Anda di halaman 1dari 15

5/8/2020

• KAPASITAS DUKUNG KELOMPOK TIANG

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa


akan mampu :

Mahasiswa mampu menghitung dan merancang daya dukung 
kelompok pondasi tiang pancang

1
5/8/2020

Pendahuluan
 Kapasitas kelompok tiang tidak selalu ≠ jumlah kapasitas tiang tunggal
yang berada dalam kelompoknya.
 Hal ini dapat terjadi jika :
 Tiang
Ti di
dipancang d l
dalam l i
lapisan pendukung
d k yang mudah
d h mampat,
t
Atau dipancang pada lapisan tanah yang tidak mudah mampat, namum
dibawahnya terdapat lapisan lunak

 Sehingga stabilitas group tergantung dari :


 Kapasitas dukung tanah disekitar dan dibawah kelompok tiang dalam
mendukung beban total struktur
 Pengaruh
engaruh penurunan konsolidasi tanah yang terletak dibawah
kelompok tiang

Pendahuluan
 Penurunan kelompok tiang = penurunan tiang tunggal , jika dasar kelompok
tiang terletak pada lapisan keras

 Penurunan
enurunan kelompok tiang lebih besar dari penurunan tiang tunggal, pada
beban struktur yang sama.
 karena luas zona tertekan tiang tunggal lebih kecil dari kelompok tiang.

2
5/8/2020

Pendahuluan
 Gambar ( )Tiang-tiang didukung oleh lapisan tanah kuat, yang berada
diatas lapisan tanah lunak.
 Tiang tunggal → Lapisan tanah padat tidak mengalami tekanan yang besar
 TETAPI,
TETAPI ketika
k tik seluruh
l h tiang
ti pada
d kelompok
k l k tiang
ti dib b i , zona
dibebani
tertekan berkembang sampai lapisan tanah lunak → penurunan besar,
keruntuhan

Pendahuluan
 Fondasi tiang  beberapa tiang disatukan dengan pur (“pile cap”)
 Jumlah tiang > 3 tiang dalam 1 poer

 Poer (pile cap)


- Tugas :
menyatukan tiang
membagi beban ke tiang-tiang
- Syarat pur :
kaku (dianggap kaku sempurna)
tebal & tulangan  mampu mendukung gaya-gaya yang bekerja (tebal
> 0.60 m)

 Poer dianggap kaku sempurna, sehingga:


Bila beban-beban yang bekerja menyebabkan penurunan maka setelah
penurunan poer tetap merupakan sebuah bidang datar
 Gaya yang bekerja pada tiang berbanding lurus dengan penurunan tiang-
tiang

3
5/8/2020

 Jarak antar tiang > jarak minimum  hemat pur


-end bearing piles  min. jarak 2-2.5D

-friction piles  min. jarak 3-3.5D


D = diameter/lebar tiang

 Yang mempengaruhi jarak tiang

-tiang dalam tanah plastis  jika terlalu dekat  mengganggu/menggeser


tiang di dekatnya

-tiang mendukung momen  perlu jarak lebih besar

-friction piles  gesekan/lekatan perlu jarak yang cukup

 Biasanya jarak antara 2 tiang dalam kelompok disyaratkan minimum 0,60 m dan
maximum 2,00 m.

 Ketentuan ini berdasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :


1. Bila S<2.5D
Pada pemancangan akan menyebabkan :
 Kemungkinan tanah disekitar kelompok tiang akan naik terlalu berlebihan
karena terdesak oleh tiang –tiang yang dipancang terlalu berdekatan
 Terangkatnya tiang-tiang disekitar tiang yang tealh dipancang terlebih dahulu.

2. Bila S>3D
Tidak ekonomis, memperbesar ukuran dari poer.

 Setelah jumlah tiang dan jarak tiang ditentukan, kita dapat menentukan ukuran
poer pada setiap kolom portal.

4
5/8/2020

Susunan tiang  hemat pur

5
5/8/2020

Kapasitas Dukung

 Kondisi pondasi tiang secara keseluruhan berada dalam tanah lempung


lunak ( pendukung bebannya adalh tahanan gesek) disebut pondasi tiang
apung (floating pile)
 Faktor pengaruh kapasitas tiang apung :
 Jumlah kapasitas tiang tunggal dlm kelompok tiang, bila jarak tiang
jauh
 Tahanan gesek tiang yang dikembangkan oleh gesekan antara bagian
luar kelompok tiang dengan tanah disekelilingnya, jika jarak tiang
terlalu dekat.

Kapasitas Dukung

 Pada tiang yang dipasang pada jarak besar, tanah diantara tiang tidak
bergerak sama sekali, ketika tiang bergerak kebawah oleh akibat beban
yang bekerja.(berkelakuan tiang tunggal)

 Pada tiang yang dipasang pada jarak terlalu dekat, saat beban diaplikasi,
tiang bergerak kebawah , tanah diantara tiang juga ikut bergerak turun.
 Kelompok tiang dianggap sebagai satu tiang besar yang dibentuk oleh
kelompok tiang dan tanah yang terkurung didalamnya.
 Anggapan Tiang besar tersebut mempunyai lebar yang sama dengan
lebar kelompok tiang.
 Model keruntuhannya disebut keruntuhan tiang blok.
 Asumsi –asumsi yang dipakai untuk menghitung kapasitas tiang dengan
model keruntuhan blok adalah :
 Pelat penutup tiang sangat kaku
 Tanah yang berada didalam kelompok tiang –tiang berkelakuan seperti
blok padat

6
5/8/2020

Efisiensi Kelompok Tiang (Eg)


 friction piles
 rasio kapasitas kelompok tiang terhadap jumlah kapasitas masing-masing tiang
misal : susunan/deret tiang n1 x n2

 Jika jarak antar pusat tiang cukup besar η > 1, tiang berkelakuan sbg tiang
individu
 Jika η < 1, maka →→
 Jika η ≥ 1, maka →

7
5/8/2020

Kapasitas Dukung Ultimit kelompok tiang pada tanah lempung jenuh


Langkah-langkah menghitung kapasitas ultimit kelompok tiang dalam tanah
lempung :
1. Tentukan →  Q u  n1n2 (Q p  Qs )

Q p  Ap 9cu ( p ) 
Qs   pcu L
Qu  n1n2 (9 Ap cu ( p )   pcu L)

Nilai cu pada ujung bawah tiang


2. Tentukan kapasitas ultimit kelompok tiang dengan
asumsi tiang-tiang dalam group berkelakuan sebagai
sebuah blok dengan dimensi LgxBgxL
T h
Tahanan gesekk blok
bl k menjadi
j di :

 p c L   2( L
g u g B g )cu L

Gambar. Kapasitas Ultimit Kelompok Tiang dalam tanah lempung

Hitung kapasitas dukung ujungnya : Ap q p  Ap cu ( p ) N c  ( Lg Bg )cu ( p ) N c


* *

Gambar. Variasi Nc* terhadap Lg/Bg dan L/Bg

Sehingga kapasitas ultimitnya menjadi :


Q  ( Lg Bg )cu ( p ) N c   2(Lg  Bg )cu L
*
u

3. Bandingkan kedua hasil yang telah dihitung, nilai terkecil adalah Qg(u)

8
5/8/2020

Distribusi beban pada masing-masing tiang dalam kelompok tiang

 Beban – beban yang bekerja pada pondasi adalah P, My dan Mx


 Beban vertikal sentris  resultante gaya-gaya vertikal bekerja pada pusat
berat kelompok tiang di dasar pur.
 Jika beban sentris  beban terbagi merata pada masing-masing tiang
 Jika beban tidak sentris ??

9
5/8/2020

Distribusi beban pada masing-masing tiang dalam


kelompok tiang
 Beban vertikal sentris  resultante gaya-gaya vertikal bekerja pada pusat
berat kelompok tiang di dasar pur.
 Jika beban sentris  beban terbagi merata pada masing-masing tiang
 Mencari pusat berat kelompok tiang
dianggap masing-masing
masing masing tiang mempunyai luas = 1
misal kelompok tiang (9 tiang ) dengan denah tergambar
 Pusat kelompok tiang dari deretan bawah  statis momen luasan tiang
terhadap deret A-A
9.y = 3x0 + 3x1,2 + 3x2,2
y = 10,2/9 = 1,133 m
 Pusat kelompok tiang dari deret kiri (I-I)
9.x = 3x0 + 3x1,1 + 3x2,5
x = 10,8/9 = 1,20 m
 Pusat kelompok tiang (O)
Dari tepi kiri pur = 1,20+0,5 = 1,70 m
Dari tepi bawah pur = 1,133+0,5 = 1,633 m
 Pusat pur ( C )
Dari tepi kiri = 3,50/2 =1,75 m
Dari tepi bawah = 3,20/2 = 1,60 m

 Jika ada beban / gaya vertikal Q = 4500 kN melewati


pusat kelompok tiang O setiap tiang mendukung beban
yang sama q = 4500/9 = 500 kN/tiang
 Jika kelompok tiang mendukung beban vertikal
sentris & momen
Mx = momen yang mengelilingi sumbu x
My = momen yang mengelilingi sumbu y
 Beban yang didukung oleh tiang :
Q M x . y i M y .xi
qi   
n  y2  x2
n = jumlah tiang
xi, yi = absis dan ordinat tiang ke–i
Σ y2 = statis momen luasan tiang-
tiang tiang
terhadap O arah y
Σ x2 = statis momen tiang-tiang arah-x
terhadap O
 dianggap masing-masing tiang mempunyai
luasan = 1

10
5/8/2020

untuk contoh diatas :


Σ x2 = 3(1.2)2x1+3(0.1)2x1+3(1.3)2x1 = 9.42 (m2)
Σ y2 = 3(1.133)2x1+3(0.067)2x1+3(1.067)2 = 7.28 (m2)

Soal 1

11
5/8/2020

Contoh
Kelompok tiang  8 tiang
Tebal pur 1.0 m, sisi atas rata tanah.
Kolom ditengah-tengah pur :
Q = 6000 kN
My = -150
150 kNm
Mx = 0 kNm
c = 23 kN/m3
Tentukan beban pada masing-masing tiang !

Penyelesaian :
o Pusat kolom = pusat pur ( C )
Dari tepi kiri pur = 3.40/2 = 1.70 m
Dari tepi bawah denah pur =3.20/2 = 1.60 m
Berat pur = 3.4x3.2x1x23 = 250.24 kN
ΣQ =Q + pur = 6250.24 kN
o Pusat kelompok tiang
Dari deretan tiang kiri
8x = 3x0+2x1=3x24
x = 1.15 m atau = 1.65 dari tepi kiri pur
Dari deretan tiang bawah
8y = 3x0+2x0.8+3x2.2
y = 1.025 m atau = 1.525 m dari tepi bawah denah
pur
o Terjadi eksentrisitas pada ΣQ
ex = +(1.70-1.65)
( .7 .65) = +0.05
. 5 m
ey = +0.075 m

Σy2 = 3(1.025)2 + 2(0.225)2+3(1.175)2 = 7.395 (m2)


Σx2 = 3(1.15)2 + 2(0.15)2+3(1.25)2 = 8.7 (m2)

12
5/8/2020

o Beban-beban (terhadap titik O)


ΣQ = 6250.24 kN
My = -150+6250.24(0.05) = 162.512 kNm
Mx = 6250.24(0.075) = 468.77 kNm

qi 
 Q  M .y
x i

M y .xi
n y 2
x 2

6250.24 162.512( 1.15) 468.77(1.175)


q1     834.28 kN
8 8. 7 7.395
6250.24 162.512( 1.15) 468.77(0.225)
q2     745.54 kN
8 8.7 7.395
6250 .24 162 .512 ( 1.15) 468 .77 ( 1.025 )
q3     694 .83 kN
8 8 .7 7.395
6250 .24 162 .512 ( 0.15) 468 .77 (1.175 )
q4     852 .96 kN
8 8.7 7.395
q 5  713.51 kN
6250 .24 162 .512 (1.25) 468.77 (1.175)
q6     879 .11 kN
8 8.7 7.395 Kontrol : q1+q2+….. +q8 = ΣQ = 6250.24 kN
q 7  790.37 kN

q8  739.66 kN

Soal 2.

Diketahui :
Tiang pancang dalam sebuah pile cap memiliki susunan seperti gambar di bawah ini.
Susunan yang tidak simetris ini disebabkan adanya struktur pondasi bangunan lama yang
membuat tiang baris KIII sulit untuk dipancang sehingga digeser hingga 65 cm.

Ditanyakan :
Berapa beban yang didukung oleh
masing-masing tiang (Q) ?

13
5/8/2020

PERANCANGAN FONDASI TIANG


•Denah (jumlah & jarak tiang)  didasarkan pada beban permanen (tetap)
a)Resultante beban  sentris terhadap kelompok tiang (atau mendekati)
b)Jumlah
) tiangg  beban p
pada masing-masing
g g tiang
g (qterjadi) < kapasitas
p tiang
g
yang diijinkan (Qa atau qa)
•Dikontrol terhadap beban sementara  qterjadi < 1.5 x Qa
•Jika terdapat qterjadi > 1.5Qa 
a)jarak antar tiang ditambah
b)digunakan tiang miring (jika penyebabnya gaya lateral)
c)jumlah tiang ditambah

CONTOH :
Sebuah kolom dirancang dengan fondasi tiang mini (penampang 25 cm x 25 cm) yang
mempunyai kapasitas dukung ijin :
•Qa (desak axial) = 300 kN/tiang
•Ta (tarik) = (-) 50 kN/tiang dan
•Ha (lateral) = 10 kN/tiang
Beban permanen yang bekerja pada sumbu kolom P (desak) = 2400 kN dan momen My = 250
kNm. Tebal pur dianggap 1.0 meter, muka atas pur rata muka tanah, beton = 23 kN/m3,
jarak antar sumbu tiang ≥ 0.90 meter dan jarak sumbu tiang ke tepi pur ≥ 0.40 meter.
a. Rencanakan fondasi tiang tersebut dengan pur sehemat mungkin
b. Akibat gempa (beban sementara), kolom tersebut mungkin menderita beban P = 3000 kN
dan gaya horisontal H = 150 kN searah sb-x
sb x (+) bekerja 3 meter di atas muka pur.
pur Kontrol
apakah fondasi tersebut masih aman ?

14
5/8/2020

Penyelesaian :
CARA I : SUSUNAN TIANG SENTRIS TERHADAP BEBAN PERMANEN
a) Terhadap beban permanen  resultante P, M & berat pur  sentris
0.10
Diperkirakan berat pur = 250 kN
P = 2400 + 250 = 2650 kN 0.40
Jumlah tiang, n = ΣP/Qa = 2650/300 0.90
= 8.8 2.60
 digunakan
di k 9 tiang
ti susunan 0.90
tergambar
Posisi kolom : e = M/P = 250/2400 0.40
= 0.10 m (pembulatan) 0.40 0.40
 pusat kolom 0.10 m di kiri pusat pur/kelompok tiang 0.90 0.90
Berat pur = 2.6 x 2.6 x 1 x 23
= 155.48 kN < 250 kN  ok 2.60

Berat pur = 2.6 x 2.6 x 1 x 23


= 155.48 kN < 250 kN  ok
b) Kontrol terhadap beban sementara
P = 3000 kN  Σ P = 3155
3155.48
48 kN
Σ My = - 3000 x 0.1 + 150 x 4 = + 300 kNm
Σ Mx = 0
Σ x2 = 3 x (-0.9)2 + 3 x 0 + 3 x 0.92 = 4.86 m2
qmax = (3155.48/9) + (300 x 0.9 / 4.86) = 350.61 + 55.56
= 406.17 kN < 450 kN  ok
qmin = (3155.48/9) - (300 x 0.9 / 4.86) = 350.61 - 55.56
= 295.05 kN (masih desak)
Tambah tiang

15

Anda mungkin juga menyukai