Anda di halaman 1dari 37

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

29

BAB 4

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Proyek
Penulis mengambil lokasi penelitian sebagai studi kasus yaitu Tiga Proyek
Pembangunan Kantor Kelurahan Kota Surakarta, Data administrasi diantaranya :

1) Kantor Kelurahan Gilingan Kota Surakarta

1. Nama Proyek : Kantor Kelurahan Gilingan Kota Surakarta


2. Lokasi : Gilingan Surakarta. Jln Setiabudi No.93 Surakarta
3. Pemilik Proyek : Pemerintah Kota Surakarta
4. Kontraktor Pelaksana : CV. Avin Jaya
5. Konsultan Perencana : Astha Bhawana
6. Pengelola Proyek : DPU Kota Surakarta dan CV. Har Enko
7. Nomor Kontrak : 410/71/2014 Tanggal 29 Maret 2014
8. Nilai Kontrak : Rp. 2.300.231.000,00
9. Tanggal Kontrak : 29 Maret 2014
10. Tanggal SPMK : 08 April 2014
11. Sumber Dana : APBD Kota Surakarta Tahun Anggaran 2014

2) Kantor Kelurahan Jagalan Kota Surakarta

1. Nama Proyek : Kantor Kelurahan Jagalan Kota Surakarta


2. Lokasi : Jagalan Surakarta. Jalan. Suryo No.136 Surakarta
3. Pemilik Proyek : Pemerintah Kota Surakarta
4. Kontraktor Pelaksana : CV. DITYA BAKTI PERSADA
5. Konsultan Perencana : CV. D’LIMA
6. Pengelola Proyek : DPU Kota Surakarta
7. Nomor Kontrak : 050/098.A/III/2014 Tanggal 21 Maret 2014

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

8. Nilai Kontrak : Rp. 2.097.000.000,00


9. Tanggal Kontrak : 13 Maret 2014
10. Tanggal SPMK : 27 Maret 2014
11. Sumber Dana : APBD Kota Surakarta Tahun Anggaran 2014

3) Kantor Kelurahan Kauman Kota Surakarta

1. Nama Proyek : Kantor Kelurahan Kauman Kota Surakarta


2. Lokasi : Kauman Surakarta. Jalan. Trisula No. 4 Surakarta
3. Pemilik Proyek : Pemerintah Kota Surakarta
4. Kontraktor Pelaksana : CV. Wahyu Ponco Mulyo
5. Konsultan Perencana : CV. Matrix Engineering
6. Pengelola Proyek : DPU Kota Surakarta
7. Nomor Kontrak : 050/151/VI/2014 Tanggal 5 Juni 2014
8. Nilai Kontrak : Rp. 2.079.200.000,00
9. Tanggal Kontrak : 5 Juni 2014
10. Tanggal SPMK : 5 Juni 2014
11. Sumber Dana : APBD Kota Surakarta Tahun Anggaran 2014

Penelitian ini mengacu pada analisis dan evaluasi sisa material pada pelaksanaan
proyek konstruksi. Untuk mendukung penelitian agar sistematis dan akurat maka
dibutuhkan data teknis yang berkaitan langsung dalam proyek tersebut. Data yang
diperlukan diantaranya :

1. Gambar Tata Laksana (Asbuilt Drawing)


2. Laporan Harian Proyek
3. Daftar Harga Satuan Proyek

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

Analisis Data
Perhitungan Kebutuhan Material Pembangunan Kantor Kelurahan
Gilingan
1) Pekerjaan Kolom Lantai 1
Hasil Perhitungan Pekerjaan Kolom dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Perhitungan Pekerjaan Kolom Lantai 1 Kantor Kelurahan Gilingan
Gambar Kolom Bill of Quantity
Detail Kolom K1 Berat Jenis = 6.165 kg/m3
Tulangan Utama Bawah Sloof K1
Diameter 16mm = 0,016 m
Panjang = 2,15 m
Jumlah = 10 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0162 x 2,15 x 10 = 0,0043
m3
Berat = 0,0043 x 6.165 = 26,5095 kg
Jumlah Kolom 16 buah = 26,5095 x 16
= 424,152 kg

Sengkang Bawah Sloof K1


Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 2,15 m
Dimensi kolom = 30cm x 40 cm
Jumlah = 10 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
30 cm – 3cm = 27 cm
40 cm – 3 cm = 37 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 37+27 ) = 128 cm
= 128 + 10 ( samb. Pengikat ) = 138 cm
Panjang Sengkang per unit = 138 cm = 1,38 m
Jumlah Sengkang = 2,15 m / 0,2 m =
10,75 ~ 11 unit
Total panjang Sengkang = 11 x 1,38 m
= 15,18 m
Total dalam ( Kg ) = 15,18 m x 0,617 kg/m
= 9,3660 kg
Jumlah kolom 16 = 9,3660 x 16 = 149,856 kg

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 32

Tulangan Utama Atas Sloof K1


Diameter 16mm = 0,016 m
Panjang = 4,5 m
Jumlah = 10 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0162 x 4,5 x 10
= 0,0090 m3
Berat = 0,0090 x 6.165 = 55,485 kg
Jumlah Kolom 16 buah = 55,485 x 16
= 887,76 kg

Sengkang Atas Sloof K1


Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,5 m
Dimensi kolom = 30cm x 40 cm
Jumlah = 10 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
30 cm – 3cm = 27 cm
40 cm – 3 cm = 37 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 37+27 ) = 128 cm
= 128 + 10 ( samb. Pengikat ) = 138 cm
Panjang Sengkang per unit = 138 cm = 1,38 m
Jumlah Sengkang = 4,5 m / 0,2 m =
22,5 ~ 23 unit
Total panjang Sengkang = 23 x 1,38 m = 31,74 m
Total dalam ( Kg ) = 31,74 m x 0,617 kg/m
= 19,5835 kg
Jumlah kolom 16 = 19,5835 x 16 = 313,336 kg

Detail Kolom K2
Tulangan Utama Bawah Sloof K2
Diameter 16mm = 0,016 m
Panjang = 4,5 m
Jumlah = 8 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0162 x 2,15 x 8 = 0,0034
m3
Berat = 0,0034 x 6.165 = 20,961 kg
Jumlah Kolom 2 buah = 20,961 x 2 = 41,992 kg

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 33

Sengkang Bawah Sloof K2


Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 2,15 m
Dimensi kolom = 30cm x 30 cm
Jumlah = 8 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
30 cm – 3cm = 27 cm
30 cm – 3 cm = 27 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 27+27 ) = 108 cm
= 108 + 10 ( samb. Pengikat ) = 118 cm
Panjang Sengkang per unit = 118 cm = 1,18 m
Jumlah Sengkang = 2,15 m / 0,2 m =
10,75 ~ 11 unit
Total panjang Sengkang = 11 x 1,18 m = 12,98 m
Total dalam ( Kg ) = 12,98 m x 0,617 kg/m
= 8,0086 kg
Jumlah Kolom 2 buah = 8,0086 x 2 = 16,0172 kg

Tulangan Utama Atas Sloof K2


Diameter 16mm = 0,016 m
Panjang = 4,5 m
Jumlah = 8 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0162 x 4,5 x 8 = 0,0072 m3
Berat = 0,0072 x 6.165 = 44,388 kg
Jumlah Kolom 2 buah = 44,388 x 2 = 88,776 kg

Sengkang Atas Sloof K2


Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,5 m
Dimensi kolom = 30cm x 30 cm
Jumlah = 8 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
30 cm – 3cm = 27 cm
30 cm – 3 cm = 27 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 27+27 ) = 108 cm
= 108 + 10 ( samb. Pengikat ) = 118 cm
Panjang Sengkang per unit = 118 cm = 1,18 m
Jumlah Sengkang = 4,5 m / 0,2 m =
22,5 ~ 23 unit

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 34

Total panjang Sengkang = 23 x 1,18 m = 27,14 m


Total dalam ( Kg ) = 27,14 m x 0,617 kg/m
= 16,7453 kg
Jumlah Kolom 2 buah = 16,7453 x 2
= 33,4906 kg
Detail Kolom K3 Tulangan Utama Kolom K3
Diameter 16mm = 0,016 m
Panjang = 4,5 m
Jumlah = 6 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0162 x 4,5 x 6 = 0,0054 m3
Berat = 0,0054 x 6.165 = 33,291 kg
Jumlah Kolom 2 buah = 33,291 x 2 = 66,582 kg

Sengkang Kolom K3
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,5 m
Dimensi kolom = 20cm x 30 cm
Jumlah = 2 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
20 cm – 3cm = 17 cm
30 cm – 3 cm = 27 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 17+27 ) = 88 cm
= 88 + 10 ( samb. Pengikat ) = 98 cm
Panjang Sengkang per unit = 98 cm = 0,98 m
Jumlah Sengkang = 4,5 m / 0,2 m =
22,5 ~ 23 unit
Total panjang Sengkang = 23 x 0,98 m = 22,54 m

Total dalam ( Kg ) = 22,54 m x 0,617 kg/m


= 13,9071 kg
Jumlah Kolom 2 buah = 13,9071 x 2
= 27,8142 kg
Detail Kolom KP Tulangan Utama Kolom KP
Diameter 12mm = 0,012 m
Panjang = 4,5 m
Jumlah = 4 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0122 x 4,5 x 4 = 0,0020 m3
Berat = 0,0020 x 6.165 = 12,33 kg
Jumlah Kolom 27 buah = 12,33 x 27

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 35

= 332,91 kg

Sengkang Kolom KP
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,5 m
Dimensi kolom = 12cm x 12 cm
Jumlah = 2 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
12 cm – 3cm = 9 cm
12 cm – 3 cm = 9 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 9 + 9 ) = 36 cm
= 36 + 10 ( samb. Pengikat ) = 46 cm
Panjang Sengkang per unit = 46 cm = 0,46 m
Jumlah Sengkang = 4,5 m / 0,2 m =
22,5 ~ 23 unit
Total panjang Sengkang = 23 x 0,46 m = 10,58 m
Total dalam ( Kg ) = 10,58 m x 0,617 kg/m
= 6,5278 kg
Jumlah Kolom 27 buah = 6,5278 x 27
= 176,2506 kg
Kebutuhan beton Lantai 1 Kebutuhan beton Kolom K1 bawah Sloof
Volume = 30 x 40 x 2,15 x 16 = 4,128 m3
Kebutuhan beton Kolom K1 atas Sloof
Volume = 30 x 40 x 4,5 x 16 = 8,64 m3
Kebutuhan beton Kolom K2 bawah Sloof
Volume = 30 x 30 x 2,15 x 2 = 0,387 m3
Kebutuhan beton Kolom K2 atas Sloof
Volume = 30 x 30 x 4,5 x 2 = 0,81 m3
Kebutuhan beton Kolom K3
Volume = 20 x 30 x 4,5 x 2 = 0,54 m3
Kebutuhan beton Kolom KP
Volume = 12 x 12 x 4,5 x 27 = 1,7496 m3
Total volume = 4,128 + 8,64 + 0,387 + 0,81 +
0,54 + 1,7496 = 16,2546 m3

2) Pekerjaan Kolom Lantai 2


Hasil Perhitungan Pekerjaan Kolom lantai 2 dapat dilihat pada Tabel 4.2

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

36

Tabel 4.2 Perhitungan Pekerjaan Kolom Lantai 2 Kantor Kelurahan Gilingan


Gambar Kolom Bill of Quantity
Detail Kolom K1 Tulangan Utama Kolom K1
Diameter 16mm = 0,016 m
Panjang = 5,4 m
Jumlah = 10 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0162 x 5,4 x 10 = 0,0108 m3
Berat = 0,0108 x 6.165 = 66,582 kg
Jumlah Kolom 16 buah = 66,582 x 16
= 1065,312 kg

Sengkang Kolom K1
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,5 m
Dimensi kolom = 30cm x 40 cm
Jumlah = 10 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
30 cm – 3cm = 27 cm
40 cm – 3 cm = 37 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 37+27 ) = 128 cm
= 128 + 10 ( samb. Pengikat ) = 138 cm
Panjang Sengkang per unit = 138 cm = 1,38 m
Jumlah Sengkang = 5,4 m / 0,2 m = 27 unit
Total panjang Sengkang = 27 x 1,38 m = 37,26 m
Total dalam ( Kg ) = 37,26 m x 0,617 kg/m
= 22,9894 kg
Jumlah kolom 16 = 22,9894 x 16 = 367,8307 kg

Tulangan Utama Kolom K4


Detail Kolom K4
Diameter 12mm = 0,012 m
Panjang = 6 m
Jumlah = 5 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0122 x 6 x 5 = 0,004 m3
Berat = 0,004 x 6.165 = 24,66 kg
Jumlah Kolom 33 buah = 24,66 x 33
= 813,78 kg

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 37

Sengkang Kolom K4
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 6 m
Dimensi kolom = 10 cm x 70 cm
Jumlah = 10 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
10 cm – 3cm = 7 cm
70 cm – 3 cm = 67 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 7+67 )/2 = 74 cm
= 74 + 10 ( samb. Pengikat ) = 84 cm
Panjang Sengkang per unit = 84 cm = 0,84 m
Jumlah Sengkang = 6 m / 0,2 m = 30 unit
Total panjang Sengkang = 30 x 0,84 m = 25,2 m
Total dalam ( Kg ) = 25,2 m x 0,617 kg/m
= 15,5484 kg
Jumlah kolom 33 = 15,5484 x 33 = 513,0972 kg

Detail Kolom K5 Tulangan Utama Kolom K5


Diameter 12mm = 0,012 m
Panjang = 5,4 m
Jumlah = 6 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0122 x 5,4 x 6 = 0,0037 m3
Berat = 0,0037 x 6.165 = 22,8105 kg
Jumlah Kolom 17 buah = 22,8105 x 17
= 387,7785 kg
Sengkang Kolom K5
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 5,4 m
Dimensi kolom = 15 cm x 30 cm
Jumlah = 6 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
15 cm – 3cm = 12 cm
30 cm – 3 cm = 27 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 12+27 ) = 78 cm
= 78 + 10 ( samb. Pengikat ) = 88 cm
Panjang Sengkang per unit = 88 cm = 0,88 m
Jumlah Sengkang = 5,4 m / 0,2 m = 27 unit
Total panjang Sengkang = 27 x 0,88 m = 23,76 m

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 38

Total dalam ( Kg ) = 23,76 m x 0,617 kg/m


= 14,66 kg
Jumlah kolom 17 = 14,66 x 17 = 249,22 kg

Detail Kolom KP Tulangan Utama Kolom KP


Diameter 12mm = 0,012 m
Panjang = 4,1 m
Jumlah = 4 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0122 x 4,1 x 4 = 0,00185
m3
Berat = 0,00185 x 6.165 = 11,4052 kg
Jumlah Kolom 23 buah = 11,4052 x 23
= 262,3196 kg

Sengkang Kolom KP
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,1 m
Dimensi kolom = 12cm x 12 cm
Jumlah = 2 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
12 cm – 3cm = 9 cm
12 cm – 3 cm = 9 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 9 + 9 ) = 36 cm
= 36 + 10 ( samb. Pengikat ) = 46 cm
Panjang Sengkang per unit = 46 cm = 0,46 m
Jumlah Sengkang = 4,1 m / 0,2 m =
20,5 ~ 21 unit
Total panjang Sengkang = 21 x 0,46 m = 9,66 m
Total dalam ( Kg ) = 9,66 m x 0,617 kg/m
= 5,9602 kg
Jumlah Kolom 23 buah = 5,9602 x 23
= 137,0846 kg
Kebutuhan beton Lantai 2 Kebutuhan beton Kolom K1
Volume = 30 x 40 x 4,5 x 16 = 8,64 m3
Kebutuhan beton Kolom K4
Volume = 10 x 70 x 6 x 33 = 13,86 m3
Kebutuhan beton Kolom K5
Volume = 15 x 30 x 5,4 x 17 = 4.131 m3
Kebutuhan beton Kolom KP
Volume = 12 x 12 x 4,1 x 23 = 1,3580 m3

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 39

Total volume = 8,64 + 13,86 + 5,589 + 1,3580


= 27,989 m3
Total Kebutuhan Beton Lantai 1 & 2
= 16,2546 + 27,989 = 44,2436 m3

3) Pekerjaan Tembok Lantai 1 dan 2


Pasangan batu bata dengan perbandingan 1 pc, 3kp, 10 psr tebal ½ bata
Luas per m2 diperoleh :
Bata : 70 buah
Pasir : 0,714 m3
Kapur : 0,214 m3
Semen : 0,0714 m3

Hasil Perhitungan Pekerjaan Tembok Lantai 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Perhitungan Pekerjaan Tembok Lantai 1 dan 2 Kantor Kelurahan
Gilingan
Gambar Sketsa Plesteran Bill of Quantity
Plesteran dan Pas.batu bata Luas pasangan batu bata : 567,9 m2
Jumlah batu bata = 567,9 x 70
= 39.753 buah batu bata

Plesteran Kolom
Kolom K1 lantai 1
= 0,0369 m3 x 22 buah = 0,8118 m3
Kolom KP lantai 1
= 0,01476 m3 x 12 buah = 0,1771 m3
Kolom K1 lantai 2
= 0,0378 m3 x 19 buah = 0,0,7182 m3
Kolom KP lantai 2
= 0,0512 m3 x 12 buah = 0,1814 m3
Total Plesteran Kolom
= 1,8885 m3

Plesteran Dinding
= 1135,8 m x 0,03 = 34,074 m3
Pasir

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 40

= 0,714 x 34,074 = 24,3288 m3


Kapur
= 0,214 x 34,074 = 7,2918 m3
semen
= 0,0714 x 34,074 = 2,4328 m3

Perhitungan Kebutuhan Material Pembangunan Kelurahan Jagalan


1) Pekerjaan Kolom Lantai 1
Hasil Perhitungan Pekerjaan Kolom dapat dilihat pada Tabel 4.4
Tabel 4.4 Perhitungan Pekerjaan Kolom Lantai 1 Kantor Kelurahan Jagalan
Gambar Kolom Bill of Quantity
Detail Kolom K1 Tulangan Utama Kolom K1
Diameter 16mm = 0,016 m
Panjang = 4,1 m
Jumlah = 8 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0162 x 4,10 x 8 =
0,066 m3
Berat = 0,0066 x 6.165 = 40,689 kg
Jumlah Kolom 19 buah = 40,689 x 19
= 773,091 kg

Sengkang Kolom K1
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,1 m
Dimensi kolom = 30cm x 30 cm
Jumlah = 10 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
30 cm – 3cm = 27 cm
30 cm – 3 cm = 27 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 27+27 ) = 108 cm
= 108 + 10 ( samb. Pengikat ) = 118 cm
Panjang Sengkang per unit = 118 cm = 1,18
m
Jumlah Sengkang = 4,1 m / 0,15 m = 27,3
= 28 unit
Total panjang Sengkang = 28 x 1,18 m =
33,04 m

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 41

Total dalam ( Kg ) = 33,04 m x 0,617 kg/m


= 20,3857 kg
Jumlah kolom 19 = 20,385 x19 = 387,3283
kg

Detail Kolom KP Tulangan Utama Kolom KP


Diameter 12mm = 0,012 m
Panjang = 4,1 m
Jumlah = 4 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0122 x 4,1 x 4 =
0,00185 m3
Berat = 0,00185 x 6.165 = 11,4052 kg
Jumlah Kolom 22 buah = 11,4052 x 22
= 250,9144 kg

Sengkang Kolom KP
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,1 m
Dimensi kolom = 12cm x 12 cm
Jumlah = 2 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
12 cm – 3cm = 9 cm
12 cm – 3 cm = 9 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 9 + 9 ) = 36 cm
= 36 + 10 ( samb. Pengikat ) = 46 cm
Panjang Sengkang per unit = 46 cm
= 0,46 m
Jumlah Sengkang = 4,1 m / 0,2 m
= 20,5 ~ 21 unit
Total panjang Sengkang = 21 x 0,46 m
= 9,66 m
Total dalam ( Kg ) = 9,66 m x 0,617 kg/m
= 5,9602 kg
Jumlah Kolom 22 buah = 5,9602 x 22
= 131,1244 kg
Kebutuhan beton Lantai 1 Kebutuhan beton Kolom K1

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 42

Volume = 30 x 30 x 6,35 x 19
= 10,8585 m3
Kebutuhan beton Kolom KP
Volume = 12 x 12 x 4,1 x 22 = 1,2988 m3
Total Kebutuhan Beton Lantai 1
= 10,8585 + 1,2988 = 12,1573 m

2) Pekerjaan Kolom Lantai 2


Hasil Perhitungan Pekerjaan Kolom dapat dilihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Perhitungan Pekerjaan Kolom Lantai 2 Kantor Kelurahan Jagalan
Gambar Kolom Bill of Quantity
Detail Kolom K1 Tulangan Utama Kolom K1
Diameter 16mm = 0,016 m
Panjang = 4,1 m
Jumlah = 8 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0162 x 4,10 x 8 =
0,066 m3
Berat = 0,0066 x 6.165 = 40,689 kg
Jumlah Kolom 19 buah = 40,689 x 19
= 773,091 kg

Sengkang Kolom K1
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,1 m
Dimensi kolom = 30cm x 30 cm
Jumlah = 10 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
30 cm – 3cm = 27 cm
30 cm – 3 cm = 27 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 27+27 ) = 108 cm
= 108 + 10 ( samb. Pengikat ) = 118 cm
Panjang Sengkang per unit = 118 cm = 1,18
m
Jumlah Sengkang = 4,1 m / 0,15 m = 27,3
=
28 unit
Total panjang Sengkang = 28 x 1,18 m

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 43

= 33,04 m

Total dalam ( Kg ) = 33,04 m x 0,617 kg/m


= 20,3857 kg
Jumlah kolom 19 = 20,3857x 19
= 387,3283 kg

Detail Kolom KP Tulangan Utama Kolom KP


Diameter 12mm = 0,012 m
Panjang = 4,1 m
Jumlah = 4 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0122 x 4,1 x 4 =
0,00185 m3
Berat = 0,00185 x 6.165 = 11,4052 kg
Jumlah Kolom 22 buah = 11,4052 x 22
= 250,9144 kg

Sengkang Atas Kolom KP


Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,1 m
Dimensi kolom = 12cm x 12 cm
Jumlah = 2 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
12 cm – 3cm = 9 cm
12 cm – 3 cm = 9 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 9 + 9 ) = 36 cm
= 36 + 10 ( samb. Pengikat ) = 46 cm
Panjang Sengkang per unit = 46 cm = 0,46
m
Jumlah Sengkang = 4,1 m / 0,2 m =
20,5 ~ 21 unit
Total panjang Sengkang = 21 x 0,46 m =
9,66 m
Total dalam ( Kg ) = 9,66 m x 0,617 kg/m
= 5,9602 kg
Jumlah Kolom 22 buah = 5,9602 x 22
= 131,1244 kg

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44
Lanjutan

Kebutuhan beton Lantai 2 Kebutuhan beton Kolom K1


Volume = 30 x 30 x 6,35 x 19
= 10,8585 m3
Kebutuhan beton Kolom KP
Volume = 12 x 12 x 4,1 x 22 = 1,2988 m3
Total Kebutuhan Beton Lantai 2
= 10,8585 + 1,2988 = 12,1573 m3
Total Kebutuhan Beton Lantai 1 & 2
= 12,1573 + 12,1573 = 24,3146 m3

3) Pekerjaan Tembok Lantai 1 dan 2


Pasangan batu bata dengan perbandingan 1 pc, 3kp, 10 psr tebal ½ bata
Luas per m2 diperoleh :
Bata : 70 buah
Pasir : 0,714 m3
Kapur : 0,214 m3
Semen : 0,0714 m3

Hasil Perhitungan Pekerjaan Tembok Lantai 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel 4.6 Perhitungan Pekerjaan Tembok Lantai 1 dan 2 Kantor Kelurahan
Jagalan
Gambar Sketsa Plesteran Bill of Quantity
Plesteran dan Pas.batu bata Luas pasangan batu bata : 579,16 m2
Jumlah batu bata = 579,16 x 70
= 40.542 buah batu bata

Plesteran Kolom
Kolom K1 lantai 1
= 0,1476 m3 x 19 buah = 2,804 m3
Kolom KP lantai 1
= 0,5904 m3 x 22 buah = 1,298 m3
Kolom K1 lantai 2
= 0,1512 m3 x 19 buah = 2,8728 m3
Kolom KP lantai 2
= 0,060 m3 x 22 buah = 1,3305 m3

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 45

Total Plesteran Kolom


= 8,3053 m3

Plesteran Dinding
= 1158,32 m x 0,03 = 34,7496 m2
Pasir
= 0,714 x 43,0549 = 30,7411 m2
Kapur
= 0,214 x 43,0549 = 9,2137 m2
Semen
= 0,0714 x 43,0549 = 3,0741 m2

Perhitungan Kebutuhan Material Pembangunan Kelurahan Kauman


1) Pekerjaan Kolom Lantai 1
Hasil Perhitungan Pekerjaan Kolom dapat dilihat pada Tabel 4.7
Tabel 4.7 Perhitungan Pekerjaan Kolom Lantai 1 Kantor Kelurahan Kauman
Gambar Kolom Bill of Quantity
Detail Kolom K1 Berat Jenis = 6.165 kg/m3
Tulangan Utama Kolom K1
Diameter 16mm = 0,016 m
Panjang = 4,1 m
Jumlah = 8 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0162 x 4,10 x 8 = 0,066 m3
Berat = 0,0066 x 6.165 = 40,689 kg
Jumlah Kolom 22 buah = 40,689 x 22
= 895,158 kg

Sengkang Kolom K1
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 6,05 m
Dimensi kolom = 30cm x 30 cm
Jumlah = 10 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
30 cm – 3cm = 27 cm

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 46

30 cm – 3 cm = 27 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 27+27 ) = 108 cm
= 108 + 10 ( samb. Pengikat ) = 118 cm
Panjang Sengkang per unit = 118 cm = 1,18 m
Jumlah Sengkang = 6,05 m / 0,15 m = 40,3 = 41 unit
Total panjang Sengkang = 41 x 1,18 m = 48,38 m
Total dalam ( Kg ) = 48,38 m x 0,617 kg/m
= 29,8505 kg
Jumlah kolom 22 = 29,8505 x 22 = 656,711 kg
Detail Kolom KP Tulangan Utama Kolom KP
Diameter 12mm = 0,012 m
Panjang = 4,1 m
Jumlah = 4 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0122 x 4,1 x 4 = 0,00185 m3
Berat = 0,00185 x 6.165 = 11,4052 kg
Jumlah Kolom 12 buah = 11,4052 x 12
= 136,8624 kg
Sengkang Atas Kolom KP
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,1 m
Dimensi kolom = 12cm x 12 cm
Jumlah = 2 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
12 cm – 3cm = 9 cm
12 cm – 3 cm = 9 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 9 + 9 ) = 36 cm
= 36 + 10 ( samb. Pengikat ) = 46 cm
Panjang Sengkang per unit = 46 cm = 0,46 m
Jumlah Sengkang = 4,1 m / 0,2 m =
20,5 ~ 21 unit
Total panjang Sengkang = 21 x 0,46 m = 9,66 m
Total dalam ( Kg ) = 9,66 m x 0,617 kg/m
= 5,9602 kg
Jumlah Kolom 12 buah = 5,9602 x 12
= 71,5224 kg

Kebutuhan beton Lantai 1 Kebutuhan beton Kolom K1


Volume = 30 x 30 x 6,05 x 22
= 11,979 m3

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lanjutan
47

Kebutuhan beton Kolom KP


Volume = 12 x 12 x 4,1 x 12 = 0,7085 m3
Total Kebutuhan Beton Lantai 1
= 11,979 + 0,7085 = 12,6875 m

2) Pekerjaan Kolom Lantai 2


Hasil Perhitungan Pekerjaan Kolom dapat dilihat pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Perhitungan Pekerjaan Kolom Lantai 2 Kantor Kelurahan Kauman
Gambar Kolom Bill of Quantity
Detail Kolom K1 Berat Jenis = 6.165 kg/m3
Tulangan Utama Kolom K1
Diameter 16mm = 0,016 m
Panjang = 4,2 m
Jumlah = 8 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0162 x 4,20 x 8
= 0,0067 m3
Berat = 0,0067 x 6.165 = 41,3055 kg
Jumlah Kolom 19 buah = 41,3055 x 19
= 784,8045 kg

Sengkang Kolom K1
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 6,05 m
Dimensi kolom = 30cm x 30 cm
Jumlah = 10 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
30 cm – 3cm = 27 cm
30 cm – 3 cm = 27 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 27+27 ) = 108 cm
= 108 + 10 ( samb. Pengikat ) = 118 cm
Panjang Sengkang per unit = 118 cm = 1,18
m
Jumlah Sengkang = 4,2 m / 0,15 m = 28 unit
Total panjang Sengkang = 28 x 1,18 m =
33,04 m
Total dalam ( Kg ) = 33,04 m x 0,617 kg/m
= 20,3857 kg

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lanjutan
48

Jumlah kolom 22 = 20,3857 x 19 =


387,3283 kg
Detail Kolom KP Tulangan Utama Kolom KP
Diameter 12mm = 0,012 m
Panjang = 4,1 m
Jumlah = 4 batang
Volume = 3,14/4 x 0,0122 x 4,2 x 4
= 0,00190 m3
Berat = 0,0019 x 6.165 = 11,7135 kg
Jumlah Kolom 12 buah = 11,7135 x 12
= 140,562 kg
Sengkang Atas Kolom KP
Diameter = 10 mm = 0,010 m
Panjang kolom = 4,2 m
Dimensi kolom = 12cm x 12 cm
Jumlah = 2 batang
Dimensi Besi dari Kolom =
12 cm – 3cm = 9 cm
12 cm – 3 cm = 9 cm
Keliling Sengkang = 2 ( 9 + 9 ) = 36 cm
= 36 + 10 ( samb. Pengikat ) = 46 cm
Panjang Sengkang per unit = 46 cm = 0,46
m
Jumlah Sengkang = 4,2 m / 0,2 m = 21 unit
Total panjang Sengkang = 21 x 0,46 m =
9,66 m
Total dalam ( Kg ) = 9,66 m x 0,617 kg/m
= 5,9602 kg
Jumlah Kolom 12 buah = 5,9602 x 12
= 71,5224 kg
Kebutuhan beton Lantai 2 Kebutuhan beton Kolom K1
Volume = 30 x 30 x 4,2 x 19 = 7,182 m3
Kebutuhan beton Kolom KP
Volume = 12 x 12 x 4,2 x 12 = 0,7258 m3
Total Kebutuhan Beton Lantai 2
= 7,182 + 0,7258 = 7,9078 m3
Total Kebutuhan Beton Lantai 1 & 2
= 12,6875 + 7,9078 = 20,5953 m3

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

49

3) Pekerjaan Tembok Lantai 1 dan 2


Pasangan batu bata dengan perbandingan 1 pc, 3kp, 10 psr tebal ½ bata
Luas per m2 diperoleh :
Bata : 70 buah
Pasir : 0,714 m3
Kapur : 0,214 m3
Semen : 0,0714 m3

Hasil Perhitungan Pekerjaan Tembok Lantai 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.9
Tabel 4.9 Perhitungan Pekerjaan Tembok Lantai 1 dan 2 Kantor Kelurahan
Kauman
Gambar Sketsa Plesteran Bill of Quantity
Plesteran dan Pas.batu bata Luas pasangan batu bata : 734,18 m2
Jumlah batu bata = 734,18 x 70
= 51.393 buah batu bata

Plesteran Dinding
= 1468,36 m x 0,03 = 44,0508 m3

Plesteran Kolom
Kolom K1 lantai 1
= 0,1476 m3 x 22 buah = 3,2472 m3
Kolom KP lantai 1
= 0,059 m3 x 12 buah = 0,708 m3
Kolom K1 lantai 2
= 0,1512 m3 x 19 buah = 2,872 m3
Kolom KP lantai 2
= 0,060 m3 x 12 buah = 0,725 m3
Total Plesteran Kolom
= 7,553 m3

Kebutuhan masing – masing material


Pasir
= 0,714 x 51,6038 = 36,8451 m3
Kapur
= 0,214 x 51,6038 = 11,0432 m3

Dilanjutkan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Lanjutan 50

Semen
= 0,0714 x 51,6038 = 3,6845 m3

Perhitungan Sisa Material


Contoh Perhitungan Kelurahan Gilingan :

Jenis material = Batu Bata

Pembelian material = 40.000 buah

Kebutuhan Material = 39.753 buah

Harga satuan = Rp. 500 buah

a) Menghitung kuantitas sisa material


Sisa Material = Pembelian Material – Kebutuhan Material
= 40000 buah - 39753 buah
=
2247 buah
b) Menghitung biaya sisa material
Biaya sisa material = Sisa material x Harga satuan
= 247 buah x Rp. 500,00
= Rp. 123.500,-
c) Menghitung persentase biaya sisa m aterial

persentase biaya sisa material = x 100%

= . , X 100%
. . ,
= 5,893 %

Kuantitas sisa material untuk ketujuh jenis material yang diteliti diperoleh dari
hasil pengamatan lapangan dan perhitungan. Analisa kuantitas sisa material hasil
pengamatan lapangan diperoleh dari volume material siap pakai di lapangan
dikurangi dengan volume material desain berdasarkan gambar rencana dan bill of
quantity (BQ), kemudian dikurangi sisa stok material di lapangan. Hasil analisa
kuantitatif masing- masing proyek ini dapat dilihat pada Tabel 4.10, 4.11, 4.12

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

Tabel 4.10. Perhitungan Biaya Sisa Material Pembangunan Kantor


Kelurahan Gilingan

Persentase
Jenis Stok Material Yang Sisa Biaya Sisa
Biaya Sisa
Material Material Terpakai Material Material
Material

40000
Batu Bata 39753 buah 247 buah Rp. 123.500,- 5,893 %
buah

Pasir 35 m3 34,5088 m3 0,4912 m3 Rp. 57.569,- 2,747 %

Kapur 7,56 m3 7,2918 m3 0,2682 m3 Rp. 63.857,- 3,047 %

Semen 6,36 m3 6,2288 m3 0,1312 m3 Rp. 495.000,- 23,622 %

Kerikil 14 m3 11,888 m3 2,112 m3 Rp. 363.264,- 17,335 %

Tulangan
2660 kg 2574,5767 kg 85,4233 kg Rp. 726.098,- 34,651 %
D 16

Tulangan
1819 kg 1796,7881 kg 22,2119 kg Rp. 188.802,- 9,010 %
D 12

Tulangan 1480 kg 1470,90 kg 9,1 kg Rp. 77.350,- 3,691 %


Ø 10

Jumlah Rp. 2.095.440,- 100 %

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

Tabel 4.11. Perhitungan Biaya Sisa Material Pembangunan Kantor


Kelurahan Jagalan

Material Persentase
Jenis Stok Sisa Biaya Sisa
Yang Biaya Sisa
Material Material Material Material
Terpakai Material

41000
Batu Bata 40.542 buah 458 buah Rp. 229.000,- 11,043 %
buah

Pasir 45 m3 42,7641 m3 2,2359 m3 Rp. 262.719,- 12,669 %

Kapur 7,56 m3 7,4364 m3 0,1236 m3 Rp. 29.429,- 1,419 %

Semen 7,68 m3 7,5621 m3 0,1179 m3 Rp. 356.156,- 17,175 %

Krikil 16 m3 14,3350 m3 1,665 m3 Rp. 286.380,- 13,81 %

Tulangan
1615 kg 1546,182 kg 68,818 kg Rp. 584.953,- 28,209 %
D 16

Tulangan
775 kg 764,0776 kg 10,9224 kg Rp. 92.858,- 4,478 %
D 12

Tulangan 1184 kg 1156,6954 kg 27,3046 kg Rp. 232.090,- 11,192 %


Ø 10

Jumlah Rp. 2.073.585,- 100 %

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

53

Tabel 4.12. Perhitungan Biaya Sisa Material Pembangunan Kantor


Kelurahan Kauman

Material Persentase
Jenis Stok Sisa Biaya Sisa
Yang Biaya Sisa
Material Material Material Material
Terpakai Material

51.700
Batu Bata 51.393 buah 307 buah Rp. 176.525,- 6,817 %
buah

Pasir 50 m3 46,8356 m3 3,1644 m3 Rp. 371.817, - 14,358 %

Kapur 10,08 m3 9,8310 m3 0,249 m3 Rp. 59.286,- 2,289 %

Semen 7,92 m3 7,7616 m3 0,1584 m3 Rp. 478.500,- 18,478 %

Krikil 14 m3 11,8880 m3 2,112 m3 Rp. 363.264,- 14,028 %

Tulangan
1710 kg 1679,9625 kg 30,0375 kg Rp. 255.318,- 9,856 %
D 16

Tulangan
535 kg 501.8288 kg 33,1712 kg Rp. 281.955,- 10,888 %
D 12

Tulangan 1258 kg 1187,0841 kg 70,9159 kg Rp. 602.785,- 23,278 %


Ø 10

Jumlah Rp. 2.589.450,- 100 %

Fault Tree Analysis


4.4.1 Top Event
Langkah pertama dalam membuat fault tree analysis adalah menentukan top
event. Top event adalah situasi penuh resiko yang teridentifikasi secara
spesifik. Top Event diidentifikasi berdasarkan data sisa material yang timbul pada
Proyek Pembangunan Kelurahan Kota Surakarta. Nilai tingkat resiko [T] adalah

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

54

hasil perkalian antara skala tingkat konsekuensi [C] dengan skala tingkat
frekuensi [F].. Setelah mengetahui standar tingkat resiko, tingkat
konsekuensi dan tingkat frekuensi maka dilakukan analisa perhitungan tingkat
risiko, yaitu pada Tabel 4.13
Tabel 4.13 Tabel Top Event

Konsekuensi Frekuensi Tingkat


Top Event Biaya Skala Jumlah Skala risiko
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
T1 Batu bata Rp 176.525 1 0.000575 3 3

T2 Pasir Rp 371.817 2 0.000833 3 6

T3 Kapur Rp 59.286 1 0.000023 2 2

T4 Semen Rp 478.500 3 0.000057 2 6

T5 Kerikil Rp 363.264 2 0.000342 3 6

T6 Tulangan D 16 Rp 255.318 2 0.002667 4 8

T7 Tulangan D 12 Rp 218.955 2 0.001468 4 8

T8 Tulangan Ø 10 Rp 602.785 4 0.001245 4 16

Kolom 1:
Top event, pengelompokkan Jenis sisa material berdasarkan kejadian .

Kolom 2:
Konsekuensi dihitung berdasarkan dari besarnya biaya sisa material terbesar
yang dihitung.
Total biaya sisa material per masing-masing proyek adalah:
Kelurahan Jagalan : Rp. 2.262.683,-
Kelurahan Gilingan : Rp. 2.095.440,-
Kelurahan Kauman : Rp. 2.589.450,-

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

55

Kolom 3 :
Skala dari konsekuensi dapat dilihat dari besarnya biaya sisa material pada kolom
2. Skala tingkat konsekuensi berdasarkan biaya sisa material terbesar, yaitu
proyek Kelurahan Kauman senilai Rp. 2.589.450,- (dibulatkan Rp. 3.000.000,-).
Sehingga skala tingkat konsekuensi yang didapat adalah :
Low : < Rp. 200.000,- (1)
Minor : Rp. 200.000,- s/d Rp. 400.000,- (2)
Modearte : Rp. 400.000,- s/d Rp. 600.000,- (3)
Major : Rp. 600.000,- s/d Rp. 800.000,- (4)
Critical : > Rp. 800.000,- (5)

Kolom 4:
Jumlah frekuensi dapat dilihat dari banyaknya jumlah orang yang melakukan sisa
material yang terjadi dalam kurun waktu 1 tahun dari jumlah pekerja tersebut.
Misalnya, sisa material batu bata ada 20 kejadian dari 100 pekerja per tahun.
= 20 / 200
= 0.1 pertahun

Kolom 5:
Skala dari frekuensi dapat dilihat dari jumlah frekuensi kejadian per tahun pada
kolom 4. Skala tingkat frekuensi berdasarkan jumlah kejadian per orang per
tahunnya yaitu :
Almost certain : 1 kejadian / 100 orang = 0,01 (5)
Likely : 1 kejadian / 1000 orang = 0,001 (4)
Possible : 1 kejadian / 10000 oang = 0,0001 (3)
Unlikely : 1 kejadian / 100000 orang = 0,00001 (2)
Rare : 1 kejadian / 1000000 orang = 0,000001 (1)

Kolom 6
Tingkat resiko didasarkan pada perkalian tingkat konsekuensi dengan tingkat
frekuensi seperti Tabel 4.14 berikut

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

56

Tabel 4.14 Tabel Analisa Skala Tingkat Risiko

Tingkat Skala Tingkat


Top Event
resiko resiko
T1 Batu Bata 3 Low Risk
T2 Pasir 6 Moderate Risk
T3 Kapur 2 Low Risk
T4 Semen 6 Moderate Risk
T5 Kerikil 6 Moderate Risk
T6 Besi D16 8 High Risk
T7 Besi D 12 8 High Risk
T8 Besi Sengkang Ø 10 16 Signifikan

Di bawah ini adalah matrik resiko 2D antara skala frekuensi (kolom) dan skala
konsekuensi (baris) terhadap tingkat resiko ( T ) seperti Tabel 4.15 beikut
Tabel 4.15 Tabel Matrik resiko 2D

Konsekuensi

1 2 3 4 5
Tidak Minor Moderate Major Bencana
Signifikan besar
5
Sering
sekali
4 T6,T7 T8
Frekuensi
Sering
3 T1 T2,T5
Sedang
2 T3 T4
Jarang
1
Sangat
jarang
Legenda :
: Ekstrim/Signifikan
: Resiko Tinggi
: Resiko Sedang
: Resiko Rendah

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

57

Dari hasil analisa skala tingkat resiko, maka sisa material Besi Ø10
merupakan penyebab sisa material yang termasuk katagori dengan tingkat
resiko signifikan dengan nilai tingkat resiko 16. Sedangkan sisa material
Besi D16, Besi D12 termasuk katagori dengan tingkat resiko tinggi dan
Batu bata, kapur, pasir, kerikil, semen termasuk kategori kejadian sisa
material dengan nilai tingkat resiko menengah kebawah

Faktor penyebab Sisa Material


Setalah mengetahui top event, langkah selanjutnya adalah mencari
kemungkinan penyebab-penyebab yang dapat timbul akibat adanya top
event tersebut. Faktor-faktor penyebab kecelakaan tersebut terdiri dari
intermediate event dan basic event. Dimana Intermediate event
adalah sautu kondisi yang masih memungkinkan untuk ditelusuri lagi
penyebab lainnya, yang dihubungkan dengan menggunakan gerbang
logika (logic gate). Basic event adalah kondisi penyebab sisa material
yang paling dasar sehingga sudah tidak memungkinkan lagi untuk
diidentifikasi lagi dikarenakan tidak memungkinkan ditelusuri lagi
penyebab lainnya
Tujuan mengidentifikasi intermediate event dan basic event adalah
untuk menggambarkan pohon kesalahan yang terstuktur, diantara
penyebab yang satu dengan penyebab yang lainnya sehingga diketahui
kemungkinan terjadinya kecelakaan secara sistematis.
Intermediate event dari masing-masing penyebab (waste)
material untuk tahap pertama pada umumnya dapat dikelompokkan
menjadi (berdasarkan teori dan hasil wawancara dengan petugas mandor
proyek):
1. Faktor Manusia ( Man )
a. Lalai dalam bekerja
b. Kurang Pengetahuan
c. Kurang Pengalaman
d. Waktu bekerja belum lama
e. Tidak serius dalam bekerja

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

58

f. Tidak sesuai prosedur


2. Faktor Pengukuran ( Measure )
a. Pengukuran dilapangan tidak sesuai perhitungan
b. Tidak teliti
3. Faktor Manajemen ( Management )
a. Kurangnya pengawasan
b. Instruksi tidak jelas
Detail Gambar Fault Tree Analysis

Setelah Top event (4.13.1) dan faktor penyebab-penyebab sisa


material (4.13.2) didapatkan, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan penggambaran fault tree analysis. Pada penelitian ini
yang menjadi top event adalah kecelakaan secara umum yang
terjadi di proyek konstruksi Kantor Kelurahan di Surakarta

Sisa Material

Faktor manusia Faktor Pengukuran Faktor Manajemen

1 2

Kurang Tidak
teliti sesuai
hitung

Gambar 4.1 Fault Tree Analysis

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

59

Tidak Sesuai prosedur Lalai dalam bekerja

Kurang pengawasan

Tidak
bekerja

Tekanan
Kurang pengalaman
Kurang
Jumlah Produksi
Petugas

Kurang Waktu
Pengeta bekerja
huan belum lama

Gambar 4.2 Fault Tree Analysis

Kesalahan Prosedur Kurang pengawasan

Kurang
Kurang Instruksi jumlah
Pengeta tidak petugas
huan jelas

Gambar 4.3 Fault Tree Analysis

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

60

Detail Gambar Root Cause Analysis

Desain Penanganan Material

a a
b b

Sisa
Material
a

a
b
c b

Pengadaan Material Pelaksanaan

Gambar 4.4 Diagram Fishbone

Keterangan :

1. Desain
a) Adanya perubahan disain dari pengembang disebabkan perencanaan yang
kurang sempurna dan adanya perubahan disain dari pembeli
b) Informasi gambar yang kurang/ tidak jelas menyebabkan kontraktor salah
dalam pengadaan material
c) Gambar kerja yang sulit dipahami

2. Pengadaan material
a) Tidak sesuai spesifikasi karena ketidaktelitian / kecerobohan
b) Pemesanan material melebihi kebutuhan

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

61

c) Rusaknya material pada waktu pembelian atau saat pengiriman

3. Penanganan material
a) Meletakkan material tidak pada tempat semestinya menyebabkan
material tersebut berkurang Contoh : Pasir terkena hujan menyebabkan
pasir tersebut hilang atau bersatu dengan tanah
b) Ketidak-telitian memeriksa material dari supplier menyebabkan material
yang diterima ada yang rusak/cacat

4. Pelaksanaan
a) Pekerja yang kurang berpengalaman atau ceroboh yang menyebabkan
material tercecer pada saat Pemasangan batu bata, Plesteran dan
Pengecoran beton
b) Pemotongan material tidak sesuai rencana yang menyebabkan material
terbuang sia – sia

Pembahasan
Penetapan jenis material yang akan diteliti berdasarkan metode Fault Tree
Analysis pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Kelurahan Kota Surakarta
dimana diperoleh 7 jenis sisa material untuk Proyek Pembangunan Gedung
Kantor Kelurahan Kota Surakarta adalah pasir, batu bata, besi beton, kapur,
kerikil dan semen. Dari hasil tersebut yang paling banyak mengalami sisa
material dari segi totalnya adalah Proyek Kelurahan kauman dengan biaya
sebesar Rp. 2.589.450,- . Serta sisa material paling dominan pada ketiga
proyek yang mengalami sisa material adalah Besi. Pada Proyek Gilingan paling
besar adalah Besi D16 sebesar Rp 726.098,- , Proyek Jagalan Besi D16 Rp.
584.953,- ,Proyek Kauman Besi Ø 10 sebesar Rp. 602.785,- dan menurut skala
resiko sisa material Besi D 16, D12 dan Ø 10 termasuk tingkat resiko besar
dikarenakan pada saat pengadaan material dan pekerjaan pemasangan besi tidak
dilakukan dengan teliti atau pemotongan besi yang tidak sesuai rencana yang
menyebabkan sisa material berlebih. Sisa material dengan resiko Menengah ke
bawah adalah sisa Batu bata, Semen, Kerikil, Kapur, Pasir

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

62

Berikut ini Gambar 4.5 merupakan Gambar barchart Besarnya Biaya Sisa
material Berdasarkan Penelitian

Total Biaya Sisa Material


3000000

2500000

2000000
Rupiah

1500000

1000000

500000

0
Kelurahan Gilingan kelurahan Jagalan Kelurahan Kauman
Lokasi

Total biaya sisa material yang paling besar terdapat pada proyek Kelurahan
Kauman yaitu sebesar Rp. 2.589.450,- dari perhitungan sisa material yang
yang diteliti dikalikan dengan Harga satuan proyek

Cara Meminimalisasi Sisa Material


1. Pasir
a) Digunakan kembali menjadi adonan beton
b) Sebagai urugan lantai, atau lantai kerja
c) Untuk pekerjaan jalan
d) Pemadatan halaman
e) Digunakan kembali sesuai dengan jenis pasir tersebut misalnya pasir
urug,
Sisa material pasir ini termasuk material “good waste” yang artinya dapat di
gunakan kembali seluruhnya, karena yang tersisa maupun tercecer menjadi
sesuatu yang berguna baik pada pekerjaan selanjutnya ataupun dikirim ke proyek
lain maupun untuk pekerasaan jalan lantai kerja untuk material pasir yang
tercecer.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

63

Berikut ini Gambar 4.6 merupakan Gambar sisa material pasir

Gambar 4.6 Sisa material pasir

2. Besi
a) Digunakan pada pekerjaan pembesian selanjutnya
b) Dibuat sebagai penunjang pekerjaan lainnya
c) Kebanyakan besi tersisa dengan panjang kecil dibuat ring balok,
dudukan sloop dll
d) Dikirim ke Proyek lain yang masih satu kontraktor
Material besi ini termasuk material “good waste”dan “bad waste”yang artinya
dapat digunakan kembali pada pekerjaan selanjutnya dan ada yang dibuang karena
ukuran yang tidak sesuai lagi dengan keperluan. Sisa material besi beton termasuk
direct waste karena secara fisik sisa dari material ini terlihat dan mempengaruhi
lingkungan. Namun pada proyek besar pengolahan pembesian dilakukan lebih
profesional dengan tujuan efisiensi pemakaian, contonhya dengan alat pengolah
besi beton yaitu stirup bender.
Berikut ini Gambar 4.7 merupakan Gambar sisa material pasir

Gambar 4.7 Sisa material besi

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

64

3. Semen
a) Digunakan kembali menjadi adonan beton
b) Digunakan untuk pekerjaan plesteran
Semen, pasir, dan batu pecah selalu dipakai bersamaan baik dalam bentuk
campuran beton maupun dalam bentuk campuran mortar, namun sisa material
pasir menunjukkan kuantitas sisa material yang jauh lebih besar dari pada semen
dan batu pecah, hal ini disebabkan karena kuantitas sisa material pasir juga terjadi
karena tercecer, terbawa air hujan, dan bercampur dengan tanah.
Berikut ini Gambar 4.8 merupakan Gambar sisa material pasir

Gambar 4.8 Sisa material semen

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

65

commit to user

Anda mungkin juga menyukai