Anda di halaman 1dari 5

Tugas 4

STRUKTUR BETON PRATEGANG

Disusun Oleh :
Andi Isra Dwi Rahayu
Yanny Febry Fitriani Sofyan
Andi Moch. Irham
Nurlisa Muthmainnah
Suci Dewi Sartika Ramadani
Retno Dwi Lelyastuti
Novianto Pambudi
Ibrahim
Fauziah Aulia Tamayanti
Moch. Omer Kanan

D111 13 005
D111 13 033
D111 13 035
D111 13 049
D111 13 301
D111 13 313
D111 13 519
D111 13 531
D111 13 545
D111 13 801

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK SIPIL
2016

JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200 / (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

Summary Beton Prategang


Pengertian Beton Prategang
Pengertian beton prategang menurut beberapa peraturan adalah sebagai berikut:
a. Menurut PBI 1971
Beton prategang adalah beton bertulang dimana telah ditimbulkan tegangantegangan internal dengan nilai dan pembagian yang sedemikian rupa hingga
tegangan-tegangan akibat beton-beton dapat dinetralkan sampai suatu taraf yang
diinginkan.
b. Menurut Draft Konsensus Pedoman Beton 1998
Beton prategang adalah beton bertulang yang dimana telah diberikan tegangan
dalam untuk mengurangi tegangan tarik potensial dalam beton akibat pemberian
beban yang bekerja.
c. Menurut ACI
Beton prategang adalah beton yang mengalami tegangan internal dengan besar
dan distribusi sedemikian rupa sehingga dapat mengimbangi sampai batas
tertentu tegangan yang terjadi akibat beban eksternal.
Perbedaan Utama Antara Beton Bertulang dan Beton Pratekan
Beton Bertulang :
Cara berkerja beton bertulang adalah mengkombinasikan antara beton dan baja
tulangan dengan membiarkan kedua material tersebut berkerja sendiri-sendiri,
dimana beton bekerja memikul tegangan tekan dan baja penulangan memikul
tegangan tarik. Jadi dengan menempatkan penulangan pada tempat yang tepat, beton
bertulang dapat sekaligus memikul baik tegangan tekan maupun tegangan tarik.
Beton Pratekan:
Pada beton pratekan, kombinasi antara beton dengan mutu yang tinggi dan baja
bermutu tinggi dikombinasikan dengan cara aktif, sedangkan beton bertulang
kombinasinya secara pasif. Cara aktif ini dapat dicapai dengan cara menarik baja
dengan menahannya kebeton, sehingga beton dalam keadaan tertekan. Karena
penampang beton sebelum beban berkerja dalam kondisi tertekan, maka bila beban
bekerja tegangan tarik yang terjadi dapat di-eliminir oleh tegangan tekan yang telah
diberikan pada penampang sebelum beban bekerja.
Kelebihan dan Kekurangan Beton Prategang
Struktur beton prategang mempunyai beberapa keuntungan, antara lain :
a. Terhindarnya retak terbuka di daerah tarik, jadi lebih tahan terhadap keadaan
korosif.
b. Kedap air, cocok untuk pipa dan tangki.

JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200 / (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

c. Karena terbentuknya lawan lendut sebelum beban rencana bekerja, maka


lendutan akhirnya akan lebih kecil dibandingkan pada beton bertulang.
d. Penampang struktur lebih kecil/langsing, sebab seluruh luas penampang dipakai
secara efektif.
e. Jumlah berat baja prategang jauh lebih kecil dibandingkan jumlah berat besi
beton biasa.
f. Ketahanan gesek balok dan ketahanan puntirnya bertambah. Maka struktur
dengan bentang besar dapat langsing. Tetapi ini menyebabkan Natural
Frequency dari struktur berkurang, sehingga menjadi dinamis instabil akibat
getaran gempa/angin, kecuali bila struktur itu memiliki redaman yang cukup
atau kekakuannya ditambah.
Adapun kekurangan dari penggunaan beton prategang adalah :
a. Dengan ketahanan gesek balok dan ketahanan puntirnya bertambah, maka
struktur dengan bentang besar dapat langsing. Tetapi ini menyebabkan natural
frequency dari struktur berkurang, sehingga menjadi dinamis instabil akibat
getaran gempa/angin, kecuali bila struktur itu memiliki redaman yang cukup
atau kekakuannya ditambah.
b. Penggunaan bahan-bahan bermutu tinggi mengakibatkan harga satuan pekerjaan
menjadi lebih tinggi.
c. Pengerjaan membutuhkan menuntut ketelitian yang lebih tinggi dan pengawasan
yang lebih ketat dari pelaksana ahli.
Sifat-Sifat Bahan
a. Beton
Untuk beton pratekan diperlukan mutu beton yang tinggi (min K-300) karena
mempunyai sifat penyusutan dan rangkak yang rendah mempunyai modulus
elastisitas dan modulus tekan yang tinggi serta dapat menerima tegangan yang
lebih besar dibandingkan beton mutu rendah,. Sifat-sifat ini sangat penting untuk
menghindarkan kehilangan tegangan yang cukup besar akibat sifat-sifat beton
tersebut.
b. Baja Prategang
Baja mutu tinggi merupakan bahan yang umum dipakai pada struktur beton
prategang. Didalam praktek baja prategang ( tendon ) yang dipergunakan ada 3
( tiga ) macam, yaitu :
Kawat tunggal ( wire ).
Kawat tunggal ini biasanya dipergunakan dalam beton prategang dengan
sistem pra-tarik ( pretension method ).
Untaian kawat ( strand ).
Untaian kawat ini biasanya dipergunakan dalam beton prategang dengan
sistem pasca-tarik ( post-tension ).

JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200 / (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

Kawat batangan ( bar )


Kawat batangan ini biasanya digunakan untuk beton prategang dengan
sistem pra-tarik ( pretension ).

Selain baja prategang diatas, beton prategang masih memerlukan penulangan


biasa yang tidak diberi gaya prategang, seperti tulangan memanjang, sengkang,
tulangan untuk pengangkuran dan lain-lain. Jenis-jenis lain tendon yang sering
digunakan untuk beton prategang pada sitem pre-tension adalah seven-wire strand
dan single-wire. Untuk seven-wire ini, satu bendel kawat teriri dari 7 buah kawat,
sedangkan single wire terdiri dari kawat tunggal.
Sedangkan untuk beton prategang dengan sistem post-tension sering digunakan
tendon monostrand, batang tunggal, multi-wire dan multi-strand. Untuk jenis posttension method ini tendon dapat bersifat bonded ( dimana saluran kabel diisi dengan
material grouting ) dan unbonded saluran kabel di-isi dengan minyak gemuk atau
grease.
Metode Pemberian Pratekan
Banyak metode pemberian pratekan pada elemen struktur beton, tetapi yang
paling luas pemakaiannya adalah dengan menarik baja (tendon) ke arang longitudinal
dengan alat penarik. Menegangkan atau menarik tendon tidaklah mudah, sebab
mengingat kebutuhan gaya yang cukup besar sampai ratusan ton.
Terdapat 2 (dua) prinsip yang berbeda yaitu :
a. Prategang (Pre- Tension Method)
Metode ini baja prategang diberi gaya prategang dulu sebelum beton dicor, oleh
karena itu disebut pretension method. Adapun prinsip dari Pratarik ini secera
singkat adalah sebagai berikut:

b. Pascatarik (Post-Tension Method)

JURUSAN SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus II FT-UH Jl. Poros Malino Km. 7, Borongloe Gowa 92171
Telepon (0411) 586200 / (0411) 584200 Faximile (0411) 585188

Pada methode pascatarik, beton dicor lebih dahulu, dimana sebelumnya telah
disiapkan saluran kabel atau tendon yang disebut duct. Secara singkat metode ini
dapat dijelaskan sebagai berikut:

Anda mungkin juga menyukai