Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

ESTIMASI BIAYA KONSTRUKSI


NOFRI FU’ADI RAHMAT
17101154330058

Resume Materi Pertemuan 2-6

1. Pertemuan 2
Estimasi biaya adalah penghitungan kebutuhan biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan persyaratan atau kontrak.
Estimasi biaya ini merupakan hal terpenting dalam pembuatan proposal proyek sekaligus
pengelolaan proyek.
Pada pada proses estimasi biaya, untuk pekerjaan proyek dilakukan terhadap tenaga
kerja dan bahan baku, kemudian untuk proyek yang bersifat pengembangan yang baru akan
lebih sulit dilakukan karena belum pernah ada pekerjaan serupa sebelumnya.
Ada tiga pendekatan pokok dalam perkiraan biaya :
a. Perkiraan biaya secara Top-Down
Pada proses ini para manajer tersebut akan memperkirakan biaya seluruh proyek
kemudian manajer tingkat bawah akan melakukan estimasi biaya untuk paket kerja
lebih kecil yang merupakan bagian proyek.
b. Perkiraan biaya secara Bottom-Up
Pada proses ini yang dilakukan pertama kali adalah merinci pekerjaan menjadi paket
kerja yang kecil.
c. Kombinasi Top-Down dan Bottom-Up
Pada pendekatan ini manajer tingkat atas mengundang bawahannya untuk
memberikan usulannya mengenai perkiraan biaya untuk pekerjaan yang akan
datang.
Faktor-faktor yang menyebabkan pembengkakan biaya :
a. Informasi yang kurang akurat dan tidak pasti.
b. Perubahan desain
c. Faktor social ekonomi
d. Jenis kontrak proyek
Dalam estimasi biaya dikenal dengan istilah penganggaran yaitu tindakan
bagaimana mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk berbagai kegiatan dalam suatu
organisasi selama jangka waktu tertentu.
2. Pertemuan 4
Rencana Anggaran Biaya (RAB) secara sederhana dapat diartikan sebagai perkiraan
biaya yang akan dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan tertentu terutama dalam proyek.
Dokumen ini akan menjadi dasar atau acuan pelaksanaan aktivitas yang dimaksud, mulai dari
pemilihan berbagai komponen pendukung (material, pihak penyedia, dan sebagainya) hingga
pengawasan pelaksanaan pekerjaan. Istilah lain dari RAB antara lain Estimasi Biaya,
Taksiran Biaya Konstruksi, Construction Cost Estimate , Begrooting (Bahasa belanda). RAB
diperlukan oleh pemilik bangunan (Owner) dan pelaksanaan bangunan (kontraktor).
Jenis RAB ada tiga yaitu Estimasi Kasar (Global), Estimasi Biaya Konstruksi dan
Estimasi Teliti(RAB).
Ada beberapa aspek dalam cakupan RAB di antaranya biaya konstruksi murni (Bowsom
construction cost), biaya tak langsung atau overhead, serta keuntungan, pajak dll. Sementara
biaya konstruksi dipengaruhi oleh :
a. Harga material bangunan
b. Upah tenaga kerja
c. Peralatan
d. Metode pelaksanaan
e. Waktu penyelesaian
Dalam metode estimasi biaya yang dilakukan, ada beberapa jenis metode yang harus
dilakukan seperti Parasemetrik, Indeks, Analisis Unsur, Faktor Asumsi Kolerasi, Quantity
TakeOff, dan Harga Satuan.
Masalah yang mempengaruhi pada waktu penyelesaian dari segi mekanisme
penyelenggaraan diantaranya adalah :
a. Keterlambatan pengadaan material dan peralatan
b. Keterlambatan perencanaan
c. Perubahan selama pelaksanaan
d. Jadwal atau time schedule tidak layak
e. Produktivitas pekerja
f. Metode konstruksi
g. Peraturan pemerintah
Sebelum memulai perhitungan RAB perlu dilakukan upaya persiapan agar diperoleh
angka yang tepat atau akurat diantaranya :
a. Peninjauan ruang lingkup proyek.
b. Penentuan kuantitas atau volume pekerjaan dan konstruksi bangunan/poyek.
c. Harga material
d. Harga tenaga (pekerja dan tukang)
e. Harga peralatan kerja
f. Daftar harga (penawaran) dan leveransir atau suppliers
g. Daftar harga satuan pekerjaan dari penawaran pars kontraktor
h. Perkiraan besar pajak, jaminan, asuransi, overhead, dan
i. Keuntungan.
j. Biaya tak terduga dan pembulatan

Petunjuk Pengamatan Lapangan (area investigation guidelines):


 Site Description(datalapangan)
 Utility Serving Site (fasilitas tersedia lapangan)
 Building Department (data gedung)
 Labor Unions (serikat sekerja)
 Recommended Contractors (kontraktor ter-rekomendasi)
 Materials and Methods (material dan metode)
 Equipment Rental (persewaan alat)
 Climatological Data (data klimatologi),
 Other Projects (proyek lain)
 General Appraisal (taksiran umum)

3. Pertemuan 5
Perhitungan RAB diperoleh dari jumlah seluruh hasil kali volume tiap jenis pekerjaan
yang ada dengan harga satuan masing-masing. Volume pekerjaan dapat diperoleh dengan
membaca dan menghitung dari gambar desain yang diperoleh dari perencana.
Lima unsur harga dalam prosedur perhitungan RAB :
1. Bahan-bahan atau material bangunan
Dihitung kuantitas (volume, ukuran, berat, tipe dll)
2. Upah tenaga kerja
Dihitung jam kerja yang dibutuhkan dan jumlah biaya/upah. Biasanya digunakan
berdasar harian atau per hari, serta volume pekerjaan yang dapat diselesaikan
dalam unit waktu . Sebagai unit waktu dapat pula atas dasar tiap jam.
3. Peralatan
Dihitung banyak dan jenis tiap peralatan yang diperlukan serta harga/biayanya
(beli atau sewa).
4. Overhead
Biasa dikategorikan sebagai biaya tak terduga atau biaya tak langsung, dan dibagi
menjadi dua golongan, yakni pertama yang bersifat umum, serta kedua yang
berkaitan dengan pekerjaan di lapangan.
5. Keuntungan dan Pajak
Besar keuntungan tergantung pada besar-kecilnya proyek dan besarnya risiko serta
tingkat kesulitan pekerjaan.
Selain kemampuan membaca dan menafsirkan gambar-gambar desain, maka seorang
penyusun RAB atau estimator harus menguasai lapangan dan metode pelaksanaan pekerjaan.
Dalam perhitungan volume, penetapan besar kuantitas atau volume tiap jenis pekerjaan
dari konstruksi bangunan merupakan kunci ketelitian dan ketepatan sebuah RAB.
Perhitungan volume dilakukan atas dasar gambar detail dari bestek yang tersedia, termasuk
perubahan dan tambahan yang diberikan pada saat pemberian penjelasan.

4. Pertemuan 6
Analisa Harga Satuan mencakup harga-harga bahan, upah tenaga, dan peralatan yang
digunakan dan semua unsur biaya ditentukan harga satuan tiap jenis pekerjaan. Berikut
spesifikasi jenis – jenis pekerjaan antara lain :
 Pekerjaan persiapan
 Pekerjaan tanah
 Pekerjaan pasangan
 Pekerjaan beton
 Pekerjaan pintu jendela
 Pekerjaan kayu dan atap
 Pekerjaan lantai
 Pekerjaan finishing
Analisa Harga Satuan adalah suatu cara perhitungan harga satuan pekerjaan konstruksi
yang dijabarkan dalam perkalian kebutuhan bahan bangunan, upah kerja, dan peralatan
dengan harga bangunan, standar pengupahan pekerja dan harga sewa/beli peralatan untuk
menyelesaikan per satuan pekerjaan konstruksi.
Besarnya harga per satuan pekerjaan tersebut tergantung dari besarnya harga satuan
bahan, harga satuan upah dan harga satuan alat dimana harga satuan upah tergantung pada
tingkat produktivitas dari pekerja dalam menyelesaikan pekerjaan.
Penentuan harga satuan bahan tergantung pada ketelitian dalam perhitungan kebutuhan
spesifikasi bahan material untuk setiap jenis pekerjaan. Sedangkan penentuan harga satuan
peralatan baik sewa ataupun investasi tergantung dari kondisi lapangan, kondisi alat/efisiensi,
metode pelaksanaan, jarak angkut dan pemeliharaan jenis alat itu sendiri.
Metode Analisa Harga Satuan Pekerjaan :
1. Metode Burgerlijke Openbare Werken (BOW) adalah sistem koefisien analisa harga
satuan bangunan produk zaman hindia belanda yang banyak digunakan dalam
menghitung RAB untuk pelaksanaan pembangunan zaman itu. Analisa BOW ini
hanya digunakan sebagai tambahan pengetahuan jika diajarkan di sejumlah
universitas di Indonesia. Karena dengan seiringnya perkembangan zaman ternyata
sistem analisa ini sudah tidak banyak digunakan.
2. Metode SNI
Analisa harga metode SNI merupakan pembaharuan atau revisi dari analisa BOW.
Analisa SNI adalah sistem koefisien analisa harga satuan bangunan yang
dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman. Prinsip yang
mendasar pada metode SNI adalah, daftar koefisien bahan bangunan, upah tenaga,
dan sewa peralatan sudah ditetapkan untuk menganalisa harga atau biaya yang
diperlukan dalam membuat harga satu satuan pekerjaan bangunan

Anda mungkin juga menyukai