STATUS PASIEN
I. Identitas Pasien
a. Nama : Ny. N A
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 36 tahun
d. Pekerjaan/Pendidikan : IRT/SMA
e. Alamat : RT. 18 Payo Lebar, Kota Jambi
V. Keluhan Tambahan
Kedua tangan gemetar, berkeringat banyak, kedua mata melotot, perut terasa mual dan
muntah
Pemeriksaan Organ
1. Kepala Bentuk : normocephal
Ekspresi : biasa
Simetri : simetris
2. Mata Exopthalmus : (+/+)
Kelopak : lid lag (+/+)
Conjungtiva : anemis (-)
Sklera : ikterik (-)
Kornea : normal
Pupil : bulat, isokor,
reflex cahaya +/+
Lensa : normal, keruh (-)
3. Hidung : tak ada kelainan
4. Telinga : tak ada kelainan
5. Mulut Bibir : lembab
Bau pernafasan : normal
Gigi geligi : lengkap
Palatum : deviasi (-)
Gusi : warna merah muda,
perdarahan (-)
Lidah : normal
6. Leher KGB : tak ada pembengkakan
Kel.tiroid : tidak ada pembesaran
7. Thorax Bentuk : simetris
Pergerakan dinding dada: tidak ada yang tertinggal
Pulmo
Pemeriksaan Kanan Kiri
Inspeksi Simetris
Palpasi Stem fremitus normal Stem fremitus normal
Perkusi Sonor Sonor
Batas paru-hepar :ICS VI
kanan
Auskultasi Wheezing (-), rhonki (-) Wheezing (-), rhonki (-)
Jantung
Inspeksi Ictus cordis terlihat di ICS V linea midclavicula kiri
Palpasi Ictus cordis teraba di ICS IV linea midclavicula kiri,
tidak kuat angkat, thrill (-)
Perkusi Batas-batas jantung :
Atas : ICS II kiri
Kanan : linea sternalis kanan
Kiri : ICS VI linea midclavicula kiri
Auskultasi BJ I/II regular agak cepat, murmur (-), gallop(-)
8. Abdomen
Inspeksi Datar, skar (-), spidernevi (-)
Palpasi NT (-) epigastrium, hepar dan lien tak teraba
Perkusi Timpani
Auskultasi Bising usus (+) normal
9. Ekstremitas Atas
- Akral hangat
- Tremor : +/+
X. Diagnosis Kerja
Hipertiroid ec Grave Disease
Hipertensi Stage I
XI. Diagnosa Banding
1. Subacute Thyroiditis
EKG
TSH, FT4
Jenis Periksa H asil Nilai Rujukan
TSH:
- Euthyroid < 0,05 0,25-5 IU/ml
- Hyperthyroid
- Hypothyroid
FT4 80,12 9-20 pmol/L
Indeks Wayne
Total Score : 33 (Hipertiroid jika indeks lebih atau sama dengan 20)
XIII. Tatalaksana
Non Medikamentosa :
Diet garam yodium
Banyak minum air putih
Subacute Thyroiditis
Postpartum Thyroiditis
Timbul pada 5 – 10% wanita pada 3 – 6 bulan pertama setelah melahirkan danterjadi
selama 1 -2 bulan. Umumnya kelenjar akan kembali normal secara perlahan-lahan.
2.3.4 Patogenesis
Sampai saat ini dikenal ada 3 antigen utama terhadap kelenjar tiroid yaitu tiroglobulin
(Tg), thyroidal peroxidase (TPO) dan reseptor TSH (TSH-R). Disamping itu terdapat pula
suatu protein dengan BM 64 kiloDalton pada permukaan membran sel tiroid dan sel-sel
orbita yang diduga berperan dalam proses terjadinya perubahan kandungan orbita dan
kelenjar tiroid penderita penyakit Graves.
Sel-sel tiroid mempunyai kemampuan bereaksi dengan antigen diatas dan bila
terangsang oleh pengaruh sitokin (seperti interferon gamma) akan mengekspresikan molekul-
molekul permukaan sel kelas II (MHC kelas II, seperti DR4) untuk mempresentasikan
antigen pada limfosit T. 4,6
2.2.5 Gejala klinis
Pada penyakit graves terdapat dua kelompok gambaran utama yaitu tiroidal dan
ekstratiroidal yang keduanya mungkin tidak tampak. Ciri-ciri tiroidal berupa goiter akibat
hiperplasia kelenjar tiroid dan hipertiroidisme akibat sekresi hormon tiroid yang berlebihan.
Gejala-gejala hipertiroidisme berupa manifestasi hipermetabolisme dan aktifitas simpatis
yang berlebihan. Pasien mengeluh lelah, gemetar, tidak tahan panas, keringat semakin
banyak bila panas, kulit lembab, berat badan menurun walaupun nafsu makan meningkat,
palpitasi, takikardi, diare dan kelemahan srta atrofi otot. Manifestasi ekstratiroidal berupa
oftalmopati dan infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas pada tungkai bawah. Oftalmopati
yang ditemukan pada 50% sampai 80% pasien ditandai dengan mata melotot, fissura palpebra
melebar, kedipan berkurang, lid lag (keterlambatan kelopak mata dalam mengikuti gerakan
mata) dan kegagalan konvergensi. 5
1 Hanya ada tanda tanpa gejala (berupa upper lid retracti on,stare,lid lag)
2.2.6 Diagnosis
Diagnosis suatu penyakit hampir pasti diawali dengan kecurigaan klinis. Untuk itu dikenal
dengan indeks klinis Wayne dan New Castle yang didasarkan dari anamnesis dan
pemeriksaan fisik.
Status fungsional kelenjar tiroid dapat dipastikan dengan perantaraan tes-tes fungsi tiroid.
Tes-tes berikut ini dapat mendiagnosis penyakit tiroid: 7
1. Kadar total tiroksin dan triyodotironin serum
Kadar tiroksin dan triyodotironin serum diukur dengan radioligand assay. Pengukuran
termasuk hormon terikat dan hormon yang bebas. Kadar normal tiroksin adalah 4-11
µg/dl, untuk triyodotironin kadarnya berkisar dari 80 sampai 160 mg/dl
2. Tiroksin bebas
Tiroksin bebas serum mengukur kadar tiroksin dalam sirkulasi yang secara metabolik
aktif. Pada hipertiroid tiroksin bebas meningkat.
Pemilihan terapi pada kasus ini yaitu diberikannya cairan IV NaCl 0,9% untuk
memelihara tekanan osmosis darah dan jaringan yang akan mengembalikan keseimbangan
elektrolit akibat mual, muntah, banyak mengeluarkan keringat dan sebagainya yang terjadi
pada pasien tersebut. Pemberian omeprazole yang merupakan obat golongan proton pump
inhibitors (PPIs) berfungsi menurunkan kadar asam lambung dengan ditambah pemberian
sirup ulsafat yang berfungsi sebagai agen sitoprotektif lambung dan antasida minimal yang
membantu mengurangi gejala mual dan muntah pada pasien. Pemberian PTU adalah terapi
yang tepat pada kasus hipertiroid yang mana obat tersebut berfungsi menghambat konversi
T4 (tidak aktif) menjadi bentuk aktif (T3) dan juga memblok aktifitas hormon tiroid.
Pemberian obat beta blocker seperti propranolol berfungsi untuk mengontrol gejala takikardi,
hipertensi dan fibrilasi atrium, dan sebagai obat pembantu OAT oleh karena juga
menghambat konversi T4 ke T3. Valsartan merupakan obat golongan antagonis angiotensin
II (ARBs) yang dapat membantu mengatasi keadaan hipertensi dan pemberian paracetamol
jika perlu untuk analgesik dan antipiretik pada pasien tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
2. Noer S, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. FKUI, Jakarta, 1996. Hal 766 –
72
3. Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah. EGC, Jakarta, 1996. Hal 932 – 4.