RIZKI ELIANTO
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB I
PENDAHULUAN
wilayah.
oleh mengingkatnya kebutuhan suatu wilayah, maka jalan yang ada juga harus
ditingkatkan baik secara kuantitas maupun kualitas mengingat jumlah dan beban
Pada ruas-ruas jalan utama seperti pada jalan pantura, seringakali dilakukan
pelebaran jalan guna menambah kapasitas pengguna jalan, pelebaran jalan ini juga
harus diikuti dengan pelebaran jembatan atau dengan penggantian jembatan yang
sudah lama dengan jembatan baru yang lebih lebar agar tidak terjadi penyempitan
badan jalan pada ruas jembatan (bottle neck), sehingga menyebabkan kemacetan
Pelebaran dan penggantian jembatan tersebut terjadi pada ruas jalan yang
harus tetap berfungsi selama proses pelaksanaan pekerjaan. Pada gambar desain
1
Studi Beban Gempa Pada Pilar Jembatan Dengan Pembangunan Bertahap
RIZKI ELIANTO
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
pelebaran jembatan tidak mengganggu arus lalu lintas yang ada karena volume
kendaraan pada ruas jalan tersebut sangat tinggi. Pelaksanaan bertahap ini
biasanya dilakukan pada tahun anggaran yang berbeda mengingat alokasi dana
harus dapat digunakan secara efektif, karena jika jembatan lama tersebut masih
terlebih dahulu dan jika sudah mendesak maka akan dilaksanakan penggantian
jembatan lama.
Dengan keadaan fisik yang berbeda antara pelaksanaan tahap pertama dengan
pelaksanaan total sampai selesai (final), maka akan terjadi perbedaan respon yang
dialami oleh pilar dari jembatan akibat beban gempa. Dengan keadaan tersebut
akan berbeda besar gaya gempa maksimum yang dapat diterima oleh pilar yang
dilaksanakan pada tahap pertama dengan pilar yang sudah selesai seluruhnya.
Pilar yang dibangun pada tahap I mempunyai dimensi lebih kecil dan nantinya
menjadi bagian monolit dari pilar pada kondisi final. Atas dasar hal tersebut akan
dilakukan suatu studi terhadap desain jembatan terkait dengan kekuatan dan
kekakuan pilar jembatan dan tingkat resiko akibat beban gempa antara
kondisi pilar jembatan pada pembangunan tahap pertama (tahap I) dan tahap final
(tahap II).
2
Studi Beban Gempa Pada Pilar Jembatan Dengan Pembangunan Bertahap
RIZKI ELIANTO
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Dari latar belakang masalah tersebut, maka dalam studi ini berdasarkan
pembebanan SNI 2833 2008 dan RSNI 2833 201X diambil beberapa rumusan
1. Berapakah perpindahan lateral maksimum pilar tahap I dan tahap II, dan
maksimum.
2. Berapakah gaya geser, momen, dan gaya aksial maksimum pada tiang pancang
pilar tahap I dan tahap II, dan apakah nilai gaya geser, momen, dan gaya aksial
geser, momen, dan gaya aksial pada tiang pancang pilar jembatan.
Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui dan membandingkan antara
kondisi pilar jembatan tahap pertama (tahap I) dan tahap final (tahap II) :
2. Distribusi gaya geser, momen, dan gaya aksial pada tiang pancang akibat
beban gempa.
3. Faktor yang mempengaruhi perpindahan lateral pilar, gaya geser, momen, dan
3
Studi Beban Gempa Pada Pilar Jembatan Dengan Pembangunan Bertahap
RIZKI ELIANTO
Universitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
nilai perpindahan lateral pilar, gaya geser, momen, dan gaya aksial pada tiang
pancang pilar jembatan akibat beban gempa saat jembatan masih dilaksanakan
Untuk lebih mendetailkan apa yang dibahas dalam studi ini, maka ruang
1. Perhitungan perpindahan lateral pilar, gaya geser, momen, dan gaya aksial
tiang pancang pada pilar jembatan akibat beban gempa didasarkan pada
Standart Ketahanan Gempa Untuk Jembatan (SNI 2833 2008) dan Perancangan
2. Tinjauan beban adalah gempa arah melintang dan memanjang jembatan, dan
beban lain yang bekerja bersamaan dengan beban gempa saat kombinasi
pembebanan yaitu beban mati jembatan (Dead Load) dan beban hidup (Live
Load).
Plaxis dengan tiang vertikal, dikarenakan tidak dapat dimodelkan untuk tiang
persamaan empiris untuk mendapatkan nilai sudut geser tanah (φ), kohesi (c),
5. Tinjauan pilar tahap I adalah hanya satu pilar dan tidak memperhitungkan