Disusun oleh :
Destia Nahlah 1102013076 Ahmad Furqon 1102017011
Pembimbing :
Dr(DMB). Dr(Orth). dr. Norman Zainal, SpOT., M.Kes., FICS.,CCD
PENDAHULUAN
Deformitas atau malformasi bawaan merupakan kelainan atau defek yang dapat terjadi
ketika janin berada dalam kandungan, dan terlihat pada waktu lahir, atau terjadi dalam
perkembangan anak di kemudian hari akibat adanya kelainan biokimiawi atau histologik.
Hanya 3% kelainan bawaan muskuloskeletal yang dapat diamati pada bayi baru lahir, dan
6% ditemukan pada usia satu tahun.
ETIOLOGI DAN FAKTOR RISIKO
Beberapa faktor etiologi yang diduga berperan dalam kelainan kongenital :
1.Faktor genetik dan kromosom (pola pewarisan genetik)
Autosom dominan
Autosom resesif
X-linked
2.Faktor lingkungan
Teratogenik
Infeksi
Gizi
Hormonal
Membangun Diagnosis
Pemeriksaan kelainan bawaan dapat dilakukan pada masa antenatal atau pascalahir.
MASA PASCALAHIR
•Tanyakan riwayat •Pengamatan ketika bayi •Ukuran besar kepala, posisi, ubun2, mata.
kehamilan dan saat tidur tanpa pakaian. •Lihat gerak fleksi/ekstensi, paresis, plegia pada bahu,
kelahiran. •Sikap berbaring bayi sama siku, tangan, tulang belakang.
•Tanyakan perkembangan dengan sikap tubuhnya •Panggul: bayi diletakkan terlentang pada alas keras dan
motorik dan mental intrauterin, normalnya adalah rata, sendi panggul digerakkan ke segala arah.
tungkai bawah menyilang •Pemeriksaan pada lutut bertujuan untuk memeriksa
dalam posisi rotasi eksterna. adanya dislokasi dan kekakuan sendi lutut
•Tungkai bawah diperiksa adanya torsi tibia/ constriction
band yang mencekik tungkai sehingga bagian distalnya
tidak berfungsi.
Anatomi
Anatomi Sistem Skeletal
Sistem saraf
Sistem saraf
Sistem saraf
Sistem Saraf
Sistem vaskular
Sistem vaskular
Sistem limfatik
FISIOLOGI
2. Melindungi organ tubuh (misalnya jantung, otak, dan paru-paru) dan jaringan lunak.
-KONTRAKTILITAS •Pergerakan
Kemampuan otot untuk menegang atau memendek
-EKSTENSIBILITAS •Mempertahankan postur tubuh
Kemampuan otot untuk memanjang bila otot
mendapat gaya tarik •Menstabilkan sendi
-ELASTISITAS
•Menghasilkan panas
Kemampuan otot untuk kembali kepada bentuk dan
ukuran semula setelah mengalami pemanjangan ataupun
pemendekan
-IRITABILITAS
Kemampuan otot untuk memberi tanggapan atau
respon bila otot diberi rangsangan
Perkembangan Jaringan Otot Mesoderm merupakan lapisan germinal yang menjadi
asal muasal keberadaan jaringan otot. Mesoderm akan membuat derivat tiga jenis
mesoderm yaitu mesoderm somatik, mesoderm splanknik dan mesoderm
splanknopleura. Berikut asal jaringan otot berdasarkan lapisan mesoderm :
CLUB FOOT
DEFINISI
Kelainan bentuk bawaan pada kaki dan pergelangan kaki berupa deformitas
inversi, kombinasi equines dan varus dari kaki belakang, serta adduksi dari sendi
subtalar dan midtarsal
ETIOLOGI
● Jenis kelamin. Hampir sebagian besar kelainan clubfoot terjadi pada pria daripada wanita
Riwayat keluarga. Bayi dengan orang tua atau saudara kandung yang menderita clubfoot
memiliki kemungkinan dua kali lebih besar mengalami (clubfoot)
Pilihan gaya hidup. Kebiasaan merokok ataupun penggunaan obat terlarang saat hamil dapat
meningkatkan peluang terjadinya clubfoot pada bayi
Cacat lahir lainnya. Dalam beberapa kasus, clubfoot sering dikaitkan dengan kondisi lain yang
terjadi pada bayi baru lahir, seperti Jumlah cairan ketuban. Ketika hamil, cairan ketuban yang
terlalu sedikit dapat menyebabkan risiko bayi lahir dengan club foot karena cairan ketuban
berfungsi mengelilingi bayi ketika di dalam rahim
DIAGNOSIS
ANAMNESIS
● Keluhan utama : kaki dan tungkai bawah seperti tongkat (clublike)
● Keluhan lainnya :
○ Inversi (putaran ke dalam) dan adduksi (deviasi kedalam)
dari forefoot
○ Varus dari kalkaneus (tumit inversi), equinus (plantar fleksi)
○ Kontraksi jaringan di sisi medial kaki, otot-otot eversi di sisi
lateral kaki tidak berkembang
○ Otot-otot betis tidak berkembang, serta resistensi terhadap
koreksi pasif
PEMERIKSAAN FISIK
● LOOK : kaki terputar ke dalam dan telapak menghadap ke arah posteromedial, tumit inversi dan kaki bagian depan
adduksi dan supinasi, periksa penyakit terkait (spina bifida, congenital hip dislocation)
● FEEL : kelemahan otot pedis, pulsasi dorsalis pedis (+) dengan CRT <2 detik
TATALAKSANA
Pengobatan konservatif
Usia 6 minggu pertama : pemasangan gips secara bertahap selama
3-4 bulan yang diganti tiap 1-2 minggu (agar tidak mengganggu
pertumbuhan kaki)
Apabila > 6 minggu masih terdapat deformitas : operasi pada
struktur-struktur medial dan belakang kaki
Operatif
Formal open release
Fiksator ilizarov
Sepatu boot dennis browne pada bayi untuk mencegah relaps
setelah koreksi deformitas
PENCEGAHAN
Clubfoot terjadi karena tendon dan otot di sekitar kaki lebih pendek dari ukuran normal. Mungkin
kondisi clubfoot tidak dapat dicegah, tetapi dapat diketahui lebih awal melalui pemeriksaan dengan
USG di akhir masa kehamilan.
Selama masa kehamilan atau sedang merencanakan kehamilan, ada baiknya untuk membatasi risiko
cacat lahir yang mungkin terjadi, seperti tidak merokok, tidak minum alkohol, serta menghindari
obat-obatan terlarang.
Development Dysplasia of the Hip
Anatomy
Definisi Prediktor
❏ presentasi sungsang
Displasia panggul atau DDH
❏ jenis kelamin perempuan
(Developmental Dysplasia of Hip) ❏ Jenis HLA A, B, dan D tertentu
merupakan perkembangan abnormal ❏ Kromosom 17q21
❏ Kelemahan ligamen
panggul berupa displasia, subluksasi, dan ❏ kelainan postur
dislokasi sendi panggul pada anak-anak. ❏ oligohidramnion
❏ Hyperaxility
❏ riwayat keluarga positif.
Epidemiologi ❏ kelainan metabolisme kolagen & estrogen
❏ ketidakstabilan pelvis yang berhubungan
- kejadian cenderung pada sisi kiri (64,0%) dan unilateral
dengan kehamilan
(63,4%).
❏ Penggunaan kain lampin atau bedong
- Insidens per 1000 kelahiran hidup berkisar dari 0,06 pada
❏ Amniosentesis
orang Afrika hingga 76,1 pada penduduk asli Amerika.
❏ paparan radiasi masif
- Insidens ketidakstabilan panggul neonatal secara klinis
❏ tortikolis otot kongenital
saat lahir berkisar 0,4 pada orang Afrika sampai 61,7 pada
❏ kelainan bentuk kaki bawaan seperti CTEV
Kaukasia Polandia.
Manifestasi Klinis
● Asimetris : Lipatan bokong yang asimetris dapat menunjukkan displasia pinggul pada bayi, tetapi, seperti klik pada
pinggul, pemeriksaan ultrasonografi atau rontgen perlu dilakukan untuk menentukan apakah pinggul normal atau
tidak.
● Hip Click : Hip clicks or pops kadang-kadang dapat menunjukkan displasia pinggul tetapi suara gertakan dapat
terjadi pada pinggul normal karena ligamen yang berkembang di dalam dan di sekitar sendi pinggul.
● Rentang Gerak Terbatas: Orang tua mungkin mengalami kesulitan mengganti popok karena pinggul tidak bisa
melebar sepenuhnya
● Nyeri : Nyeri biasanya tidak ada pada bayi dan anak kecil dengan displasia pinggul, tetapi nyeri adalah gejala paling
umum dari displasia pinggul selama masa remaja atau dewasa muda.
● Swayback : Ketidaksesuaian panjang kaki atau pincang yang tidak menyakitkan tetapi berlebihan adalah temuan
yang paling umum setelah belajar berjalan. Jika kedua pinggul terkilir, maka pincang dengan goyangan yang jelas
dapat terlihat setelah anak mulai berjalan.
Perubahan Anatomy Skrining Dasar
❏ Anamnesis
❏ Pemeriksaan Fisik
Gluteal fold asymmetry: sensitivitas rendah namun terkadang tertandai oleh pekerja
kesehatan atau orang tua ketika mengganti popok.
Bedah
❏ X-ray:
- Tidak dilakukan secara rutin
- Didapatkan sudut talo-calcaneal
normal dan adduksi kaki bagian
depan
Tata laksana
❑ Non-operatif
▪ Dapat sembuh secara spontan pada 90% kasus pada usia 4
tahun
▪ 5% lainnya sembuh pada tahun-tahun awal berjalan (1-4
tahun)
▪ Latihan peregangan direkomendasikan dalam beberapa
metatarsus adductus.
▪ Perawatan dengan gips atau sepatu khusus terkadang Ankle foot orthosis
diperlukan.
❑ Operatif
▪ Jarang diperlukan tetapi dapat direkomendasikan untuk
anak berusia 4 tahun atau lebih dengan kelainan yang
buruk atau parah.
▪ Release/Lengthening of Abductor Hallucis Tendon, Tarsal-
Metatarsal Capsulotomies, Proximal Metatarsal
Osteotomies, Tendon Insertion Releases/Transfers,
Gips
Cahuzac Procedure
SKOLIOSIS
DEFINISI
1.Nyeri
2.Penurunan kualitas hidup
3.Hambatan fungsional
4.Masalah paru-paru
5.deformitas
‘The Adam’s Forward Bending Test”
Pemeriksaan dilakukan dengan melihat punggung pasien
PEMERIKSAAN
FISIK dari belakang lalu meminta pasien membungkuk 90
derajat kedepan dengan tangan menjulur kebawah dan
telapak tangan di lutut
OPERATIF
NON OPERATIF
Dilakukan dengan indikasi kurva
melibihi 45 derajat serta pada pasien
yang telah menjalani perawatan
1.Penggunaan brace
dengan brace namun masih
2.Traksi Gravitasi Halo
mengaami perburukan kurvatura
OSTEOGENESIS IMPERFEKTA
Kelainan jaringan kolagen ikat dan tulang yang bersifat herediter
Ditemukan kegagalan periosteum dan endosteum pada penulangan intramembranosa serta kegiatan
osteoklas yang berlebihan → ketimpangan antara deposisi tulang dan resorpsi tulang → korteks tulang
dan trabekula pada tulang berongga menjadi tipis
Manifestasi Klinis
Klasifikasi
● Kerapuhan tulang – mudah patah
● Tipe I (Autosomal dominan)
● Kelemahan persendian
● Tipe II (Mutasi dominan baru)
● Kerapuhan pembuluh darah
● Tipe III (Ada beberapa mutase gen dan
● Warna sklera biru
beberapa resesif)
● Gangguan kulit
● Tipe IV (Autosomal resesif)
OSTEOGENESIS IMPERFEKTA
Gambaran klinis pasien dengan Osteogenesis Imperfekta
OSTEOGENESIS IMPERFEKTA
● Riwayat prenatal : patah tulang panjang pada janin Berdasarkan jenis dan tipe osteogenesis imperfekta (OI). Fraktur
dan osteopenia merupakan gambaran klinis khas.
saat USG
● Riwayat perinatal : adanya fraktur
● Riwayat keluarga : adanya kematian prenatal, adanya
keluarga dengan patah tulang berulang, gigi rapuh
(dentinogenesis imperfecta), sklera biru, gangguan
pendengaran dini
● Riwayat penyakit : mulai timbulnya, progresifitas,
riwayat pertumbuhan dan adanya patah tulang
berulang
OSTEOGENESIS IMPERFEKTA
mutasi
OSTEOGENESIS IMPERFEKTA
Menunjukkan gambaran Gambaran tulang yang sangat tipis dan Tulang yang tipis dan
skoliosis dan deformitas osteoporosis; tingkat kejadian fraktur osteoporosis
dada tinggi
Foto Polos
Penipisan korteks tulang, diafisis tulang mengecil namun ujung – ujung epifisis melebar
OSTEOGENESIS IMPERFEKTA
Tatalaksana
Tidak ada pengobatan khusus
Tatalaksana
Medikamentosa
1) Pamidronat
● Usia minimal IV : 2 minggu
● Dosis umum : 9 - 12 mg/kg/ tahun, siklik tiap 1-4 bulan
1) Asam zoledronat
● Usia minimal IV : 3 bulan (< 3 bulan berdasarkan
pertimbangan tim ahli)
OSTEOGENESIS IMPERFEKTA
Tatalaksana
Fisioterapi Bedah
Digunakan untuk memperkuat otot dan Pembedahan untuk basilar dapat dilakukan
meningkatkan motilitas secara perlahan, jika terdapat tekanan kepada saraf tulang
sambil meminimalkan risiko fraktur. belakang dan batang otak yang
menyebabkan masalah neurologis
OSTEOGENESIS IMPERFEKTA
Achondroplasia
Definisi Faktor resiko achondroplasia, yaitu:
Suatu kondisi perawakan yang pendek dengan - anak dari orangtua dengan akondroplasia
disproporsi pemendekan ekstremitas tetapi kraniofasial - anak dari orangtua pembawa mutasi gen FGFR3
normal dan merupakan kondisi yang paling sering
terjadi pada dysplasia skelet (dwarfisme). Kondisi ini
diwariskan secara autosom dominan.
Insidensi
Genu varum
bokong pada anak dan orang dewasa, waddling
gait.
- Genu varum
Achondroplasia
Pemeriksaan Fisik
●Look : terlihat ekstremitas yang lebih pendek, terdapat gambaran khas pada wajah, terdapat ruang diantara jari
tengah dan jari manis, tulang belakang mengalami lordosis atau kifosis dan genu varum
●Feel : nyeri ektremitas bawah, tonus dan kekuatan otot lemah dan parestesia
●Move : hiperekstensibilitas dari banyak sendi (terutama lutut), ekstensi dan rotasi terbatas pada siku
Pemeriksaan Penunjang
●Lab : analisis DNA pada FGFR3
●Radiologi
Achondroplasia
Gambaran radiologi menunjukkan:
a. Makrosefal
Anak kesulitan untuk mulai Umur 5 tahun ⇒ biasanya Usia 10-12 tahun ⇒ anak Terjadi kemunduran pada
berdiri, sehingga terjadi kelemahan di korset mengalami penurunan postur tulang belakang,
menggunakan tangan bahu pasien. Membuatnya kemampuan berjalan dan terjadi perkembangan
untuk menopang tubuhnya, sulit menggunakan kruk menjadi bergantung pada skoliosis, dan kerusakan
dikarenakan lemahnya otot kursi roda. akibat fungsi paru-paru
panggul dan kaki bagian Kemudian disusul dengan lebih lanjut.
atas. (Gower Sign) keterlibatan otot wajah.
Dan bisa berakibat fatal,
Keadaan penyerta lain mengarah ke kematian
seperti kesulitan memanjat akibat kegagalan
tangga, tidak bisa berlari kardiopulmonal (usia
dengan baik, dan sering dekade ke 4)
jatuh.
CARA DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan Penunjang :
2. Terapi konservatif
Dapat diberikan kortikosteroid untuk menjaga kekuatan
otot. Tetapi perlu dilakukan pemantauan terhadap Efek
samping
3. Terapi Operatif
Fungsi jantung dan paru praoperasi harus dimonitoring
terlebih dahulu.
Setelah skoliosis berkembang ⇒ dilakukan instrumentasi
awal dan fusi pada spinal (kurva sekitar 30 derajat). Selalu
ada risiko kematian perioperatif bahkan dengan prosedur
Gambar. Tanda Gower pada
bedah minor.
pasien Muscular Dystrophy
Spina bifida
Definisi
Kelainan bawaan yang terjadi apabila tulang belakang dan saraf tulang
belakang tidak terbentuk secara sempurna dan merupakan bagian dari
kelompok penyakit defek tuba neural. Kelainan dimulai sejak masih
pembentukan bayi dalam kandungan terutama pada usia 3-4 minggu
kehamilan.
Klasifikasi
Okulata : ada celah kecil dari satu atau lebih tulang belakang
● Penonjolan seperti kantung di punggung tebgah sampai bawah pada bayi baru lahir
● Jika disinari, kantung tersebut tidak tembus cahaya
● kelumpuhan / kelemahan pada pinggul, tungkai atau kaki
● Inkontinensia
● Korda spinalis yang terkena rentan terhadap infeksi ( Meningitis )
Diagnosis
Anamnesis :
- Analisa riwayat kesehatan dari individu tersebut 'jika bukan bayi’,
riwayat kesehatan keluarga dan penjelasan yang detail tentang
kehamilan dan kelahiran
- Gejala bervariasi, beberapa anak memiliki gejala ringan atau tanpa
gejala, sedangkan yang lain mengalami kelumpuhan pada daerah
yang dipersaraf oleh korda spinalis
Pemeriksaan Fisik :
Pemeriksaan neurologis pada bayi cukup sulit terutama untuk
membedakan gerakan volunter tungkai terhadap gerakan reflektoris.
Diasumsikan bahwa semua respons gerakan tungkai terhadap
rangsang nyeri adalah refleksif sedangkan adanya kontraktur dan
deformitas kaki merupakan ciri paralisis segmental level tersebut
Tatalaksana
PENANGANAN AWAL
Penutupan defek pada kulit dilakukan jika pasien memiliki prognosis baik, dilaksanakan dalam 48 jam setelah
kelahiran
PENANGANAN PARALISIS DAN DEFORMITAS
•Untuk 6-12 bulan pertama deformitas diterapi strecthing dan strapping.
•Open methods adalah koreksi yang terbaik untuk deformitas
•Deformitas proksimal dikoreksi sebelum deformitas distal terjadi
•Splint tidak pernah digunakan tunggal dalam mengoreksi deformitas
POLIDAKTILI
Polidaktili adalah kelainan genetika yang
ditandai banyaknya jari tangan atau jari
kaki melebihi normal. Polidaktili dapat
terjadi pada kedua jari tangan (kanan dan
kiri) atau salah satu saja.
1. Ada anggota
keluarga yang juga
mengalami jari yang Didapatkan jari
lebih banyak dari tambahan pada
orang normal? tangan atau pun
kaki, dapat terjadi
2. Apakah ada riwayat unilateral atau
keluarga yang bilateral
berhubunga dengan
polidaktili?
PEMERIKSAAN
TATALAKSANA
PENUNJANG
Tatalaksana
- Operasi pemisahan jari yang melekat,
dilakukan setelah anak usia 12-18 bulan
-Latihan fungsi tangan sebelum operasi
dibawah pengawasan dokter orthopedi
Daftar Pustaka
Apley dan Solomon.2018.System of Orthopaedics and Trauma 10 edition
Blom, Ashley, et al. Apley & Solomon's system of orthopaedics and trauma. Boca Raton, FL: CRC Press, 2018.
Sabiston Textbook of Surgery Biological Basis of Modern Surgical Practice. Edisi 20. hal:1931
Ginting, Waitsan. Sitanggang Firman. 2015. Vol 1(2). Gambaran Pencitraan Osteogenesis Imperfecta Tipe I. Jurnal
Radiologi Indonesia.
Samsuhidajat, R., de Jong. 2017. Buku Ajar Ilmu Bedah Sistem Organ dan Tindak Bedahnya (2) Ed. 4 Vol. 3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Solomon, L. et al. 2010. Apley’s System of Orthopaedics and Fractures Ninth Edition. London: Hodder Arnold