Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Kata kedokteran berasal dari kata dokter. Kata dokter berasal dari
bahasa Belanda. Seorang dokter adalah seorang yang ahli dalam
penyembuhan. Dengan demikian hal kedokteran adalah hal yang
berhubungan dengan penyembuhan.
Kata filsafat adalah terjemahan kata yunani philosophia. Sophia
berarti kebijaksanaan. Phileo berarti suka atau cinta. Menurut orang-orang
Yunani dari abad keenam dan abad kelima sebelum Masehi, dengan cinta
kebijaksanaan dimaksudkan usaha untuk memperoleh pengetahuan dan
usaha untuk hidup dengan cara yang baik. Pengetahuan yang diusahakan
untuk diperoleh ialah pengetahuan perihal dunia di sekitar manusia
(pengetahuan tentang hal-hal yang ada) dan pengetahuan tentang Cara
hidup yang baik (pengetahuan tentang hal-hal yang seharusnya ada).
Filsafat mencari hubungan antara pengetahuan-pengetahuan yang
dikumpulkan dan berasal dari berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Kumpulan pengetahuan itu disusun secara sistematis menjadi satu
keseluruhan yang meyakinkan (Langeveld, 1951:10. 11; Vloemans.
1948:102, 103).
Mengingat

haI-hal

kedokteran

kata

dan

yang

filsafat.

telah
filsafat

diterangkan
kedokteran

mengenai
adalah

kata
filsafat

penyembuhan. Filsafat kedokteran mencari dasar-dasar pemikiran dan


tindakan kedokteran dan dasar-dasar perguruan("opleiding) kedokteran.
Suatu pembicaraan mengenai penyembuhan paling sedikit meliputi 3 hal:
dokter yang menyembuhkan.
penderita penyakit yang disembuhkan;
penyembuhan.

TINJAUAN PUSTAKA
1. DOKTER
Sifat yang penting seorang dokter ialah adanya belas kasihan dan cinta

terhadap sesama manusia. Hippokrates mengatakan bahwa bila ada cinta


terhadap sesama manusia, juga ada cinta terhadap pekerjaan dokter.
Nothnagel mengatakan bahwa hanya orang yang baik dapat menjadi
dokter yang baik. Kata baik dalam hal ini digunakan dalam arti "kalos kai
agathos" atau baik, benar dan indah. Seorang dokter tidak selalu dapat
menyembuhkan seorang penderita penyakit, tetapi ia selalu dapat
menolongnya, bila ada kemauan untuk itu (Diepgen,1949:2).
Payne (cit. Corcoran. 1961:4) mengatakan bahwa dasar medicina
ialah simpati dan keinginan untuk menolong orang lain dan apapun yang
dilakukan dengan tujuan ini harus disebut medicine. Pada seorang dokter
ridak hanya harus ada perasaan simpati yang ditujukan kepada
seseorang,

tetapi

masyarakat.
Seorang

juga

dokter

perasaan
harus

sosial

dapat

yang

dengan

ditujukan
tenang

kepada

melakukan

pekerjaannya dan harus mempunyai kepercayaan kepada diri sendiri. la


harus dapat meyakinkan seorang penderita. la harus tangkas. la harus
mempunyai

kepribadian

yang

kuat,

sehingga

dapat

melakukan

pekerjaannya di dalam keadaan yang serba sulit (Diepgen. 1949:6; Buma,


1950:227).
Menurut Hippokrates (cit. Buma. 1950:44), seorang dokter harus
seorang pemikir. Paracelsus mengatakan bahwa bila hendak menjadi
dokter yang baik,harus mampu berpikir sendiri dan tidak hanya memakai
hasil pikiran orang lain. Seorang dokter harus dapat berpikir secara ilmiah.
Untuk berpikir secara ilmiah perlu sikap kritis. Sikap kritis terhadap
berbagai soal yang bertukar antara substansi hidup dan lingkungan. Pada
lingkungan dapat dibedakan lingkungan biotik dan lingkungan nonbiotik.
Di

samping

lingkungan

alamiah,

bagi

manusia

ada

lingkungan

kebudayaan. antara lain agama, adat-istiiadat dan hasil-hasil teknologi.


Suatu kelompok seperti tsb di atas yang terdiri atas individu
individu. tidak sama dengan semua, sehingga juga tidak ada psyche dan
spiritus kelompok. Obiekr psychologi sosial ialah sifat-sifat psychblogi
individu sebagai anggota suatu Kelompok.

Oleh karena manusia memperoleh barang-barang dan jasa-jasa


dari masyarakat, ia harus memberi sumbangan kepada masyarakat
berupa pekerjaan. Untuk dapat memberi sumbangan kepada masyarakat,
ia harus sehat. Keadaan sehat yang optimal berguna untuk memberi
sumbangan kepada masyarakat, supaya masyarakat dapat melakukan
fungsinya. yaitu memungkinkan individu memperoleh barang-barang dan
jasa-jasa yang diperlukan. Di dalam hubungan ini keadaan sehat
seseorang diukur sampai di mana ia dapat melakukan pekerjaannya di
dalam masyarakat. Keadaan sehat ialah suatu keadaan effisiensi
fungsional yang optimal.
Bila keadaan sehat didenisikan demikian, keadaan sakit dapat
didenisikan sebagai gangguan di dalam dapat berfungsinya seseorang.
Penyakit yang menimbulkan keadaan Sakit itu dapat mengurangi effisiensi
kerjanya, mengurangi merasakan kenikmatan pada waktu terluang atau
daya ciptanya.
Lingkungan sosial, di mana orang hidup dan keadaan di mana
orang melakukan pekerjaannya, mempunyai pengaruh besar terhadap
timbulnya penyakit - penyakit tertentu (Baart de la Faillc, 1948:15).
Supaya timbul suatu penyakit perlu suam kombin'asi faktorfaktor yang
dapar menimbulkan penyakit, baik faktor-faktor exogen maupun faktorfaktor endogen (Tcndeloo. cit. Lignac, 1949:359). Sudah di dalam tahun
1767, Plenciz mengatakan bahwa wabah ialah akibat infeksi dengan suatu
microorganismus tertentu, disposisi hospes dan pengaruh Iingkungan
(cit Rodenwaldt & Bader. 1951:10). lnfeksi kommensal terjadi oleh karena
daya tahan perseorangan terhadap microorganism yang hidup sebagai
kommensal pada manusia, berkurang. Ia juga terjadi bila jumlah
kommensal itu besar, misalnya pada tempat-tempat banyak orang
berkumpul. Daya tahan seseorang berkurang bila antara lain, ada
kekurangan

gizi,

kedinginan,

atau

ada

kelelahan

yang

sangat

(vanLoghem;1947:72. 123. 124,152,154).


Mengingat haI-hal yang disebut di atas mengenai manusia sebagai
suatu

kesatuan

somapsychespiritus,

manusia

sebagai

"zoon

politikon"dan hubungan antara manusia dan lingkungzn, titik kesalahan


adalah manusia seutuhnya dan lingkungan.
2. Penyembuhan
Seorang dokter dapat bekerja sebagai perseorangan sebagai pemimpin
dan atau anggota suatu kelompok, dan sebagai anggota atau pemimpin
suatu organisasI.
Pekerjaan seorang dokter adalah menampung keluh kesah
penderita penyakit, menolongnya dan berusaha menyembuhkannya,
sampai penderita dapat lagi meIakukan tugasnya di dalam masyarakat. la
juga menasehatkan penderita, bagaimana caranya untuk mencegah
timbulnya penyakit, mempertahankan dan meninggalkan kesehatan. Ia
juga meyakinkan seseorang yang sehat, tetapi takut kalau ia menderita
sakit, bahwa ia sehat, la meyakinkan orang, bahwa mempertahankan
kesehatan hanya mungkin dengan usaha sendiri, dan adanya kesediaan
dan kemampuan melakukan usaha-usaha yang diperlukan. Untuk ini tidak
hanya perlu pengetahuan tetapi juga kemauan. Juga orang harus
mengetahui gunanya mempertahankan kesehatan dan yakin tentang
kegunaan itu.
Tidak semua orang dapat sembuh dari penyakitnya. Penyakit dapat
meninggalkan cacat atau kematian tidak dapat dihindari. Di dalam hal-hal
ini

seorang

dokter

harus

berusaha

membantu

orang

cacat

memperkembangkan kemampuan yang dapat mengganti kemampuan


yang hilang, dan membamu orang sakit untuk sanggup menerima
penderitaan dan menerima bahwa kematian tidak dapat dihindari .
Untuk dapat menyembuhkan, seorang dokter memerlukan

ilmu

kedokteran.
llmu kedokteran memungkinknn seorang dokter mengetahui apa
yang ia harus lakukan untuk menyembuhkan seorang penderita penyakit.
Rickr mendenisikan ilmu kedokteran sebagai ilmu pengetahuan perihal
penyembuhan

penyakit

(Heilen

der

Kmnklu'itcn).

Fluegge

(Cit.

Rodenwaldx &Badcr,1951:1) memandang hygiene sebagai sebagian dari


ilmu kedokteran. llmu kedokteran adalah ilmu pengetahuan oleh karena
berupa kumpulan pengetahuan yang saling ada hubungannya.
4

llmu kedokteran adalah ilmu pengetahuan mengenai mengenalnya


proses-proses

penyakit

yang

berlangsung

pada

manusia

dan

menyembuhkannya.

Kata kedokteran berasal dari kata dokter. Kata dokter berasal dari
bahasa belanda. Seorang dokter adalah seorang yang ahli dalam
penyembuhan. Dengan demikian hal kedokteran adalah

3. Sikap Dokter Islami


Dalam etika kedokteran islam tercantum nilai-nilai bahwa Quran dan Hadits
adalah sumber segala macam etika yang dibutuhkan untuk mencapai hidup
bahagia dunia akhirat. Etika kedokteran islam terkumpul dalam Kode Etik
Kedokteran Islam yang bernama Thibbun Nabawi, yang mengatur hubungan
dokter dengan orang sakit dan dokter dengan rekannya. Berikut ini dibahas
mengenai etika seorang Dokter muslim terhadap Khalik, terhadap pasien, dan
terhadap
sejawatnya:
1.
Etika
Mengenai
etika

Dokter
terhadap

Muslim
Khalik

terhadap
disebutkan

Khalik:
bahwa:

Dokter muslim harus meyakini dirinya sebagai khalifah fungsionaris Allah


dalam
bidang
kesehatan
dan
kedokteran.

Melaksanakan
profesinya
karena
Allah
dan
buah
Allah.

Hanya
melakukan
pengobatan,
penyembuhan
adalah
Allah.
Melaksanakan profesinya dengan iman supaya jangan merugi.
2.
Etika
Dokter
Muslim
terhadap
pasien:
Mengenai etika kedokteran terhadap orang sakit antara lain disebutkan bahwa
seorang
Dokter
Muslim
wajib:
Memperlihatkan jenis penyakit
Di samping itu dokter harus memperhatikan mengenai tujuan pengobatan, obat
yang dapat melawan penyakit itu, cara yang mudah dalam mengobati penyakit.
Selanjutnya seorang dokter hendaknya membuat campuran obat yang sempurna,
mempunyai pengalaman mengenai penyakit jiwa dan pengobatannya, berlaku
lemah lembut, menggunakan cara keagamaan dan sugesti, tahu tugasnya.
3.

Etika

Dokter

Muslim

terhadap

Sejawatnya:

Mengenai etika yang bagi Dokter Muslim kepada Sejawatnya yaitu :


Dokter yang baru menetap di suatu tempat, wajib mengunjungi teman
sejawatnya yang telah berada di situ. Jika di kota yang terdapat banyak praktik
dokter, cukup dengan memberitahukan tentang pembukaan praktiknya kepada
teman

sejawat

yang

berdekatan.

Setiap Dokter menjadi anggota IDI setia dan aktif.Dengan menghadiri


pertemuan-pertemuan

yang

diadakan.

Setiap Dokter mengunjungi pertemuan klinik bila ada kesempatan.Sehingga


dapat dengan mudah mengikuti perkembangan ilmu teknologi kedokteran.
Sifat-sifat penting lain yang harus dimiliki oleh seorang Dokter Muslim ialah :
Adanya belas kasihan dan cinta kasih terhadap sesama manusia, perasaan sosial
yang

ditunjukkan

kepada

masyarakat.

Harus berbudi luhur, dapat dipercaya oleh pasien, dan memupuk keyakinan
profesional.
Seorang dokter harus dapat dengan tenang melakukan pekerjaannya dan harus
mempunyai

kepercayaan

kepada

diri

sendiri.

Bersikap mandiri dan orisinal karena pengetahuan yang diwarisi secara turun
temurun

dari

buku-buku

masih

jauh

memadai.
6

Ia harus mempunyai kepribadian yang kuat, sehingga dapat melakukan


pekerjaanya di dalam keadaan yang serba sulit. Dan tentunya tidak menyimpang
dari

ketentuan-ketentuan

agama.

Seorang dokter muslim dilarang membeda-bedakan antara pasien kaya dan


pasien

miskin.

Seorang dokter harus hidup seimbang, tidak berlebih-lebihan, tidak membuang


waktu

serta

energi

Sebagian

besar

dengan

menikmati

waktunya

kesenangan

harus

dicurahkan

dan

kenikmatan.

kepada

pasien,

Seorang dokter muslim harus lebih banyak mendengar dan lebih sedikit bicara,
Seorang dokter muslim tidak boleh berkecil hati dan harus merasa bangga akan
profesinya

karena

semua

agama

menghormati

profesi

dokter.

Kepustakaan
Burt d: la Faillc.J. M. 1948 Social: Ganelezundz Scrviu. Den Hang.
Bigot, L C. T., Kohnsumm. Ph., & Pdland, B. C. 1950 Lezrbazk dz!
Psychologfe. Walrus,
Groningen.Buma, ]. T. 1950 De Hui:th en zu'ju PaEnL Dc Llngc,
Amsterdnm.
Carp. E. A. D. E, dak bemhun. Gmndslagen mm Pydempxe, 2e druk. De
Tijdsnoom.
menu".

Corcoran, A. C 1961 A Minor up to Medicine. Lippincon. Philadelphin.


Dicpgen, P. 1949 Die Hn'llnmde und der enzlx'che Bern]. Urban &
Schwmenbzrg, Bulin.
Durant. W. 1948 De Gris/u: Werzld. Rancher, Den Hug.

Anda mungkin juga menyukai