Anda di halaman 1dari 7

ANALISA STRUKTUR 2

MODUL 2 – REVIEW MATRIKS


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Analisa Struktur 2

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Andreas Novi Kurniawan - 41120120011
2. Edi Priono - 41120120061
3. Asep Wardiana - 41120120063
4. Lalang Prasetyo - 41120120103
5. Rara Salsa Nadillah - 41120120121
6. Muchammad Nur Hidayatullah - 41120120122
7. Nitasari - 41120120135

DOSEN :
Agyanata Tua Munthe, ST. MT.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERCU BUANA - WARUNG BUNCIT
2021
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
JL. Warung Buncit Raya No.98, Pejaten Barat, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta
Selatan

KONSEP DASAR ANALISA STRUKTUR MATRIKS

1. ANALISIS STRUKTUR METODE MATRIKS


Analisis mekanika struktur guna menghitung gaya dalam struktur (momen, geser,
normal), perpidahan/deformasi, dimana perhitungan penyelesaiannya
menggunakan metode matriks, sehingga sangat cocok dan mudah diselesaikan
dengan bantuan komputer.
KONSEP ANALISIS STRUKTUR

A. Pemodelan Struktur
Untuk memudahkan dalam analisis maka struktur yang ditinjau
dapat disederhanakan menjadi model diskrit (titik kritis).
Model diskrit (titik kritis) diperoleh dengan membagi struktur menjadi
unsur-unsur (elemen/batang) dimana tiap elemen dibatasi oleh titik
kumpul/titik simpul/node.

(Gambar 1A.01) (Gambar 1A.02)

Page | 1
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
JL. Warung Buncit Raya No.98, Pejaten Barat, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta
Selatan

Dan untuk menentukan titik simpul / node pada struktur, dapat


mempertimbangkan pada hal hal berikut :
 Terjadi perubahan sifat bahan/material.
 Terjadi perubahan geometri struktur.
 Tempat bekerjanya gaya terpusat atau perubahan pembebanan.
atau dapat melihat pada gambar 1A.03, dimana titik simpul / node di
tandai dengan titik-titik merah.

(gambar 1A.03)

Jenis perpindahan/deformasi :
1. Normal
2. Geser
3. Momen lentur
4. Momen punter

Perpindahan/deformasi struktur :
1. Translasi (δ).
2. Rotasi (θ).

Page | 2
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
JL. Warung Buncit Raya No.98, Pejaten Barat, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta
Selatan

Hukum analisis :
a) Compatibility (Kesesuaian) :
Keselarasan Deformasi (compatibility); yaitu kriteria yang
mengatur hubungan dari komponen perpindahan satu dengan yang
lainnya, sedemikian hingga kontinuitas perpindahan terjamin di
seluruh ataupun sebagian struktur. Dengan itu diperoleh suatu
medan perpindahan yang secara kinematis memungkinkan
(kinematically admissible).

b) Persamaan Hubungan Tegangan dan Regangan (Stress-Strain


Relationship); yaitu mencari mencari besarnya gaya-gaya dalam
yang timbul sebagai akibat terjadinya perpindahan/deformasi pada
elemen-elemen struktur tersebut.
c) Keseimbangan (equilibrium) sebagai langkah terakhir yang
menyatakan hubungan antara gaya-gaya luar yang bekerja di titik
diskrit dengan gaya-gaya dalam, atau mencari berapa besar gaya
luar di ujung elemen yang tepat diimbangi oleh gaya-gaya dalam
elemen di titik-titik diskrit.

2. FLEKSIBILITAS & KEKAKUAN


Hubungan antara ACTION dan DISPLACEMENT punya peranan yang
sangat penting dalam analisis struktur (metode Fleksibilitas dan
Kekakuan).
Kekakuan (Stiffness) adalah gaya (force) yang diperlukan untuk
menghasilkan “unit displacement”.
GAYA
SATUAN = (ton/m,
PANJANG

Page | 3
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
JL. Warung Buncit Raya No.98, Pejaten Barat, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta
Selatan

Fleksibilitas (Flexibility) adalah perpindahan (displacement) yang


dihasilkan oleh “unit force”.

PANJANG
SATUAN = (m/ton,mm/kN,cm/kg)
GAYA

(gambar 2A.01)

A. Metode Kekakuan Langsung


Metode ini sangat cocok dan banyak digunakan dalam analisis struktur
berbasis program komputer (SAP2000, StaadPRO, ANSYS dan
sebagainya). Asumsi dasar yang digunakan :
a) Bahan struktur berperilaku “linear - elastic”
b) Displacement struktur relatif kecil dibanding dimensi/geometrik
struktur
c) Interaksi pengaruh gaya aksial dan lentur diabaikan
d) Elemen/batang struktur bersifat “prismatic & homogeneous”.

Prosedur Analisis
1. Semua kekakuan elemen dievaluasi sesuai dengan hubungan antara
“gaya” dan “deformasi” (dalam koordinat LOKAL).
2. Matriks kekakuan elemen ditransformasikan ke koordinat
GLOBAL.

Page | 4
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
JL. Warung Buncit Raya No.98, Pejaten Barat, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta
Selatan

3. Matriks kekakuan elemen-elemen struktur (dalam koordinat


global) digabungkan menjadi matriks kekakuan seluruh struktur
(dengan mempertimbangkan kompatibilitas).
4. Berdasarkan pembebanan yang ada, disusun vektor/matriks gaya.
5. Kondisi batas pada perletakan diperhitungkan, dan dilakukan
“static condensation” untuk memperoleh matriks kekakuan struktur
tereduksi (partition matrix).
6. Matriks kekakuan struktur yang tereduksi tersebut memberikan
persamaan kesetimbangan struktur, yang solusinya akan
menghasilkan “displacement” setiap node/joint, kemudian gaya-
gaya (reaksi perletakan) dapat diperoleh kemudian.
7. Setelah reaksi perletakan diketahui, gaya-gaya dalam dapat
dihitung untuk setiap elemen (gaya ujung batang).
B. Kekakuan Rangka batang Bidang (Plane Truss)
Struktur plane truss merupakan suatu sistem struktur yang
merupakan gabungan dari sejumlah elemen (batang) di mana pada setiap
titik simpulnya dianggap berperilaku sebagai sendi dan setiap elemennya
hanya dapat menerima gaya berupa gaya aksial (tarik ataupun tekan).
Sumbu X-Y adalah sistem koordinat global struktur, yang nantinya diacu
semua elemen. Sedangkan sumbu Z tegak lurus terhadap bidang gambar
(mengarah pembaca) mengikuti kaidah tangan kanan, sehingga terbentuk
sistem koordinat yang mengikuti right-handed rule. Sumbu x-y
merupakan sistem koordinat lokal elemen, yang hanya berlaku untuk satu
elemen tertentu saja, yang orientasinya disesuaikan dengan arah elemen
yang bersangkutan.

Page | 5
UNIVERSITAS MERCU BUANA
FAKULTAS TEKNIK SIPIL
JL. Warung Buncit Raya No.98, Pejaten Barat, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta
Selatan

(gambar 2B.01)

Page | 6

Anda mungkin juga menyukai