Anda di halaman 1dari 17

PENGANGGARAN

BIAYA PROYEK
PENGANGGARAN PROYEK
 Anggaran biaya mempunyai sasaran sebagai berikut :
 Mempersiapkan metode analitis, prosedur dan referensi untuk
memonitoring dan controlling biaya proyek.
 Sebagai alat memprediksi dan kemajuan biaya proyek.
 Penyediaan dana oleh pemilik proyek.

 Untuk mengetahui anggaran proyek perlu diketahui


pekerja, peralatan dan material yang dibutuhkan.

 Akibat adanya skala prioritas & kebijaksanaan organisasi,


maka tingkatan detail dari biaya akan berbeda.
 Dasar pembuatan anggaran proyek adalah kegiatan estimasi dalam
aspek pembiayaan, kualitas dan waktu.

 Kegiatan estimasi dilakukan dengan mempelajari gambar rencana


dan spesifikasi yang direncanakan.
 Gambar rencana: diketahui kebutuhan material yang akan
digunakan
 Spesifikasi: diketahui kualitas bangunan/proyek yang akan
dilaksanakan.

 Estimasi dilakukan seorang estimator yang harus memahami proses


konstruksi secara menyeluruh, termasuk pemahaman atas jenis
dan kebutuhan alat.
 Faktor-faktor lain yang mempengaruhi estimasi anggaran proyek:
 Produktifitas tenaga kerja
 Ketersediaan material
 Ketersediaan alat
 Cuaca
 Jenis kontrak
 Masalah kualitas
 Etika
 Sistem pengendalian
 Kemampuan manajemen
JENIS-JENIS ESTIMASI
 ESTIMASI KELAYAKAN:
 Untuk menentukan apakah proyek tersebut layak dibangun.
 Biaya mencakup biaya akuisisi tanah, perancangan, depresiasi,
pajak, bunga modal, pemeliharaan dan perbaikan tahunan, dll.

 ESTIMASI KONSEPTUAL:
 Dilakukan selama proses perancangan berlangsung.
 Jenis-jenis estimasi konseptual adalah:
 Estimasi harga satuan fungsional: menggunakan fungsi dari
fasilitas sebagai dasar penetapan biaya.
 Estimasi biaya satuan per meter persegi: cara ini
mengandalkan data dari proyek sejenis yang pernah
dibangun dan metoda ini memiliki ketelitian yang rendah.
JENIS-JENIS ESTIMASI
 ESTIMASI KONSEPTUAL (lanjutan):
 Estimasi biaya satuan per kubik: cara ini dapat digunakan
dalam pembangunan proyek bangunan dimana volume
sangat diperhitungkan.
 Estimasi faktorial: digunakan pada proyek yang memiliki tipe
sama (memiliki komponen utama yang sama). Biaya
komponen utama ini berfungsi sebagai faktor dasar 1,00 dan
harga semua komponen lainnya merupakan fungsi dari
komponen utama.
 Estimasi sistematis: proyek dibagi atas sistem fungsionalnya
kemudian harga satuan ditentukan oleh penjumlahan tiap
harga satuan elemen atau mengalikannya dengan data faktor
pengali yang ada.
JENIS-JENIS ESTIMASI
 ESTIMASI DETAIL:
 Umumnya dilakukan oleh kontraktor umum.
 Diawali dengan pembuatan quantity take-off berdasarkan
gambar kerja dan spesifikasi lalu menyatukan biaya material,
tenaga kerja, peralatan, subkontraktor dan biaya lainnya seperti
biaya overhead dan keuntungan.

 ESTIMASI SUBKONTRAKTOR:
digunakan pada bagian proyek yang khusus disubkontrakkan.

 ESTIMASI PEKERJAAN TAMBAH KURANG:


Dapat terjadi karena kebutuhan pemilik, kesalahan dalam dokumen
kontrak atau perubahan kondisi lokasi proyek.
JENIS-JENIS ESTIMASI
 ESTIMASI KEMAJUAN:
Berfungsi sebagai dasar permintaan pembayaran, sebagai
pembanding terhadap keuntungan dan kerugian yang telah
diramalkan sebelumnya.
JENIS-JENIS ESTIMASI
KONSEP PEMILIK PROYEK

ESTIMASI KELAYAKAN
PERANCANG
ESTIMASI KONSEPTUAL

PERSIAPAN DOKUMEN KONTRAK


ESTIMASI DETAIL &
SUBKONTRAKTOR
PENAWARAN PROYEK KEPADA
KONTRAKTOR
ESTIMASI PEKERJAAN
TAMBAH KURANG
PENYERAHAN PROYEK KEPADA
KONTRAKTOR
ESTIMASI KEMAJUAN
UNTUK PEMBAYARAN
PENYELESAIAN PROYEK
SUMBER INFORMASI UNTUK ESTIMASI
 Sumber estimasi terbaik adalah pengalaman perusahaan.

 Sumber informasi tdd jumlah material terpakai, tenaga kerja atau


jam kerja yang dikeluarkan, jenis peralatan yang dibutuhkan untuk
melakukan setiap pekerjaan dari proyek terdahulu.

Proses Estimasi

Basis Data Estimasi Data Lapangan


ESTIMASI DETAIL
 Tujuan dasar yaitu untuk pengadaan pekerjaan dan sebagai dasar
untuk kontrol pelaksanaan proyek.
 Umumnya kontraktor membuat estimasi detail berdasarkan format
UCI (Uniform Construction Index), dimana bagi kontraktor umum
UCI dibagi atas 16 divisi yaitu:

1. General requirement 9. Finishes


2. Sitework 10. Specialties
3. Concrete 11. Equipment
4. Masonry 12. Furnishings
5. Metals 13. Special construction
6. Wood and Plastic 14. Conveying system
7. Thermal amd Moisure 15. Mechanical
Protection 16. Electrical
8. Doors and Windows
ESTIMASI DETAIL
 TAHAPAN DALAM MEMBUAT ESTIMASI DETAIL YAITU:

 Perhitungan kuantitas material yang digunakan dalam proyek,


material-material yang termasuk ke dalam satu bagian pekerjaan
akan disatukan.

 Proses pemberian nilai pada tahap ini dilakukan estimator


sesuai dengan nomor urut indeks (lihat UCI), termasuk untuk
biaya material, tenaga kerja, peralatan dan sebagainya.

 Tahap rekapitulasi yaitu merupakan tahap meringkas estimasi


menurut nomor urut guna menghitung biaya overhead seperti
pajak, asuransi dan jaminan.
MENDEFINISIKAN JENIS PEKERJAAN:
 Jenis material, produktivitas tenaga kerja dan penggunaan
peralatan dapat menjadi pegangan dalam pemisahan item-item
pekerjaan. Contoh: biaya material blok beton akan bervariasi
menurut ukurannya. Jika proyek memerlukan lebih dari satu ukuran
blok, estimator harus memisahkan blok tersebut menurut
ukurannya.

 Estimasi alokasi waktu harus direncanakan dengan teliti, tepat dan


praktis. Dalam hal ini cuaca juga harus diperhitungkan guna
mengatur perbedaan jenis pekerjaan selama musim tertentu.

 Penggunaan peralatan yang dipakai dapat mempengaruhi jenis


pekerjaan dalam pembuatan estimasi karena perbedaan biaya
masing-masing peralatan. Contoh: pemisahan estimasi pekerjaan
pengecoran dengan pemakaian crane dan pompa.
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN ESTIMASI
SECARA DETAIL:
 Akuisisi dokumen kontrak, dimana kontraktor perlu memiliki
dokumen kontrak penawaran.
 Kaji ulang dokumen dan keadaan proyek, dimana dokumen yang
ada perlu dipelajari dengan seksama untuk mengetahui tanggal
penawaran, persyaratan, kinjungan ke lapangan, kondisi internal
dan eksternal, alternatif, dsb.
 Menghadiri rapat penjelasan, dimana pada rapat ini diperoleh
klarifikasi hal-hal yang kurang jelas atau alternatif-alternatif
pekerjaan.
 Menentukan waktu pembuatan penawaran, dimana keputusan
untuk membuat penawaran atau tidak, ditentukan data serta
informasi yang dikumpulkan estimator, analisa resiko dan apakah
proyek tersebut sesuai dengan rencana strategis perusahaan.
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN ESTIMASI
SECARA DETAIL:
 Pertimbangan strategi penawaran, dimana dapat digunakan
teknik penggunaan metoda konstruksi yang lebih baik, pengetahuan
atas kompetitor lain, pengetahuan atas kebutuhan pemilik proyek,
keberhasilan dalam proyek sejenis dll.
 Permintaan daftar harga dari suplier material dan
subkontraktor, dimana untuk memperoleh data harga material
yang akurat.
 Membangun metoda konstruksi, perencanaan dan
penjadwalan, dimana estimasi harus merefleksikan metoda-metoda
konstruksi yang digunakan karena masing-masing metoda memiliki
tingkat produktifitas dan persyaratan peralatan yang berbeda-beda.
TAHAP-TAHAP PEMBUATAN ESTIMASI
SECARA DETAIL:
 Persyaratan jaminan, asuransi dan biaya, dimana estimator perlu
memasukkan biaya asuransi dan jaminan dalam penawaran.
Estimator juga perlu menambahkan surat kuasa dari perusahaan
penanggung jawab dalam jaminan penawaran.
 Mempersiapkan penelaahan atas spesifikasi teknis, dimana
estimator perlu melakukan penelaahan atas spesifikasi teknis
sebelum menentukan kuantitasnya seperti pelayanan yang
disediakan suplier/distributor/kontraktor dll. Setelah itu, dilakukan
penelaahan atas kuantitas yang berhubungan dengan penggunaan
tenaga kerja, jebis peralatan untuk material terpilih.
 Satuan pengukuran, dimana estimator harus teliti menggunakan
satuan pengukuran untuk menghitung kuantitas.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai