Anda di halaman 1dari 37

MODUL AJAR

MAPEL KEJURUAN DPIB


( ARSITEKTUR DAN STRUKTUR )
KELAS XI
xx INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Banjarbaru

Tahun : 2022

Jenjang Sekolah : SMK

Bidang Keahlian : Teknologi Konstruksi dan


Properti

Program Keahlian : Desain Pemodelan dan


Informasi Bangunan

Mata Pelajaran : Kejuruan

Judul Elemen : Desain pemodelan bangunan

Deskripsi Elemen : Meliputi pengertian, fungsi dan contoh


peserta didik mampu menggambar 3D & 2D
struktur, arsitektur, interior dan eksterior gedung.
Membuat visualisasi animasi desain yang informatif
dengan menggunakan teknologi Building
Information Modelling (BIM) di bidang desain
pemodelan dan informasi bangunan dan menerapkan
K3LH.

Kelas : XI (Sebelas) DPIB

Fase Capaian :F

Alokasi Waktu : 27 JP

Jumlah Pertemuan : 3 Kali Pertemuan @9 x 45 Menit


B. Kompetensi Awal
1. Peserta Didik telah memahami bangunan berbasis green building dan sustainable building
2. Peserta Didik telah memahami penerapan orientasi tapak dan bentuk atap bangunan
4. Peserta Didik telah Memahami penggunaan skala dan elemen tapak

C. Propil Pelajar Pancasila


1. Peserta Didik Mengikuti Pembelajaran sebagai Insan yang Beriman, Bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.
2. Peserta Didik Menerapkan Berkebinekaan Global dalam Proses Pembelajaran Baik di dalam kelas,
Lingkungan Sekolah maupun di Luar Sekolah Terhadap Guru dan Peserta Didik lainnya.
3. Peserta Didik Menbudayakan jiwa Bergotong royong dalam kegiatan bersama di Kelas dan di Lingkungan
Sekolah.
4. Peserta Didik Mengembangkan Potensi Diri Bernalar Kritis, Mandiri dan Kreatif dalam
Proses Pembelajaran guna mencapai Capaian Pembelajaran.

D. Sarana dan Prasaran


1. Sarana : Media Audio Visual, PC/Laptop, LCD Proyektor, Flashdisk, Jaringan Internet (Wifi).
2. Prasarana : Buku Paket, Modul, Bahan Ajar yang Relevan dengan Pembelajaran, Sumber
Belajar lain dari Internet.

E. Target Peserta Didik

Peserta Didik Reguler/Tipikal


Peserta yang Didik dapat menerima, mencerna, memahami penerapan menggambar rencana tapak / site plan
sehingga peserta didik dapat membuat sketsa gambar tapak berdasarkan skematik dan gambar acuan dari
perencanaan gambar berbasis green building dan sustainable building

F. Model Pembelajaran

Model Pembelajaran untuk Capaian Pembelajaran adalah problem based learning dilakukan dengan Moda
luring

KOMPETENSI INTI
G. Tujuan Pembelajaran

Peserta Didik dapat


1. memahami tentang berbagai macam bentuk atap ,orintasi tapak ,dan konsfigurasi elemen landscape.
2. Memahami Pemilihan skala memiliki fleksibilitas berdasarkan luas area perencanaan, dan
kelengkapan informasi gambar seperti dimensi , keterangan dan legenda
3. Memahami penggunan elemen tapak seperti kelengkapan gambar komponen tapak seperti simbol
arsitektural, titik acuan gambar pada tapak, fixture tapak lainnya, serta keterangan penting sekitar
tapak.

H. Jenis Asesmen : Asesmen diagnostig dan kognitif

I. Pemahaman Bermakna
Setelah Proses Pembelajaran Peserta Didik dapat bermanfaat di masyarakat maupun dalam organisasi
dalam memberikan Informasi tentang penggambaran rencana tapak /site plan yang dikerjakan berdasarkan
gambar skematik atau gambar acuan

I. Pertanyaan Pemantik

1. Lihatlah Ilustrasi Gambar di atas ! Apa yang Anda bayangkan dengan Gambar tersebut ?
2. Apa kalian memahami macam bentuk atap dan peta lingkungan ?
3. Bentuk atap apakah yang digunakan ada di lingkungan tempat tinggal mu ?

I. J . Persiapan Pembelajaran
❖ Memeriksa ketersediaan fasilitas belajar

❖ Mempersiapkan Rambu-rambu, Skenario Pembelajaran.

❖ Mempersiapkan Metode Pembelajaran.

J . K e g i a t a n Pembelajaran

PERTEMUAN : 1 (Pertama)

Pertemuan 1

Kegiatan Langkah Pembelajaran Durasi


Waktu

Pendahuluan 1. Mengawali Pembelajaran dengan Salam dan Berdoa. 2 Menit


(30 menit) 2. Memeriksa Kehadiran Peserta Didik dengan Sikap Disiplin. 3 Menit
3. Melakukan Guru Melakukan Asesmen : Sikap (A-01) dan menyakan 10 Menit
keadaan kondisi peserta didik secara langsung .

4.. Melakukan Apersepsi tentang Materi ipas berkaitan dengan arah mata 10 Menit
angin dan matahari untuk Contoh orientasi tapak

5. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran. 5 Menit

Inti 1. Guru menayangkan slide/Gambar/Video Audio Visual yang berisi 30 Menit


(345 Menit) tentang Materi rencana ,orientasi ,bentuk atap dan penggunaan skala
Secara umum.( https://www.rumah.com/panduan
)))https://www.rumah.com/panduan-properti/atap-rumah-
2. Guru Membagi Peserta Didik Menjadi 6 Kelompok 5 Menit

3. Peserta Didik yang telah di kelompokkan di beri tugas berupa 5 Menit


mengidentifikasi kan orintasi dan macam bentuk atap dengan skala
yang telah di tentukan

4. Peserta Didik mengerjakan Jobsheet P-01 dengan mengumpulkan 225 Menit


informasi dari berbagai media untuk mengerjakan tugas yang telah
disampaikan.

5. Peserta Didik Mengumpulkan Tugas Job Jobsheet P-01 dan


40 Menit
mempresentasikannya.

6. Guru Melakukan Asesmen : Performa Presentasi (P-01) 10 Menit


7. Guru Melakukan Asesmen formatif : Tertulis (E-01). 30 Menit
Penutup 1. Siswa Melakukan Refleksi, mengajukan pertanyaan bila ada yang 10 Menit
(30 Menit) belum jelas.

2. Guru Memberikan Kesimpulan terhadap Materi Pelajaran. 5 Menit

3. Guru Melakukan Briefing : Motivasi, Persiapan Materi Selanjutnya. 10 Menit

4. Guru dan Siswa Mengakhiri Pertemuan dengan Do’a dan Salam. 5 Menit

PERTEMUAN : 2 (Kedua)

Pertemuan 2 dan 3

Kegiatan Langkah Pembelajaran Durasi


Waktu

Pendahuluan 1. Mengawali Pembelajaran dengan Salam dan Berdoa. 2 Menit


(20 menit) 2. Memeriksa Kehadiran Peserta Didik dengan Sikap Disiplin. 3 Menit
3. Melakukan Guru Melakukan Asesmen : Sikap (A-01) dan menanyakan 10 Menit
keadaan kondisi peserta didik secara langsung .
4. Melakukan Apersepsi tentang Materi matematika berkaitan dengan 10
ukuran dan skala e

5. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran. 5 Menit

Inti 1. Guru menayangkan slide/Gambar/Video Audio Visual yang berisi 30 Menit


(20 Menit) tentang Materi penggunaan konspigurasi elemen tapak
https://youtu.be/j5pWuPOaOME
2. Guru Membagi Peserta Didik Menjadi 6 Kelompok. 5 Menit
3. Peserta Didik yang telah di kelompokkan di beri tugas berupa membuat 5 Menit
rencana tapak dengan menyertakan /memasukan elemen tapak seperti
symbol, tektur dan keterangan penting sekitar tapak yang telah di
tentukan / sesuai dengan arahan

4. Peserta Didik mengerjakan Jobsheet P-02 dengan mengumpulkan 225 Menit


informasi dari berbagai media untuk mengerjakan tugas yang telah
disampaikan.

6. Peserta Didik Mengumpulkan Tugas Job Jobsheet P-02 dan


60 Menit
mepresentasikannya.
7. Guru Melakukan Asesmen : Performa Presentasi (P-02) 10 Menit

8. Guru Melakukan Asesmen formatif : Tertulis (E-02). 30 Menit

Penutup 1. Siswa Melakukan Refleksi, mengajukan pertanyaan bila ada yang 10 Menit
(20 Menit) belum jelas.

2. Guru Memberikan Kesimpulan terhadap Materi Pelajaran. 5 Menit

3. Guru Melakukan Briefing : Motivasi, Persiapan Materi Selanjutnya. 10 Menit

4. Guru dan Siswa Mengakhiri Pertemuan dengan Do`a dan Salam. 5 Menit

ASESMEN

❖ Jenis Asesmen : Asesmen Formatif (diakhir Proses Pembelajaran)kode (E- 0… )

❖ Bentuk Asesmen : Sikap/Diagnostig (Observasi), Kode (A-0… )

Kognitif (Jobsheet, Performa Presentasi,). Kode (P-0… )

(Instrumen Asesmen terlampir).

M. Pengayaan dan Remidial

❖ Pengayaan : Diberikan kepada Peserta Didik yang telah mencapai Capaian


Pembelajaran untuk mengoptimalkan Potensinya.
(Instrumen Pengayaan).
❖ Soal pengayaan Siswa yang sudah mencapai kompeten di assesmen di atas maka kerjakanlah
pengayaan berikut:
Identifikasikanlah dalam bentuk atap pada tampak rumah di bawah ini

no Gambar tampak Bentuk atap

Petunjuk pengerjaan tugas :


1. Berikanlah alasan untuk jawaban kalian

❖ Remidial Diberikan kepada Peserta Didik yang membutuhkan bimbingan untuk


: mencapai Capaian Pembelajaran atau Pembelajaran Mengulang.

(Instrumen Remidial (Diferensiasi)).


❖ Soal remedial 1. Catatlah dan identifikasikan bentuk atap apa saja yang ada di
lingkungan kalian

❖ Tindak lanjut 1. Peserta didik dengan nilai rata rata akan di ajar oleh guru
kelas / guru mapel
2. Peserta didik 1 tingkat dengan nilai di bawah rata rata
akan mendapatkan tmabahan pembelajaran dari guru
kelas/mapel
3. Peserta didik 2 tingkat dengan nilai di bawah rata rata
akan di ajarkan oleh guru kelas/mapel dengan membentuk
kelompok belajar khusus yang di dampingi oleh orang
tua / wali
N. Refleksi
1. Apakah kalian memahami maksud dan tujuan dari mempelajari bab tentang
menerapkan rencana tapak
2. Materi apa saja yang menarik menurut kalian
❖ Peserta didik
3. Bagian mana kah dari materi ini yang sulit menurut kalian
:
4. Apakah dampak yang kalian rasa kan setelah mempelajari materi ini

❖ Pendidik : 1. Siswa cukup mampu dan kreatif dalam mengerjakan tugasnya walaupun
masih ada di antaranya yang sedikit pasif
2. Saya lebih mendalami penggunaan aplikasi aplikasi digital untuk
menunjang pembelajaran

KOMPETENSI PENUTUP

A. Glosarium

❖ Arsitektur proses dan produk dari perencanaan, perancangan, dan konstruksi bangunan
: atau struktur lainnya
❖ Orientasi bangunan Pandangan terhadap bangunan

❖ Desain seni yang dilakukan oleh setiap individu untuk menyatakan imajinasi dan ilmu
mereka ke dalam suatu rancangan bangunan

B. DAFTAR PUSTAKA
1. Naniek Sulistyowati,ST.M.MPd,Dasar dasar Desain pemodelan informasi bangunan, Kementrian
pendidikan kebudayaan,riset dan teknologi, Direktorat Jenderal pendidikan vokasi, Direktorat sekolah
menengah kejuruan, 2021
2. Kementrian Pendidikan DAN Kebudayaan ,Modul Menggambar Rencana Tapak BGN.GPG.002 A,
Direktorat Jendral Guru Dan Kependidikan , Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan bidang Bangunan
dna Listrik Medan , 2018
LAMPIRAN

MATERI

1. Menggambar Rencana Tapak Bangunan

Tapak merupakan sebidang lahan atau sepetak tanah dengan batas-batas yang
jelas, dengan kondisi permukaan serta ciri-ciri istimewa yang dimiliki oleh lahan tersebut.
Rencana Tapak (Site Plan) merupakan gambar dua dimensi yang menunjukan detail dari
rencana yang akan dilkukan terhadap sebidang tanah, baik menyangkut rencana bangunan
gedung, jalan, utilitas air bersih , listrik, dan air kotor, fasilitas umum dan fasilitas sosial.

Dalam penyelesaian gambar suatu proyek bangunan, gambar Rencana Tapak


merupakan gambar yang pertama-tama harus diselesaikan oleh arsitek. Tujuan gambar
rencana tapak dibuat adalah untuk menunjukkan posisi bangunan terhadap keadaan
(kondisi lahan) yang terdapat sekelilingnya.

Perencanaan tapak (site planning) adalah seni menata lingkungan buatan manusia
dan lingkungan alam guna menunjang kegiatan-kegiatan manusia. Pengkajian
perencanaan tapak dibagi dalam dua komponen yang berhubungan yaitu:

 Lingkungan Alam, dibayangkan sebagai suatu sistem ekologi dari air, udara, energi,
tanah, tumbuhan (vegetasi).
 Lingkungan buatan manusia, terdiri dari bentuk-bentuk kota yang dibangun, zona
hunian penduduk, perkantoran dan perdagangan juga struktur fisik dan pengaturan
ruangnya serta pola-pola perilaku sosial, politik, dan ekonomi yang membentuk
lingkungan fisik tersebut.

Konteks tapak dapat digolongkan sebagai :

- exurban (di luar pinggiran kota)


- suburban (pinggiran kota)
- urban (perkotaan)

a. Proses Perencanaan Tapak


- Menentukan tujuan umum program dan kebutuhan-kebutuhan yang terdapat
dalam program
- Mengidentifikasi potensi potensi tapak, kendala - kendala, dan konsep - konsep
rancangan
- Mempertimbangkan kebijaksanaan umum dan pengawasan fiskal serta legislatif
yang mempengaruhi penggunaan tempat bangunan tersebut
- Memperhatikan dampak pembangunan baru atau pembangunan kembali di
daerah di dekatnya oleh penduduk dan/atau pemilik tanah setempat yang
berdekatan

b. Analisis Program
- Pengembangan program didasarkan atas pemahaman kebutuhan semua
kelompok sehubungan dengan kegiatan-kegiatan yang akan disesuaikan (syarat-
syarat ruang dalam dan luas) dan hubungan ruang dan waktu antara kegiatan-
kegiatan dan penghubung-penghubung fisik (jalan setapak, jalan raya, jalan kecil
) yang diperlukan guna membuat hubungan ini.
- Proses pemrograman tapak merupakan hakikat dari semua pemprograman
arsitektur yaitu meliputi penentuan secara sitematis pola-pola kegiatan yang
dikehendaki dan tanggapan-tanggapan fisik atau fungsional terhadap pola-pola
itu.

c. Analisis Tapak

Dalam menganalisis tapak perlu diperhatikan tiga konteks utama di bawah ini:
1) Konteks ruang dari tapak (menganalisis kondisi alam dan buatan)
2) Konteks perilaku (menganalisis pola-pola kegiatan sosial ekonomi dari tapak dan
lokalisasi, dengan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang mempengaruhi
pembangunan tapak)
3) Konteks persepsi (menganalisis persepsi dan penggunaan ruang)

Seorang arsitek melaksanakan dan menata pengaturan ruang dengan citra visual yang
bertalian, sesuai dengan kapasitas tampung tapak dan kebutuhan-kebutuhan perilaku
para pengguna lahan tapak sesuai dengan analisis

d. Perencanaan Tapak Dalam Perspektif Ilmu Arsitektur

Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan dalam proses pengerjaan


perencanaa tapak dilakukan sebuah proses yang dinamakan analisis tapak. Titik
fokus perencanaan tapak dalam ilmu arsitektur antara lain lebih berproporsi pada
lokasi objek bangunan yang akan menempati tapak, sirkulasi dan pencapaian, zoning,
KDB (Koefisien Dasar Bangunan), KLB (Koefisien Lantai Bangunan), GSB (Garis
Sempadan Bangunan) dan GSP (Garis Sempadan Pagar).

1) Lokasi Sekitar Objek Bangunan Yang Menempati Jarak, Lokasi merupakan hal
paling utama diidentifikasi oleh arsitek sebelum melakukan pengkoderasian
bangunan. Lokasi memegang peranan penting dalam terpenuhinya beberapa
syarat pembuatan bangunan hunian yang memuaskan dan nyaman
2) Sirkulasi dan Pencapaian, Sirkulasi yang dimaksud adalah kemudahan orang-
orang di dalamnya mengakses baik bagi pejalan kaki atau kendaraan.
3) Orientasi Arah Angin, mencakup Ventilasi udara baik dengan pengudaraan alami
ataupun buatan.
4) Orientasi Matahari, mempengaruhi suhu dalam bangunan.
5) Tautan Lingkungan, lingkungan sekeliling tapak juga berpengaruh pada
perletakan bangunan.
6) Kontur, kontur menantang arsitek untuk membuat bangunan yang menyesuaikan
dengan kondisi tanah. Perbaikan kontur dan tanah harus dilakukan sesedikit
mungkin. Perataran tanah besar-besaransebaiknya dihindari.
7) KDB (Koefisien Dasar Bangunan), adalah angka yang digunakan untuk
menghitung luas lantai dasar bangunan maksimum yang didirikan diatas lahan.
8) KLB (Koefisien Lantai Bangunan), adalah angka yang digunakan untuk
menghitung luas maksimum lantai bangunan yang didirikan pada lahan.
9) GSB (Garis Sempadan Jalan), adalah batas dinding terluar bangunan yang
didirikan.
10) Kenampakan Bangunan.
11) Kebisingan.
12) Bangunan (Material, Bentuk dan Pola Massa).

Dengan berbagai pertimbangan kebutuhan dan berdasarkan hasil analisis dalam


perencanaan tapak, selanjutnya dibuatlah gambar rencana tapak sebagaimana ditunjukkan
pada gambar 1, 2 dan 3 di bawah ini.
Gambar 1. Peta Lokasi

Gambar 2. Rencana Tapak (Site Plan)


Gambar 3. Rencana Denah (Denah Plan)

Di bawah ini di berikan contoh lain gambar rencana tapak bangunan tempat
tinggal

Gambar 4. Rencana Tapak (Site Plan)


Gambar 5. Rencana Tapak (Site Plan)

Jobsheet
SMKN2 BANJARBARU Kode : P-01

Kelas : XI DPIB Mapel : Mapel Kejuruan


Waktu : 225 Menit Materi pokok : Orintasi tapak dan
macam bentuk atap

A. TUJUAN
1. Siswa mampu memahami orintasi tapak
2. Siswa mampu merencanakan bentuk atap pada pengambaran desain untuk denah
B. ALAT DAN BAHAN
1. Komputer /laptop
2. Internet
3. Alat gambar dan perangkatnya

C. MATERI

7 Macam Bentuk Atap Rumah Populer dan Fungsi Desainnya (https://www.99.co/id/panduan/bentuk-

atap-rumah)

9 Mar 2020 - Ananda Bayu Pangestu

Foto: Pinterest

Bentuk atap rumah adalah salah satu yang paling diperhatikan saat merancang desain eksterior
rumah. 

Fasad atau tampak depan rumah dapat bervariasi karena pemilihan model atap yang juga bermacam-
macam dan memiliki keunggulan fungsi desain tersendiri.

Jika Anda merasa model atap rumah di Indonesia terkesan ‘membosankan’, Anda bisa mencari mana
bentuk atap rumah yang paling cocok untuk rumah impian. 

Bagaimanapun, pemilihan desain atap rumah ini akan mempengaruhi keseluruhan konsep rumah,
bukan hanya tampak depannya saja.

Yuk, kita bahas macam-macam inspirasi bentuk atap rumah yang populer ini satu per satu!

Bentuk Atap Rumah Perisai atau Limas


Foto: Modushome

Bentuk atap rumah perisai atau limas ini merupakan penyempurnaan desain atap rumah pelana yang
terdiri dari dua bidang miring berbentuk trapesium. 

Dua bidang atap rumah model ini berbentuk segitiga siku-siku dengan kemiringan yang sama. 

Karena merupakan penyempurnaan desain atap rumah pelana, bentuk atap rumah perisai atau limas
ini punya keunggulan yaitu terlihat lebih artistik, modern, dan unik. 

Bentuk atap rumah ini cukup populer alias mudah ditemukan di Indonesia.

Selain itu, dengan sudut 30 hingga 40 derajat pada bagian atapnya, fungsi desain bentuk atap rumah
ini mampu memberikan perlindungan terhadap dinding rumah bagian luar dari panasnya sinar
matahari dan derasnya air hujan.

Model Atap Rumah Minimalis Datar

Foto: Pinterest

Bentuk atap rumah yang saat ini mulai populer di Indonesia adalah atap rumah minimalis datar.
Model atap rumah ini termasuk yang paling sederhana dan mudah untuk dibuat. 

Mengapa dikatakan model atap rumah minimalis? Bentuk atap rumah datar ini memang umum
diaplikasikan pada rumah minimalis.

Selain itu, bangunan bertingkat juga umum menggunakan bentuk atap rumah ini, ada juga balkon
yang bahannya bisa dibuat dari beton bertulang, dan teras berbahan asbes maupun seng yang tebal. 

Pada desain atap rumah datar ini, supaya air hujan yang tertampung dapat mengalir, biasanya atap
dibuat miring ke salah satu sisi kecil dengan kemiringan yang cukup. 
Fungsi desain atap rumah datar seperti ini biasanya digunakan untuk atap teras atau kebun di atap
rumah. 

Meski paling merupakan bentuk atap rumah yang paling mudah dibuat, atap rumah minimalis
termasuk yang paling sulit perawatannya. 

Hal yang perlu diperhatikan saat membuat model atap rumah ini adalah ruang sirkulasi udara di
bawahnya yang harus cukup sehingga ruangan tidak panas.

Bentuk Atap Rumah Miring atau Sandar

Foto: Pinterest

Bentuk atap rumah miring atau sandar adalah salah satu yang paling populer pada rumah-rumah
bergaya kontemporer. 

Model atap rumah sandar atau miring ini juga biasa digunakan untuk bangunan tambahan seperti
selasar atau emperan.

Sebagian arsitek memadukan bentuk atap rumah miring dengan desain atap pelana. 

Biasanya, tepi atas pada desain atap rumah sandar menempel dengan tembok vertikal. Keunggulan
desain atap rumah ini selain arsitekturnya yang atraktif adalah pengaliran airnya yang hanya ke satu
sisi.

Desain Atap Rumah Pelana

Foto: Pinterest
Bentuk atap rumah pelana adalah model paling populer di Indonesia. Model atap rumah ini paling
aman dan sederhana untuk diaplikasikan pada berbagai macam desain rumah. 

Bentuk atap rumah pelana terdiri atas dua bidang miring yang ujung atasnya bertemu pada satu garis
lurus yang biasa disebut bumbungan. 

Fungsi desain atap rumah ini yang paling unggul adalah dapat dengan mudah mendeteksi adanya atap
bocor. 

Desain atap rumah ini juga punya daya serap radiasi dan panas yang baik juga cocok digunakan di
daerah tropis seperti Indonesia. 

Model atap rumah desain pelana minimal memiliki kemiringan 30 derajat, dan harus memiliki tepi
bawah yang digunakan untuk aliran air hujan.

Bentuk Atap Rumah Gergaji

Foto: Waz

Model atap rumah berikutnya adalah model gergaji. Model atap rumah ini biasanya digunakan untuk
pabrik atau rumah di lokasi industri. 

Bentuk atap rumah ini terdiri dari dua bidang atap atau lebih yang masing-masing punya sudut 30
hingga 60 derajat.

Meski demikian, sudut kemiringan pada desain atap rumah ini menyesuaikan dengan kondisi dalam
ruangan. 

Misalnya, jika rumah butuh penerangan pada siang hari atau ventilasi, maka bidang atap yang
miringnya 60 derajat diubah menjadi vertikal. 

Fungsi desain bentuk atap rumah gergaji yang curam salah satunya dapat melindungi pekerja dan
mesin-mesin pabrik dari sinar matahari langsung. 

Namun, model atap rumah gergaji tetap bisa diterapkan untuk hunian biasa. Salah satu tempat yang
banyak menggunakan model atap rumah ini adalah Rusia.

Model Atap Rumah Mansard


Foto: Pinterest

Bentuk atap rumah mansard terdiri dari dua atap yang terlihat bertingkat. 

Model atap rumah ini merupakan punya empat sisi dan dua lereng di masing-masing atap. Umumnya,
model atap rumah ini digunakan di Eropa. Fungsi desain atap rumah ini lebih menjurus pada nilai
estetika.

Jika dibandingkan dengan bentuk atap rumah lainnya, model atap rumah mansard terbilang paling
cantik dan unik. 

Selain karakteristiknya yang unik, desain atap ini juga memiliki nilai fungsional yaitu adanya ruangan
loteng yang bentuknya semi persegi ke atas dan sebagian menyelimuti bentuk rumah.

Desain Atap Rumah Piramida

Foto: Pinterest

Bentuk atap rumah yang terakhir adalah desain atap piramida. Model atap rumah ini adalah salah satu
yang paling rumit pembuatannya karena memerlukan perhitungan panjang, lebar, dan tinggi akurat
untuk setiap sisinya.

4. LANGKAH KERJA
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5 - 6 orang.
2. Diskusikan bentuk atap pada materi di atas ,
analisa ciri dari setiap bentuk atap yang ada seperti di materi
3. Melakukan penggambaran bentuk atap sesuai Analisa yang telah dilakukan
6. Diskusikan dengan teman kelompok kalian tentang temuan yang kalian dapatkan

Jobsheet
SMKN2 BANJARBARU Kode : P-02

Kelas : XI DPIB Mapel : DDP IB


Waktu : 225 Menit Materi pokok : Menggambar tapak

A. TUJUAN
1. Siswa mampu memahami menggambar tapak
2. Siswa mampu memilih elemen tapak untuk perencanaan tapak
B. ALAT DAN BAHAN
1. Komputer /laptop
2. Internet
3. Alat menggambar dan perangkatnya
C. MATERI

Membangun Rumah Tahap 4: Analisis Site/Tapak


Bangunan(https://www.arsitag.com/article/tahap-4-analisis-site-tapak-bangunan)

Desain rumah yang baik, selain mewadahi kebutuhan semua penghuninya, juga harus
berwawasan lingkungan. Rumah yang menyatu dengan alam sekitarnya akan lebih optimal  
dalam memenuhi fungsinya.  Setelah home-owner menjelaskan secara lisan tentang keadaan
lahan rumahnya pada project kickoff meeting, arsitek akan meninjau lokasi secara langsung.
Rumah dengan desain modern kontemporer di Bali karya Dymitr Maclew (Sumber:
worldofarchi.com)

1.  Luas lahan 

Jika ukuran lahan  8 m  x 15 m bukan berarti seluruh lahan bisa dibangun. Ada aturan-aturan
pemerintah yang harus benar-benar diperhatikan.

GSB (garis sempadan bangunan) membatasi jarak terdekat bangunan terhadap tepi jalan,
dihitung dari batas terluar saluran air kotor, atau riol, sampai batas terluar muka bangunan.  
Misalnya, GSB di lahan sebesar 2 m dan lahan berada di antara bangunan lain, maka luas lahan
yang bisa dibangun adalah 8m  x 13m.  Jika lahan berada di hoek, maka luas lahan yang bisa
dibangun adalah 6m x13m.  

Be A House karya TonTon Studio (sumber : arsitag.com)

KDB (Koefisien Dasar Bangunan) adalah total maksimum luas lantai dasar bangunan yang boleh
dibangun. Jika luas lahan 8 m  x 15 m = 120m2 dan KDB di daerah tersebut 80%, maka luas
maksimum lantai dasar adalah 80% x 120 m2 = 96 m2.

KLB (Koefisien Luas Bangunan) adalah batas total maksimum luas bangunan di seluruh lantai.
Jika KLB di daerah tersebut 1.5, berarti total maksimum luas bangunan yang bisa dibangun
adalah 1.5 x 120 m2=180 m2
Rumah bergaya modern kontemporer di Indonesia- keseimbangan antara alam dan rancangan
manusia, karya  TWS & Partners (Sumber: trendir.com)

Batas ketinggian bangunan pada setiap daerah berbeda dan sudah ditentukan pemerintah
agar skyline tetap terbentuk, lingkungan tertata rapi, dan tidak mengganggu jalur penerbangan
ataupun instalasi kabel.  Ketinggian bangunan perumahan biasanya 2 lantai. Jadi, untuk luas
lahan dengan ketentuan GSB, KDB, KLB seperti contoh sebelumnya, maka luas maksimum
lantai 2 menjadi 180 m2 – 96 m2 = 84 m2.

2.  Jenis Tanah 

Setiap jenis tanah memiliki daya dukung yang berbeda sehingga sangat berpengaruh pada
struktur bangunan.

Rumah di Gurun   Al Khozama, Arab karya Ark Kassam Architects (Sumber: imanada.com)

Pondasi pada tanah berpasir sering mengalami tingkat penurunan yang tidak merata.

Tanah berlumpur atau mengandung tanah liat sangat sulit untuk dibuat pondasi di atasnya. Jadi,
pondasi harus jauh ke dalam tanah.

Tanah lanau (campuran tanah pasir dan tanah liat) bersifat kurang padat dan bisa mengakibatkan
penurunan pondasi yang cukup dalam.

Tanah organik tidak layak dijadikan lokasi pembuatan bangunan. Bahkan walau diurug
sekalipun, tingkat kegemburannya tetap tinggi dan bisa menyebabkan bangunan amblas ke
dalam tanah.

Tanah timbunan biasanya lebih keras dan cukup kuat menahan beban, namun tetap harus
dipadatkan dengan mesin sebelum memulai proses konstruksi.
Tanah batu (bukan batu kapur) memiliki daya dukung yang paling baik terhadap konstruksi
bangunan.

Rumah ‘Flinstones’  di  Wasatch Mountains, Utah karya Upwall    Design  (Sumber:
businessinsider.com)

Jenis tanah sangat berpengaruh pada jenis pondasi bangunan (Sumber: rumahbagus.info)

3.  Kontur / topografi


Rumah Bukit di Melbourne karya Andrew Maynard Architects
(Sumber:  maynardarchitects.com)

Rumah yang dibangun di tanah berbukit ini memenangkan banyak penghargaan karena berhasil
menyatukan keadaan lahan dengan fungsi dan kenyamanan penghuninya.

The Mysterious Lawn Home di Frohnleiten, Austria karya Reinhold Weichlbauer dan Arbert
Josef Ortis (Sumber: jomesand hues.com)

Ada banyak detail unik pada rumah yang dibangun di lahan miring ini.  Penyatuan elemen
kontur, vegetasi, fungsi serta ide unik yang original, membuat rumah ini menjadi ‘kesemrawutan
yang indah’.

4.  Vegetasi di dalam dan sekitar site


Falling water karya Frank Llyod Wright (Sumber: pinterest.com)

Tidak bisa dipungkiri bahwa rumah yang nyaman haruslah menyatu dengan alam sekitarnya.
Vegetasi di dalam dan di sekitar site seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin dan menjadi nilai
tambah yang memberi banyak keuntungan.  Ingatlah, menanam sebuah pohon tidak mudah dan
akan memakan banyak waktu. Jadi, jangan sia-siakan vegetasi yang ada.

Rumah Bambu di Selat, Bali (Sumber: inhabitat.com)

Rumah peristirahatan di tengah hutan pegunungan ini tetap mempertahankan vegetasi alaminya.
Dikelilingi persawahan dan aliran sungai yang memperdengarkan suara alam yang eksotik,  
menggerakkan kincir air sebagai sumber tenaga listrik dan air.

Rumah pohon di Treehouse Point, Preston, Seattle (Sumber: eccotrack.com) 

Rumah pohon ini benar-benar memanfaatkan vegetasi alami sebagai struktur, view, kanopi, dan
sumber udara segar.

5.  Bangunan sekitar


Denpasar Residence karya Atelier Cosmaz Gozali  (Sumber: arsitag.com)

Keadaan bangunan di sekitar site sangat perlu diperhatikan terutama untuk menjaga skyline dan


keseimbangan tata lingkungan. Jika bangunan di sekitar site kebanyakan bangunan tua, proses
pengerjaan tiang pancang harus hati-hati dalam memperhitungkan resikonya.

6.  Akses jalan 

Rumah dengan atap garasi karya Anonymous Architects di perbukitan Los Angeles (Sumber :
weburbanist.com)

Rumah yang dibangun di kontur perbukitan tidak harus memaksakan akses jalan konvensional
tepat di pintu masuk utama.

Rumah  tusuk sate (Sumber: ideaonline.com)


Bagi sebagian home-owner   yang masih menerapkan feng shui, posisi tusuk sate harus disiasati
agar tidak merugikan atau penghuninya merasa kurang nyaman.

7.  Cuaca dan kondisi lingkungan

Rumah di bawah air terjun di Switzerland (Sumber: pinterest.com)

Memiliki rumah dengan deburan air terjun pasti sangatlah menyejukkan hati. Namun, harus
diperhitungkan saat cuaca hujan dan menyebabkan debit air terjun meningkat drastis. Hal ini
sangat berpengaruh terhadap posisi, bahan, dan kekuatan struktur bangunan.

Rumah  anti banjir di barat laut Pelabuhan Sag, New York karya Dan Nelson -Designs
Northwest Architects(Sumber: trendir.com)

Banjir setinggi 2- 4 m yang pernah melanda daerah ini membuat pemiliknya ingin   desain rumah
anti banjir.  Saat banjir, air akan melewati bagian bawah rumah.
Rumah anti tsunami di Pulau Camano, Washington karya Designs Northwest Architects
(sumber: dailymail.co.uk)

Gempa bumi dan tsunami yang melanda pulau ini memunculkan ide desain rumah yang tahan
gempa dan tsunami. Dibuat dari rangka baja dan tiang penahan yang diletakkan di tempat-tempat
tertentu. Pada lantai dasar, celah antara tiang dipenuhi jendela kaca geser yang sengaja didesain
agar mudah pecah saat tsunami dan air bisa melewatinya. Ruang bawahnya disebut ‘ ruang
banjir’ dengan furnitur yang tahan air.

”The Safe House” , zombies safe karya KWK Promes (Sumber: all-that-is-interesting.com)
Rumah berdesain arsitektur kinetik ini memberikan perlindungan maksimum. Dinding-dinding
betonnya bisa bergerak kinetis dan menutup seluruh bagiannya menjadi kotak beton yang rapat.
Itu sebabnya, rumah ini aman dari kerusuhan dan bahkan ancaman ‘zombie’.

8.  Arah matahari 

‘Timber House’ di Bavaria, Jerman karya  KÜHNLEIN  Architektur (Sumber: archdaily.com)

Cahaya matahari sangat bermanfaat sebagai pencahayaan alami. Namun, terik dan pergeseran
arah matahari harus diperhatikan. Kisi-kisi jendela bisa dimanfaatkan untuk mengarahkan
cahaya matahari dan menjaga kenyamanan temperatur di dalam rumah. Bagi ‘pengikut’ feng
shui, arah mata angin sangat penting karena dipercaya mempengaruhi nasib penghuni rumah.

Meninjau lokasi tapak sangat esensial. Ada banyak masalah yang bisa muncul dari keadaan
tapak. Banyak pula faktor menguntungkan yang bisa didapat dari tapak dan memunculkan ide
desain yang otentik dengan keadaan

D.  LANGKAH KERJA
1. Buatlah kelompok yang beranggotakan 5-6 orang.
2. Buatlah rencana tapak dengan site / lahan yang telah di tentukan oleh kelompok masing masing
(photo site/lahan )
3. Silahkan brosing internet untuk menunjang pembuatan gambar rencana tapak nya
4. Diskusikan dengan teman kelompok tentang tugas ini

RUBRIK ASSESMEN PERPORMA PRESENTASI (P-01) dan (P-02)


INSTRUMEN PENILAIAN : PROSES DAN PRODUK

INDIKATOR UNJUK HAL-HAL YANG PENILAIAN


KERJA TUGAS
DIAMATI -75 76-85 86-95
1. Besar area gambar 1.1Membuat garis tepi dan  Garis tepi dan
efektif dihitung menetapkan area penempatan
dengan penggambaran legenda
mempertimbangkan 1.2Membuat legenda
keberadaan kop dan
garis tepi.
2. Orientasi gambar 2.1Menggambarkan  Posisi gambar
tapak pada kertas proyeksi pada posisi proyeksi dalam
ditetapkan sesuai yang tepat kertas gambar
standar

3. Rencana tapak 3.1 Menggambarkan  Gambar rencana


digambarkan sesuai tapak bangunan tapak bangunan
ketentuan menggunakan skala sesuai rencana
1:100 sesuai dengan (bentuk dan
bentuk dan ukuran ukurannya)
rencana denah pada  Gambar tapak
peta lokasi bangunan sesuai
ketentuan
penggambaran
 Simbol-simbol
arsitektural dan
 Kelengkapan
elemen
pendukung, nama
jalan
 KSB (koefisien
Sempadan Jalan)
 Arah dan posisi
bangunan pada
peta lokasi

4. Kelengkapan 4.1 Membuat  Keterangan setiap


informasi pada lay Kelengkapan elemen objek
out gambar informasi pada lat out gambar
gambar  Pemberian ukuran
 Legenda
5. Dimensi gambar- 5.1 Membuat gambar  Gambar sesuai
gambar dihitung tapak dengan skala dengan skala yang
berdasarkan skala 1:100 ditetapkan
yang ditetapkan
sebelumnya.
6. Besar huruf untuk 6.1 Besar huruf untuk  Besar huruf,
judul gambar dan judul gambar dan angka dan garis
keterangan skala keterangan gambar dimensi sesuai
ditetapkan sesuai sesuai standar dengan ketentuan
standar.  Proporsi tinggi
teks untuk judul
gambar sesuai
dengan ketentuan

Skor /penilaian :
1. Peserta didik dengan nilai rata rata akan di ajar oleh guru kelas / guru mapel
2. Peserta didik 1 tingkat dengan nilai di bawah rata rata akan mendapatkan tambahan
pembelajaran dari guru kelas/mapel
3. Peserta didik 2 tingkat dengan nilai di bawah rata rata akan di ajarkan oleh guru
kelas/mapel dengan membentuk kelompok blelajar khusus yang di dampingi oleh orang
tua / wali

ASESMEN

ASESMEN DIAGNOSTIK
KODE : Sikap (A-01)

Asesmen Jawaban

1 . Bagaimana perasaanmu saat ini saat mengikuti pembelajaran


luring Kejuruan Desain pemodelan

2. kegiatan apa yang kumu sukai selama belajar Kujuruan Desain


pemodelan ?

3.Apa orang tuamu lakukan untuk membantumu ketika kamu belajar


dirumah?
4. Apa tugas yang paling sulit dikerjakan selam belajar di sekolah ?

a. Kisi kisi

No Sikap Indikator Kriteria

Kemampuan Paham

Agak paham

Tidak paham

Emosi positif

negatif

Teknik penilaian : observasi


b. Instrumen dan Rubrik penilaian

No Nama siswa Kemampuan Emosi


1

Indikator :
 identifikasi siswa yang menunjukkan sikap /emoji negative dan ajak berdiskusi
empat mata.
 Identifikasi siswa yang kemampuaanya tidak paham dengan mendiskusikan
secara pribadi
 Kemudian menentukan tindak lanjut dan mengomunikasikan dengan siswa dan
bila perlu dengan orang tua.
 Ulangi asesmen nonkognitif pada awal pembelajaran.

a. ASESMEN FORMATIF

KODE : (E-01) Waktu asesmen 30 Menit Durasi asesmen Sebelum


pembelajaran
berakhir

Jawablah pertanyaan di bawah ini

SOAL
1 Apakah yang dimaksud dengan Analisa tapak ?

2 Sebutkanlah5 bentuk atap yang kamu ketahui di lengkapi dengan sketsa?

3 Buatlah diagram unsur makro pada perencanaan tapak !


4 Pada proyek konstruksi bangunan, potensi kecelakaan sangat besar apabila budaya kerja tidak
laksanakan mengapa demikian dan berikan beberapa faktor yang menimbulkan kecelakaan
tersebut.?
5 Sebutkan dan jelaskan APD pada bagian kepala ?

b. KISI KISI SOAL FORMATIF


Nama sekolah :SMKN 2 BANJARRBARU
Mata pelajaran : Kejuruan
Kelas : XI DPIB
Jumlah soal : 5 soal
Bentuk soal : Essay
No Elemen Materi Indikator soal Ranah No Bentuk
kognitif soal soal

1 Desain Bentuk atap Siswa dapat menyebutkan maksud C2 1 Essay


pemodelan orintasi rencana tapak (menyebut
bangunan tapak dan kan )
elemen
landscape Siswa dapat menyebutkan dan
membuat gambar dalam bentuk
sketsa bentuk atap

Tapak Siswa dapat menyebutkan Analisa C2 2 Essay


pada perencanaan tapak (menyebut
3 Essay
kan )

K3LH Siswa dapat membuat diagnosis C4 4 Essay


dari suatu masalah di lapangan (Mengdia
gnosis)

Siswa dapat memperjelas macam C5 5 Essay


APD dari suatu masalah di lapangan (memperj
elas)

c. INSTRUMEN
Instrumen : Soal tes tertulis /essay

d. RUBRIK
SOAL Kunci Jawaban Skor
1Apakah yang dimaksud dengan merupakan tahap penilaian atau evaluasi mulai dari kondisi fisik, 20
Analisa tapak kondisi non fisik hingga standart peraturan kebijakan. Kemudian
menghasilkan analisis eksternal dan internal yang meliputi
komponen desain berupa problem, limitasi, potensi fisik dan non
fisik.
2Sebutkanlah5 bentuk atap yang kamu 20
ketahui di lengkapi dengan sketsa

3Sebutkan 4 Analisa pada 1 .Site/lahan 20


perencanaan tapak
2.Konsep pencapian

3.Konsep kebisingan

4. Konsep klimatologi/ arah matahari

4Pada proyek konstruksi  Budaya kerja tanpa memakai alat K3 sulit dirubah sehingga perlu 20
bangunan, potensi kecelakaan adanya sosialisasi intensif terhadap pekerja.
sangat besar apabila budaya  Peran serta perusahaan masih kurang optimal dalam pengadaan
kerja tidak laksanakan mengapa peralatan keselamatan kerja.
demikian dan berikan beberapa  Belum diterapkannya aturan yang tegas tentang sangsi bagi
faktor yang menimbulkan pelanggar pemakaian peralatan keselamatan kerja
kecelakaan tersebut.
5Sebutkan dan jelaskan APD pada a. Topi pengaman (safety helmet), berfungsi untuk melindungi 20
.bagian kepala kepala dari pukulan benda-benda atau benturan di kepala.
b. Tudung /Topi berfungsi untuk melindungi kepala dari uap,
api, debu, maupun kondisi iklim yang buruk.
c. Tutup kepala berfungsi untuk melindungi kebersihan rambut
dan kepala.
d. Alat pelindung telinga; terdiri dari alat sumbat telinga (ear
plug), dan tutup telinga (ear muff). Dengan menggunakan
sumbat telinga (ear plug) dapat mengurangi intensitas suara 10
s/d 15 dB dan tutup telinga (ear muff) dapat mengurangi
intensitas suara 20 s/d 30 dB

d.SKOR PENILAIAN
Penskoran Jawaban
a. Nilai 4 : jika sesuai kunci jawaban dan ada pengembangan jawaban
b. Nilai 3 : jika jawaban sesuai kunci jawaban
c. Nilai 2 : jika jawaban kurang sesuai dengan kunci jawaban
d. Nilai 1 : jika jawaban tidak sesuai dengan kunci jawaban

Perhitungan skor : bobot X skor


100

Banjarbaru, Juli 2022


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,

Drs. Suyani, MT Willyani, ST


NIP. 19650513 200003 1 005 NIP. 19770725 201406 2 002

Anda mungkin juga menyukai