Anda di halaman 1dari 26

TALUD DENGAN TINGGI

TERBATAS
BIDANG LONGSOR RATA
(METODE CULLMAN)
METODE CULLMAN
ASUMSI :
Kelongsoran talud terjadi di sepanjang
bidang ketika tegangan geser rata-rata yang
dapat menyebabkan kelongsoran lebih besar
dari kekuatan geser tanah
Bidang yang paling kritis adalah bidang di
mana rasio antara tegangan geser rata-rata
yang menyebabkan kelongsoran dengan
kekuatan geser tanah adalah minimum
METODE CULLMAN

Komponen W yang tegak lurus thd bidang AC :

Komponen W yang sejajar thd bidang AC :


METODE CULLMAN
Tegangan normal yang Tegangan geser yang terjadi
terjadi : :

Tegangan geser perlawanan rata-rata sepanjang


bidang AC:
METODE CULLMAN

Untuk menentukan bidang longsor kritis :

Sudut kritis :
Nilai Cd pada saat  = cr :

Pada FS = 1, maka tinggi kritis :


CONTOH SOAL
Lihat buku Mekanika Tanah, B M Das hal. 174-175
TALUD DENGAN TINGGI
TERBATAS
BIDANG SILINDRIS LINGKARAN
Riset
Colin (1864) mengamati longsoran lereng dan menghasilkan bahwa
bidang longsor lengkungan merupakan bentuk kelongsoran yang
umum terjadi.
Kelongsoran pada tanah kohesif banyak terjadi karena
bertambahnya kadar air tanah
Penyebab longsoran : tidak tersedianya kuat geser tanah yang cukup
untuk menahan gerakan tanah longsor ke bawah pada bidang
longsornya
Bentuk lingkaran digunakan untuk mempermudah hitungan analisis
stabilitas secara matematis dan dipertimbangkan mendekati bentuk
sebenarnya dari bidang longsor yang sering terjadi di alam.
Riset Bowles (1984) menunjukkan bahwa kesalahan analisis lereng
tidak disebabkan oleh bentuk anggapan bidang longsor melainkan
kesalahan dalam penentuan sifat-sifat tanah dan penentuan lokasi
bidang longsor kritisnya
PENYEBAB KELONGSORAN
(berdasarkan bidang gelincir)

LONGSOR TALUD/SLOPE FAILURE : Bila permukaan


bidang gelincir memotong talud pada atau di atas ujung dasarnya
Ada 3 bentuk keruntuhan pada kondisi ini, yaitu
 lingkaran ujung dasar talud “toe circle” (bila bidang
longsor memotong talud ujung dasarnya),
 lingkaran lereng talud “slope circle” (bila bidang longsor
melalui bagian atas ujung dasar talud) dan
 kelongsoran dangkal (skallow slope failure)
LONGSOR DASAR/BASE FAILURE : Bila bidang gelincir
berada agak jauh di bawah ujung dasar talud. Lengkung
kelongsorannya dinamakan lingkaran titik tengah (midpoint
circle) karena pusat lingkarannya terletak pada sebuah garis
tegak yang melalui titik tengah talud
Bentuk-bentuk keruntuhan
PROSEDUR ANALISIS STABILITAS TALUD

Massa tanah yg berada di


Prosedur atas bid. longsor dianggap


Massa sbg satu kesatuan
(Mass Dipakai jika tanah dianggap

Prosedur) homogen (jarang di


lapangan.

Prosedur Metode
Irisan
(Method

Cara : Tanah di atas bid.
Gelincir dibagi atas beberapa
irisan paralel tegak
Cocok untuk tanah tidak

Analisis

of Slices) homogen dan berekanan air


pori karena lebih teliti

stabilitas
ANALISIS STABILITAS DENGAN
CARA PROSEDUR MASSA
Utk :Tanah Homogen dg ф = 0 (f = cu)
Asumsi : kondisi undrained
Cara :
1. cari bidang longsor tertentu
dengan cari r
2. Hitung momen yang
mendorong dan momen yg
menahan thd titik O
3. Hitung kekuatan geser, Cd
4. Hitung Fs
5. Coba berulang kali shg
diperoleh Fs terkecil
Utk :Tanah Homogen dg ф = 0 (f = cu)
 Felenius (1927) & Taylor (1937) menyelidiki ttg lingkaran
kritis (Fs = 1) dan menghasilkan :
Cd =γHm atau
 Yang harus diperhatikan :
1. Jika sudut kemiringan  > 530, lingkaran kritis berada pada ujung
dasar talud (toe circle)
2.  < 530, lingkaran kritis mungkin berupa ujung dasar talud (toe
circle), lereng talud (slope circle) atau lereng titik tengah
(midpoint circle), tergantung pada letak tanah keras, yaitu

3. Jika merupakan lereng titik tengah maka dapat digunakan


gambar di
Utk :Tanah Homogen dg ф = 0 (f = cu)
 Yang harus diperhatikan :
3. Jika merupakan lereng titik
tengah (midpoint slope)
maka dapat digunakan
gambar di samping sebagai
bantuan.
4. Harga maksimum m yang
mungkin terjadi pada lereng
titik tengah adalah 0.181.
Utk :Tanah Homogen dg ф > 0
Asumsi : tekanan air pori
=0
Cd = dcd =cd AC
Cd.a = cd AC. r
Utk :Tanah Homogen dg ф > 0

Untuk perhitungan
kondisi kritis maka
gunakan Fig 14.15
Singh (1970) membuat grafik untuk penentuan angka keamanan (Fig 14.16)
ANALISIS STABILITAS DENGAN
METODE IRISAN
Metode Irisan Sederhana
Asumsi : tegangan air pori = 0
Resultan Pn dan Tn = resultan Pn+1 dan Tn+1

Keseimbangan : Nr = Wn cos n
Gaya Geser perlawanan :
Tegangan normal :

Angka Keamanan
Metode Irisan Bishop
Resultan Pn dan Tn dan resultan Pn+1 dan Tn+1 ikut
diperhitungkan :
P n - Pn+1 =P dan Tn - Tn+1 = T & tek. Air pori = 0
 Angka Keamanan :

Angka Keamanan dengan T = 0 :


Untuk Rembesan Tetap
Tekanan air pori un = γwhn
Untuk metode irisan sederhana :

Untuk metode Bishop yang disederhanakan


Grafik dari Cousins (1978)
Parameter yang digunakan :
1. Tinggi talud, H
2. Parameter D
3. Berat volume tanah, γ
4. Parameter kekuatan geser efektif tanah c’ dan ’
5. Rasio air pori ru

6.

7. Faktor stabilitas, Ns

Anda mungkin juga menyukai