Anda di halaman 1dari 52

GEOTEKNIK KELAUTAN II

ANALISIS TEKANAN KELOMPOK 2


TANAH LATERAL

- ZAINAL
(E1G1 17 014)
- MUH.NURDIANSYAH SAPUTRA
(E1G1 17 016)
- NOOR ERDIAN D.W.P
(E1G1 17 017)
- RAHMAT HIDAYAT
(E1G1 17 020)
- DESRI NUR RAHMADANI
JURUSAN TEKNIK SIPIL KELAUTAN (E1G1 17 022)
FAKULTAS TEKNIK - ABDULLAH MUSAKKIR
UNIVERSITAS HALU OLEO
(E1G1 17 023)
KENDARI
2019
PENGERTIAN
Tekanan tanah adalah gaya yang ditimbulkan oleh akibat dorongan tanah di
belakang struktur penahan tanah, besarnya tanah lateral sangat dipengaruhi oleh
perubahan letak dari dinding penahan tanah dan sifat tanahnya.

Tekanan tanah lateral yang


terjadi dibedakan atas 3
keadaan , yakni :

Tekanan tanah pada keadaan Tekanan tanah aktif


diam (soil pressure at rest) (active earth pressure)

Tekanan tanah pasif


(passive earth pressure)
TEKANAN TANAH LATERAL

Tekanan tanah lateral adalah sebuah parameter perencanaan


yang penting di dalam sejumlah persoalan teknik pondasi,
dinding penahan dan konstruksi – konstruksi lain yang ada di
bawah tanah. Semuanya ini memerlukan perkiraan tekanan
lateral secara kuantitatif pada pekerjaan konstruksi, baik
untuk analisa perencanaan maupun untuk analisa stabilitas.
TEKANAN TANAH DALAM KEADAAN DIAM

Bila kita tinjau massa tanah seperti yang ditunjukka n dalam Gambar II.5.
Massa tanah dibatasi oleh dinding dengan permukaan licin AB yang
dipasang sampai kedalaman tak terhingga. Suatu elemen tanah yang terletak
pada kedalaman h akan terkena tekanan arah tekanan arah vertical dan tekanan
arah horizontal
Bila dinding AB dalam keadaan diam, yaitu bila dinding tidak
bergerak ke salah satu arah baik kekanan maupun kekiri dari posisi
awal, maka massa tanah akan berada dalam keadaan keseimbangan
elastic (elastic equilibrium ). Rasio tekanan arah horizontal dan
tekanan arah vertical dinamakan “ koefisien tekanan tanah dalam
keadaan diam “ Ko, atau :
Sehingga koefisien tekanan tanah dalam keadaan diam dapat
diwakili oleh hubungan empiris yang diperkenalkan oleh Jaky
(1994 ).
Gambar II. 6 menunjukkan distribusi
tekanan tanah dalam keadaan diam yang
bekerja pada dinding setinggi H. Gaya
total per satuan lebar dinding, Po, adalah
sama dengan luas dari diagram tekanan
tanah yang bersangkutan. Jadi :
CONTOH SOAL TEKANAN SAAT DIAM

Berdasarkan gambar Diketahui: H = 12 ft,  = 108 lb/ft3, c = 0, dan  = 300. Tentukan


tekanan tanah diam per unit panjang dinding. Tentukan pula lokasi resultan gayanya
(asumsi tanah normally consolidated).

dimana
Ko = Koefisien tekanan tanah saat diam
Total gaya akibat tekanan tanah saat Untuk normally consolidated lempung: Ko =
diam, P0 0.95 – sin  ( = sudut geser)
 = Berat volume tanah
H = Tinggi dinding vertikal
Lokasi garis reaksi Po (dari bawah): z   H 
3
Berdasarkan gambar ulangi dengan cara yang sama dengan soal
1.data berikut ini: H = 3.5 m, q = 20 kN/m2,  = 18.2 kN/m3, c = 0, and  =
350 (asumsi tanah normally consolidated).

Gambar Tekanan tanah pada saat diam dengan


beban merata pada permukaan tanah
Total gaya per satuan panjang, P0

Po  P1  P2
1
 ko  H2  ko q H
2
dimana
P1 = Luas segitiga
P2 = Luas persegi
Lokasi resultan garis reaksi Po dapat diperoleh dengan
menghitung momen dari bawah dinding, sebagai berikut:
Dari gambar dan data-data berikut ini, tentukanlah besarnya tekanan
tanah diam per satuan panjang dinding serta tentukan lokasi resultannya.
H = 10 ft, H1 = 4 ft, H2 = 6 ft,  = 105 lb/ft3, sat = 122 lb/ft3, w = 62.4
lb/ft3,q = 300 lb/ft2, c = 0, and  = 300. (asumsi tanah normally
consolidated).

Gambar 2.5. Partially submerged soil


dengan beban merata
Tekanan pada dinding dapat diperoleh dari tegangan efektif dan
tekanan air pori

a. z ≤ H1:

 'h  ko q  ko H1

Catatan:

Variasi dari σ’h d dengan kedalaman ditunjukkan oleh


trapesium “abhg”
Tidak ada tekanan air pori hingga dibawah z
b. z ≥ H1:

Catatan :
•dari air atau tekanan air pori, u

u  w H2

- Variasi dari σh’ kedalaman ditunjukkan oleh trapesium“bceh”


- Variasi u dengan kedalaman ditunjukkan oleh segitiga “ijk”
Total gaya per satuan panjang (Total tekanan lateral saat diam), Po
Dimana :
P1 , P3 , = luas segi empat
P2 , P4 , P4 = Luas segitiga
Lokasi resultan gaya Po dapat diperoleh dengan menghitung
momen dari dasar dinding
TEORI RANKINE
Teori Rankine berasumsi bahwa:

Tekanan lateral terbatas hanya untuk dinding vertikal


90°.Kelongsoran (pada urugan) terjadi sebagai akibat dari
pergeseran tanah yang ditentukan oleh sudut geser
tanah..Tekanan lateral bervariasi linier terhadap
kedalaman dan resultan tekanan yang berada pada
sepertiga tinggi dinding, diukur dari dasar dinding.
Resultan gaya bersifat pararel terhadap permukaan
urugan.
TEKANAN AKTIF RANKINE (Ka)
Disebut tekanan tanah aktif jika tekanan yang bekerja
mengakibatkan dinding menjauhi tanah yang ditahan.

GAMBAR TEKANAN AKTIF


Keruntuhan tanah mengikuti prinsip lingkaran Mohr
(Mohr-Coulomb). Jika pergerakan dinding membuat Δx
semakin besar, maka pada akhirnya, lingkaran Mohr akan
menyentuh garis keruntuhan (Menurut Rankine, sudut
keruntuhan adalah sebesar 45 +∅/2, sehingga keruntuhan
akan terjadi. mengikuti persamaan:

τf = c´ + σv´ tan ϕ
keterangan :
ϕ´ : sudut geser tanah
τf : tahanan geser tanah
σ´v : tekanan efektif tanah
c´ : kohesi tanah
GAMBAR TEKANAN AKTIF
Besar gaya-gaya yang bekerja mengikuti persamaan sebagai berikut:

KETERANGAN :
Karena Ka = tan2 (45- ∅2), maka besar tekanan saat terjadi keruntuhan
menggunakan persamaan yang dikenal dengan nama Bell’s Equation, yaitu:

Resultan tekanan aktif akibat beban luar dan pengaruh air dapat dideskripsikan

oleh gambar berikut ini:


Dalam keadaan ini dinding penahan tanah
menerima tekanan air berupa tekanan Hidrostatis,
misal air pada kolam
Besarnya Ea & Ep dipengaru hi

1.berat volume (g)

2.sudut gesek intern (j)

3.sudut gesek antara dinding dalam tanah (j1)

4.kohesi tanah (c)

5.kemiringan dinding ( ) dan kemiringan muka


tanah (d)
TEKANAN PASIF RANKINE
Kondisi Pasif menurut Rankine dapat dijelaskan dengan
Gambar II. 13. AB adalah tembok licin tak terhingga
Keadaan tegangan awal pada suatu elemen tanah
diwakili oleh lingkaran Mohr dalam Gambar 2 – 13. Apabila
tembok didorong secara perlahan – lahan ke arah masuk
ke dalam massa tanah, maka tegangan utama σh akan
bertambah secara terus-menerus. Akhirnya kita akan
mendapatkan suatu keadaan yang menyebabkan kondisi
tegangan elemen tanah dapat diwakili oleh lingkaran
Mohr. Pada keadaan ini, keruntuhan tanah akan terjadi
yang kita kenal saat inisebagai kondusif pasif. Dari gambar 2-14
dapat disimpulkan bahwa:
Penurunan rumus ini sama dengan penurunan pada
kondiai aktif menurut Renkine. Gambar 2 – 14
menunjukan variasi tekanan aktif dengan
kedalaman. Untuk tanah tidak berkohesi ( c = 0 ).
Titik – titik D dan D1 pada lingkaran keruntuhan ( Gambar 2 – 14 )
bersesuaian dengan bidang geser di dalam tanah. Untuk kondisi
pasif bidang geser membuat sudut ± (450-Ф/2) dengan arah
dari bidang ( minor principle plane ), yaitu arah horizontal
Gambar 2 – 15 menunjukkan distribusi bidang – bidang geser di
dalam massa tanah. utama kecil
Untuk mengetahui harga – harga Kp dari sudut – sudut tertentu,
dapat dilihat pada Tabel II – 5.
CONTOH SOAL TEKANAN PASIF
Contoh:

Suatu dinding penahan tanah, diketahui j = 30° ,


g = 1.6 T/m3, H = 4m, h = 1m Hitung Ea & Ep
Jawab:

Dipandang lebar 1 m (^ bidan g gambar)

Tekanan tanah aktif : aktif mendorong tanah

Tekanan tanah pasif : pasif, m enahan tanah

Besar sudut geser/longsor kritis :

aktif : qkr a = 45 + ½j = 60

pasif : qkr p = 45 - ½j = 30°


TEORI COULOMB
Teori Coulomb berasumsi bahwa:

•Friksi dan adhesi antara tanah dan dinding dapat diperhitungkan

•Tekanan lateral tidak terbatas hanya untuk dinding vertikal

•Kelongsoran (pada urugan) terjadi sepanjang kelongsoran


yang diasumsikan berbentuk planar

•Tekanan lateral bervariasi linier terhadap kedalaman dan resultan


tekanan yang berada pada sepertiga tinggi dinding, diukur dari
dasar dinding
TEKANAN TANAH AKTIF
Adapun konsep gaya-gaya yang bekerja dapat dideskripsikan sebagai berikut:
Menurut Coulomb, friksi antara dinding dengan tanah dapat dimasukkan dalam perhitungan,
sehingga perhitungan akan mengikutsertakan faktor interaksi antara dinding dengan tanah yang
ditahan.
Keterangan gambar:
H : tinggi dinding penahan tanah
Pa : total tekanan tanah aktif yang bekerja
δ : sudut dilatasi Pa
β : sudut kemiringan dinding penahan tanah
W : berat tanah pada baji keruntuhan
α : sudut kemiringan permukaan tanah atas terhadap horizontal

ϕ´ : sudut geser tanah


γ : berat jenis tanah
c´ : kohesi tanah
R : gaya perlawanan terhadap kelongsoran
Ka : koefisien tekanan lateral aktif
σv´ : tegangan efektif tanah
Nilai koefisien tekanan lateral aktif/Ka dihitung menggunakan persamaan

sedangkan, tegangan lateral efektif dihitung menggunakan persamaan:


Tekanan Tanah Pasif (Kp)
Menurut Coulomb
Pada tekanan tanah pasif, konsep-konsep gaya yang bekerja dideskripsikan
oleh gambar di bawah ini:
Keterangan gambar:

H : tinggi dinding penahan tanah


Pp : total tekanan tanah pasif yang bekerja
δ : sudut dilatasi Pp
β : sudut kemiringan dinding penahan tanah
W : berat tanah pada baji keruntuhan
α : sudut kemiringan permukaan tanah atas terhadap horizontal
ϕ´ : sudut geser tanah
γ : berat jenis tanah
c´ : kohesi tanah
R : gaya perlawanan terhadap kelongsoran
Kp : koefisien tekanan lateral pasif
σv´ : tegangan efektif tanah
Nilai koefisien tekanan lateral pasif/Kp dihitung menggunakan
persamaan:

sedangkan, tegangan lateral efektif dihitung menggunakan


persamaan:
CONTOH SOAL
1.) Dengan menggunakan gambar data-data di bawah ini,
tentukanlah tekanan tanah pasif Rankine per satuan panjang
dinding turap.
Probem H1 H2 1 2 1 2 c1 c2
3.2 8 ft 16 ft 110 lb/ft3 140 lb/ft3 380 250 0 209 lb/ft2

3.3 8.2 ft 14.8 ft 107 lb/ft3 125 lb/ft3 280 200 350 lb/ft2 100 lb/ft2

Dinding setinggi 3 m ditunjukkan pada


gambar di samping. Hitunglah gaya
tekanan pasif Rankine per satuan
panjang?
Penyelesaian

Untuk tanah lapisan atas

    30 
K p1  tan 2  45  1   tan 2  45    tan 45  15  3
2

 2  2 

pada z = 0, v’ = 0, p = 0

pada z = 2, v’ = z = (15.72)(2) =31.44 kN/m2

p = v’ Kp1 = 31.44 (3) =94.32 kN/m2


Untuk tanah lapisan bawah

    26 
K p 2  tan 2  45  2   tan 2  45    tan 2 45  13  2.56
 2  2

pada z = 2, v’ = z = (15.72)(2) =31.44 kN/m2

p = v’ Kp2 + 2c K p (karena c tidak nol)

= (31.44)(2.56) + 210 2.56

= 80.49 + 32

= 122.49 kN/m2

pada z = 3, v’ = (2) + (sat -w )(1)= (15.72)(2) + (18.86-9.81)(1) = 40.49 kN/m2

p’ = v’ Kp2 + 2c K p (karena c tidak nol)

= (40.49)(2.56) + 210 2.56

= 135.65 kN/m2
Tekanan hidrostatik, u

Pada z=0 hingga z = 2 m adalah nol


Pada z = 3, u = 1(w) = 1(9.81) = 9.81 kN/m2
Gaya persatuan panjang
Pp = Area 1 + area 2 + area 3 + area 4
= ½ (2)(94.32) + (1)(112.49) + ½ (1)(135.65-112.49) + ½ (1)(9.81)
= 94.32 + 112.49 + 11.58 + 4.095
= 223.3 kN/m
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai