TUGAS AKHIR
Oleh
RAHMI YANTI
NIM : 100410001
Jurusan : Teknik Sipil
Prodi : Perancangan Jalan dan Jembatan
ABSTRAK
ABSTRACT
Road construction projects Tapaktuan City -Bakongan limits (KM. 510) is part of
construction of access roads west coast of Aceh which will connect the province
of Aceh with North Sumatra. Working long road 3,5 km, 2 km of which is a
narrow road that lies sidelines sheer rock with the geological conditions in the
form of hard rock and soil that is done by using a cantilever system. Beam is
planned for the road is a beam of cantilever with prestressed concrete post-
tensioning with Charging Standard rules RSNI T-02-2005 and Construction
Manual 021/BM/2011. The scope of the plan includes a beam of cantilever
dimention, stress calculation, loss of post-tensioning prestressed, sectional
capacity, control deflection, and depiction. Quality of the concrete used was
K-375, tendon used is seven strand wire with a diameter of inch and diameter
51 mm tendon sheath. Voltage tendon fpu = 1860 MPa, the quality of threaded
steel reinforcement is fy = 390 MPa. Moments that occur on a cantilever beam at
-3308,04 kNm. Shear forces that occur in the beam is equal to -1100,69 kNm. The
number of tendons obtained from the calculation is 1 pieces with 7 strands. Total
loss of prestressing force obtained at 310,07885 MPa or 27,32%. Principal
reinforcement used D19 mm, shear reinforcement is used D13-65 mm. Ultimate
moment capacity of prestressed beams is equal to -7144,4630 kNm. Greatest
deflection is 0,0003007695 feet on the pedestal and 0,0138895 meter span on
cantilever span. Beam of cantilever calculation results obtained already meet the
standards of planning a prestressed concrete structures.
1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Umum
Beton adalah suatu material yang tahan terhadap tekanan, akan tetapi tidak
tahan terhadap tarikan. Sedangkan baja adalah suatu material yang sangat
tahan terhadap tarikan. Kombinasi antara beton dan baja dimana beton yang
menahan tekanan sedangkan tarikan ditahan oleh baja akan menjadi material
yang tahan terhadap tekanan dan tarikan yang dikenal sebagai beton
bertulang (reinforced concrete).
Pada perencanaan beton prategang ada dua tahap pembebanan yang harus
dianalisa, setiap tahap pembebanan harus selalu diadakan pengecekan
atas kondisi pada bagian yang tertekan maupun bagian yang tertarik
untuk setiap penampang. Dua tahap pembebanan tersebut adalah Tahap
Transfer dan Tahap Service (Layan).
Persyaratan beton prategang antara lain:
a) Beton mutu tinggi dengan material beton normal yang memiliki kuat
tekan (berdasarkan benda uji silinder) antara 30 MPa sampai dengan
60 MPa.
b) Baja mutu tinggi yaitu: kawat tunggal (wire), untaian kawat (strand),
dan kawat batangan (bar).
3. METODOLOGI
3.1 Perhitungan Dimensi Awal
Beban-beban yang termasuk kedalam beban primer antara lain beban mati
primer, beban mati sekunder, beban lajur D (yaitu beban terbagi rata dan
beban garis), dan pembebanan truk T, pembebanan akibat gaya
sentrifugal. Selain itu beban yang juga dihitung adalah beban gempa dan
kombinasi dari keseluruhan beban yang bekerja
Jarak Momen pada balok prategang akibat beban KOMB. I KOMB. II KOMB. III KOMB. IV
Berat sen Mati tamb Lajur "D" Sentrifugal Angin Gempa MS+MA+ MS+MA+ MS+MA+ MS+MA+
X
MS MA TD TR EW EQ TD+TB TD+EW TD+TB+EW EQ
(m) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 -126,02 -13,27 -415,61 -251,41 -2,44 -37,88 -806,31 -557,33 -808,74 -177,17
2 -280,47 -32,26 -933,86 -502,82 -5,93 -92,07 -1749,41 -1252,52 -1755,34 -404,81
3 -463,36 -56,97 -1487,97 -754,23 -10,46 -162,59 -2762,54 -2018,77 -2773,00 -682,92
3,5 -565,47 -71,48 -1778,07 -879,90 -13,13 -203,96 -3294,91 -2428,14 -3308,04 -840,91
1 -572,43 -45,77 -1640,60 -703,92 -8,40 -130,53 -2962,72 -2267,20 -2971,12 -748,73
2 -397,83 -25,78 -1339,12 -527,94 -4,73 -73,42 -2290,67 -1767,45 -2295,39 -497,03
3 -251,66 -11,51 -1271,20 -351,96 -2,10 -32,63 -1886,33 -1536,47 -1888,43 -295,80
4 -133,93 -2,96 -10,05 -175,98 -0,53 -8,16 -1487,90 -1312,45 -1488,43 -145,05
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Tabel 4.5 Gaya geser pada balok prategang
Jarak Gaya geser pada balok prategang akibat beban KOMB. I KOMB. II KOMB. III KOMB. IV
Berat sen Mati tamb Lajur "D" Sentrifugal Angin Gempa MS+MA+ MS+MA+ MS+MA+ MS+MA+
X
MS MA TD TR EW EQ TD+TB TD+EW TD+TB+EW EQ
(m) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm) (kNm)
0 -111,80 -10,41 -373,78 -251,41 -1,91 -29,72 -747,40 -497,91 -749,32 -151,93
1 -140,23 -16,13 -523,69 -251,41 -2,96 -46,04 -931,47 -683,02 -934,43 -202,40
2 -168,67 -21,85 -549,77 -251,41 -4,01 -62,35 -991,71 -744,31 -995,72 -252,88
3 -197,11 -27,57 -584,54 -251,41 -5,06 -78,67 -1060,64 -814,29 -1065,70 -303,35
3,5 -211,33 -30,43 -601,93 -251,41 -5,59 -86,83 -1095,10 -849,28 -1100,69 -328,59
1 146,82 22,85 37,49 175,98 4,20 65,27 383,14 211,36 387,34 234,94
2 118,38 17,13 2,72 175,98 3,15 48,95 314,22 141,39 317,37 184,46
3 89,95 11,41 -32,05 175,98 2,10 32,63 245,29 71,41 247,39 133,99
4 61,51 5,69 -58,13 175,98 1,05 16,32 185,05 10,12 186,10 83,51
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4.3 Lintasan tendon
Hasil
Jenis Kehilangan Gaya Prategang Satuan
Perhitungan
Dari tabel 4.7 diperoleh besar loss of prestress yaitu sebesar 310,07885 MPa
atau sebesar 27,32% dari gaya prategang. Karena besar persentase yang diperoleh
kurang 30% yaitu perkiraan loss of prestress awal, maka gaya prategang akhir
efektif setelah kehilangan yang digunakan untuk perhitungan yaitu sebesar
551,313 kN.
a. Tulangan Pokok
Hasil perhitungan yang penulis dapatkan adalah tulangan arah memanjang
digunakan besi berdiameter D19.
b. Tulangan Geser
Untuk perhitungan tulangan geser perlu dihitung gaya-gaya geser yang
terjadi. Tulangan yang geser yang digunakan adalah D13-65 mm.
5.1 Simpulan
1. Dari hasil perhitungan diperoleh tinggi penampang balok (h) adalah 1,00
m dan lebar penampang balok adalah 0,50 m.
2. Kombinasi momen terbesar didapatkan pada perhitungan momen
kombinasi III adalah sebesar -3308,04 kNm.
3. Jumlah tendon yang digunakan adalah 1 buah. Masing-masing tendon
terdiri dari 7 strands. Tendon yang digunakan adalah jenis VSL
Multistrand System dengan diameter strands inci.
4. Balok kantilever prategang tersebut aman dari tegangan akibat pengaruh
prategang, beban mati dan beban hidup karena tegangan yang terjadi tidak
melebihi dari nilai 0,45 fc = 14006,25 kPa.
5. Kehilangan gaya prategang total didapatkan sebesar 310, 07885 MPa atau
27,32%.
6. Tulangan pokok yang direncanakan adalah D19 mm, untuk tulangan geser
direncanakan D13 mm.
7. Hasil perhitungan momen pada kombinasi II untuk kapasitas momen
ultimit balok prategang adalah sebesar -7144,463 kNm.
8. Lendutan terbesar yang terjadi akibat beban kombinasi III adalah 0,013889
meter lebih kecil dari lendutan yang diijinkan yaitu sebesar 0,0139 meter
pada bentang kantilever dan 0,0003008 meter lebih kecil daripada 0,00972
meter pada bentang tumpuan, sehingga struktur dinyatakan aman terhadap
lendutan dan dapat memberi kenyamanan bagi pengendara
5.2 Saran
Lin, T.Y dan Burns, N.H. 1996. Desain Struktur Beton Prategang. Terjemahan
Daniel Indrawan. Jakarta: Erlangga.
Masnul, C.R. 2009, Analisis Pre-stress (Post Tension) Pada Pre-Cast Concrete U
Girder), Fakultas USU, Sumatera Utara.
Struyk, H.J. dan Vander ver veen, C.W. 1990. Jembatan. Jakarta: Pradnya
Paramitha.