1, (2013) 1-8
1
Abstrak - Jembatan merupakan suatu bagian dari jembatan mampu memikul gaya-gaya dalam yang
jalan raya yang berfungsi untuk menghubungkan terjadi..
jalan yang terputus karena adanya rintangan seperti
sungai, danau, lembah, jurang, dan lain Kata kunci : jembatan kukar, suspension bridge,
sebagainya. Salah satu jenis type jembatan bentang pemeliharaan jembatan gantung, evaluasi jembatan
panjang adalah jembatan gantung. Jembatan Kutai kukar, keruntuhan jembatan kukar.
Kertanegara merupakan jembatan dengan type
jembatan gantung dengan panjang total mencapai I PENDAHULUAN
710 m dengan bentang utama 450 m dan tinggi Jembatan Kutai Kartanegara merupakan
pilon 37 m. Jembatan Kutai Kertanegara jembatan tipe Suspension yang terpanjang di
mengalami keruntuhan pada saat dilakukannya Indonesia saat ini dan melintas di atas Sungai
jacking yang mana merupakan salah satu dari Mahakam yang berada di Kota Tenggarong,
upaya pemeliharaan jembatan. Kabupaten Kutai, Provinsi Kalimantan Timur
Untuk mengetahui prilaku struktur utama dengan panjang total mencapai 710 m.
Jembatan Kuta Kertanegara sesaat sebelum Pada tahun 2001 hingga 2006 Dinas PU
jembatan runtuh, maka analisa terhadap kontruksi Kukar mengadakan kontrak dengan sebuah
jembatan Kutai Kertanegara dibagi dalam tiga perusahaan swasta untuk melakukan monitoring
kondisi yaitu : kondisi I menganalisa keadaan stabilitas jembatan [1]. Kemudian pada tahun 2007
dimana jembatan Kutai Kertanegara baru selesai dilakukan penanganan untuk Jembatan Kutai
dibangun pada tahun 2000, kondisi II menganalisa Kartanegara. Kementerian Pekerjaan Umum
keadaan kontruksi jembatan Kutai Kertanegara mengeluarkan rekomendasi untuk penanganan
pada saat terjadi pergeseran blok angkur disisi tersebut, yaitu pengencangan baut-baut clamp serta
Samarinda yang menyebabkan ujung pilon disisi adjustment hanger untuk mendapatkan camber
Samarinda miring 15 cm kearah tenggarrong pada sesuai rencana tapi hal ini ternyata tidak dilakukan,
tahun 2008, dan kondisi ke III menganalisa penggantian atau pemasangan expansion joint, dan
keadaan kontruksi jembatan saat dilakukannya pengisian pasir pada blok angkur sisi Tenggarong
proses jecking sebagai bagian dari proses untuk menambah berat blok angkur [2].
pemeliharaan jembatan pada tahun 2011. Pada tahun 2008, pergerakan di pilar 3 sudah
Berdasarkan analisa yang telah dilakukan tidak bertambah. Dari pengukuran ulang diketahui
terhadap kondisi kemampuan struktur utama ternyata pilon 1 miring 15-30 cm kearah
jembatan bagian atas terhadap gaya-gaya dalam Tenggarong dan pilon 2 miring 8-10 cm kearah
yang terjadi disetiap kondisi yang ditinjau, Samarinda [1].
disimpulakan bahwa seluruh struktur utama Pada tanggal 24 November 2011 dilakukan
pengamatan visual dan dinyatakan bahwa jembatan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8
2
kurang terawat meskipun kondisi materialnya kabel penggantung, dan pilon [4]. Gaya-gaya
masih baik. Pada saat itu sedang dilakukan yang diperoleh dari pemodelan pada software
rehabilitasi jembatan yang dilaksanakan oleh perhitungan struktur komersial dikontrol
terhadap kemampuan masing element struktur.
kontraktor pemeliharaan dengan masa kontrak 11
5. Analisa perbandingan kemampuan komponen
Oktober - 12 Desember 2011 dengan anggaran struktur utama jembatan kutai dengan gaya-
Kabupaten Kukar. Rehabilitasi yang akan gaya dalam yang terjadi.
dilaksanakan adalah penyesuaian camber lantai
jembatan, penggantian baut clamp, pengencangan III ANALISA STRUKTUR
baut clamp, pengecekan dan pengencangan baut Analisa struktur meliputi perhitungan
rangka baja [1]. pembebanan strukur, pemodelan dengan software,
Pada tanggal 26 Nopember 2011 perhitungan kemampuan analisa struktur, dan
dilakukannya penyesuaian camber lantai jembatan. perbandingan hasil analisa gaya-gaya dalam yang
terjadi dengan kemampuan nominal struktur.
Tidak ada penutupan atau manajemen lalu lintas
1. Perhitungan pembebanan struktur meliputi
saat dilakukannya proses tersebut. Pengangkatan
beban mati plat, beban hidup UDL dan KEL .
tahap satu dilakukan di bagian tengah bentang
2. Pemodelan dengan menggunakan software
jembatan sebesar 15 cm untuk sisi hulu, dan 10 cm
analisa stkurtur komersial dengan acuan as built
pada sisi hilir. Kemudian antara pukul 16.00-
drawing. Adapun data material yang digunakan
16.30 Wita jembatan kutai kertanegara mengalami
adalah sebagai berikut :
keruntuhan saat dilakukannya upaya pemeliharaan
a) Material Rangka
tersebut [1].
Tabel 1. Data spesifikasi rangka jembatan
(AS Built Drawing Mahakam II )
II METODE PENELITIAN Mutu Modulus Elastisitas
Penelitian yang dilakukan disini secara garis Batang Profil fy , fu E
(Mpa) (Mpa)
besar melalui proses sebagai berikut :
Profil rangka atas dan bawah WF400x400x12x19 355, 490 200000
1. Pengumpulan data-data yang diperlukan
Profil rangka diagonal WF400x300x9x12 355, 490 200000
seperti studi literature dan data sekunder, dari
system jembatan suspension Profil melintang atas WF300x150x9x12 355, 490 200000
2. Pembebanan menggunakan acuan [3]. Beban- Profil ikatan angin WF200x100x5,5x8 355, 490 200000
beban yang bekerja antara lain berat sendiri Profil gerlagar melintang bawah WF800x300x12x22 355, 490 200000
jembatan, Beban lajur “D”, beban UDL ,
beban KEL, dan beban jecking.
3. Pemodelan serta analisa struktur jembatan b) Material Sambungan Rangka
menggunakan bantuan software perhitungan Sambungan yang digunakan merupakan
struktur komersial. Kondisi pada pemodelan sambungan tipe gesek dengan baut mutu tinggi
akan disesuaikan dengan keadaan jembatan sekelas M24 ASTM A-325 dengan Grade 8.8 fy =
kukar saat akan mengalami kerutuhan, mulai 525 MPa, fu = 825 MPa [5].
dari keadaan block angker yang bergeser,
pergeseran posisi pilon, penurunan lantia
c) Material Hanger
kendaraan, pembebanan yang terkonsentrasi
penuh pada ruas jalan jembatan akibat Tabel 2. Data Spesifikasi hanger
kemacetan, dan tegangan akibat jecking saat Mutu Modulus Elastisitas
keruntugan serta gaya-gaya dalam yang Hanger D63 580, 773 200000
bekerja pun akan dapat dianalisa.
4. Analisa kenampuan struktur utama pada
jembatan yaitu rangka utama, hanger, clamp,
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8
3
f) Material Pylon
Tabel 5. Data Spesifikasi Pylon.
Mutu Modulus Elastisitas
Frame Material fy , fu E
(Mpa) (Mpa) Gambar 3 Kondisi blok angkur bergeser
Pilon baja ASTM A-252 241, 414 200000
c) Kondisi III
Bedasarkan data dari as built drawing, model Kondisi III yang ditinjau adalah kondisi dimana
dibuat menggunakan Software analisa struktur blok angkur jembatan disisi tenggarong telah
komersial. Perhaatikan Gambar 2. mengalami pergeseran yang menyebabkan
utung pilon diarah samarinda mengalami
deformasi 15 cm kearah tenggarong yang
kemudian diberikan gaya jecking pada tengah
bentang. Pemberian jecking yang ditinjau
dibagi menjadi 5 step penjeckingan, antara lain
3 kali disisi hulu kemudian dilanjutkan 2 kali
disisi hilih. Setiap satu kali proses jecking
diperoleh perpendekan hanger sebesar 5cm.
Analisa kemampuan kapasitas masing-masing
komoponen struktur dilakukan dengan metode
acuan pada SNI [4]. Kemampuan masing-masing
komponen struktur yang ditinjau direkapitulsi dan
Gambar 2 Pemodelan stuktur pada software. dibandingkan dengan gaya-gaya dalam yang
terjadi pada struktur disetiap kondisi stuktur yang
3. Analisa model pada setiap kondisi yang ditinjau
ditinjau untuk kemudian digrafikan dengan istilah
a) Kondisi I
stress ratio. Stress ratio adalah perbandingan gaya
Pada kondisi I yang ditinjau adalah kondisi
dalam yang terjadi dengan kemampuan kapasitas
dimana blok angkur jembatan masih belum
penampang struktur.
mengalami pergeseran
b) Kondisi II
IV HASIL ANALISA
Pada kondisi II yang ditinjau adalah kondisi
Semua kondisi yang ditinjau total menjadi
dimana blok angkur dibagian Samarinda
sebelas step. Adapun hasil rekapitulasi stres ratio
jembatan mengalami pergeseran. Kondisi II ini
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8
4
2) Main Cable.
Rekapitulasi stress ratio pada main cable
menunjukan terjadi penurunan tegangan akibat
pergeseran blok angkur. Kemudian tegangan pada
Gambar 6 grafik interaksi pylon
main cable mulai menikngkat kembali saat
dilakukannya proses jecking hingga mencapai
4) Hanger
stress ratio 0.568 untuk beban aksial tarik.
Rekapitulasi stress ratio pada hanger
Perhatikan gambar 5.
menunjukan terjadi pengikatan tegangan akibat
pergeseran blok angkur. Kemudian tegangan pada
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8
5
hanger kembali menikngkat saat dilakukannya 6) Clamp hasil perhitungan geser dengan
proses jecking hingga mencapai stress ratio 0.94 pengaruh korosi.
untuk hanger dibagian hulu dan 0.77 untuk hanger Akibar pengaruh korosi, terjadi reduksi luasan
dibagian hilir. Perhatikan gambar 7. penampanag sebesar 314.18x10-3 mm atau sekitar
0,85% dari sisi teluar penampang. Rekapitulasi
stress ratio pada clamp menunjukan nilai sebsar
0.88 untuk hanger dibagian hulu dan 0.72 untuk
hanger dibagian hilir. Perhatikan gambar 9.
8) Clamp hasil uji existing oleh BPPT 6. Clamp hasil perhitungan geser dengan
Berdasarkan hasil pengujian dari Badan pengaruh korosi mampu memikul gaya-gaya
Pengkajian dan Penerapan Teknologi terhadap yang terjadi tanpa mengalami kegagalan.
exisiting clamp jembatan Kutai Kerta Negara 7. Clamp hasil uji replika oleh BPPT mampu
diperoleh hasil Kemampuan tarik sebesar 1796,14 memikul gaya-gaya yang terjadi tanpa
kN [7]. Rekapitulasi stress ratio pada clamp mengalami kegagalan.
menunjukan nilai sebsar 0.89 untuk hanger 8. Clamp hasil uji existing oleh BPPT mampu
dibagian hulu dan 0.75 untuk hanger dibagian hilir. memikul gaya-gaya yang terjadi tanpa
Perhatikan gambar 11. mengalami kegagalan.
DAFTAR PUSTAKA