Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.

2, September 2014 (103-108) ISSN: 2087-9334

MODEL ESTIMASI BIAYA TAHAP KONSEPTUAL KONSTRUKSI


BANGUNAN GEDUNG DENGAN METODE PARAMETRIK
(Studi Kasus pada Bangunan Gedung Publik di Wilayah
Kota Manado dan Kabupaten/Kota sekitarnya)
Hence S. D. Roring
Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi

Bonny F. Sompie, Robert J. M. Mandagi


Dosen Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi

ABSTRAK
Estimasi biaya tahap konseptual dapat didefinisikan sebagai perkiraan biaya proyek yang dilakukan
sebelum sejumlah informasi yang signifikan terkumpul dari detail desain, dengan lingkup pekerjaan
yang masih belum lengkap. Estimasi biaya tahap konseptual dibutuhkan oleh pihak owner, pihak
konsultan, dan pihak kontraktor untuk memberikan gambaran biaya yang diperlukan dalam suatu
proyek sebelum informasi tentang detail proyek diperoleh. Estimasi tahap konseptual memiliki peran
yang sangat penting dalam penentuan cakupan suatu proyek. Masalah yang mendasar adalah tingkat
akurasi dari estimasi tahap konseptual.
Penelitian ini bertujuan untuk suatu model matematis yang dapat digunakan dalam melakukan
estimasi biaya pada tahap konseptual konstruksi yang dapat memberikan hasil estimasi yang cukup
akurat. Metode analisis yang digunakan adalah analisa regresi linier dan non-linier. Jumlah sampel
yang ada adalah 25 data kontrak proyek bangunan gedung yang telah terlaksana yang diperoleh dari
pihak kontraktor, konsultan pengawas maupun instansi terkait, proyek-proyek tersebut berada di
wilayah Kota Manado, Kota Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa
Utara di Propinsi Sulawesi Utara. Tahapan analisis data dilakukan sebagai berikut : penentuan
parameter/variabel, normalisasi biaya terhadap lokasi dan waktu, uji normalitas data, desain model
matematis dengan analisis regresi, evaluasi model, validasi model.
Dari hasil analisis disimpulkan dua alternatif model estimasi biaya tahap konseptual, yaitu : 1) ̂ = -
1,479 x 109 + 6,077 x 106 * X1 dimana variabel X1 adalah luas lantai. Persamaan ini telah divalidasi
dengan persentase error estimate sebesar 5,31 %. Model estimasi biaya ini direkomendasikan untuk
digunakan mengestimasi biaya tahap konseptual pada bangunan gedung dengan luas lantai lebih
besar dari 650 m2, penggunaan model pada luas lantai lebih kecil dari 650 m2 akan menghasilkan
hasil estimasi biaya yang tidak akurat, 2) ̂ = 5,022 x 106 *X1 dimana variabel X1 adalah luas
lantai. Persamaan ini telah divalidasi dengan persentase error estimate sebesar 21,73 %. Model
estimasi biaya ini direkomendasikan untuk mengestimasi biaya tahap konseptual pada bangunan
gedung dengan luas lantai lebih kecil dari 650 m2. Bagi pihak owner, konsultan dan kontraktor,
peneliti merekomendasikan untuk menggunakan model yang ada sebagai alternatif dalam melakukan
estimasi biaya tahap konseptual konstruksi bangunan gedung.
Kata-kata kunci: Estimasi, Metode Parametrik, Regresi Linier, Regresi Non-linier

PENDAHULUAN pada konstruksi bangunan gedung adalah metode


parametrik.
Latar Belakang Estimasi biaya tahap konseptual dibutuhkan
Estimasi biaya tahap konseptual dapat oleh pihak owner, pihak konsultan, dan pihak
didefinisikan sebagai perkiraan biaya proyek kontraktor untuk memberikan gambaran biaya
yang dilakukan sebelum sejumlah informasi yang yang diperlukan dalam suatu proyek. Melalui
signifikan terkumpul dari detail desain, dengan estimasi konseptual, owner/pemilik dapat
lingkup pekerjaan yang masih belum lengkap. memiliki informasi biaya seawal mungkin,
Salah satu metode estimasi biaya konseptual sehingga dapat mengambil keputusan berkaitan
dengan cakupan proyek yang akan dilaksanakan.

103
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (103-108) ISSN: 2087-9334

Bagi pihak Konsultan perencana, estimasi Dalam prosesnya, tiap-tiap kategori estimasi
dibutuhkan dalam menentukan beberapa harus secara hati-hati dipersiapkan dari tingkat
alternatif desain konstruksi lengkap dengan estimasi konseptual sampai pada estimasi detail
perkiraan biaya untuk diajukan kepada pihak untuk memperoleh keakuratan estimasi biaya
owner agar dievaluasi alternatif desain yang konstruksi. Keakuratan estimasi biaya konstruksi
sesuai dengan budget yang dimiliki. Pada kondisi seharusnya meningkat sesuai dengan perubahan
tertentu, ketika diperlukan waktu singkat untuk proyek, dari perencanaan, desain hingga estimasi
menyelesaikan suatu proyek yang sangat penting, akhir pada saat penyelesaian proyek. Hal ini bisa
pihak owner harus memilih kontraktor pelaksana diprediksi dari estimasi konseptual yang akan
sebelum detail desain konstruksi selesai, dalam membentuk batasan, dengan tingkat keakuratan-
kondisi ini pihak owner akan meminta kontraktor nya relatif luas terhadap nilai kontrak proyek
untuk mengajukan perkiraan biaya pelaksanaan konstruksi, karena tidak semua gambaran desain
suatu proyek dengan informasi proyek yang dan detail disebutkan selama perencanaan awal
masih terbatas. Dalam situasi seperti ini, (Sudiarta, 2011).
dibutuhkan suatu model estimasi biaya yang
dapat digunakan untuk menghitung dengan cepat Metode Estimasi Parametrik
dan hasilnya cukup akurat. Parametric estimating is the cost by using
Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud mathematical equation that relate cost to one or
membuat suatu model matematis yang dapat more physical or performance variables
digunakan dalam melakukan estimasi biaya pada associated with the item being estimated
tahap konseptual konstruksi yang diharapkan (Wyskida-Steward, 1987 dalam Mcgarrity,
dapat memberikan hasil estimasi yang cukup 1988).
akurat. Estimasi parametrik adalah proses estimasi
biaya dengan menggunakan persamaan
Tujuan Penelitian matematis hubungan biaya dengan satu atau
Membuat suatu model matematis estimasi beberapa parameter fisik yang berkaitan dengan
biaya tahap konseptual bangunan gedung dengan item yang akan diestimasi. Pada teknik
metode parametrik. parametrik data-data historis digunakan untuk
mengembangkan hubungan-hubungan biaya
berdasarkan analisis statistik. Estimasi
TINJAUAN PUSTAKA parametrik memprediksi siklus biaya suatu
sistem, menggunakan model matematik yang
Estimasi Biaya terdiri dari sejumlah parameter dan berdasarkan
Menurut National Estimating Society USA, data proyek historis. Menurut Bagus dan Julian
Estimasi biaya ialah seni memperkirakan ke- (2007) dalam Kesturi (2012) estimasi parametrik
mungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk merupakan estimasi dari suatu sistem yang
suatu kegiatan yang didasarkan atas informasi dibuat berdasar komponen-komponen teragre-
yang tersedia pada waktu itu. Karena itu, gasi, oleh model matematik yang terdiri dari
estimasi biaya sangat bergantung pada keter- parameter-parameter.
sediaan informasi detail mengenai proyek dalam Langkah-langkah penerapan estimasi parametrik
tahapan proyek ketika estimasi tersebut adalah sebagai berikut :
dilakukan. Estimasi dibutuhkan pada saat proses a. Penentuan parameter
perencanaan, disaat keputusan-keputusan preli- b. Pengumpulan data dan normalisasi data
minary mengenai proyek harus ditentukan, c. Pemilihan bentuk CERs (Cost Estimating
kemudian selanjutnya dibutuhkan untuk tujuan Relationship)
budgetary, lalu estimasi juga dibutuhkan pada d. Pengujian Model matematis yang dihasilkan
tahap development proyek baik dalam proses
desain maupun pembangunan (Shottlander, 2006,
dalam Kesturi, 2012). Perkiraan biaya atau METODOLOGI PENELITIAN
estimasi biaya adalah seni memperkirakan (the
art of approximating) kemungkinan jumlah biaya Jenis dan Sumber data
yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang 1) Data Primer, yaitu data proyek bangunan
didasarkan atas informasi yang tersedia pada gedung yang telah terlaksana dari pihak
waktu itu (Soeharto, 1997 dalam Sudiarta, 2011). kontraktor, konsultan pengawas maupun
instansi terkait, proyek-proyek tersebut

104
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (103-108) ISSN: 2087-9334

berada di wilayah Kota Manado, Kota 1. Variabel X1 (Luas lantai) terhadap Y


Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten
Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Utara Tabel 1. Ringkasan Hasil Estimasi Variabel X1
di Propinsi Sulawesi Utara, proyek-proyek terhadap Y
Model R Square Persamaan
tersebut dibangun dari tahun 2005 sampai Linier 0.961 y = -6,4 x 108 + 5,476 x
tahun 2013. 106 * X1
2) Data Sekunder, yaitu data inflasi tahunan Logaritmik 0.642 y = - 1,272 x 1010 +
Kota Manado dan data Indeks Kemahalan 2,60*109
Konstruksi (IKK) masing-masing daerah Power 0.956 y = 1,494 x 106 + 1.18 *
ln (X1)
lokasi proyek dari Badan Pusat Statistik Exponensial 0.789 y = 4,471 x 108 +
Propinsi Sulawesi Utara. 0.002*X1
Sumber : Hasil olahan
Metode Analisis
Tahapan analisis data dilakukan sebagai 2. Variabel X2 (Jumlah tingkat) terhadap Y
berikut :
1) Penentuan parameter/variabel fisik bangun- Tabel 2. Ringkasan Hasil Estimasi Variabel X2
an gedung yang mempengaruhi biaya terhadap Y
proyek berdasarkan studi literatur dan Model R Square Persamaan
penelitian terdahulu, antara lain: Luas lantai Linier 0.389 y = - 2,169 x 109 + 2,87 x
total (X1), Jumlah tingkat (X2), Tinggi 109 * X2
Logaritmik 0.355 y = 5,398 x 108 +
bangunan (X3), Tipe pondasi (X4), 4,888*109 ln X2
Finishing grade (X5), Durasi pelaksanaan Power 0.324 y = 6,34 x 108 + 1.689 * ln
(X6), dan Biaya proyek (Y). X2
2) Normalisasi biaya proyek yang diperoleh Exponensial 0.330 y = 2,64 x 108 + 0.956*X2
dari beberapa daerah (Kota Manado, Kota
Tomohon, Kota Bitung, Kabupaten Sumber : Hasil olahan
Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Utara)
terhadap lokasi patokan kota Manado dan 3. Variabel X3 (Tinggi bangunan) terhadap Y
waktu pembangunan proyek (tahun 2005
sampai tahun 2013) terhadap waktu Tabel 3. Ringkasan Hasil Estimasi Variabel X3
patokan tahun 2013, terhadap Y
Model R Square Persamaan
3) Uji normalitas data dengan rumus Linier 0.436 y = - 1,999 x 109 + 6,986
Kolmogorov-Smirnov, x 108 * X3
4) Desain model matematis dengan analisis Logaritmik 0.379 y = - 5,324 x 109 +
regresi linier dan non-linier (Logaritmik, 4,464*109 ln X3
Power, Eksponensial) menggunakan Power 0.352 y = 8,179 x 107 + 1,555 *
ln X3
program SPSS, Exponensial 0.387 y = 2,7 x 108 + 0,238*X3
5) Evaluasi model berdasarkan kriteria
koefisien determinasi terbesar dan uji Sumber : Hasil olahan
hipotesis (Uji F dan Uji t),
6) Validasi model dengan menggunakan model 4. Variabel X6 (Durasi) terhadap Y
untuk mengestimasi biaya bangunan
gedung. Tabel 4. Ringkasan Hasil Estimasi Variabel X6
terhadap Y
Model R Square Persamaan
HASIL DAN PEMBAHASAN Linier 0.574 y = - 4,808 x 109 + 4,997
x 107 * X6
Logaritmik 0.463 y = - 2,857 x 1010 +
Dari hasil pengujian normalitas, terdapat 6,317*109 ln X6
dua variabel yaitu variabel X4 (tipe pondasi) dan Power 0.789 y = 522,44 + 2,982 * ln
X5 (finishing grade) yang memiliki distribusi X6
data tidak normal, sehingga kedua variabel ini Exponensial 0.789 y = 5,563 x 107 +
dieliminasi dan tidak digunakan dalam analisis 0,021*X6
regresi. Sumber : Hasil olahan
Adapun ringkasan perhitungan analisis
regresi disajikan pada tabel-tabel dibawah ini : 5. Variabel X1, X2, X3, X6 terhadap Y

105
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (103-108) ISSN: 2087-9334

Tabel 5. Model regresi linier berganda kan luas lantai dari masing-masing sampel yang
Model Adjusted Persamaan ada, selanjutnya hasil hitungan dengan meng-
R Square
gunakan model dibandingkan dengan biaya
Linier y = - 1,937 x 108 + 5,577
berganda x 106 * X1 – 1,363 x 109 proyek (biaya normalisasi) untuk dilihat berapa
0.96 * besar error estimate yang terjadi. Dari pengujian
X2 + 3,139 x 108 * X3 –
2,028 x 106 *X6 diperoleh model:
Sumber : Hasil olahan
Tabel 9. Model terpilih dan memenuhi syarat evaluasi
6. Variabel X1, lnX6 terhadap Y error estimate
Model R Square Persamaan
Tabel 6. Model regresi non linier berganda Linier 0,959 ̂ = -1,479 x 109 + 6,077
Model Adjusted Persamaan x 106 * X1
R Square Linier (tanpa 0.971 ̂ = 5,022 x 106 *X1
Nonlinier 0.959 y = 2,242 x 109 + 5,745 x intercept)
berganda 106 X1 – 6,158 x 108 lnX6 Sumber : Hasil olahan
Sumber : Hasil olahan
Model pada Tabel. 9 divalidasi dengan
Dari beberapa model yang ada, dipilih 3 mengaplikasikan model yang ada pada suatu
(tiga) model yang memiliki koefisien determinasi proyek bangunan gedung yang telah terlaksana
(R2) terbesar, yaitu: dimana data bangunan tersebut tidak termasuk
data bangunan gedung yang telah dihitung untuk
Tabel 7. Model terpilih berdasarkan kriteria koefisien desain model.
determinasi terbesar Diketahui suatu bangunan gedung dengan
Model R Square Persamaan
Linier 0.961 y = -6,402 x 108 + 5,476 x
luas lantai = 768 m2 dengan biaya proyek setelah
106 * X1 dinormalisasi terhadap lokasi dan waktu = Rp.
Linier 0.96 y = - 1,937 x 108 + 5,577 x 3.018.909.848,- (Tabel 10).
berganda 106 * X1 – 1,363 x 109 *X2 Model estimasi biaya yang ada diuji kon-
+ 3,139 x 108 * X3 – 2,028 sistensinya dalam menghitung/memperkirakan
x 106 *X6
Nonlinier 0.959 y = 2,242 x 109 + 5,745 x
biaya suatu bangunan berdasarkan luas lantai.
berganda 106 X1 – 6,158 x 108 lnX6 Kemudian hasil perhitungan yang diperoleh
Sumber : Hasil olahan dibandingkan dengan dengan harga per m2
konstruksi bangunan gedung ditahun 2013 (tahun
Dari 3 (tiga) model yang terpilih dilakukan patokan).
pengujian signifikansi koefisien regresi dan Dari hasil aplikasi model diketahui bahwa
diperoleh 2 (dua) model yang memenuhi syarat, model estimasi biaya ̂ = -1,479 x 109 + 6,077 x
yaitu : 106*X1 lebih ideal digunakan untuk
mengestimasi biaya pada suatu bangunan dengan
Tabel 8. Model terpilih berdasarkan uji signifikansi luas lantai  650 m2 dan kurang akurat jika
koefisien regresi digunakan untuk mengestimasi biaya pada
Model R Square Persamaan bangunan dengan luas lantai < 650 m2 (kontrol
Linier 0.961 ̂ = -6,402 x 108 + 5,476
x 106 * X1
dilakukan dengan membandingkan biaya
Linier (tanpa 0.965 ̂ = 4,946 x 106 *X1 konstruksi per m2 dari perhitungan 3-point
intercept) estimate) karena konstanta dari persamaan diatas
Sumber : Hasil olahan bernilai negatif, apabila model digunakan untuk
mengestimasi biaya bangunan dengan luas
Model yang terpilih dievaluasi untuk lantai243, 38 m2 akan menghasilkan biaya nol.
melihat besarnya error estimate dari model Sehingga, untuk mengestimasi biaya bangunan
dengan menggunakan model tersebut untuk dengan luas lantai < 650 m2 dapat digunakan
menghitung besarnya biaya bangunan berdasar- model estimasi biaya ̂ = 5,022 x 106 *X1

Tabel 10. Validasi model estimasi biaya tahap konseptual


Luas Model Estimasi Biaya/ Persentase
Biaya Proyek Selisih
(m2) Perhitungan Error estimate
̂ = -1,479 x 109 + 6,077 x 106*X1 3.188.136.000 169.226.151 5,31 %
768 3.018.909.848
̂ = 5,022 x 106 *X1 3.856.896.000 837.986.151 21,73 %
Sumber : Hasil olahan

106
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (103-108) ISSN: 2087-9334

KESIMPULAN Asiyanto. 2010. Construction Project Cost


Management. Pradnya Paramita. Jakarta.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan
sebagai berikut: Bluman, A. G. 2009. Elementary Statistics : a
a. Dari 6 (enam) variabel bebas yang digunakan Step by Step Approach, 7th ed. New York:
dalam estimasi biaya, 2 (dua) variabel The McGraw-Hill Companies, Inc.
diantaranya memiliki data yang tidak
berdistribusi normal, sedangkan 3 (tiga) Badan Pusat Statistik. 2013. Kegiatan
variabel yang lain tidak memenuhi syarat Percepatan Penyediaan Data Statistik
dalam uji signifikansi koefisien regresi, dalam rangka Kebijakan Dana
sehingga hanya satu variabel yang terpakai Perimbangan Tahun 2013. Katalog BPS :
dalam model akhir yaitu variabel luas lantai. 9101001
b. Model linier estimasi biaya tahap konseptual Ervianto, W. I. 2004. Teori-Aplikasi Manajemen
̂ = -1,479 x 109 + 6,077 x 106 * X1 dimana
Proyek Konstruksi. Andi. Yogyakarta.
variabel X1 adalah luas lantai. Nilai R2 =
0.959 menunjukkan 95,9 % variabel dependen Husen, A. 2009. Manajemen Proyek Perencana-
biaya proyek dapat dijelaskan oleh variabel an, Penjadwalan & Pengendalian Proyek.
independen luas lantai. Persamaan ini telah Andi. Yogyakarta.
divalidasi dengan persentase error estimate
sebesar 5,31 %. Model estimasi biaya ini Inkiriwang, R. L., 2007. Metode Estimasi Waktu
direkomendasikan digunakan untuk mengesti- Penyelesaian Konstruksi Bangunan
masi biaya tahap konseptual pada bangunan Gedung. Tesis Program Pascasarjana Uni-
gedung dengan luas lantai lebih besar dari 650 versitas Samratulangi. Manado.
m2, penggunaan model pada luas lantai lebih
kecil dari 650 m2 akan menghasilkan hasil Kesturi, L. 2012. Estimasi Biaya Tahap
estimasi biaya yang kurang akurat. Konseptual Pada Konstruksi Gedung
c. Model linier estimasi biaya tahap konseptual Perkantoran dengan Metode Artificial
(tanpa intercept) ̂ = 5,022 x 106 *X1 dimana Neural Network. Skripsi Program Sarjana
variabel X1 adalah luas lantai. Nilai R2 = Universitas Indonesia. Jakarta.
0.971 menunjukkan 97,1 % variabel dependen Kodoatie, R. J. 1995. Analisis Ekonomi Teknik.
biaya proyek dapat dijelaskan oleh variabel Andi. Yogyakarta.
independen luas lantai. Persamaan ini telah
divalidasi dengan persentase error estimate Lembaran Negara Republik Indonesia. Undang –
sebesar 21,73 %. Model estimasi biaya ini undang Republik Indonesia tentang Jasa
direkomendasikan untuk mengestimasi biaya Konstruksi.UU RI No. 28 Tahun 2002.
tahap konseptual pada bangunan gedung
dengan luas lantai lebih kecil dari 650 m2, Malingkas, G. Y. 2009. Estimasi Biaya
model juga dapat digunakan untuk estimasi Konstruksi Dengan Menggunakan Metode
biaya tahap konseptual pada bangunan dengan Parametrik. Tesis Program Pascasarjana
luas lantai lebih besar dari 650 m2. Namun, Universitas Samratulangi. Manado.
karena dari validasi model diperoleh nilai
error estimate yang lebih besar dari model I, McGarrity, R. J. 1988. Parametric Estimating :
maka estimasi biaya untuk luas lantai lebih An Equation For Estimating Buildings. A
besar dari 650 m2 dapat digunakan model I. Special Research Problem In Partian
Fulfillment of the Requirments for the
Degree Master of Science In Civil
DAFTAR PUSTAKA Engineering. Georgia Institute of
Technology. Georgia.
Anonim. 2008. Parametric Estimating Handbook
Fourth Edition. International Society of Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Parametric Analysts (ISPA). Vienna. Pedoman Teknis Pembangunan Gedung
www.ispa-cost.org diakses 11 September Negara. Permen PU No.45/PRT/2007.
2013.

107
Jurnal Ilmiah Media Engineering Vol.4 No.2, September 2014 (103-108) ISSN: 2087-9334

Peurifoy, R. L. and Oberlender, G. D. 2002. sitas Biaya. Tesis Program Pascasarjana


Estimating Construction Costs Fifth Universitas Udayana. Denpasar.
Edition. McGraw-Hill Companies, Inc.
Sudjana. 1983. Teknik Analisis Regresi dan
Roy, R. 2003. Cost Engineering : Why, What and Korelasi. Tarsito. Bandung.
How ?. Paper of Cranfield University.
Cranfield. United Kingdom. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Alfabeta. Bandung.
Soleh, A. Z. 2005. Ilmu Statistika Pendekatan
Teoritis dan Aplikatif disertai contoh Van Beest, O. M. 2010. Parametric Cost
penggunaan SPSS. Rekayasa Sains. Estimating. www.keyst1.ch. diakses 6
Bandung. Nopember 2013

Sudiarta, I. K. 2011. Estimasi Biaya Konseptual Qudratullah, M. F. 2013. Analisis Regresi


Konstruksi Gedung dengan Faktor Kapa- Terapan Teori, Contoh Kasus dan Aplikasi
dengan SPSS. Andi. Yogyakarta.

108

Anda mungkin juga menyukai