2019
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan:
1. Mengetahui jenis-jenis kegagalan struktur jembatan akibat gempa.
2. Mengetahui jenis-jenis standar perencanaan terhadap beban gempa saat
ini.
3. Memahami prosedur analisis struktur jembatan terhadap beban gempa
berdasarkan SNI 2833:2016.
4. Mengetahui perkembangan teknologi seismic devices pada jembatan.
5. Mengetahui prosedur evaluasi kinerja jembatan eksisting akibat beban
gempa.
Urutan Materi Pelatihan:
1. Pendahuluan
2. Pembelajaran dari gempa terdahulu.
3. Jenis-jenis kerusakan struktur akibat beban gempa.
4. Standar-standar yang digunakan dalam perencanaan jembatan terhadap
beban gempa.
5. Prosedur perencanaan jembatan terhadap beban gempa.
6. Perhitungan beban gempa pada abutmen dan pilar.
7. Seismic devices pada jembatan: Isolasi seismik.
8. Metode evaluasi kinerja struktur jembatan eksisting terhadap beban
gempa.
Gempa merupakan salah satu dari beberapa beban yang bekerja pada
struktur. Banyak kerusakan dan kegagalan struktur yang terjadi pada
jembatan akibat gempa sehingga dalam perencanaan jembatan, beban
gempa harus dihitung secara tepat dan komponen-komponen struktur yang
direncanakan untuk memikul beban gempa harus direncanakan dengan baik.
No Gempa Pembelajaran Pasca Gempa
Peta gempa dengan 7% terlampaui dalam umur rencana 75 tahun, dapat dilihat pada
peta gempa Indonesia 2017. Peta gempa ini digunakan dalam SNI 2833:2016.
Keterangan:
Keterangan:
• Jembatan harus dapat dilalui oleh semua jenis
Jembatan sangat kendaraan (lalu-lintas normal) dan dapat dilalui oleh
kendaraan darurat dan untuk kepentingan
penting keamanan/pertahanan segera setelah mengalami
gempa dengan periode ulang 1000 tahun
Analisis Riwayat
• Analisis riwayat waktu
Waktu
1. Hitung perpindahan statik Vs(x) akibat beban
merata po (1 kN/m) seperti pada Gambar 19 dan
20.
2. Hitung faktor α, β, dan dengan menggunakan
formula.
Keterangan :
p0 adalah beban merata sama dengan 1
4. Dengan menggunakan periode alami jembatan (Tf) (kN/mm)
dan spektrum yang sesuai tentukan koefisien
vs(x) adalah deformasi akibat p0 (mm)
respons gempa elastis.
w(x) adalah beban mati tidak terfaktor pada
5. Hitung gaya gempa statik ekuivalen pe(x) sebagai :
bangunan atas dan bangunan bawah
(kN/mm)
, , dan hasil perhitungan memiliki unit
6. Masukkan beban gempa statik ekuivalen pe(x) dan
(m2), (kN.mm), dan (kN.mm2).
hitung gaya-gaya yang terjadi.
1. Hitung perpindahan statik Vs(x) akibat beban
merata po (1 kN/mm) seperti pada gambar
dan
2. Hitung kekakuan lateral jembatan (K) dan total
berat (W) dengan menggunakan formula sebagai
berikut:
Catatan:
3. Hitung periode alami dengan menggunakan
W(x) adalah beban mati tidak terfaktor pada
persamaan:
bangunan atas dan bangunan bawah (N/mm).
L adalah panjang total jembatan (m).
Pe adalah gaya gempa statik ekivalen yang
4. Hitung gaya gempa statik ekuivalen pe sebagai:
mewakili ragam getar (N/mm).
C adalah koefisien gempa elastis.
Jembatan dengan bentang tunggal di semua zona
gempa, gaya gempa rencana minimum pada
hubungan bangunan atas dan bangunan bawah
harus tidak lebih kecil dari perkalian As dengan beban
permanen struktur yang sesuai.
As = FPGA x PGA
Dimensi abutment
Respon spektra di permukaan tanah di lokasi jembatan
Jembatan pada contoh 1 direncanakan dengan sistem pilar yang terdiri dari 6
kolom. Tentukanlah besar gaya gempa yang bekerja pada pilar untuk arah
longitudinal dan transversal jembatan jika diketahui data-data berikut: