ABSTRACT
The bridge analyzed is a suspension type with a function as a pedestrian bridge. The bridge has a total span of
53.75 m and a width of 1.8 m, steel construction with wooden deck. The service life factor, damage to the
bridge frame, and overload are certainly a problem for this bridge structure. Evaluation of the structure using
survey data from existing measurements at the bridge location, then analyzed using the SAP2000 program. The
result is that all tower frames, girders, main cables, hangers, and bridge decks, the nominal capacity is still able
to withstand the ultimate load. However, the deflection in the middle of the bridge span is 0.72 m and has
exceeded the allowable deflection (L/200). So based on the results of the evaluation of the Dumpoh suspension
bridge structure, the cross-sectional strength of the frame is still safe, but the stiffness of the deflection value
does not meet.
140
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348
Jembatan pejalan kaki tidak boleh memberikan ikatan angin dan batasan jumlah
berdeformasi untuk batas yang pejalan kaki.
mengakibatkan kecemasan dan ketidak Tipe jembatan konvensional dari jembatan
nyamanan untuk pengguna atau gantung pejalan kaki yaitu sistem struktur yang
menyebabkan rangka jembatan menjadi menggunakan kabel menerus dan ditopang oleh
tidak stabil. Batasan ini merupakan nilai struktur pylon di setiap ujung dari jembatan.
lendutan maksimum pada setengah bentang Kabel tersebut berfungsi untuk menahan rangka
jembatan saat terbebani oleh beban layan penggantung dari lantai jembatan [4]. Skema
yang asimetris di atasnya. dari tipe jembatan tersebut terlihat pada Gambar
c. Beban Dinamik 1 di bawah.
Pada jembatan pejalan kaki sangat mungkin Lantai dari jembatan boleh cukup lentur
terjadi suatu getaran akibat dari beban angin atau juga kaku, tetapi harus kuat dalam
atau pengaruh dari orang yang sedang menopang beban layan serta beban gempa dan
berjalan di atasnya. Namun, pengaruh beban beban angin. Bagian dari ujung pylon harus
dinamik ini dapat teratasi dengan cara cukup tinggi sehingga kabel utama dapat
melengkung antara 1/8 sampai 1/11 [5].
141
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348
Potrobangsan, Magelang utara, Provinsi Jawa Data Primer ialah data yang diperoleh dari
Tengah. Jembatan gantung tersebut observasi lapangan pada jembatan Dumpoh.
menghubungkan antara Potrobangsan dan Data primer yang dikumpulkan berupa kondisi
Bandongan yang dibangun menggunakan struktur atas dan pengukuran langsung dimensi
material konstruksi baja dan dek lantai kayu. jembatan. Data hasil survey ini akan digunakan
Bentang jembatan 53,75 meter dengan lebar 1,8 sebagai data asumsi dalam permodelan dan
meter. analisis stuktur jembatan. Data sekunder dalam
penelitian ini adalah data perencanaan yang
sudah ada pada instansi/pihak terkait [10].
142
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348
berdasarkan beban non struktur dari Beban angin per join
jembatan. Angin tekan = 2,18 kN
b. Beban hidup Angin hisab = 1,09 kN
Beban hidup yang di inputkan ialah beban d. Beban gempa
akibat pejalan kaki serta beban kendaraan Kelas situs = SD
bergerak. Berdasarkan SNI 1725-2016, nilai Csm = SD1/T = 0,23
beban hidup pejalan kaki yang nilainya Berat struktur (Wt)
ditetapkan sebesar 5 kN. Beban kendaraan R = 1,5
yang diperhitungkan adalah kendaraan Wt = 510,88 kN
maksimum terberat yang melewati jembatan Beban gempa (EQ)
tersebut yaitu jenis traktor tangan merk EQ = (Csm/R) Wt = 40,46 kN
QUICK G3000 ZEVA dengan disel RD 110
DI-2T, denangn berat total sebesar 390,8 kN. 4.4. Analisis dan Evaluasi Struktur
c. Beban angin Proses analisis struktur jembatan
Hasil perencanaan beban angin adalah menggunakan permodelan struktur 3D dengan
sebagai berikut: program bantu komputer SAP 2000 untuk
Tekanan angin = 101,31 km/jam memproleh output data yang diantaranya berupa
Beban angin (EWS) gaya dalam dari elemen struktur dan nilai
Angin tekan = 3,04 kN/m < 4,4 kN/m lendutan yang terjadi pada bentang tengah
Angin hisab = 1,52 kN/m < 2,2 kN/m jembatan.
143
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348
Tabel 1. Gaya Dalam Maks Elemen Struktur 6 Hanger 0,13 5,81
( 10 mm)
Aksial Aksial 7 Main Cable 5,30 295,46
N
Elemen Struktur Tekan Tarik ( 30 mm)
o
(kN) (kN)
1 Tiang menara 343,62 37,82
Elemen struktur dikatakan masih
2 Gelagar melintang
(C 75.40.3,2) 0,57 0,72 memenuhi syarat kekuatan apabila tahanan gaya
3 Gelagar melintang dari elemen struktur mempunyai nilai lebih
(Pipa 48,6 mm) 0,07 0,07 besar dibandingkan nilai gaya dalam yang
4 Gelagar memanjang bekerja. Hasil analisis struktur dibandingkan
(L 40.40.4.4) 0,43 0,49 dengan syarat standar yang telah diberikan
5 Gelagar memanjang didalam peraturan perencanaan jembatan
(Kayu 40/60 cm) 3,14 3,13 (Masagala, 2022).
144
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348
Gambar 7. Lendutan Jembatan Suspension Dumpoh
Lendutan yang terjadi pada tengah bentang [7] Badan Standardisasi Nasional, “SNI 2833-
yaitu 0,72 m lebih besar dari lendutan izin L/200 2016 : Perencanaan jembatan terhadap
sehingga lendutan pada tengah bentang beban gempa,” 2016.
jembatan menjadi tidak aman. [8] Badan Standardisasi Nasional, “RSNI T-
03-2005 : Standar Nasional Indonesia
5. KESIMPULAN Perencanaan Stuktur Baja Untuk
Berdasarkan dari hasil evaluasi struktur Jembatan,” 2005.
jembatan Dumpoh dapat disimpulkan bahwa [9] Kementerian Pekerjaan Umum, “Surat
rangka gelagar jembatan dapat dinyatakan Edaran Menteri Pekerjaan Umum No. 02
masih aman dalam menahan beban layan, hal ini /SE/M/2010 tentang Pemberlakukan
terlihat dari hasil perhitungan profil baja dan Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan
kayu aman terhadap tahanan aksial, tahanan Konstruksi Jembatan Gantung Untuk
momen, dan tahanan geser. Kabel utama serta Pejalan Kaki,” Kementerian Pekerjaan
kabel penggantung masih dapat menahan gaya Umum, 2010.
aksial tarik yang bekerja. Rangka pylon [10] D. Maulana, “Studi Analisis Struktur Atas
jembatan juga masih aman menahan beban yang Jembatan Dewet Kalibawang,”
bekerja pada jembatan. Namun nilai lendutan Universitas Teknologi Yogyakarta, 2015.
yang terjadi pada tengah bentang yaitu 0,72 m > [11] Setiati, N.R., “Kekuatan Struktur Jembatan
dari lendutan izin 0,27 m. Jadi berdasarkan hasil Gantung Sederhana untuk Pejalan Kaki,”
analisis dan evaluasi kekuatan struktur pada Jurnal: HPJI, Jakarta, 2015.
jembatan Dumpoh secara menyeluruh, kapasitas
penampang kekuatannya masih aman, namun
nilai lendutannya sudah tidak memenuhi.
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] B. Supriyadi, “Jembatan,” Yogyakarta:
Beta Ofset, 2013.
[2] A. A. Masagala, “Jembatan Truss Dengan
Analisis SAP 2000,” PACE, Padang,
Sumatera Barat, 2022.
[3] A. Supriyatna, “Analisis Kekuatan Struktur
Atas Jembatan Gantung Nambangan,
Pundong, Bantul, Yogyakarta,” Universitas
Teknologi Yogyakarta, 2016.
[4] A. Rayfan, “Perancangan Jembatan
Gantung Pejalan Kaki Desa Kendalsari
Dompol, Kelaten,” Universitas Gajah
Mada, Yogyakarta, 2014.
[5] A. A. Masagala, “Desain Struktur Jembatan
Kereta Api Tipe Concrete Through Arch :
Studi Kasus Jembatan Kereta Api BH 1828
Purworejo,” vol. 25, no. 1, pp. 71–79, 2022.
[6] Badan Standardisasi Nasional, “SNI 1725-
2016 : Pembebanan untuk Jembatan,”
2016.
145
REKAYASA SIPIL / Volume 17, No.2 – 2023 p-ISSN 1978 – 5658 e-ISSN 2502 - 6348