Anda di halaman 1dari 34

BAB I KONSEP DASAR

Beton adalah bahan yang mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, tetapi memiliki kekuatan tarik yang relatif rendah. Baja adalah suatu material yang mempunyai kekuatan tarik yang sangat tinggi Apabila kedua material tersebut dikombinasikan, maka tegangan tekan dipikulkan kepada beton sementara tegangan tarik dipikulkan kepada baja. Namun, pada struktur dengan bentang yang panjang, struktur beton bertulang biasa tidak cukup untuk menahan tegangan lentur.

Terjadi retak-retak pada daerah lentur, geser atau puntir

Perilaku Struktur
Balok Baja, Kayu atau Beton sbl. retak

Distribusi Tegangan pada Potg. Lintang di tengah bentang

Perilaku Struktur
Balok Beton (retak)

Distribusi Tegangan pada Potg. Lintang di tengah bentang

Perilaku Struktur
Balok Beton Bertulang

Distribusi Tegangan pada Potg. Lintang di tengah bentang

Baja Tulangan

Retak

Retak

Retak

Perilaku Struktur
Balok Beton Prategang
Distribusi Tegangan pada Potg. Lintang di tengah bentang

Baja Prategang

Distribusi Tegangan pada Potg. Lintang di tengah bentang

+ DsS

Bagian2 Beton Prategang


Gaya desak pada beton Gaya tarik pd Baja prategang

Gaya tarik pd Baja prategang

Dongkrak (Jack) Anker mati Beton Baja Prategang Anker hidup di dlm selongsong (ducting) Perpendekan beton Baja prategang ditarik terhadap dan diangker pada beton

Pada baja prategang bekerja gaya tarik P Pada beton bekerja gaya desak P Seimbang

Pada tumpuan balok tidak timbul reaksi.


(pada sistim statis tertentu)

Keuntungan penggunaan beton prategang adalah : Dapat memikul beban lentur yang lebih besar dari beton bertulang Dapat dipakai pada bentang yang lebih panjang dengan mengatur defleksinya Ketahanan geser dan puntirnya bertambah dengan adanya penegangan

Berbagai kelebihan lain pada penggunaan struktur khusus, seperti struktur pelat dan cangkang, struktur tangki, struktur pracetak dll.

Mengapa untuk beton prategang diperlukan beton dan baja mutu tinggi? Jika digunakan baja dengan kuat tarik rendah (misalnya baja tulangan biasa, dengan reg. leleh ey = 2 . 10-3), maka gaya prategang awal yang dapat diberikan oleh baja tsb akan lenyap oleh adanya susut dan rayapan beton (regangan akibat susut dan rayapan beton dapat mencapai nilai sekitar 2 . 10-3). s Baja prategang
E = 195000 200000 MPa

Baja tulangan biasa


E = 200 000 MPa

2.10-3 7.10-3 (es + ec ) regangan akibat susut dan rayapan beton

Mengapa untuk beton prategang diperlukan beton dan baja mutu tinggi? Beton mutu tinggi: - regangan susut dan rayapan kecil Loss of Prestress akibat dua komponen tersebut kecil mampu menahan tegangan desak pada daerah pengankeran tendon.

- kuat desak awal cukup tinggi

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


1. Menurut waktu penarikan baja prategang (terhadap waktu pengecoran beton): 1.1 Pra Penarikan (Pre Tension) 1.2 Penarikan Purna atau Pasca Tarik (Post Tension)

2. Menurut ada tidaknya lekatan antara baja prategang dan beton: 2.1 Dengan lekatan (bounded, grouted) 2.2 Tanpa lekatan (unbounded, ungrouted)
3. Menurut letak baja prategang: 3.1 Internal Prestressing 3.2 External Prestressing 4. Menurut Derajat Penegangan: 4.1 Full Prestressing 4.2 Partial Prestressing

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


1. Menurut waktu penarikan baja prategang (terhadap waktu pengecoran beton):

1.1 Pra Penarikan (Pre Tension) Tahapan pekerjaan:


Blok pengankeran

(1) Baja prategang ditarik, kemudian diangker pada blok-blok pengangkeran Pada baja prategang ter jadi tegangan spo = Po / Ap
(2) Beton dicor dan dilakukan rawatan keras s/d beton mencapai kekuatan tertentu fci Terjadi lekatan kuat antara baja prategang dg beton di sekitarnya.

Po

Tegangan pd baja prategang:

spo = Po / Ap

Po

Tegangan pd beton

Baja prategang, tanpa selubung (duct)

sco = 0

spo = Po / Ap

Po

Po

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


(3) Angker penahan gaya prategang pada blok-blok pengangkeran dilepas terjadi transfer gaya prategang dari baja prategang kepada beton melalui lekatan
Baja prategang, melekat pada beton

Tegangan pd beton

sci

spi

Pi

Pi

Akibatnya: - Beton memendek elastis - Gaya tarik pada baja prategang dan gaya desak yang ditransfer kpd beton sedikit berkurang menjadi Pi - Terjadi tegangan desak pada beton: sci

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


Kesimpulan: Pada sistim pra-penarikan (pre tensioning): 1. Baja prategang ditarik/ditegangkan sebelum beton di cor 2. Transfer gaya prategang dari baja prategang kepada beton terjadi melalui lekatan antara baja prategang dengan beton disekitarnya. Jenis struktur beton prategang dg sistim pra-penarikan ini kurang sesuai untuk struktur beton prategang cor di tempat, karena diperlukan blok-blok pengangkeran yang kuat. Sebaliknya sistim ini cocok untuk beton pracetak dengan produksi massal.

Sistim pre tensioning pasti termasuk sistim bonded tendon.

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang Pre Tensioning System

Prestressed Concrete Hollow Core Slab (HSC)

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang Pre Tensioning System

Bantalan rel

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang Pre Tensioning System


Balok Dobel-T Pracetak

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


1.2 Penarikan Purna atau Pasca Tarik (Post Tension) Tahapan pekerjaan: (1) Dipasang/dirangkai: Bekisting, tulangan non prategang, selubung tendon (ducting) dengan strand dan sistim angkernya (angker hidup dan mati) tendon dapat bergerak bebas di dlm ducting.

(2) Beton dicor dan dilakukan rawatan keras s/d beton mencapai kekuatan tertentu fci

Tegangan pd beton

Baja prategang, didlm selubung (duct)

sco = 0

spo = 0

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


(3) Baja prategang ditarik/ditegang kan Po dan diangker terhadap beton itu sendiri terjadi transfer gaya prategang dari baja prategang melalui sistim pengangkerannya.

Tegangan pd beton

Baja prategang, didlm selubung (duct)

Po

sci

spi

Po

Akibatnya: - Beton memendek elastis - Pada baja prategang terdapat gaya tarik Pi tegangan spi - Terjadi tegangan desak pada beton: sci
Pada beton Pi desak
Tegangan pd beton

Pada baja prategang Pi tarik Pi


spi

Pi Pi

sci

Pi

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


Kesimpulan: Pada sistim penarikan purna atau pasca tarik (post tensioning): 1. Baja prategang ditarik/ditegangkan setelah beton di cor dan mengeras, kemudian diangker terhadap beton itu sendiri 2. Transfer gaya prategang dari baja prategang kepada beton terjadi melalui sistim pengakeran baja prategang (angker mati & hidup).

Jenis struktur beton prategang dg sistim pasca tarik ini dapat digunakan untuk struktur beton prategang cor di tempat maupun pracetak
Optional: Lubang ducting yang telah terisi baja prategang: - dapat diisi (diinjeksi, digrouting) dengan pasta semen bonded tendon - dibiarkan kosong atau diisi dengan bahan pelindung thd korosi (fet, vaselin) unbonded tendon strand tetap dapat bergerak di dalam ducting.

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang

Proses Penarikan baja prategang pada sistim Post Tensioning


1

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


3

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


Pada proses penarikan baja prategang untuk sistim post tension: mengapa baik gaya yang diberikan (dibaca dalam satuan bar sbg tek. hidrolik pd pompa hidrolik) MAUPUN perpanjangan tendon (elongasi) kedua-duanya harus dibaca? Sebelum penarikan tendon, disiapkan tabel hubungan antara gaya prategang dan elongasi (perpanjangan) tendon untuk tiap tahap penegangan (misal tiap kenaikan 50 kN, s/d gaya prategang yg direncanakan). Tabel ini merupakan hasil hitungan teoritik untuk balok ybs, dg memperhatikan gesekan yang diperkirakan akan terjadi.

Pada saat penarikan tendon, untuk tiap tahap penegangan (mis tiap kenaikan 50 kN tsb) diukur perpanjangan tendon yang terjadi dan hasilnya dicocokan dg tabel tsb di atas. Jika penyimpangannya terlalu besar, berarti terjadi gangguan di dalam tendonbaja prategang tsb.

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


Contoh Struktur Beton Prategang dg Sistim Pasca Tarik (Post Tension)

Precast

Cast in Place

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


Contoh Struktur Beton Prategang dg Sistim Pasca Tarik (Post Tension) Flat Plate: - Post tensioned - unbonded tendon

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


2. Menurut ada tidaknya lekatan antara baja prategang dan beton: 2.1 Dengan lekatan (bounded, grouted) Baja prategang melekat/menyatu dengan beton disekitarnya, sehingga tidak terjadi geseran/slip. Pada sistim Pre Tensioning: otomatis terdapat keadaan bonded tendon. Pada sistim Post Tensioning: keadaan bonded tendon hanya terjadi jika rongga di dalam ducting (disela-sela baja prategang) diinjeksi/digrouting dengan pasta semen.
Ducting Baja prategang, melekat langsung pd beton disekitarnya Baja prategang Pasta semen

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


2.2 Tanpa lekatan (unbounded, ungrouted) Baja prategang dapat bergerak/bergeser/menggelincir di dalam ducting. Hal ini terjadi hanya pada sistim post tensioning, dimana setelah penegangan tendon rongga di dalam ducting tidak diinjeksi dg pasta semen, sehingga strand masih tetap bergerak bebas di dalamnya. Untuk mencegah korosi pada baja prategang, rongga tsb diisi dg bahan vaselin.

Ducting

Baja prategang
Rongga, diisi bahan vaselin/fet Baja prategang tetap dapat menggelincir di dalamnya

Pada sistim unbonded ini biasanya digunakan jenis monostrand satu strand dengan satu selubung tendon (ducting)

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


Monostrand untuk sistim unboded tendon

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


3. Menurut letak baja prategang: 3.1 Internal Prestressing Tendon baja prategang berada di dalam penampang beton (dilingkupi oleh beton disekelilingnya)

3.2

External Prestressing Tendon baja prategang berada di luar penampang beton

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


Internal Prestressing

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


Internal Prestressing

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


External Prestressing

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


External Prestressing

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


4. Menurut Derajat Penegangan: 4.1 Full Prestressing Pada keadaan beban layan, akibat gaya prategang dan bebanbeban yang bekerja, pada beton tidak terjadi tegangan tarik yang melampaui tegangan tarik yang diijinkan (SNI: 0,5 fc). Teg.tarik ijin (= 0,5 fc) < mod. of rupture beton (= 0,63 fc) jadi penampang beton tidak retak. I
Beban layan: misal DL + LL (tidak terfakfor)

I Pot. I I: (-)
atau

(-)
atau

(-)
Teg tarik yg terjadi tdk melampaui yg diijinkan.

Jenis-jenis Struktur Beton Prategang


4.2 Partial Prestressing Pada keadaan beban layan, akibat gaya prategang dan bebanbeban yang bekerja tegangan tarik yang terjadi pada beton dibatasi dan tidak boleh melampaui tegangan tarik yang diijinkan (SNI: 1,0 fc). Selain itu harus dipenuhi syarat batas lendutan dan lebar retak. Teg.tarik ijin (= 1,0 fc) > mod. of rupture beton (= 0,63 fc) jadi pd penampang beton dapat terjadi retak.

Lebar retak pada struktur beton prategang parsial dibatasi lebih ketat dibanding pada struktur beton bertulang. Untuk mengendalikan retak yang terjadi dan juga untuk meningkatkan kuat batas digunakan baja non prategang Jenis struktur BPP ini cocok digunakan untuk struktur dengan beban hidup yang lebih besar/dominan dari beban matinya.

Anda mungkin juga menyukai