Anda di halaman 1dari 12

1.

Ukuran papan gambar didasarkan atas ukuran kertas gambar, sesuai dengan
standar yang telah ditentukan. Tetapi dapat jugadisesuaikan dengan kebutuhan,
umumnya ukuran papan gambar:
- lebar : 90 cm
- panjang : 100 cm
- tebal : 3 cm

2. Standard kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


Keras Sedang Lunak
4H 3H 2B
5H 2H 3B
6H H 4B
7H F 5B
8H HB 6B
9H B 7B

3. Waktu digunakan, arahkan pensil dengan kemiringan 80° kearah tarikan garis
yaitu kekanan, dan waktu menarik garis pensil harus sambil diputar dengan
telunjuk dan ibu jari.

4. Cara pemakaian Rapido:


Dalam menarik garis dengan rapido sebaiknya ditempelkan saja pada kertas,
jangan ditekan, kemudian ditarik dengan kemiringan 10 antara 60º - 80º dari arah
kiri ke kanan.

5. Bagian-bagian mesin gambar Tracker


1. Handel Horisontal
2. Handel Vertikal
3. Sekerup Pengatur Mistar
4. Handel Ketepatan Mistar
5. Handel Pengatur Sudut
6. Handel Ketepatan Sudut
7. Handel Pengerak Halus
8. Sekerup Pembuka Mistar
9. Sekerup Pengatur Kesikuan

6. Handel Horisontal
Berfungsi agar mistar mesin gambar tidak dapat bergerak ke kanan maupun ke
kiri jadi hanya dapat bergerak keatas dan ke bawah secara tegak lurus, apabila
handelnya dikunci.

7. Handel Vertikal
Berfungsi agar mistar mesin gambar tidak dapat bergerak ke atas maupun ke
bawah jadi hanya dapat bergerak ke kanan dan ke kiri bawah arah horisontal,
apabila handelnya dikunci.

8. Sekerup Pengatur Mistar


Apabila berkeinginan mistarnya agar tidak menyentuh papan gambar karena
ingin menarik kertas gambar setelah selesai menggambar atau memasang
kertas gambar apabila mau mulai menggambar
9. Handel Ketepatan Mistar
Fungsi handel ini adalah untuk menepatkan mistar gambar dengan kertas agar
sesuai dengan tepinya dengan jalan mengendorkan handelnya dan apabila
sudah tepat handelnya dikecangkan lagi.

10. Handel Pengatur Sudut


Berguna untuk mengatur sudut kemiringan mistar yang diperlukan hanya saja
dengan kelipatan 15º dan secara otomatis dapat terkunci bila handelnya
dilepaskan.

11. Handel Ketepatan Sudut


Bilamana handel pengatur sudut dengan kelipatan 15º, untuk handel ketepatan
sudut dapat dipergunakan pada posisi 17 º , 22 º, 38 º yang jelas bukan kelipatan
15 º.

12. Biasanya digunakan sepasang segitiga yaitu segitiga dengan sudut 45o – 45o
dan segitiga, dengan sudut 60o – 30o.

13. untuk membuat garis lurus atau membuat garis tegak lurus yang harus
diperhatikan dalam hal ini yaitu :
- arahkan pensil tegak lurus ( 90o ) terhadap segitiga
- miringkan pensil 80o kearah tarikan garis
- dalam menarik garis sambil pensilnya diputar

14. Menyatakan garis yang terlihat /tampak pada suatu benda Garis putus-putus
(kira-kira ½ tebal garis gambar),

15. Garis putus-titik (kira-kira 1/3 tebal garis gambar)


- Sebagai garis sumbu
- Menyatakan tempat potongan
- Batas lukisan, apabila sebagian benda yang dilukis dibuang
16. Garis tipis (kira-kira ¼ tebal garis gambar)
- garis ukuran dan garis bantu
- Melukiskan ukuran bagian, yang ukurannya diberikan pada gambar lain

17. Garis titik-titik (kira-kira ¼ tebal garis gambar)


Menyatakan bangunan yang akan dibongkar, atau perluasan dikemudian hari

18. Skala Gambar


Skala adalah perbandingan antara obyek aslinya turunan pandangan, baik
perbandingan diperbesar ataupun perbandingannya diperkecil dari bentuk
aslinya.
Pada prinsipnya penggunaan skala dapat dibagi menjadi:
- skala mendatar (horisontal)
- skala tegak (vertikal)
- skala kemiringan
- skala balok

19. Skala mendatar (horisontal)


Skala yang menyatakan arah perbandingan ukurannya mendatar Gambar 1.38
Skala Mendatar

20. Skala tegak (vertikal)


Skala yang menyatakan arah perhitungan perbandingan ukurannya tegak.
Penggambaran ini biasanya dipergunakan untuk menyatakan ketinggian
bangunan yaitu yang terlihat dalam gambar potongan Gambar 1.39 Skala Tegak
21. Skala kemiringan
Skala yang menyatakan perbandingan antara sisi tegak dan sisi
mendatar, sehingga mendapatkan hasil kemiringan suatu lereng
atau kemiringan dataran. Dan dapat juga dipakai pedoman dalam
menentukan kemiringan saluran untuk arah pengaliran.
Gambar 1.40 Skala Kemiringan SKALA 1 :3

22. Skala balok


Skala yang menyatakan perbandingan antara ukuran gambar yang diperkecil
atau diperbesar tidak sesuai aturan. Gambar balok sudah diukur berdasarkan
skala awal. Jadi skala yang dibuat mengikuti perbandingan panjang balok,
karena bila diperhitungkan akan mengalami kesulitan dalam perkaliann
Dalam penggambaran bentuk isometrik, ukuran ketiga sisinya tetap
yaitu = a, sedang kemiringan pada 2 sisinya membentuk sudut 30 º

23. Dimetri
Kemiringan satu sisinya 7º atau perbandingan 1 : 8 dengan panjang sisinya = a, sisi lain
kemiringannya 40º atau perbandingan 7 : 8 dengan panjang sisinya ½ a, dan tinggi
sisinya = a

24. Trimetri, yaitu:Kemiringan kedua sisinya berbeda, satu sisinya perbandingan


1 : 11 dengan panjang = 9/10a, sedang kemiringan sisi lainnya perbandingan
1 : 3 dengan panjang = a, dan tinggi sisinya = a
25. proyeksi miring (oblique), garis-garis proyeksinya (proyektor) tidak tegak lurus
pada bidang gambar tetapi miringnya sembarang. Dengan demikian maka dalam
gambarnya dua sisinya saling tegak lurus dan satu sisinya miring.
Kemiringan sisinya membentuk sudut 30º atau 45º dengan panjang = a, sedang
sisi yang saling tegak lurus panjangnya = a.

26. Macam-macam Proyeksi


� Proyeksi Orthogonal
Proyeksi ini dibagi dalam dua cara yaitu :
• Cara Eropa (sekarang yang banyak digunakan)
Proyeksi Eropa cara melihatnya dengan jalan bendanya diberi sinar secara
tegak lurus sehingga bayangannya diterima oleh bidang gambar
• Cara Amerika
Proyeksi Amerika cara melihatnya dari titik-titik benda ditarik ke mata kita
secara tegak lurus hingga memotong bidang gambar transparan (kaca).

27. Denah merupakan tampak (potongan atau penampang mendatar) suatu


bangunan yang dilihat dari atas ke arah bawah diambil kurang lebih setinggi 1
(satu) meter, sehingga gambar denah bangunan akan terlihat:
- potongan dinding
- potongan kolom
- potongan kosen pintu dan jendela
- gambar penempatan perabot
- nama dan ketinggian suatu lantai ruangan
- Jarak antara dinding ke dinding yang lainnya
- Simbol bahan bangunan

28. Tampak merupakan penglihatan mata terhadap bangunan secara tegak lurus,
sesuai arah instruksi atau kode yang diberikan. Misalnya tampak muka, tampak
samping kanan, tampak utara .
29. Gambar potongan adalah berupa pandangan penampang bangunan atau
konstruksi arah tegak sesuai dengan kode atau petunjuk arahnya. Kode atau
arah potongan biasanya ditunjukkan pada gambar denah. Gambar yang terlihat
berupa penampang.

30. gambar pondasi yang digunakan, lantai, dan dinding. Di samping itu, juga
ketinggian plafon dan lantai serta bentuk kuda-kuda lengkap dengan nama dan
ukuran kayu yang digunakan serta ketinggian bangunan.

31. Rencan pondasi merupakan gambar penempatan pondasi (pondasi pelat


setempat atau pancang) dan pondasi lajur, dimana titik, lebar dan jarak antar
pondasi ditentukan ukurannya

32. Rencana atap merupakan gambar rencana penempatan kuda-kuda, nok,


gording, kaso dan reng yang ditentukan jarak dan penampang kayu atau bahan
yang digunakan

33. Denah rencana kosen pintu dan jendela merupakan gambar penempatan bentuk
kosen pintu dan jendela pada denag bangunan di samping juga sebagai
penjelasan arah bukaan pintu dan jendela

34. Rencana instalasi listrik


Merupakan gambar penempatan titik lampu dan jenis lampu yang digunakan
serta saklar dan stop kontak yang diperlukan

35. Detail konstruksi Skala gambar yang digunakan dapat 1 : 2 ; 1 : 5 ; 1 : 10


atau 1 : 20

36. Konstruksi tangki septic bermacam-macam bentuk dan jenisnya, tetapi pada
prinsip pembagiannya sebagai berikut:

1 2 3 5 6 7
Bagian (1) Pipa saluran air kotor dari kakus atau WC ke ruang penghancur
golakan)
Bagian (2) Ruang penghancur sebaiknya diberi pipa ventilasi Ø 1” sebagai
pengatur tekanan udara
Bagian (3) Tangki septic, terdiri atas ruang lumpur, air dan udara.Ruang ini
sebagai tempat pembusukan dari Lumpur segar menjadi Lumpur matang. Untuk
tangki septic yang baru sebelum digunakan sebaiknya diisi air hingga penuh
ditambah air comberan dari selokan yang berwarna hitam karena sudah
mengandung bibit pembusukan cukup seember saja. Ini diberikan sebagai awal
proses pembusukan dalam tangki septik.
Bagian (4) Ruang pengambilan Lumpur yang sudah matang kurang lebih 2 tahun
sekali. Dibuat sendiri ruangnya agar tidak mengganggu tangki septik dalam
proses pembusukan.
Bagian (5) Ruang pengeluaran air dari tangki septic ke ruang peresapan /
rembesan dan letak pipa pengeluaran lebih rendah dari pipa pemasukan kurang
lebih perbedaan tingginya 10 cm
Bagian (6) Ruang penggontor berguna mencairkan endapan dari tangki septik
yang akan masuk ke peresapan /rembesan
Bagian (7) Konstruksi peresapan / rembesan. air dari tangki septik disalurkan ke
peresapan/rembesan. Peresapan dibuat dari kerikil dan pasir yang sekelilingnya
dilapisi dengan ijuk ikatan batu bata untuk dinding, meliputi ikatan ½ bata, ikatan
silang, ikatan tegak, ikatan vlam dan rollag.
37. Jenis bangunan dapat dibedakan menjadi:
a. Bangunan teknik sipil kering, antara lain meliputi: bangunan rumah, gedung-
gedung. monumen, pabrik, gereja, masjid dan sebagainya.
b. Bangunan teknik sipil basah, antara lain meliputi: bendungan, bangunan
irigasi, saluran air, dermaga pelabuhan, turap-turap, jembatan dan sebagainya.

38. Menurut susunannya pembagian bangunan gedung dibagi menjadi:


a. Bangunan bawah yaitu bagian-bagian yang terletak di bawah muka lantai
yang ada dalam tanah.
b. Bagian atas yaitu bagian-bagian yang ada di atasnya seperti tembok, kolom,
jendela, ring balok dan rangka atap.

39. Dinding bangunan dari segi fisika bangunan mengemban fungsi antara lain:
- Penutup atau pembatas ruang
- Keamanan

40. Batu bata yang dibuat di perusahaan besar yang menggunakan tenaga mesin,
terdiri dari macam-macam ukuran yaitu:
a. Bata utuh
b. ¾ panjang bata
c. ½ panjang bata
d. ¼ panjang bata dengan lebar utuh
e. ½ lebar bata dengan panjang utuh
Catatan :
Panjang bata = bujur = b, panjangnya ± 23 – 25 cm
Lebar bata = kepala = k, lebarnya ± 11 – 12 cm
Tebal bata ± 5 – 5.5 cm

41. Batu bata disusun menggunakan adukan (spesi). Adukan ini terdiri dari
campuran agregat dengan perbandingan campuran isi (biasa dilakukan sehari-
hari). Adapun campuran yang digunakan tergantung kesediaan bahan campuran
yang ada didaerah masing-masing, maka dapat bervariasi yaitu antara lain:
a. 1 kapur : 1 semen merah : 2 pasir
b. 1 kapur : 3 tras
c. 1 Portland Cement (PC) : 4 pasir (5 pasir atau 6 pasir)
d. 1 Portland Cement (PC) : 1 tras : 3 pasir

42. Pada penyusunan bata ini ada 3 istilah bentuk pemasangan adukan (spesi)
yaitu:
a. Arah vertical disebut siar tegak (prepend).
b. Arah memanjang disebut siar bujur atau siar datar (bed joint).
c. Arah yang dipasang ke lebar bata disebut siar lintang.
43. Syarat pasangan dinding batu bata:
- Hubungan harus sesederhana mungkin
- Jangan memakai bata kurang dari ½ bata
- Siar tegak tidak boleh dibuat terus menerus
- Siar harus terisi penuh dengan spesi
- Lapisan strek dan kop hendaknya saling bergantian,

44. Macam-macam pemasangan batu kias antara lain menggunakan bahan:


- Batu belah putih untuk diding tembok
- Batu belah hitam (lempeng) untuk dinding tembok atau pagar
- Batu serit untuk penutup kolom atau pagar
- Batu telur untuk dinding tembok.

45. Tangga harus memenuhi syarat-syarat antara lain:


- Dipasang pada daerah yang mudah dijangkau dan setiap orang pasti
memerlukan
- Mendapat penerangan yang cukup terutama siang hari
- Mudah dijalani
- Berbentuk sederhana dan layak dipakai

46. Tangga berfungsi sebagai penghubung antara lantai tingkat satu dengan lainnya
pada suatu bangunan. Sudut tangga yang mudah dijalani dan efisien sebaiknya
mempunyai kemiringan ± 40 º .

47. Agar supaya tangga tersebut menyenangkan dijalani, ukuran Optrade (tegak)
dan Aantrede (mendatar) harus sebanding. Rumus Tangga
1 Aantrade + 2 Optrade = 57 s.d 60 cm

48. Sebuah tangga yang memungkinkan:


- Dilalui 1 orang lebar ± 80 cm
- Dilalui 2 orang lebar ± 120 cm
- Dilalui 3 orang lebar ± 160 cm

49. Hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam pembuatan tangga antara lain:
- Bahan yang berkualitas
- Sambuangan harus baik
- Mendapat penerangan yang cukup
- Finishing

50. Macam-macam bentuk tangga:


- Tangga Lurus, penginjaknya tegak lurus ibu tangga
- Tangga Serong, penginjaknya sama lebar tidak tegak lurus ibu tangga
- Tangga Baling, Penginjaknya tak sama lebar tak tegak lurus ibu tangga
- Tangga putar, anak tangga berputar mengikuti kolom penguat
- Tangga perempatan
- Tangga dengan bordes

51. Spesi ini dapat dibuat dari campuran, yang untuk tanah yang tidak mengandung
air, dibuat dari: 1 Kp : 1 sm : 1 P atau 1 k : 1 Sm : 2 P . Sedangkan untuk tanah
yang mengandung air dibuat dari campuran: 1 Pc : 4 P atau 1 Pc : 5 Tras atau
1 Pc : ½ Kapur : 5 Pasir

52. Beton adalah campuran antara bahan pengikat Portland Cement (PC) dengan
bahan tambahan atau pengisi yang terdiri dari pasir dan kerikil dengan
perbandingan tertentu ditambah air secukupnya.
Sedangkan komposisi campuran beton ada 2 macam yaitu:
a. Berdasarkan atas perbandingan berat
b. Berdasarkan atas berbandingan isi (volume)
53. Perbandingan campuran beton untuk konstruksi beton adalah 1 PC : 2 pasir : 3
kerikil atau 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil, sedang untuk beton rapat air menggunakan
campuran 1 PC : 1 ½ pasir : 2 ½ kerikil.

54. Pelat pondasi diberi tulangan yang diletakkan pada daerah tarik yaitu dibidang
bagian bawah yang disebut dengan tulangan pokok.
Besar diameter tulangan pokok Ø 13 - Ø 16 mm dengan jarak 10 cm – 15 cm,
sedang pada arah memanjang pelat dipasang tulangan pembagi Ø 6 - Ø 8 mm
dengan jarak 20 cm – 25 cm.

55. Campuran beton untuk konstruksi adalah 1 PC : 2 pasir : 3 kerikil dan untuk
lantai kerja sebagai peletakan tulangan dibuat beton dengan campuran 1 PC : 3
pasir : 5 kerikil setebal 6 cm.
56. Jenis Tulangan
Tulangan-tulangan yang terdapat pada konstruksi pelat beton bertulang adalah:
1) Tulangan pokok
� Tulangan pokok primer, ialah tulangan yang dipasang sejajar (//) dengan sisi
pelat arah lebar (sisi pendek) dan dipasang mendekati sisi luar beton.
� Tulangan pokok sekunder, ialah tulangan yang dipasang sejajar (//) dengan
sisi pelat arah panjang dan letaknya dibagian dalam setelah tulangan pokok
primer.
2) Tulangan susut ialah tulangan yang dipasang untuk melawan
penyusutan/pemuaian dan pemasangannya berhadapan dan tegak lurus
dengan tulangan pokok dengan jarak dari pusat ke pusat tulangan susut
maksimal 40 cm.
3) Tulangan pembagi ialah tulangan yang dipasang pada pelat yang mempunyai
satu macam tulangan pokok, dan pemasangannya tegak lurus dengan
tulangan pokok. Besar tulangan pembagi 20 % dari tulangan pokok dan jarak
pemasangan dari pusat ke pusat tulangan pembagi maksimum 25 cm atau
tiap bentang 1 (satu) meter 4 batang. Pemasangan tulangan pembagi
biasanya terdapat pada konstruksi pelat luifel/atap/lantai dan dinding

57. Tulangan pembagi berguna:


� Menahan tulangan pokok supaya tetap pada tempatnya
� Meratakan pembagian beban
� Mencegah penyusutan konstruksi

58. Selimut beton (beton deking) pada balok minimal untuk kontruksi
� Di dalam : 2.0 cm
� Di luar : 2.5 cm
� Tidak kelihatan : 3.0 cm
Diameter tulangan pokok minimal Ø 12 mm

59. Hubungan kayu dibagi dalam 3 kelompok ialah:


a. Sambungan kayu arah memanjang
b. Hubungan kayu yang arah seratnya berlainan (menyudut)
c. Sambungan kayu arah melebar (sambungan papan)
60. Bentuk kuda-kuda baja yang banyak dipakai antara lain:
- Kuda-kuda Jerman
- Kuda-kuda Inggris dengan diagonal tarik
- Kuda-kuda Inggris dengan diagonal tekan
- Kuda-kuda Belgia
- Kuda-kuda Poloncean Rangkap
- Kuda-kuda Poloncean Majemuk
- Kuda-kuda PolonceanTunggal
- Kuda-kuda berpetak
- Kuda-kuda gergaji
- Kuda-kuda Level

61. Besarnya kemiringan atap tergantung dari pada bahan yang dipakainya misalnya
- Genteng biasa miring 30o-35o
- Genteng istimewa miring 25o-30o
- Sirap miring 25o-40o
- Alang-alang atau umbia miring 40o
- Seng miring 20 – 25o
- Semen asbes gelombang miring 15 – 25o
- Beton miring 1 – 2o
- Kaca miring 10 – 20o

62. Adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh bahan penutup atap adalah :
- rapat air serta padat
- letaknya mantap tak mudah tergiling-guling
- tahan lama ( awet )
- bobot ringan
- tidak mudah terbakar

Anda mungkin juga menyukai