Anda di halaman 1dari 47

Pembimbing :

Prof. dr. Mulyardjo, Sp THT KL


Penyusun :
Qiqi Fahria, S. Ked
NIM. 2009.04.0.0085
Ilmu Penyakit THT
Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah Surabaya
2015

Hidung :
Lubang saluran nafas dan pembauan
Paling menonjol di bagian tengah wajah
Mudah mendapat trauma

Hidung piramid yang berongga,


yang mempunyai rangka:
Tulang
Tulang rawan

Pembagian hidung :
Hidung luar / Nasus eksternus
Rongga Hidung / Cavum nasi

Terbentuk oleh kerangka tulang dan tulang


rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat,
dan beberapa otot kecil.

Jaringan lunak yang terdapat pada Nasus


externus dapat mengalami :
Luka terbuka
Hematoma
Infeksi kulit

Dapat terjadi pada seluruh penyusun rangka


hidung.
Lokasi yang terkena trauma tergantung dari
arah & kekuatan trauma.
Trauma dari Lateral :

Dislokasi hidung ke arah kontralateral dari sisi


datangnya trauma, begitu juga dengan septum nasi
Obstruksi
Fraktur os Nasalis & Proc. Frontalis Maxillae di sisi
datangnya trauma.

Trauma dari Frontal


Akibatnya lebih hebat, dibagi dalam 3 tingkatan :
1.Tingkat 1
Os Nasales amblas di atas Proc. Frontalis
Maxillae, Septum Nasi fraktur dgn fragmen yg
tumpang tindih.

2.Tingkat 2
Proc. Frontalis Maxillae juga fratur + dislokasi ke
lateral. Hidung menjadi datar.

3.Tingkat 3
Proc.Frontalis Maxillae masuk ke sinus Maxilaris,
dislokasi celulae ethmoidalis ant & os lacrimalis
ke lateral. Os nasalis masuk ke bawah os frontalis.
Kadang-kadang terdapat cerebrospinal
rhinnorrhea.

Epistaxis kanan & kiri.


Hematome kulit hidung
Obstruksi nasi
Hipoanosmia / Anosmia
Deformitas Nasi
Krepitasi pada palpasi.

Terdapat 2 kelompok otot pada ala nasi :


1. Otot-otot dilator yaitu :
a. M. Dilator Nasi anterior et posterior
b. M. Procerus
c. Caput angulare dari M. Quadratus Labii Superior
2. Otot-otot

konstriktor yaitu :

a. M. Nasalis
b. M. Depresor Nasi

Berasal dari A. Carotis Externa et


Interna :
A. Carotis Externa A. Maxillaris
Externa A. Angularis ramus
lateralis nasi et alaris nasi.
A. Carotis Interna A. Ophtalmica A.
Dorsalis nasi
Aliran darah balik : V. Facialis Anterior

Berasal dari cabang N. Trigeminus, yaitu :


a. N. Ophtalmicus, cabangnya :

b. N.

N. Nasociliaris
N. Intratrochealis

Maxillaris, melalui cabang dari N.


Infraorbitalis

- Cavum nasi merupakan suatu ruangan dalam nasus


yang memiliki lubang keluar (nares) dan lubang ke dalam
(choane),
- Cavum nasi dibagi jadi 2 rongga dan dipisahkan oleh
Septum nasi.
- Cavum nasi akan berlanjut ke nasofaring.

merupakan rongga yang mempunyai 4 dinding:


Dinding Inferior(Dasar Cavum Nasi) :
Proc. Palatinus ossis Maxillae
Proc. Horizontalis ossis Palatinae
Dinding

Superior(Atap Cavum Nasi) :

Lamina Cribrosa ossis Ethmoidalis n.olfactoria


Os Frontalis (anterior)
Os Sphenoid (posterior)
Dinding

Lateral Cavum Nasi :

Concha Nasi
Meatus nasi
Dinding

Medial Cavum Nasi : Septum Nasi

Hidung tersumbat / Obstruksi Nasi


Keluar ingus / Rinorea
Hidung berdarah / Epistaksis
Gangguan Penghidu
Gangguan Kosmetik

Bisa berasal dari dalam dan luar hidung.


Yang berasal dari dalam hidung :

Kelainan bentuk septum karena kelainan


kongenital, trauma & peradangan.
Ala-nasi yang lembek
Peradangan (Rhinitis)
Gangguan alergi
Benda asing
Tumor/Massa : polip, papiloma, neoplasma

Dapat terjadi unilateral / bilateral nasi.


Berdasarkan jenis cairannya :

Serosa : rhinitis, rhinitis alergi, LCS paska trauma.


Muko-purulen : rhinitis, sinusitis, benda asing.

Adalah keluarnya darah dari cavum nasi.


Sebagai suatu gejala dari suatu
penyebab :

Lokal : trauma, radang dan tumor.


Umum : penyakit darah, pembuluh darah,
tekanan udara yang rendah, infeksi+febris
tinggi, tekanan vena yang tinggi & hormonal
Lokalisasi perdarahan :
a.Anterior Plexus Kiesselbach di area Little
b.Posterior A. Sphenopalatina di setengah
posterior concha inferior.

Dapat terjadi oleh penyebab lokal hidung


dan neurogen.
Penyebab lokal yaitu :

Polip hidung
Pembengkakan selaput lendir.
Sinusitis
Deviasi septum hidung

Sering terjadi terutama karena masalah


kerangka hidung.
Dapat disebabkan karena keturunan,
kelainan kongenital, trauma dan tumor.

Septum

nasi adalah penyekat


antara 2 rongga hidung.
Septum Nasi dibentuk oleh :
Superior : Lamina Perpendicularis Ossis
Ethmoidalis.
Anterior : Cartilago Septi Nasi /
Cartilago Quadrangularis
Posterior : Vomer

Ada beberapa masalah pada Septum Nasi :


Haematoma Septi Nasi
Perdarahan di bawah perikondrium.
Abcesus Septi Nasi
Komplikasi dari infeksi ataupun haematom.
Deviatio Septi Nasi
Abnormalitas bentuk septum nasi yang
berdampak gangguan fungsional & kosmetik.

Konka adalah penonjolan memanjang


dari anterior ke posterior dan memiliki
rangka tulang dari os Ethmoidalis.
Meatus nasi terletak di bawah dari konka
nasi.
Konka nasi :

Inferior (terbesar)
Medius
Superior
Suprema (terkecil)

Meatus Nasi :
- Superior
- Medius
- Inferior

Meatus nasi Superior


Muara sinus paranasalis kelompok
posterior (sinus ethmoidalis posterior)

Meatus nasi Media


Muara sinus paranasalis kelompok
anterior (sinus frontalis, sinus maxilaris,
sinus ethmoidalis anterior) tepatnya pada
hiatus semilunaris :
celah sempit melengkung mudah
terjadi sumbatan

Meatus nasi Inferior


muara duktus nasolakrimalis

A. Etmoidalis anterior
dan posterior
A. Sfenopalatina,
A.palatina mayor
Pleksus Kiesselbach
di area Little di bag depan
sering terkena trauma
epistaksis

Cabang cabang dari N. Trigeminus :


N. Opthalmicus melalui N. Ethmoidalis anterior
N. Nasalis interna medialis
N. Nasalis interna lateralis
N. Nasalis Externa

N. Maxillaris melalui ganglion sphenopalatina


N. Nasalis posterior superior ramus lateralis et medialis
N. Nasalis posterior inferior

Dibagi 2 :

1. Mukosa Respiratori (pernapasan)


Ciliated pseudostratified columnar epitelium
yang terdapat pada sebagian
besar
rongga hidung.
N : merah muda dan selalu basah karena
diliputi lendir (sel goblet).
Silia bergerak teratur, mendorong lendir ke
nasopharynx dan mengeluarkan benda asing.

2. Mukosa Olfaktorius (penghidu)


Pseudostratified columnar non
ciliated
epitelhium
Mukosa penghidu berwarna putih
kekuningan terdapat pada :
- atap rongga hidung
- konka nasi superior
- sepertiga bagian atas septum

o
o

o
o

gg silia : sekret terkumpul hidung tersumbat


(radang, sekret kental)
rhinitis sika : mukosa kering (srg pd pekerja di lingk
berdebu, panas, kering, gizi buruk)
gejala : rasa kering di hidung kadang epistaksis
rhinitis akut : mukosa hidung hiperemi dan edema
gejala : panas, gatal pada hidung, ingus encer, bersin
rhinitis hipertrof (kelanjutan dr rhinitis alergi dan
vasomotor) : mukosa hidung hiperemi, edema pada
mukosa dan konka
gejala : sumbatan hidung, sekret mukopurulen >>,
nyeri kepala
rhinitis atrof : mukosa tipis, atrofi, silia menghilang
gejala : nafas berbau, ingus kental berwarna hijau,
gangguan penghidu, sakit kepala

Gangguan mukosa olfaktorius :


- hiposmia obstr hidung (rhinitis, deviasi
septum, polip)
- anosmia trauma
- parosmia trauma
- kakosmia epilepsi, kelainan psikiatrik

Terdapat 4 pasang sinus paranasal pada


manusia :

Sinus
Sinus
Sinus
Sinus

Maxilaris
Frontalis
Etmoidalis
Sphenoidalis

Secara embriologik, sinus


ini berasal dari invaginasi
mukosa rongga hidung dengan
masa kematuran yang berbeda-beda.

Anterior
S. Maxilaris
S. Ethmoidalis Ant.
S. Frontalis.
Drainase ke meatus nasi media
Posterior
S. Ethmoidalis Post.
S. Sphenoidalis
Drainase ke meatus nasi superior

Sinus maxillaris
Terletak di Os Maxila.
Paling Besar paling sering infeksi
Dasar sinus berbatasan dengan akar dari molar
atas infeksi gigi dapat menyebabkan sinusitis
maxillaris
Atap merupakan dasar bagi cavum orbita.
Dinding medialnya merupakan dinding lateral
bagi cavum nasi.
Pembentukan pada janin trimester II.
Sinus frontalis
Berada di Os Frontale berbatasan dengan fossa
cranii anterior dan orbita.
Terbentuk sempurna pada umur 8 tahun.

Sinus ethmoidalis
Merupakan
kumpulan
cellulae
dalam
Os
Sphenoidale Anterior dan
Posterior.
Superior berbatasan dengan
fossa cranii anterior, Medial
dengan Choncha Nasalis,
Pembentukan
pada janin
trimester II
Sinus sphenoidalis
Berada di Os Sphenoidale,
berbatasan dengan hipofise
(fossa cranii media).
Terbentuk sempurna pada
umur 10 tahun.

Dapat terjadi infeksi pada mukosa sinus


paranasal yang disebut SINUSITIS.
Sinusitis dapat disebabkan oleh berbagai
macam faktor internal & eksternal.
Keluhan :

Hidung tersumbat & nyeri pada wajah


Ingus purulen + post nasal drip
Gejala sistemik : demam, lesu, sakit kepala
Batuk dan sesak (terutama pada anak)

Merupakan unit fungsional sebagai tempat


ventilasi dan drainase dari sinus-sinus yang
letaknya di anterior (sinus maxilla,ethmoid
anterior,dan frontalis).
struktur pembentuk KOM:
- Proc. Unsinatus
- Infundibulum ethmoid
- Hiatus semilunaris
- Bula ethmoid

Anda mungkin juga menyukai