mendapat trauma
Pembagian hidung :
Hidung luar / Nasus eksternus
Rongga Hidung / Cavum nasi
2.Tingkat 2
Proc. Frontalis Maxillae juga fratur + dislokasi ke
lateral. Hidung menjadi datar.
3.Tingkat 3
Proc.Frontalis Maxillae masuk ke sinus Maxilaris,
dislokasi celulae ethmoidalis ant & os lacrimalis
ke lateral. Os nasalis masuk ke bawah os frontalis.
Kadang-kadang terdapat cerebrospinal
rhinnorrhea.
konstriktor yaitu :
a. M. Nasalis
b. M. Depresor Nasi
b. N.
N. Nasociliaris
N. Intratrochealis
Concha Nasi
Meatus nasi
Dinding
Polip hidung
Pembengkakan selaput lendir.
Sinusitis
Deviasi septum hidung
Septum
Inferior (terbesar)
Medius
Superior
Suprema (terkecil)
Meatus Nasi :
- Superior
- Medius
- Inferior
A. Etmoidalis anterior
dan posterior
A. Sfenopalatina,
A.palatina mayor
Pleksus Kiesselbach
di area Little di bag depan
sering terkena trauma
epistaksis
Dibagi 2 :
o
o
o
o
Sinus
Sinus
Sinus
Sinus
Maxilaris
Frontalis
Etmoidalis
Sphenoidalis
Anterior
S. Maxilaris
S. Ethmoidalis Ant.
S. Frontalis.
Drainase ke meatus nasi media
Posterior
S. Ethmoidalis Post.
S. Sphenoidalis
Drainase ke meatus nasi superior
Sinus maxillaris
Terletak di Os Maxila.
Paling Besar paling sering infeksi
Dasar sinus berbatasan dengan akar dari molar
atas infeksi gigi dapat menyebabkan sinusitis
maxillaris
Atap merupakan dasar bagi cavum orbita.
Dinding medialnya merupakan dinding lateral
bagi cavum nasi.
Pembentukan pada janin trimester II.
Sinus frontalis
Berada di Os Frontale berbatasan dengan fossa
cranii anterior dan orbita.
Terbentuk sempurna pada umur 8 tahun.
Sinus ethmoidalis
Merupakan
kumpulan
cellulae
dalam
Os
Sphenoidale Anterior dan
Posterior.
Superior berbatasan dengan
fossa cranii anterior, Medial
dengan Choncha Nasalis,
Pembentukan
pada janin
trimester II
Sinus sphenoidalis
Berada di Os Sphenoidale,
berbatasan dengan hipofise
(fossa cranii media).
Terbentuk sempurna pada
umur 10 tahun.