Anda di halaman 1dari 18

6.3.

Drainase Lapangan Terbang


6.3.1. Pendahuluan
Airport: Area yang secara regular dipergunakan untuk kegiatan tinggal landas
(take-off) and mendarat (landing) pesawat udara, yang dilengkapi dengan
fasilitas untuk pendaratan, parkir pesawat , perbaikan pesawat, naik turun
penumpang, bongkar muat barang, dilengkapi dengan fasilitas keamanan dan
terminal building untuk mengakomodasi keperluan penumpang dan barang dan
sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi.
Landing area: Bagian dari lapangan terbang yang dipergunakan untuk tinggal
landas dan mendarat. Tidak termasuk terminal area. 
  
Landing strip: Bagian yang bebentuk panjang dengan lebar tertentu yang terdiri
atas bahu (shoulders) dan landas pacu (runway) untuk tempat tinggal landas dan
mendarat pesawat terbang.  
Runway (landas pacu): Bagian memanjang yang disiapkan untuk tinggal landas
dan mendarat pesawat terbang. 
 
Taxiway: Bagian yang dipergunakan pesawat untuk berpindah (taxi) dari runway
ke apron atau sebaliknya.
Apron: bagian yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk parkir, menunggu,
mengisi bahan bakar, mengangkut dan membongkar muat barang dan penumpang.
Perkerasannya dibangun berdampingan dengan terminal building.     

Terminal Building: Bagian dari aeroderom difungsikan untuk memenuhi


berbagai keperluan penumpang dan barang, mulai dari tempat pelaporan
ticket, imigrasi, penjualan ticket, ruang tunggu, cafetaria, penjualan souvenir,
informasi, komunikasi, dan sebagainya.    
6.3.2. Tujuan dan kriteria perencanaan

a. Meminimalkan air masuk ke dalam tanah,


sehingga daya dukung tanah tetap stabil 
Tujuan b. Mencegah genangan air pada runway dan taxiway
c. Menjaga seluruh area pelabuhan udara, runway,
taxiway dan terminal building tidak tergenang air

a. Saluran drainase harus tertutup (di bawah muka


tanah) dan saluran tidak memotong landasan pacu
atau runway, karena apabila memerlukan perawatan
tidak mengganggu kelancaran aktivitas dari
Kriteria lapangan udara
b. Air dari luar wilayah landasan terbang tidak boleh
membebani sistem drainase lapangan terbang.
a. Kemiringan runway memanjang maksimum 1 %
b. Kemiringan shoulder melintang maksimum 2,5-5
c. Kemiringan runway melintang maksimum 1,5 %
d. Periode ulang hujan 10 tahun
e. Ketentuan FAA USA, genangan air dipermukaan
Persyaratan runway maksimum 14 cm dan harus segera di drain
f. Air dari tangkapan dikumpulkan ke dalam saluran
drainase melalui lubang inlet
g. Jarak antara inlet ke arah memanjang berkisar 60-
120 meter
h. FAA merekomendasikan letak inlet tidak boleh lebih
dari 75 ft (22,5 m) dari tepi perkerasan
Jalur perkerasan yang dipergunakan oleh pesawat
terbang untuk mendarat (landing) atau lepas landas
Runway (take off). Menurut Horonjeff (1994) sistem runway di
suatu bandara terdiri dari perkerasan struktur, bahu
landasan (shoulder), bantal hembusan (blast pad), dan
daerah aman runway (runway end safety area).
Sistem drainase lapangan terbang terdiri dari :
Sistem
drainase a. Drainase permukaan
b. Drainase bawah permukaan

1. Intersepsi dan mengalirkan air permukaan dan air


Fungsi
tanah yang berasal dari lokasi di sekitar lapangan
drainase
terbang.
lapangan
terbang 2. Membuang air permukaan dari lapangan terbang
3. Membuang air bawah tanah dari lapangan terbang
Dua tipe tampang melintang
lapangan terbang

Shoulder Run way Shoulder


6.3.3. Drainase permukaan
a. Berfungsi untuk menangani air permukaan di
sekitar lapangan terbang, khususnya yang
Drainase berasal dari hujan.
permukaan b. Langkah perencanaan :
1) Menentukan debit rencana (berupa aliran
permukaan/runoff)
2) Menentukan layout drainase permukaan

1) Debit rencana sama dengan besarnya aliran


permukaan.
2) Dapat ditentukan dengan rumus rasional.
3) Hujan rencana harus mempertimbangkan faktor
Debit
teknis dan ekonomis.
rencana
4) FAA menyarankan :
• Untuk lapangan terbang sipil digunakan hujan
rencana dengan kala ulang 5 tahun
• Untuk lapangan terbang militer digunakan
hujan rencana dengan kala ulang 2 tahun.
• Penentuan layout sistem drainase permukaan
didesain berdasarkan hasil akhir peta kontur
landasan pacu (runway), landasan taksi
(taxiway), dan apron.
• Layout harus dapat menghindari gerusan dan
Layout pengendapan saluran.
drainase • Jika digunakan saluran bulat maka diameter
permukaan minimumnya tidak boleh kurang dari 12 inchi
(30 cm).
• Jarak antar inlet (lubang pemasukan) ke arah
memanjang berkisar antara 60 – 120 m
sedangkan jauhnya tidak lebih dari 75 ft (22,5
m) dari tepi perkerasan.
• Inlet pada apron diletakkan pada perkerasan.
Contoh bagian dari layout drainase lapangan
terbang

Taxiway

Runway Outlet
6.3.4. Drainase bawah permukaan

Berfungsi :
1. Membuang air dari base course
Drainase 2. Membuang air dari subgrade di bawah
bawah permukaan
permukaan 3. Menerima, mengumpulkan, dan
membuang air dari mata air atau
lapisan tembus air.

Untuk saluran bawah tanah dapat dipakai pipa berlubang dengan bahan pipa
terbuat dari metal, beton, PVC,dll. Lubang-lubang biasanya meliputi sepertiga
dari keliling pipa. Berdasarkan pengalaman, pipa dengan diameter 6 in (15
cm) sudah cukup untuk mengalirkan air.
Detail potongan melintang drainase bawah permukaan
lapangan terbang

Perkerasan

Turf

Base course drainage

Subgrade

Material filter dipadatkan

Muka air tanah setelah drainase

6” Pipa 6”

18”
Contoh hitungan drainase permukaan:
To be conitued

Anda mungkin juga menyukai