INFORMASI UMUM
A. Identitas Modul
Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 2 BANJARBARU
Tahun : 2022
Jenjang Sekolah : SMK
Bidang Keahlian : TEKNOLOGI KONSTRUKSI DAN PROPERTI
Program Keahlian : DESAIN PEMODELAN dan INFORMASI BANGUNAN
Mata Pelajaran : KEJURUAN DESAIN PEMODELAN dan
INFORMASI BANGUNAN
Judul Elemen : DESAIN PEMODELAN JALAN dan JEMBATAN
Diskripsi elemen : Meliputi menggambar 2D & 3D denah, potongan
dan detail-detail konstruksi jalan dan jembatan.
Membuat visualisasi animasi desain yang inovatif
dengan menggunakan perangkat lumak BIM di
bidang desain pemodelan dan informasi
bangunan.
Kelas : XI (SEBELAS) DPIB
Fase Capaian : F
Alokasi Waktu : 9 JP
Jumlah Pertemuan : 2 X Pertemuan X 45 Menit
B. Kompetensi Awal
1. Peserta Didik telah memahami dan mampu menerapkan ilmu gambar teknik dasar
2. Peserta Didik telah memahami dan mampu menerapkan ilmu ukur tanah (survey)
3. Peserta Didik telah Memahami konsep K3LH dan penerapannya dalam bidang desain
pemodelan dan informasi bangunan dan memahami budaya kerja industri
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran untuk Capaian Pembelajaran adalah discovery learning
KOMPETENSI INTI
G. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta Didik dapat memahami tentang klasifikasi jalan, jembatan dan drainase secara
spesifik
2. Peserta didik mampu menjelaskan persamaan dan perbedaan masing-masing
konstruksi jalan yang terdiri dari bahan yang berbeda
3. Peserta didik mampu menjelaskan keunggulan dan kekurangan masing-masing
konstruksi jalan yang terdiri dari bahan yang berbeda.
4. Peserta didik mampu menjelaskan keunggulan dan kekurangan masing-masing
konstruksi jembatan yang terdiri dari bahan yang berbeda.
5. Peserta didik mampu menjelaskan keunggulan dan kekurangan masing-masing
konstruksi jembatan yang dibuat dengan konstruksi yang berbeda.
6. Peserta didik mampu menjelaskan keunggulan dan kekurangan masing-masing
konstruksi drainase yang terdiri dari bahan yang berbeda.
7. Peserta didik mampu menjelaskan keunggulan dan kekurangan masing-masing
konstruksi drainase yang terbuat dari bentuk konstruksi yang berbeda.
I. Pemahaman Bermakna
Setelah Proses Pembelajaran Peserta Didik dapat bermanfaat di masyarakat maupun dalam
organisasi dalam memberikan Informasi tentang klasifikasi jalan, jembatan dan rainasenya
secara spesifik pada bidang desain pemodelan dan informasi bangunan, termotivasi akan
penataan dan perancangan konstruksi jalan, jembatan dan drainase yang lebih baik untuk
bidang konstruksi pada khususnya sehingga bisa meningkatkan aspek kebermanfaatan yang
jauh lebih baik untuk masyarakat pada umumnya.
J. Pertanyaan Pemantik
1. Melihat dari gambar diatas. Perhatikan dan coba analisa klasifikasi jalan yang ada pada
gambar 1 dan 2 menurut penempatan dan kapasitas daya tampung jalan tersebut!
2. Apakah pada gambar 1 dan 2 terdapat drainase? Jelaskan kegunaannya!
3. Jika diperhatikan gambar no 3. Itu adalah gambar konstruksi.... yang berfungsi.....
K. Persiapan Pembelajaran
❖ Memeriksa ketersediaan fasilitas belajar
Tindak lanjut :
1. Peserta didik dengan nilai rata rata akan di ajar oleh guru kelas / guru mapel
2. Peserta didik 1 tingkat dengan nilai di bawah rata rata akan mendapatkan tmabahan
pembelajaran dari guru kelas/mapel
3. Peserta didik 2 tingkat dengan nilai di bawah rata rata akan di ajarkan oleh guru
kelas/mapel dengan membentuk kelompok blelajar khusus yang di dampingi oleh orang
tua / wali
N. Refleksi
Peserta didik :
1. Apakah kalian memahami maksud dan tujuan dari mempelajari bab tentang klasifikasi
jalan, jembatan dan drainase?
2. Materi apa saja yang menarik menurut kalian?
3. Bagian mana kah dari materi ini yang sulit menurut kalian?
4. Apakah dampak yang kalian rasa kan setelah mempelajari materi ini?
Pendidik :
1. Siswa cukup mampu dan kreatif dalam mengerjakan tugasnya walaupun masih ada di
antaranya yang sedikit pasif.
2. Saya lebih mendalami penggunaan aplikasi aplikasi digital untuk pembelajaran.
KOMPETENSI PENUTUP
A. GLOSARIUM
Arsitektur : Proses dan produk dari perencanaan, perancangan, dan
konstruksi bangunan atau struktur lainnya
Orientasi bangunan : Pandangan terhadap bangunan
Utilitas : kelengkapan penting untuk bangunan yang mempermudah
pengguna gedung untuk mencapai kebutuhan dasar seperti
kenyamanan, keselamatan, kemudahan komunikasi,
kesehatan, dan mobilitas
Desain : seni yang dilakukan oleh setiap individu untuk menyatakan
imajinasi dan ilmu mereka ke dalam suatu rancangan
bangunan
B. DAFTAR PUSTAKA
Naniek Sulistyowati,ST.M.MPd,Dasar dasar Desain pemodelan informasi bangunan,
Kementrian pendidikan kebudayaan,riset dan teknologi, Direktorat Jenderal
pendidikan vokasi, Direktorat sekolah menengah kejuruan, 2021
Ridho erfan nugroho, ST, Suryaningrum, ST. Teknik pengukuran tanah ,Adi
Jogyakarta,
Klasifikasi Jalan, drainase dan jembatan
Klasifikasi Jalan
Pengertian jalan Definisi dari kata jalan juga tercantum dalam Undang-Undang Nomor 38
Tahun 2004 serta Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009. Berdasarkan UU Nomor 38 Tahun 2004,
jalan merupakan prasarana yang ditujukan untuk transportasi darat, termasuk bagian jalan, berbagai
bangunan serta perlengkapan untuk lalu lintas, berada di atas permukaan tanah serta di bawah
permukaan tanah dan atau air, terkecuali untuk jalan kereta api, jalan lori serta jalan kabel. Sedangkan
dalam UU Nomor 22 Tahun 2009, dijelaskan jika jalan adalah seluruh bagian jalan, bangunan
pelengkap serta perlengkapannya yang ditujukan untuk lalu lintas umum, berada di atas permukaan
tanah, di bawah permukaan tanah atau air, serta di atas permukaan air, terkecuali untuk jalan rel serta
jalan kabel. Prasarana lalu lintas dan angkutan jalan adalah ruang lalu lintas, terminal dan perlengkapan
jalan yang meliputi marka, rambu, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat pengendali dan pengaman
pengguna jalan. Dalam buku Keselamatan Lalu Lintas (2018) karya Supriyono, jalan merupakan
penghubung dari satu titik ke titik lain atau dari suatu tempat ke tempat yang lain dari suatu kota ke kota
lain. Baca juga: Pembelajaran Makanan Bergizi Pengertian jalan raya Definisi dari kata jalan raya juga
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004. Disebutkan jika pengertian dari jalan raya
atau yang dalam Bahasa Inggris lebih dikenal sebagai highway merupakan jalan umum yang digunakan
untuk lalu lintas, disertai dengan pengendalian jalan masuk secara terbatas, serta dilengkapi dengan
paling sedikit dua lajur pada tiap arah. Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(kemdikbud), jalan raya merupakan jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan
lain. Biasanya jalan raya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Digunakan untuk kendaraan
bermotor Digunakan oleh masyarakat umum Dibiayai oleh perusahaan negara Penggunannya diatur
oleh undang-undang pengangkutan Baca juga: Pembelajaran Aktivitas Fisik Keberadaan jalan raya
sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya
kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah-daerah terpencil. Keselamatan lalu
lintas merupakan suatu program untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan
karena faktor manusia. Sehingga langkah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam berlalu
lintas, khususnya pengguna sistem lalu lintas.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengertian Jalan dan Jalan Raya", Klik untuk
baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/12/113000069/pengertian-jalan-dan-jalan-
raya?page=all.
Penulis : Vanya Karunia Mulia Putri
Editor : Ari Welianto
Inilah Klasifikasi Jalan Raya Berdasarkan Fungsinya
Apakah siswa sekalian mengetahui bahwa ada klasifikasi jalan raya berdasarkan fungsinya? Ya, jalan
raya memiliki klasifikasi berbeda-beda walaupun intinya digunakan sebagai prasarana berlalu lintas.
Dalam Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004, jalan dibagi menjadi dua jenis, yakni berdasarkan
fungsi dan jenisnya.
Pada dasarnya, ada empat klasifikasi jalan raya berdasarkan fungsi, yaitu jalan arteri, jalan kolektor,
jalan lokal, dan jalan lingkungan. Masing-masing dari klasifikasi ini juga dibagi dalam beberapa poin.
Penasaran apa saja fungsinya? Simak rangkuman selengkapnya bersama Auto2000.
1. Jalan Arteri
Sesuai UU Nomor 38 Tahun 2004, jalan arteri adalah jalan umum yang dapat digunakan oleh
kendaraan angkutan. Ciri-ciri dari jalan ini seperti memiliki jarak perjalanan yang jauh, kecepatan
termasuk tinggi, hingga adanya pembatasan secara berdaya guna pada jumlah jalan masuk. Jalan
arteri terbagi dalam dua klasifikasi, yakni:
• Jalan arteri primer
Jalan arteri primer adalah jalan yang menghubungkan kegiatan nasional dengan wilayah. Kecepatan
kendaraan bermotor roda paling rendah di jalan ini adalah 60 kilometer per jam. Ukuran lebar badan
jalan pun minimal 11 meter. Tidak boleh ada gangguan oleh lalu lintas, kegiatan lokal, serta tak
diizinkan terputus di area perkotaan.
• Jalan arteri sekunder
Jalan arteri sekunder menghubungkan kawasan primer dengan sekunder. Begitu juga untuk kawasan
sekunder kesatu ke kedua. Kecepatan kendaraan paling rendah di sini adalah 30 kilometer per jam.
Lebar badan jalan juga minimal 11 meter serta tidak boleh terganggu oleh lalu lintas lambat.
2. Jalan Kolektor
Sesuai UU Nomor 38 Tahun 2004, jalan kolektor adalah jaringan jalan umum yang ditujukan untuk
kendaraan angkutan pembagi atau pengumpul. Ciri-cirinya adalah kecepatan kendaraan sedang,
pembatasan pada jalan masuk, dan jarak perjalanan sedang. Jalan kolektor terbagi dalam dua
klasifikasi, yaitu:
• Jalan kolektor primer
Jalan kolektor primer menghubungkan kegiatan nasional dengan wilayah. Kecepatan kendaraan paling
rendah 40 kilometer per jam dengan ukuran lebar badan jalan minimal 9 meter. Tetap ada
pemberlakuan pembatasan pada jalan masuk.
3. Jalan Lokal
Sesuai UU Nomor 38 Tahun 2004, jalan lokal adalah jalan umum untuk kendaraan angkutan lokal. ciri-
cirinya adalah jarak perjalanan dekat, kecepatan terhitung rendah, dan ada pembatasan pada jalan
masuk. Jalan lokal terbagi dua klasifikasi, yaitu:
• Jalan lokal primer
Jalan lokal primer menghubungkan kegiatan nasional dengan kegiatan lingkungan. Kecepatan paling
rendah adalah 20 kilometer per jalan dengan ukuran lebar badan jalan 7,5 meter. Jalan ini tak boleh
terputus pada area pedesaan.
• Jalan lokal sekunder
Jalan lokal sekunder menghubungkan kawasan sekunder kesatu, kedua, dan ketiga dengan kawasan
perumahan. Kecepatan paling rendah 10 kilometer per jam dengan ukuran lebar badan jalan 7,5 meter.
4. Jalan Lingkungan
Sesuai UU Nomor 38 Tahun 2004, jalan lingkungan adalah jalan umum untuk kendaraan angkutan
lingkungan. Ciri-cirinya terdiri dari jarak perjalanan dekat dengan kecepatan yang rendah. Ada dua
klasifikasi dari jalan lingkungan:
• Jalan lingkungan primer
Jalan lingkungan primer menghubungkan aktivitas kawasan pedesaan dengan lingkungan sekitarnya.
Kecepatan kendaraan paling rendah 15 kilometer per jam dengan ukuran lebar badan jalan 6,5 meter
serta bisa dilalui motor roda tiga.
• Jalan lingkungan sekunder
Jalan lingkungan sekunder menghubungkan kegiatan kawasan pedesaan dengan perkotaan.
Kecepatan paling rendah 10 kilometer per jam dengan ukuran lebar badan jalan 6,5 meter serta bisa
dilalui motor roda tiga. Untuk ukuran lebar jalan bagi kendaraan tidak bermotor dan non roda tiga
adalah 3,5 meter.
Klasifikasi Jalan Berdasarkan Status dan Kelas Jalan, Jangan Sampai Salah!
Bagi para pengguna jalan, tentu seringkali menemui kondisi jalanan yang rusak sehingga bisa
membahayakan pengendara. Kerusakan jalan paling umum adalah jalan berlubang, longsor, hingga
genangan air.
Ketika menemukan jalan rusak, masyarakat sebenarnya bisa mengadu atau melaporkan kondisi jalan
rusak. Namun yang perlu diketahui, jalan di Indonesia terbagi berdasarkan statusnya.
Status jalan menentukan jalan itu dikelola oleh siapa. Status jalan diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, di mana status jalan terbagi menjadi 5 jenis antara lain jalan
nasional, jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan kota, dan jalan desa.
Karena ketidaktahuan status jalan, kadangkala ada masyarakat yang memprotes kerusakan jalan di
depan rumahnya ke Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten/Kota, padahal status jalan tersebut merupakan
jalan nasional yang wewenangnya berada di pemerintah pusat, yakni Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat (PUPR).
A. STATUS JALAN
Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan
Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan, maka sesuai dengan kewenangan/status,
maka jalan umum dikelompokkan sebagai berikut:
1. Jalan Nasional
2. Jalan Provinsi
3. Jalan Kabupaten
4. Jalan Kota
5. Jalan Desa
Sesuai dengan kewenangannya, maka ruas-ruas jalan nasional ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat dalam bentuk Surat Keputusan (SK) Menteri PUPR.
2. Jalan Provinsi
Penyelenggaraan Jalan Provinsi merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi. Jalan Provinsi terdiri
dari:
a. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan ibukota provinsi dengan ibukota kabupaten atau kota
b. Jalan Kolektor Primer yang menghubungkan antar ibukota kabupaten atau kota
c. Jalan Strategis Provinsi
d. Jalan di Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Ruas-ruas jalan provinsi ditetapkan oleh Gubernur dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur.
3. Jalan Kabupaten
Penyelenggaraan Jalan Kabupaten merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten. Jalan Kabupaten
terdiri dari:
a. Jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan provinsi.
b. Jalan lokal primer yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, ibukota
kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota kecamatan, ibukota kecamatan dengan desa, dan antar
desa.
c. Jalan sekunder yang tidak termasuk jalan provinsi dan jalan sekunder dalam kota.
d. Jalan strategis kabupaten.
Ruas-ruas jalan kabupaten ditetapkan oleh Bupati dengan Surat Keputusan (SK) Bupati.
4. Jalan Kota
Jalan Kota adalah jalan umum pada jaringan jalan sekunder di dalam kota, merupakan kewenangan
Pemerintah Kota. Ruas-ruas jalan kota ditetapkan oleh Walikota dengan Surat Keputusan (SK) Walikota
5. Jalan Desa
Jalan Desa adalah jalan lingkungan primer dan jalan lokal primer yang tidak termasuk jalan kabupaten
di dalam kawasan perdesaan, dan merupakan jalan umum yang menghubungkan kawasan dan/atau
antar permukiman di dalam desa.
B. KELAS JALAN
Kelas jalan diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan.
Jalan dikelompokkan dalam beberapa kelas berdasarkan:
a. Fungsi dan intensitas lalu lintas guna kepentingan pengaturan penggunaan jalan dan kelancaran lalu
lintas angkutan jalan.
b. Daya dukung untuk menerima muatan sumbu terberat dan dimensi kendaraan bermotor.
DRAINASE
Pengertian Drainase
Sistem drainase yang baik akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya. (Foto: Pexels –
Amar Preciado)
Secara sederhana, drainase adalah pembuangan massa air baik secara alami maupun buatan dari
permukaan atau bawah permukaan dari suatu tempat. Di bidang teknik sipil, drainase dibatasi sebagai
serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi atau membuang kelebihan air dari suatu
kawasan agar tidak tergenang. Dari pengertian tersebut, peran drainase sangatlah penting, terutama
ketika kawasan tersebut berada di daerah dengan curah hujan tinggi.
Untuk perumahan sendiri pengertian drainase menjadi lebih spesifik lagi. Drainase dalam perumahan
adalah sebuah sistem yang mengatur jalur keluar masuknya air, baik air bersih maupun kotor agar
berada pada jalur yang telah ditentukan.
Banyak manfaat yang bisa diambil dari sistem drainase yang baik. (Foto: Pexels – Brixiv)
Drainase merupakan salah satu unsur dari prasarana umum yang dibutuhkan masyarakat kota agar
dapat memiliki kehidupan yang aman, nyaman, bersih, dan sehat. Kehadirannya sangat penting bagi
sebuah kawasan, terutama kawasan perumahan.
Sistem drainase yang buruk dan tidak berfungsi dengan baik akan mendatangkan bencana bagi
masyarakat di sekitarnya. Betapa banyak fungsi drainase, inilah beberapa di antaranya:
• Membebaskan suatu area dari genangan air, banjir, maupun erosi, terutama pada daerah yang
memiliki kepadatan penduduk tinggi.
• Mengurangi risiko terjadinya penyakit akibat buruknya sanitasi di daerah tersebut, seperti
demam berdarah, malaria, disentri, dan penyakit lain yang disebabkan kurang sehatnya
lingkungan pemukiman tersebut.
• Membuat sistem tata guna lahan dengan kualitas yang baik dan optimal, serta mengurangi
kerusakan struktur tanah akibat pembangunan jalan atau karena bangunan lain.
• Melindungi alam dan lingkungan, seperti tanah, kualitas udara, dan kualitas air.
• Memperpanjang umur ekonomis sarana-sarana fisik, seperti jalan, kawasan pemukiman.
• Konservasi sumber daya air.
Jenis-jenis Drainase
Drainase dibagi beberapa jenis, tergantung dengan beberapa hal. (Foto: Unsplash – Matty Sievers)
Ada beberapa jenis drainase yang biasa digunakan di kawasan perumahan maupun di tempat-tempat
lain. Drainase ini dikelompokkan berdasarkan pembuatannya, peletakannya, fungsinya, konstruksi, dan
wilayahnya. Berikut jenis-jenis drainase tersebut:
Jenis drainase berdasarkan pembuatannya
• Drainase buatan. Drainase yang dirancang dan dibangun untuk tujuan tertentu. Biasanya
disesuaikan dengan pengelolaan air. Perlu pembangunan dan biaya khusus karena
membutuhkan bahan-bahan, seperti beton, pipa, atau batu. Contoh drainase buatan adalah
selokan, gorong-gorong, kanal, talang.
• Drainase alami. Sesuai dengan sebutannya, drainase alami terbentuk oleh alam tanpa campur
tangan manusia, bahkan umumnya tanpa penunjang apapun. Drainase ini terbentuk karena
adanya gerusan air yang bergerak karena gravitasi, yang lambat laun dan dalam waktu yang
lama membentuk jalan air yang permanen, seperti sungai.
Di daerah perkotaan, drainase dibuat untuk mengalirkan air hujan maupun air buangan agar tidak
terjadi genangan, atau banjir. Mau punya rumah yang tidak rawan banjir? Cek pilihan rumahnya di
kawasan Bekasi dengan harga di bawah Rp700 jutaan di sini!
Contoh-contoh Drainase yang Baik
Ada beberapa kriteria yang membuat drainase bisa disebut drainase yang baik. (Foto: Freepik –
wirestock)
Sebuah drainase yang ada di suatu daerah akan terlihat berfungsi dengan baik ketika air atau limbah
bisa mengalir lancar tanpa hambatan. Hal tersebut bisa terlihat jelas ketika tak ada air yang tergenang
meski curah hujan lebat, atau ketika ada banyak air di daerah tersebut.
Selain itu drainase yang baik adalah drainase yang menggunakan material yang sesuai dengan
peruntukkannya. Misalnya, untuk pembuatan gorong-gorong pada area yang luas dan membutuhkan
daya tahan beban tinggi dipilih material beton karena lebih kuat, bukan Polyvinyl Chlorida (PVC) yang
lebih cocok digunakan pada area sempit yang tidak membutuhkan beban yang besar.
Drainase yang baik juga bukan saja dapat mencegah terjadinya banjir, tapi juga mampu mencegah
erosi tanah dan mengendalikan permukaan air tanah. Selain itu drainase tersebut dapat mencegah
kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
Dan tentu saja, sebuah drainase yang baik harus tahan lama, setidaknya hingga puluhan tahun. Untuk
mendapatkan drainase yang tahan lama perencanaannya harus memperhatikan lingkungan,
pertumbuhan masyarakat di tempat drainase tersebut, dan bahan bangunan yang sesuai dengan
spesifikasi teknis.
Dan terakhir, sebuah drainase akan mendapat nilai lebih baik lagi bila mampu membuat lingkungan
sekitarnya menjadi lebih cantik. Artinya, selain memperhatikan fungsi, pembangunan drainase tersebut
juga mempertimbangkan segi estetika atau keindahan lingkungan sekitar.
Klasifikasi Jembatan
Pada postingan ini saya menulis perihal jembatan, bukan dari perencanaan dan pelaksanaanya tetatpi
materi seputar jembatan diantaranya klasifikasi dan jenis – jenis jembatan itu, sebelumnya dibawah ini
adalah definisi secara umum pengertian dari jembatan.
Jembatan adalah suatu konstruksi yang gunanya untuk meneruskan jalan melalui suatu rintangan yang
berada lebih rendah. Rintangan ini biasanya jalan lain (jalan air atau jalan lalu lintas biasa). Jembatan
yang merupakan bagian dari jalan, sangat diperlukan dalam sistem jaringan transportasi darat yang akan
menunjang pembangunan pada daerah tersebut. Perencanaan pembangunan jembatan harus
diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat memenuhi
keamanan dan kenyamanan bagi para pengguna jembatan.
Keberadaan jembatan saat ini terus mengalami perkembangan, dari bentuk sederhana sampai yang
paling kompleks, demikian juga bahan – bahan yang digunakan mulai dari bambu, kayu, beton dan baja.
Penggunaaan bahan baja untuk saat – saat sekarang maupun di masa mendatang.
Jembatan kayu merupakan jembatan sederhana ditinjau dari segi konstruksi yang sangat mudah, atau
dapat diterjemahkan struktur terbuat dari material kayu yang sifatnya darurat atau tetap, dan dapat
dikerjakan/dibangun tanpa peralatan modern.
Jembatan ini sangat dikenal oleh manusia, ketika masa lampau untuk menghubungkan sungai cukup
menggunakan kayu, entah dari pohon yang tumbang atau sengaja dirancang, salah satu ahli mengatakan
bahwa jembatan yang terbuat dari material kayu, merupakan jembatan yang mudah diperbaharui.
Dari segi materialnya kayu memmpunyai beberapa keuntungan dan kekurangan, diantaranya sebagai
berikut ini:
a) Kayu relatif ringan, biaya transportasi dan konstruksi relatif murah, dan dapat dikerjakan dengan alat yang
lebih sederhana.
b) Pekerjaan-pekerjaan detail dapat dikerjakan tanpa memerlukan peralatan khusus dan tenaga ahli yang
tinggi. Sebagai contohnya pada sambungan konstruksi jembatan baja memerlukan peralatan dan
ketrampilan tenaga kerja tersendiri, sedangkan pada konstruksi kayu dapat menggunakan bor tangan.
c) Jembatan kayu lebih suka menggunakan dek dari kayu, yang mana menguntungkan untuk lokasi yang
terpencil dan jauh dari lokasi pembuatan beton siap pakai (ready mix concrete). Dek kayu dapat dipasang
tanpa bekisting dan tulangan, sehingga menghemat biaya.
d) Kayu tidak mudah dipengaruhi oleh korosi seperti pada baja atau beton.
e) Kayu merupakan bahan yang sangat estetik, bila didesain dengan benar dan dipadukan dengan
lingkungan sekitar.
Jadi dapat saya simpulkan bahwa jembatan kayu lebih sesuai untuk konstruksi sederhana dengan
bentang pendek, karena untuk jembatan dengan bentang yang panjang, material kayu sudah tidak
ekonomis lagi.
6) Jembatan Bambu
Merupakan jembatan sederhana yang materialnya terbuat dari bamboo, seperti yang sudah saya tulis
pada jembatan dengan material kayu, jembatan ini cukup dikenal oleh manusia dan banyak dijumpai,
pembuatanya juga tidak memerlukan perlatan modern sehingga mudah dirancang oleh manusia dengan
peralatan yang seadanya contohnya dibuat seperti anyaman, jembatan dengan material bambu
digunakan pada jembatan pendek dan tidak terlalu panjang.
A. Tujuan
1. Peserta didik mampu menjelaskan bagian-bagian jalan raya dan fungsinya!
2. Peserta didik mampu menjelaskan bagian-bagian drainase dan fungsinya!
3. Peserta didik mampu menjelaskan bentuk-bentuk penampang drainase jalan!
C. Materi
a. Jalan
Jalan merupakan tempat yang digunakan untuk lalu lintas kendaraan baik
kendaraan bermotor maupun tidak bermotor. Selain itu, jalan seharusnya memiliki
fasilitas untuk mengakomodasi kepentingan pejalan kaki seperti trotoar, jembatan
penyeberangan orang, zebra/pelican cross dan lain-lain. Menurut PP No. 34 Tahun 2006
Tentang Jalan, jalan memiliki bagian-bagian yang diberi nama ruang manfaat jalan
(rumaja), ruang milik jalan (rumija), dan ruang pengawasan jalan (ruwasja).
Ruang manfaat jalan adalah suatu ruang yang dimanfaatkan untuk konstruksi jalan
dan terdiri atas badan jalan, saluran tepi jalan, serta ambang pengamannya. Badan jalan
meliputi jalur lalu lintas, dengan atau tanpa jalur pemisah dan bahu jalan, termasuk jalur
pejalan kaki. Ambang pengaman jalan terletak di bagian paling luar, dari ruang manfaat
jalan, dan dimaksudkan untuk mengamankan bangunan jalan.
D. Langkah Kerja
• Buatlah kelompok yang beranggotakan 6 orang!
• Buatlah power point tentang jalan dan darinase meliputi:
- Pengertian jalan
- Pengertian jalan Raya
- Bagian-bagian jalan beserta fungsinya (badan jalan, median
jalan, jalur, lajur, tratoar, saluran air dll) berikan contohnya!
- Menjelaskan kelas-kelas jalan dan contohnya!
• Silahkan brosing internet untuk menunjang pembuatan laporan yang di
perlukan.
• Diskusikan dengan teman kelompok tentang tugas ini!
• Presentasikan hasil power point di depan kelas!
• Buatlah dokumentasi berupa video pada saat kelompok
mempresentasikan laporan!
JOBSHEET KJJ 02
Kelas : XI DPIB Mapel : Kejuruan DPIB
Waktu : 185 Menit Materi Pokok : Klasifikasi Jalan & Jembatan
A. Tujuan
4. Peserta didik mampu menjelaskan bagian-bagian jembatan dan fungsinya!
5. Peserta didik mampu menjelaskan bentuk-bentuk jembatan dan fungsinya!
6. Peserta didik mampu memberikan contoh jembatan sesuai dengan bahannya!
C. Materi
Jenis Jembatan Menurut Struktur
Berdasarkan strukturnya, jembatan dapat dibedakan menjadi :
1. Jembatan sederhana
2. Jembatan menerus
3. Jembatan integral
4. Jembatan semi-integral
5. Jembatan kantilever
6. Jembatan pelengkung
7. Jembatan kerangka
8. Jembatan kabel
9. Jembatan gantung
10. Jembatan urung-urung
11. Jembatan alang
12. Jembatan penyangga
Bagian-bagian dari Konstruksi Jembatan
Berikut ini merupakan bagian-bagian dari struktur yang menyusun konstruksi
jembatan, antara lain :
1. Konstruksi Bagian Atas (superstructure) adalah bagian jembatan yang
berfungsi untuk menerima beban secara langsung. Beban-beban tersebut
meliputi beban sendiri, beban mati, beban mati tambahan, beban lalu-lintas
kendaraan, beban pejalan kaki, dan beban-beban lain yang berada di atas
jembatan tersebut. Struktur yang membentuk superstructure ini di antaranya:
o Trotoar
o Peninggian Trotoar
o Slab Lantai Trotoar
o Sandaran dan Tiang Sandaran
o Hand Rail
o Deck Slab
o Steel Girder
o Balok Gelagar
o Ikatan Pengaku (ikatan angin, ikatan rem, ikatan tumbukan)
o Perletakan (rod dan sendi)
2. Konstruksi Bagian Bawah (substructure) ialah bagian jembatan yang
berguna untuk mendukung konstruksi superstructure. Bagian-bagian yang
membentuk substructure ini antara lain :
o Pile Cap
o Abutment
o Pier (pilar)
o Wingwall
3. Pondasi (foundation) merupakan bagian jembatan yang berperan untuk
memikul keseluruhan dari beban jembatan. Contoh-contoh pondasi yang
biasa diterapkan untuk membangun jembatan meliputi :
o Pondasi Tiang Bor
o Pondasi Tiang Pancang (Klik untuk mengetahui pengertian, ukuran,
dan spesifikasi tiang pancang)
D. Langkah Kerja
• Buatlah kelompok yang beranggotakan 6 orang!
• Buatlah power point tentang jembatan meliputi:
- Pengertian jembatan
- Bagian-bagian jembatan beserta fungsinya
- Penjelasan tentang jenis-jenis bahan jembatan kekurangan dan
keunggulannya
- Contoh bentuk-bentuk jembatan
• Silahkan brosing internet untuk menunjang pembuatan laporan yang di
perlukan.
• Diskusikan dengan teman kelompok tentang tugas ini!
• Presentasikan hasil power point di depan kelas!
• Buatlah dokumentasi berupa video pada saat kelompok
mempresentasikan laporan!
JOBSHEET KJJ 03
Kelas : XI DPIB Mapel : Kejuruan DPIB
Waktu : 185 Menit Materi Pokok : Klasifikasi Jalan & Jembatan
A. Tujuan
1. Peserta didik mampu menjelaskan bagian-bagian drainase dan fungsinya!
2. Peserta didik mampu menjelaskan bentuk-bentuk penampang drainase jalan!
3. Peserta didik mampu menjelaskan kekurangan dan kelebihan masing-masing
penampang drainase!
C. Materi
Dainase
Drainase merupakan saluran yang digunakan untuk menyalurkan massa air berlebih dari sebuah
kawasan seperti perumahan, perkotaan, dan jalan. Sistem saluran ini memiliki peran penting
untuk menghindari terjadinya genangan air di permukaan. Oleh karena itu, apabila ditinjau secara
fungsional jangka panjang, drainase mampu meminimalkan terjadinya banjir.
Terdapat berbagai jenis drainase yang diklasifikasikan atas berbagai aspek dan sudut pandang.
Klasifikasi tersebut dapat didasarkan pada sejarah pembentukan, peletakan saluran, fungsi,
konstruksi, pola jaringan, dan bentuk saluran.
▪ Berdasarkan Sejarah Pembentukannya
1. Drainase Alami
2. Drainase Buatan
▪ Berdasarkan Peletakan Saluran
1. Drainase Permukaan
2. Drainase Bawah tanah
▪ Berdasarkan Fungsi Drainase
1. Single Purpose
2. Multi Purpose
▪ Berdasarkan Konstruksi
1. Saluran Terbuka
2. Saluran Tertutup
▪ Berdasarkan Pola Jaringan
1. Bentuk Siku
2. Bentuk Pararel
3. Bentuk Grid Iron
4. Bentuk alamiah
5. Bentuk Radial
6. Bentuk Jaring-jaring
▪ Berdasarkan Bentuk Saluran
1. Trapesium
2. Persegi panjang
3. Setengah Lingkaran
D. Langkah Kerja
• Buatlah kelompok yang beranggotakan 6 orang!
• Buatlah power point tentang jalan dan darinase meliputi:
- Pengertian drainase
- Penjelasan tentang jenis-jenis drainase dan fungsinya
- Contoh bentuk-bentuk drainase dan fungsinya
• Silahkan brosing internet untuk menunjang pembuatan laporan yang di perlukan.
• Diskusikan dengan teman kelompok tentang tugas ini!
• Presentasikan hasil power point di depan kelas!
• Buatlah dokumentasi berupa video pada saat kelompok mempresentasikan laporan!
RUBRIK ASSESMEN PERPORMA PRESENTASI (KJJ-01)
INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK
ASPEK Belum kompeten Cukup Kompeten (8-9) Sangat kompeten
(0-6) kompeten(6-7) (10)
Proses Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik aktif
penyusunan terlibat dalam terlibat dalam terlibat aktif tetapi dalam pembuatan
wawancara pembuatan pembuatan menutup diri untuk wawancara dan
wawancara wawancara, namun didkusi terbuka untuk
tidak aktif diskusi
Proses hasil Peserta didik tidak Peserta didik mapu Peserta didik Peserta didik
presentasi mampu membuat mampu mampu
mempresentasikan pembuatan mempresentasikan mempresentasikan
hasil pembuatan wawancara, namun hasil pembuatan hasil pembuatan
wawancara ddengan sikap wawancara dengan wawancara dengan
yang kurang baik sikap yang baik sikap yang baik
tetapi tidak mampu dan terbuka untuk
berdiskusi diskusi
Hasil Peserta didik tidak Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pembuatan membuat laporan kurang mapu mampu mampu
laporan wawancara mengidentifikasikan mengidentifikasikan mengidentifikasikan
wawancara topik dan kurang tofik dnegan baik , topik dan
mampu menyusun tetapi kurang menyusun laporan
laporan wawancara mampu wawancara dengan
dengan baik menyusunlaporan benar
wawancara dengan
baik
Skor /penilaian :
1. Peserta didik dengan nilai rata rata akan di ajar oleh guru kelas / guru mapel
2. Peserta didik 1 tingkat dengan nilai di bawah rata rata akan mendapatkan
tambahan pembelajaran dari guru kelas/mapel
3. Peserta didik 2 tingkat dengan nilai di bawah rata rata akan di ajarkan oleh guru
kelas/mapel dengan membentuk kelompok blelajar khusus yang di dampingi oleh
orang tua / wali
ASESMEN DIAGNOSTIK
KODE : Sikap (A-01)
Asesmen Jawaban
Bagaimana perasaanmu saat ini saat mengikuti pembelajaran
Kejuruan DPIB
Apa tugas yang paling sulit dikerjakan selam belajar dari rumah?
a. Kisi kisi
No Sikap Indikator Kriteria
1. Kemampuan Paham
Cukup paham
Tidak paham
2. Emosi positif
negatif
Indikator :
• identifikasi siswa yang menunjukkan sikap /emoji negative dan ajak berdiskusi
empat mata.
• Identifikasi siswa yang kemampuaanya tidak paham dengan mendiskusikan
secara pribadi
• Kemudian menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa dan
bila perlu dengan orang tua.
• Ulangi asesmen nonkognitif pada awal pembelajaran.
a. ASESMEN FORMATIF
1. Lajur adalah....
a. Bagian jalur lalu lintas yang memanjang
b. Bagian jembatan
c. Bagian utama
d. Bagian tepi jalan untuk penghijauan
e. Bagian tengah pembatas jalan
4. Konstruksi jalan raya terdiri dari beberapa bagian. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi
dari median jalan adalah ….
A. Menyediakan jarak yang cukup untuk membatasi/ mengurangi kesilauan terhadap lampu
besar dari kendaraan yang berlawanan arah
B. Menyediakan daerah netral yang cukup lebar dimana pengemudi masih dapat mengontrol
kendaraannya pada saat-saat darurat
C. Memberikan ruang untuk berhenti sejenak saat pengendara merasa lelah
D. Menambah rasa kelegaan, kenyamanan dan keindahan bagi setiap pengemudi
E. Mengamankan kebebasan samping dari masing-masing arah arus lalu lintas
4. Tipe struktur jembatan apa yang cocok untuk jembatan bentang panjang?
A. Jembatan rangka
B. Jembatan baja
C. Jembatan gelagar
D. Jembatan cable-stayed
E. Jembatan lengkung
5. Jalan … adalah jalan yang dapat melayani angkutan utama dengan tujuan perjalanan jarak
jauh, kecepatan rata-rata tinggi dan jumlah jalan masuk yang dibatasi secara efisien
A. Freeway
B. Nasional
C. Arteri
D. Kolektor
E. Sekunder
6. Berikut ini yang merupakan klasifikasi jembatan menurut materialnya, kecuali …..
A. Jembatan bambu
B. Jembatan kayu
C. Jembatan beton
D. Jembatan baja
E. Jembatan aspal
7. Jalan yang menghubungkan antara dua ibukota provinsi serta jalan tol adalah …
A. jalan kota
B. jalan kabupaten
C. jalan provinsi
D. jalan nasional
E. jalan desa
10.Berdasarkan susunan jenis komponen perkerasan jalan dibagi menjadi 2 macam yaitu ….
A. lentur dan kaku
B. lentur dan fleksibel
C. kaku dan permanen
D. beban kendaraan berat dan ringan
E. sementara dan tetap
11.Saluran di tepi jalan yang merupakan bagian dari damaja dan difungsikan untuk mengalirkan
air hujan adalah:
A. Sungai
B. Median jalan
C. Sipon
D. Talang
E. Drainase
13.Jembatan yang digunakan pejalan kaki untuk menyebrang jalan adalah …..
A. Pedestrian bridge
B. Railway bridge
C. Highway bridge
D. Beam bridge
E. Slab bridge
18.Konstruksi pemisah jalur lalu lintas pada gambar ini dikenal dengan istilah …
A. Trotoar
B. Badan Jalan
C. Bahu jalan
D. Median jalan
E. Saluran tengah
19.Dibawah ini yang bukan termasuk bentuk saluran pada drainase adalah …..
A. Segi lima
B. Trapesium
C. Persegi
D. Segitiga
E. Setengah lingkaran