Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

STRUKTUR BETON PRATEGANG

Dosen : Hj. Aryati Indah K., ST., MT.

Disusun Oleh :

REKHA SINTA DEWI


118130070
4A

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI
CIREBON
2021
BAB I
PENDAHULUAN
.1 LATAR BELAKANG
Struktur beton prategang didisain berdasarkan konsep persamaan keseimbangan tegangan
yg terjadi pada struktur. Dengan memanfaatkan kemampuan beton untuk menahan gaya tekan
yang cukup besar, gaya prategang dapat diberikan ada struktur melalui plat angker dengan
mengunakan tendon prategang.
Beton prategang adalah material yang sangat banyak digunakan dalam konstruksi.
Dengan demikian lulusan dari setiap program teknik sipil harus mempunyai, sebagai persyaratan
minimum, pemahaman mengenai dasar – dasar beton prategang melingkar dan linear.Dengan
demikian mahasiswa perlu mengetahui lebih dalam tentang beton prategang sehingga diperlukan
pembuatan makalah tentang beton prategang.
Struktur beton prategang didisain berdasakan konsep persamaan keseimbangan tegangan
yang terjadi pada struktur. Dengan memanfaatkan kemampuan beton untuk menahan gaya tekan
yang cukup besar, gaya prategang dapat diberikan ada struktur melalui plat angker dengan
menggunakan tendon prategang. Beban tersebut menghasilkan penurunan atau hilangnya
tegangan tarik pada struktur, yang berarti menghasilkan kapasitas momen yang lebih besar pula
pada strukur. Oleh karena itu struktur beton prategang dapat mempunyai bentang yang lebih
panjang dan bentuk yang lebih langsing daripada struktur beton bertulang biasa.
Namun, karena besarnya gaya prategang yang diberikan pada plat angker, daerah yang
berada pada zona tersebut akan menerima teagangan tekan yang sangat besar yang dikuti dengan
tegangan normal tarik disekitar tendon. Karena beton kurang dapat menahan tegangan tarik
dengan efektif, oleh karena itu penulangan brusting dibutuhkan pada tempat dimana tegangan
tarik tersebut terjadi.
Berdasarkan konsep tersebut maka analisa terhadap distribusi tegangan pada End Block
menjadi penting untuk dilakukan guna mendapatkan disain yang tepat untuk menahan gaya yang
terjadi pada daerah angeker tersebut.

2.1 RUMUSAN MASALAH


1. Jenis struktur beton prategang menurut waktu penarikan baja prategang
2. Jenis struktur beton prategang menurut tidaknya lekatan antara baja prategang dan beton
3. Jenis struktur beton prategang menurut letak baja prategang
4. Jenis struktur beton prategang menurut derajat penegangan

.1 TUJUAN
Makalah ini di buat bertujuan untuk mengetahui informasi tentang jenis-jenis
struktur beton prategang.
BAB II
PEMBAHASAN
1. MENURUT WAKTU PENARIKAN BAJA PRATEGANG ( terhadap waktu
pengecoran beton )

1.1 Pra Penarikan (pre tension)

Tahapan pekerjaan:

(1) Baja prategang ditarik, kemudian diangker pada blok-blok pengangkeran


Pada baja prategang ter jadi tegangan spo = Po / Ap

(2)  Beton dicor dan dilakukan ra- watan keras s/d beton menca- pai kekuatan
tertentuf‘ci Terjadi lekatan kuat antara baja prategang dg beton di sekitarnya.

(3) Angker penahan gaya pra- tegang pada blok-blok peng- angkeran dilepas 
terjadi transfer gaya prategang dari baja prategang kepada beton melalui lekatan

Akibatnya:

 -  Beton memendek elastis


 -  Gaya tarik pada baja prategang dan gaya desak yang ditransfer kpd

beton sedikit berkurang menjadi Pi

 -  Terjadi tegangan desak pada beton: sci

1.2 Penarikan Purna atau Pasca Tarik (Post Tension)

Tahapan pekerjaan:

(1) Dipasang/dirangkai: Bekisting, tulangan non prategang, selubung tendon


(ducting) dengan strand dan sistim angkernya (angker hidup dan
mati)tendon dapat bergerak bebas di dlm ducting.

(2)  Beton dicor dan dilakukan rawatan keras s/d beton mencapai kekuatan
tertentuf‘ci

(3) Baja prategang ditarik/ditegang kan Po dan diangker terhadap beton itu sendiri
terjadi transfer gaya prategang dari baja prategang melalui sistim
pengangkerannya.

Anda mungkin juga menyukai