Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

BETON PRATEGANG

Nama :Najeb Abdullah


Nim :4204201340
Jurusan :Teknik Prancang Jalan dan Jembatan

TEKNIK SIPIL
TEKNIK PERANCANG JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGRI BENGKALIS
DAFTAR ISI

BAB I...................................................................................................................................3
PENDAHULUAN..................................................................................................................3
1.Latar belakang.............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Maksud dan Tujuan..................................................................................................3
BAB II..................................................................................................................................4
PEMBAHASAN....................................................................................................................4
2.1 Definisi Beton Prategang..........................................................................................4
2.2 Metode Beton Prategang.........................................................................................5
2.3 Contoh Kasus yang Terjadi.......................................................................................6
BAB III.................................................................................................................................8
PENUTUP...........................................................................................................................8
3. Kesimpulan.................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN

1.Latar belakang

Beton prategang adalah jenis beton yang memiliki kekuatan lebih tinggi dan
lebih efisien dalam mendukung beban dibandingkan dengan beton biasa. Beton
prategang diperkuat dengan kabel atau kawat baja yang ditarik sebelum beton dicor
dan diikat ke penyangga yang disebut anker. Setelah beton mengeras, kabel atau
kawat baja dilepaskan, sehingga menghasilkan gaya prategang yang mampu
menahan beban.Keuntungan dari beton prategang adalah daya dukung yang lebih
besar, fleksibilitas dalam desain struktural, konstruksi yang lebih cepat dan biaya
yang lebih rendah dalam jangka panjang. Beton prategang digunakan secara luas
dalam konstruksi jembatan, gedung bertingkat tinggi, lapangan terbang, dan struktur
besar lainnya.Namun, beton prategang juga memiliki kelemahan, seperti biaya awal
yang lebih tinggi karena kebutuhan akan peralatan khusus dan tenaga kerja yang
terampil, serta perawatan yang lebih intensif karena risiko kegagalan kabel atau
kawat baja yang dapat mempengaruhi kekuatan struktur. Oleh karena itu, pemilihan
beton prategang harus dipertimbangkan dengan hati-hati berdasarkan kebutuhan dan
faktor-faktor lingkungan dan struktural yang terkait.

1.2 Rumusan Masalah

1. Definisi Beton Pretegang


2. Metode Beton prategang
3. Kasus yang terjadi tentang Beton Prategang

1.3 Maksud dan Tujuan


Makalah ini dibuat bertujuan untuk memahami lebih lengkap tentang beton
prategang dan menyelesaikan tugas
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Beton Prategang

Beton prategang adalah bentuk beton yang digunakan dalam konstruksi yang
pada dasarnya dikompresi selama proses produksinya, dengan cara memperkuatnya
terhadap gaya tarik saat digunakan.Kompresi ini dihasilkan oleh tarikan kekuatan
tinggi "tendon" yang terletak di dalam atau berdekatan dengan beton dan dilakukan
untuk meningkatkan kinerja beton. Tendon dapat terdiri dari satu kawat, multi-tali
kawat atau batang berulir yang paling sering terbuat dari baja karbon, serat karbon
atau serat aramid. Inti dari beton prategang adalah bahwa sekali kompresi awal telah
diterapkan, bahan yang dihasilkan memiliki karakteristik beton bermutu tinggi bila
dikompresi dan baja bermutu tinggi menjadi lebih ulet bila terkena gaya tarikan. Hal
ini dapat menghasilkan peningkatan kapasitas struktural dan/atau kemampuan layan
dibandingkan dengan beton bertulang konvensional. Dalam suatu komponen
struktur beton prategang, tegangan-tegangan internal dimasukkan secara terencana
sehingga tegangan-tegangan yang dihasilkan dari beban-beban yang ditumpangkan
ditahan hingga tingkat yang diinginkan.
Beton prategang banyak digunakan dalam berbagai bangunan dan struktur sipil.
Peningkatan kinerjanya memungkinkan untuk menghasilkan bentang yang lebih
panjang, mengurangi ketebalan struktural, dan penghematan material dibandingkan
dengan beton bertulang sederhana. Penggunaannya yang umum termasuk gedung
bertingkat, pelat untuk perumahan, sistem fondasi jembatan,bendungan, silo, tank,
trotoar industri dan bangunan pengungkun nuklir. Pertama kali digunakan pada
akhir abad kesembilan belas,] beton prategang telah berkembang melebihi pra-tarik
termasuk pasca-tarik, yang terjadi setelah beton dicor. Sistem pengencangan dapat
dikategorikan sebagai monostrand, yaitu setiap untai atau kawat tendon diberi
tegangan satu per satu atau dinamakan multi-untai, ketika semua untaian atau kawat
di dalam tendon ditekan bersamaan. Tendon dapat ditempatkan baik di dalam
volume beton (prategang internal) maupun seluruhnya di luar (prategang eksternal).
Sedangkan beton pra-tarik menggunakan tendon yang terikat langsung ke beton,
beton pasca-tarik dapat menggunakan tendon terikat atau tidak terikat.
2.2 Metode Beton Prategang
Metode pengaplikasian beton prategang melibatkan beberapa langkah dan
proses, di antaranya adalah sebagai berikut:
 Perencanaan dan perhitungan
Langkah pertama dalam pengaplikasian beton prategang adalah perencanaan dan
perhitungan yang matang. Hal ini meliputi penentuan jenis beton yang akan
digunakan, jenis kabel prategang, jumlah kabel dan panjangnya, serta kekuatan
prategang yang dibutuhkan untuk menahan beban yang akan dihadapi.
 Penempatan kabel prategang
Setelah perencanaan dan perhitungan selesai, kabel prategang akan diletakkan pada
posisi yang sudah ditentukan sesuai dengan desain struktur. Kabel ini diletakkan
dalam posisi yang tepat dan ditekan dengan gaya prategang menggunakan alat
khusus.
 Penempatan bekisting
Setelah kabel prategang diletakkan, bekisting akan ditempatkan di sekitar beton
yang akan dicor. Bekisting ini berfungsi sebagai penahan beton selama proses
pengerasan.
 Pencorakan beton
Setelah bekisting ditempatkan, beton dicor di sekitar kabel prategang dan bekisting.
Proses pencoran beton ini harus dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan beton
meresap ke seluruh bagian bekisting.
 Pengikatan kabel prategang
Setelah beton dicor dan mulai mengeras, kabel prategang akan diikat ke penyangga
atau anker. Kabel kemudian ditarik untuk menciptakan gaya prategang pada beton.
 Pemotongan kabel prategang
Setelah beton mencapai kekuatan yang diinginkan, kabel prategang akan dipotong.
Potongan kabel kemudian akan dijepit pada penyangga untuk mempertahankan
gaya prategang pada beton.
 Perawatan dan pemeliharaan
Setelah proses pengaplikasian selesai, perawatan dan pemeliharaan struktur harus
dilakukan secara teratur. Hal ini termasuk inspeksi rutin, perbaikan kecil, dan
penggantian kabel prategang yang rusak atau aus.Demikianlah beberapa langkah
dan proses dalam pengaplikasian beton prategang. Penting untuk memastikan
bahwa semua proses di atas dilakukan dengan hati-hati dan tepat agar struktur beton
prategang dapat berfungsi dengan baik dan aman.

2.3 Contoh Kasus yang Terjadi


Pembahasan tentang contoh kasus yang terjadi tentang beton prategang Ada
beberapa contoh kasus yang terjadi seputar penggunaan beton prategang. Berikut
adalah beberapa di antaranya:
 Jembatan Tacoma Narrows
Jembatan Tacoma Narrows adalah jembatan gantung yang dibangun pada
tahun 1940 di Tacoma, Washington, Amerika Serikat. Jembatan ini menggunakan
beton prategang sebagai salah satu elemen strukturalnya. Namun, pada tahun 1940,
jembatan ini roboh akibat getaran yang terjadi karena angin kencang. Penyebab
kegagalan ini disebutkan karena kurangnya perhitungan dan pengujian yang tepat
dalam perancangan jembatan ini.
 Konstruksi Gedung Bertingkat Tinggi di Malaysia
Pada tahun 1993, sebuah gedung bertingkat tinggi di Malaysia, Menara
Pertiwi, mengalami kegagalan struktural karena salah satu kabel beton prategangnya
putus. Akibatnya, sebagian bangunan itu runtuh dan menyebabkan kecelakaan yang
menewaskan 5 orang dan melukai 30 orang. Penyebab putusnya kabel tersebut
diduga karena kerusakan kabel dan kurangnya perawatan dan pemeliharaan struktur.
 Jembatan Pasupati
Jembatan Pasupati adalah jembatan yang menghubungkan Bandung dan
Cimahi di Jawa Barat, Indonesia. Jembatan ini menggunakan beton prategang
sebagai salah satu elemen strukturalnya. Namun, pada tahun 2005, salah satu kabel
beton prategang pada jembatan ini putus, dan mengakibatkan jembatan menjadi
tidak stabil dan harus ditutup. Penyebab putusnya kabel tersebut disebutkan karena
kurangnya perawatan dan pemeliharaan struktur jembatan.
Dari contoh kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan beton prategang
dalam konstruksi memerlukan perhitungan dan pengujian yang tepat, perawatan dan
pemeliharaan yang baik, dan tindakan pencegahan untuk mencegah kegagalan
struktural.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah tentang beton prategang mengetahui tentang
spesifikasi beton prategang
1. Beton Prategang memiliki daya tarik yang kuat tidak mudah putus
2. Kuat terhadapa air dan retakan
3. Kuat terhadap geseran

3.2Saran

Dengan adanya makalah yang saya buat mudahan pemahaman tentang beton
prategang lebih luas dan paham tentang apa saja beton prategang dan topik
yang dibahas
DAFTAR PUSAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Beton_prategang

Anda mungkin juga menyukai