Anda di halaman 1dari 15

JOB SHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK

PELAKSANAAN KONSTRUKSI KAYU


KELAS XI
SEMESTER 1

Disusun Oleh : Mohamad Dirgantara Nurul Galaxi

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 MAGELANG


Jl. Cawang Nomor 2 Telp (0293) 365543-362172 Fax : (0293) 368821 56123
Website : www.smkn1magelang.com e-mail : smkn1magelang@yahoo.com
MAGELANG, JAWA TENGAH
SMK NEGERI 1 MAGELANG
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN
PAKET KEAHLIAN TEKNIK KONSTRUKSI KAYU
JOB SHEET KONSTRUKSI KAYU
Kelas/Semester XI/1
Alokasi Waktu 36 x 45 menit

A. Job : Membuat Kusen Jendela Kayu

B. Kompetensi Dasar
1. Menerapkan prosedur pembuatan kusen jendela kayu.
2. Membuat kusen jendela kayu.

C. Tujuan
Setelah mempelajari job sheet ini, diharapkan siswa akan memiliki
kemampuan dan keterampilan dalam:
1. Pengetaman balok kayu siku ke 4 sisi dengan ukuran sama untuk seluruh
bahan, dengan menggunakan mesin ketam perata dan mesin ketam
penebal.
2. Melukis semua sambungan dan bentuk dari kusen jendela.
3. Membuat sponeng kusen dengan menggunakan mesin profil.
4. Membuat verstek 45o pada sambungan kusen, dengan menggunakan pahat
tangan, dengan hasil baik.
5. Membuat bentuk kupingan pada ambang atas dan ambang bawah kusen
jendela, dengan menggunakan gergaji dan pahat tangan.
6. Menyetel dan merangkai kusen dengan hasil siku, rata, rapi, rapat, dengan
menggunakan klem panjnag, diperkuat dengan lem dan paku.

D. Dasar Teori
Kusen adalah salah satu rangka jendela yang pada umumnya dibuat dari
kayu. Kusen yang dibuat dari bahan kayu digunakan untuk bangunan rumah
tinggal. Jenis kayu yang baik untuk dibuat kusen adalah kayu jati, kamper, balau,
bangkirai, dan jenis lain asal tetap memenuhi persyaratan seperti terhindar dari
adanya cacat kayu (putih kayu, pecah-pecah, melengkung, melintir, urat kapur,
basah dan lapuk). Ukuran kayu yang biasanya digunakan dalam pembuatan
kusen adalah 6/12 cm.

1
Bagian-bagian kusen jendela:
1. Ambang : pada kusen jendela terdapat ambang atas dan
ambang bawah.
2. Sponeng : untuk menggantungkan daun jendela pada kusen
tanpa celah yang terlihat dari dalam ruangan.
3. Telinga (Kupingan) : bagian ambang yang masuk atau ditanam kedalam
tembok yang berfungsi untuk memperkokoh
kedudukan jendela pada tembok.
4. Tiang : untuk menggantungkan daun jendela dengan
menggunakan engsel dan menahan sebagian.

2
Ambang atas
B Kupingan

Sponeng

Tiang Tiang

Tiang

A A

Ambang bawah
B Potongan B-B
Kupingan

Sponeng

Potongan A-A

3
E. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mesin Statis

Mesin ketam perata = 1 unit Mesin ketam penebal = 1 unit

Mesin pahat = 1 unit

b. Mesin Portabel

Ketam listrik = 1 unit Mesin gergaji = 1 unit

Mesin amplas = 1 unit Mesin profil = 1 unit

4
c. Alat Manual

Pensil = 2 unit Ketam tangan = 2 unit

Pahat tangan = 3 unit Bor tangan = 1 unit

Gergaji potong = 1 unit Palu kayu = 1 unit


Gergaji belah = 1 unit

Palu besi = 1 unit Kikir = 1 unit

5
Meteran = 1 unit Clemp panjang = 3 unit

Penggaris siku = 1 unit Perusut = 1 unit

2. Bahan
a. Balok kayu ukuran 6/12 panjang 122 cm = 2 batang
b. Balok kayu ukuran 6/12 panjang 92 cm = 2 batang
c. Reng kayu 2/3 panjang 50 cm = 4 batang
d. Lem fox = ½ Kg
e. Paku usuk 10 cm = 8 biji
f. Paku lima = 8 biji
g. Amplas No.120 = 1 lembar

F. Langka Kerja
1. Siapkan bahan sesuai dengan ukuran.
2. Siapkan peralatan mesin dan peralatan kerja tangan sesuai yang dibutuhkan.
3. Ketam kayu 2 muka dengan ketam perata dalam keadaan siku kedua sisinya.
4. Ketam balok kusen yang sudah siku dengan mesin ketam penebal, dengan
hasil halus, siku, rata, dan ukuran minimal 5,5 cm x 11,5 cm.
5. Buat tanda paring pada bagian muka dari tiang dan ambang kusen.
6. Lukis sambungan-sambungan tiang dan ambang kusen jendela.
7. Buat lubang pada balok ambang menggunakan mesin pahat lubang persegi.
8. Buat purus pada sambungan tiang menggunakan gergaji dan pahat.

6
9. Buat verstek menggunakan pahat tangan pada balok ambang dan balok
tiang.
10. Buat sponeng tiang dan balok ambang dengan ukuran 1x4 cm,
menggunakan mesin profil atau alat yang lain.
11. Buat profil pada bangian kusen jendela yang tidak di buat sponeng.
12. Siapkan komponen kusen yang akan dirakit dan pasangan sesuai tanda
paring di masing-masing komponen kusen.
13. Komponen kusen yang akan disambungkan dilem terlebih dahulu.
14. Ratakan sambungan dengan ketam.
15. Haluskan permukaan kusen jendela dengan amplas.
16. Sebelum diperkuat dengan paku, kusen harus dicek dulu kesikuannya.
17. Perkuat kusen dengan paku usuk pada bagian pojok sambungan.
18. Agar tidak berubah kesikuannya, kusen perlu diberi penyiku yang sifatnya
sementara berupang reng (penyiku dilepas, jika kusen jendela sudah
dipasang pada dinding). Saat pemasangan penyiku perlu dicek kesikuannya.

7
G. Gambar Kerja

8 4
A B 13 4 31

1 5
110
A A

5 1

B Potongan B-B
13 4 31

8
4

10 5 1 60 1 5 10

Potongan A-A

8
DETAIL A

1 3 4 3 1 10 5 1

1 5
1

4 8 5 1

Tampak Samping Kanan Tampak Depan


3 1

4
8
4

4
1 3

4
10 5 1

Tampak Atas

Bukaan

9
H. Keselamatan Kerja
1. Gunakan alat pelindung diri (APD) sesuai untuk bekerja di bengkel kayu.
2. Letakkan alat pada tempat yang aman.
3. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
4. Bekerjalah dengan hati-hati dan perhatikan penuh pada alat dan benda
kerja.
5. Gunakan alat yang tajam.

I. Evaluasi
Pedoman Penilaian
Pencapaian Kompetensi
Skor
No Komponen/Sub Komponen Ya
Tidak Maksimal
7 8 9 10
1 Persiapan (5%)
A. Persiapan alat dan bahan
20
B. Pakaian kerja dan APD
Skor perolehan persiapan (A+B)
2 Proses (35%)
A. Pembahanan
B. Lukisan pengerjaan kusen
C. Sambungan kusen sebelum dilem 50
D. Penyetelan dan pengamplasan kusen
E. Langkah kerja
Skor perolehan proses (A+B+C+D+E)
3 Sikap kerja (15%)
A. Disiplin
B. Kerapian
40
C. Keselamatan alat
D. Keselamatan individu
Skor perolehan sikap kerja (A+B+C+D)
4 Waktu (10%)
A. Hasil akhir 10
Skor perolehan waktu (A)
5 Hasil kerja (35%)
A. Ukuran kusen
B. Kesikuan kusen 30
C. Sambungan kusen setelah dirangkai
Skor perolehan hasil kerja (A+B+C)

10
Perhitungan nilai
Persentase bobot komponen penilaian Nilai
akhir
No Nilai Persiapan Proses Sikap Kerja Waktu Hasil
(NA) =
(1) (2) (3) (4) (5)
ƩNK
1 Skor perolehan
2 Skor maksimal
3 Bobot
NK
Keterangan:
 Skor perolehan, merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor maksimal, merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot, diisi dengan persentase setiap komponen
 NK = Nilai komponen, merupakan perkalian dari skor perolehan dengan
bobot dibagi skor maksimal
Ʃ
NK =

 NA = Nilai akhir, merupakan penjumlahan dari NK

Rubik Penilaian
1. Pesiapan
A. Persiapan alat dan bahan
Skor Indikator Ketercapaian
10 Alat dan bahan lengkap dan sesuai dengan prosedur kerja
7 Alat dan bahan kurang lengkap dan sesuai dengan prosedur kerja
0 Alat dan bahan tidak lengkap dan tidak sesuai dengan prosedur kerja

B. Pakaian kerja dan APD


Skor Indikator Ketercapaian
10 Pakaian kerja dan APD lengkap
9 Pakaian kerja lengkap, APD tidak lengkap
8 Pakaian kerja tidak lengkap, APD lengkap
7 Pakaian kerja dan APD tidak lengkap
0 Tidak ada pakaian kerja dan APD

11
2. Proses
A. Pembahanan
Skor Indikator Ketercapaian
Hasil pembahanan rata, lurus, siku. Ukuran dan jumlah sesuai
10
kebutuhan
Hasil pembahanan kurang rata, lurus, siku. Ukuran dan jumlah sesuai
9
kebutuhan
Hasil pembahanan kurang rata, lurus, kurang siku. Ukuran dan jumlah
8
sesuai kebutuhan
Hasil pembahanan kurang rata, lurus, kurang siku. Ukuran tidak sesuai
7
kebutuhan, jumlah sesuai kebutuhan
Hasil pembahanan tidak rata, tidak lurus, tidak siku. Ukuran dan jumlah
0
tidak sesuai kebutuhan

B. Lukisan Pengerjaan Kusen


Skor Indikator Ketercapaian
Lukisan semua sambungan pada kusen sesuai gambar kerja dan
10
terdapat tanda paring
Lukisan semua sambungan pada kusen sesuai gambar kerja dan tanda
9
paring terbalik
Lukisan semua sambungan pada kusen sesuai gambar kerja dan tidak
8
terdapat tanda paring
Lukisan semua sambungan pada kusen tidak sesuai gambar kerja dan
0
tidak terdapat tanda paring

C. Sambungan sebelum dilem


Skor Indikator Ketercapaian
Empat sambungan pada sudut kusen sesuai dengan gambar kerja,
10
rapat, dan rapi
Tiga sambungan pada sudut kusen sesuai dengan gambar kerja, rapat,
9
dan rapi
Dua sambungan pada sudut kusen sesuai dengan gambar kerja, rapat
8
dan rapi
Satu sambungan pada sudut kusen sesuai dengan gambar kerja, rapat
7
dan rapi
Empat sambungan pada sudut kusen tidak sesuai dengan gambar
0
kerja, tidak rapat, dan tidak rapi

D. Penyetelan dan pengampalasan kusen


Skor Indikator Ketercapaian
10 Kusen siku, rata, dan halus pada semua sisi
9 Kusen kurang siku, kurang rata, dan kurang halus pada salah satu sisi
8 Kusen kurang siku, kurang rata, dan kurang halus pada dua sisi
7 Kusen kurang siku, kurang rata, dan kurang halus pada tiga sisi
0 Kusen tidak siku, tidak rata, dan tidak halus pada semua sisi

12
E. Langkah kerja
Skor Indikator Ketercapaian
10 Langkah kerja sesuai dengan prosedur
7 Langkah kerja kurang sesuai dengan prosedur
0 Langkah kerja tidak sesuai dengan prosedur

3. Sikap kerja
A. Disiplin
Skor Indikator Ketercapaian
10 Awal-akhir praktik disiplin dalam hal waktu dan langkah kerja
Awal-akhir praktik disiplin dalam hal waktu tetapi langkah kerja kurang
9
disiplin
Awal-akhir praktik kurang disiplin dalam hal waktu tetapi langkah kerja
8
disiplin
7 Awal-akhir praktik kurang disiplin dalam hal waktu dan langkah kerja
0 Awal-akhir ujian tidak disiplin dalam hal waktu dan langkah kerja

B. Kerapian
Skor Indikator Ketercapaian
Peralatan yang digunakan saat dan sesudah praktik diletakkan dengan
10
rapi
Peralatan yang digunakan saat praktik diletakkan dengan rapi tetapi
9
setelah praktik peralatan tidak diletakkan dengan rapi
Peralatan yang digunakan saat praktik tidak diletakkan dengan rapi
8
setelah praktik peralatan diletakkan dengan rapi
Peralatan yang digunakan saat dan sesudah praktik tidak diletakkan
0
dengan rapi

C. Keselamatan alat
Skor Indikator Ketercapaian
10 Semua alat digunakan sesuai dengan fungsinya
9 Beberapa alat tidak digunakan sesuai dengan fungsinya (1-2 alat)
8 Beberapa alat tidak digunakan sesuai dengan fungsinya (3-4 alat)
7 Beberapa alat tidak digunakan sesuai dengan fungsinya (5-6 alat)
0 Alat tidak digunakan sesuai dengan fungsinya (> 6 alat)

D. Keselamatan individu
Skor Indikator Ketercapaian
Saat praktik, siswa lengkap menggunakan pakaian kerja, APD, dan
10
langkah kerja sesuai dengan prosedur
Saat praktik, siswa kurang lengkap menggunakan pakaian kerja, APD,
8
dan langkah kerja sesuai dengan prosedur
Saat praktik, siswa kurang lengkap menggunakan pakaian kerja, APD,
7
dan langkah kerja kurang sesuai dengan prosedur
Saat praktik, siswa tidak menggunakan pakaian kerja, APD, dan
0
langkah kerja tidak sesuai dengan prosedur

13
4. Waktu
A. Hasil akhir
Skor Indikator Ketercapaian
10 Kusen terangkai dan selesai tepat waktu
9 Kusen terangkai dan selesai tidak tepat waktu (lebih 5 menit)
8 Kusen terangkai dan selesai tidak tepat waktu (lebih 8 menit)
7 Kusen terangkai dan selesai tidak tepat waktu (lebih 10 menit)
0 Kusen terangkai dan selesai tidak tepat waktu (lebih ≥ 15 menit)

5. Hasil akhir
A. Ukuran kusen
Skor Indikator Ketercapaian
10 Ukuran kusen sesuai dengan gambar kerja (selisih ± 1 mm)
9 Ukuran kusen kurang sesuai dengan gambar kerja (selisih 2-3 mm)
8 Ukuran kusen kurang sesuai dengan gambar kerja (selisih 4-5 mm)
7 Ukuran kusen kurang sesuai dengan gambar kerja (selisih 6-7 mm)
0 Ukuran kusen tidak sesuai dengan gambar kerja (selisih > 7 mm)

B. Kesikuan
Skor Indikator Ketercapaian
10 Empat sudut kusen siku
9 Tiga sudut kusen siku
8 Dua sudut kusen siku
7 Satu sudut kusen siku
0 Empat sudut kusen tidak siku

C. Sambungan kusen setelah dilem


Skor Indikator Ketercapaian
Empat sambungan pada sudut kusen sesuai dengan gambar kerja,
10
rapat, dan rapi
Tiga sambungan pada sudut kusen sesuai dengan gambar kerja, rapat,
9
dan rapi
Dua sambungan pada sudut kusen sesuai dengan gambar kerja, rapat
8
dan rapi
Satu sambungan pada sudut kusen sesuai dengan gambar kerja, rapat
7
dan rapi
Empat sambungan pada sudut kusen tidak sesuai dengan gambar
0
kerja, tidak rapat, dan tidak rapi

14

Anda mungkin juga menyukai