Anda di halaman 1dari 12

DRAINASE USTJ

LAPANGAN
TERBANG

2023
USTJ

NAMA
KELOMPOK
Jelita Ratte Tampafig/21111002
Jessica N Devitiafiti/21111069
Mofas Yufiita Way/21111026
Luqmafi Hakim/21111003
Imam Maddolafigafi/21111073

02
DRAINASE
LAPANGAN 2023
TERBANG

PENGERTIAN

Drainase lapangan terbang adalah pengeringan atau pengaliran air di kawasan lapangan
terbang terutama pada landasan pacu (runway) dan taxi way sehingga kegiatan penerbangan baik
take off, landing, taxing tidak terhambat.
Sistem drainase bandara mirip dengan drainase jalan raya. Karakteristik bandara yaitu
berupa daerah beraspal yang luas dengan gradien relative datar. Area bandara perlu penyerapan
air yang cepat, sehingga membutuhkan system drainase yang terintergrasi. Air yang ada di
permukaan harus segera mengalir kesaluran air agar tidak terjadi genangan. Area landasan pacu,
taxiway, dan apron harus bebas dari genangan air yang bertujuan untuk keselamatan
penerbangan.

03
DRAINASE
LAPANGAN 2023
TERBANG

FUNGSI

1) Intersepsi dan mengalirkan air permukaan dan air tanah yang berasal dari lokasi di sekitar lapangan terbang.

2) Membuang air permukaan dari lapangan terbang.

3) Membuang air bawah tanah dari lapangan terbang.

4) Berfungsi untuk menangani air permukaan di sekitar lapangan terbang, khususnya yang berasal dari hujan.

04
DRAINASE
LAPANGAN 2023
TERBANG
STANDAR
PERENCANAAN
1. FAA (Federal Aviation Administration) .

2. ICAO (International Civil Aviation Organization) .

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2001 tentang Kebandarudaraan.

4. Kepmen Perhubungan No. KM 44 Tahun 2002 tentang Tatanan Kebandarudaraan Nasional.

05
DRAINASE
LAPANGAN 2023
TERBANG
KRITERIA
PERENCANAAN
Perancangan drainase lapangan udara mempunyai beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi, yaitu:

1). Kemiringan run way memanjang maksimum 1%.

2). Kemiringan shoulder melintang maksimum 2,5 - 5%.

3). Kemiringan run way melintang maksimum 1,5%.

4). Banjir 1 kali dalam 10 tahun (periode ulang hujan 10 tahun)

06
USTJ

KRITERIA PERANCANGAN

Berdasarkan sistemnya, drainase lapangan terbang terdiri dari dua bagian, yaitu:

 Drainase Permukaan
Drainase berfungsi untuk menangani air permukaan di sekitar lapangan terbang,khususnya yang berasal
dari hujan
Langka perencanaan :
a. Menentukan debit rencana (runoff)
Debit rencana sama dengan besarnya aliran permukaan dan dapat di tentukan rumus rasional
b. Menentukan layout drainase permukaan
Penentuan layout system drainase permukaan di desain berdasarkan hasil akhir peta asli kontur landasan
pacu ( runway), landasan taksi (taxiway), dan apron. Layout harus dapat menghindari gerusan dan
pengendapan saluran. Jika di gunakan saluran bulat maka diameter minimumnya tidak boleh kurang dari 12
inchi ( 30 cm ).
07
USTJ

 Drainase Bawah Permukaan


KRITERIA
PERANCANGAN

Drainase bawah permukaan (subgrade drainage) diperlukan pada lokasi dimana air dapat naik di bawah perkerasan
sampai kurang dari 1 ft (0,3 m) di bawah base course. Drainase intersepsi (intercepting drainage) diperlukan jika air
bawah permukaan dari kawasan di dekatnya merembes ke arah perkerasan lapangan terbang.
Drainase base course biasanya dilakukan dengan memasang drainase bawah permukaan di dekat dan sejajar dengan
tepi perkerasan.
Subgrade di drain dengan pipa yang dipasang sepanjang tepi perkerasan dan pada beberapa kasus, dimana muka air
tanah sangat tinggi, juga dipasang di bawah perkerasan.

Untuk saluran bawah tanah dapat menggunakan pipa berlubang dengan bahan pipa terbuat dari metal, beton, pvc,

08
dll. Lubang-lubang biasanya meliputi sepertiga dari sekeliling pipa. Berdasarkan pengalaman, pipa dengan diameter
6in (15cm) sudah cukup untuk mengalirkan air.
Desain Dimensi Saluran
Faktor-faktor yang diperlukan dalam mendesain saluran drainase lapangan udara yaitu: a.
Penampang hidroulik
b. Tinggi jagaan
c. Kecepatan aliran yang diizinkan
d. Kemiringan dinding saluran

Penampang Hidrolik
a. Kemiringan dasar saluran
b. Koefisien kekasaran manning
c. Luas penampang aliran

09
LAYOUT DRAINASE PERMUKAAN

 Penentuan layout sistem drainase permukaan didesain berdasarkan hasil akhir peta kontur landasan
pacu (runway), landasan taksi (taxiway), dan apron.
 Layout harus dapat menghindari gerusan dan pengendapan saluran.
 Jika digunakan saluran bulat maka diameter minimumnya tidak boleh kurang dari 12 inchi (30 cm).
 Jarak antar inlet (lubang pemasukan) ke arah memanjang berkisar antara 60 – 120 m sedangkan
jauhnya tidak lebih dari 75 ft (22,5 m) dari tepi perkerasan.
 Inlet pada apron diletakkan pada perkerasan.

10
Selesai sudah presentasi kelompok kami hari ini. Seperti
kamu dan dia yang selesai tanpa pernah dimulai.
kesepian tanpa kekasih, sekian dan terimakasih
Terima Kasih 11

Anda mungkin juga menyukai