Anda di halaman 1dari 23

MODUL 1

PROSES BISNIS MENYELURUH PADA BIDANG


DESAIN PEMODELAN DAN INFORMASI
BANGUNAN
Disusun oleh : PRANKY AJI BUDIAWAN , S.Pd

INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul

Satuan Pendidikan : SMK Negeri 1 Bukateja


Tahun : 2022
Jenjang Sekolah : SMK
Bidang Keahlian : Teknologi Konstruksi dan Properti

Program Keahlian : Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan

Mata Pelajaran : Dasar-dasar Desain Pemodelan dan Informasi


Bangunan
Judul Elemen : Proses bisnis menyeluruh pada bidang desain
pemodelan dan informasi bangunan
Deskripsi Elemen : Meliputi proses bisnis pekerjaan pemodelan dan
informasi bangunan mulai dari perencanaan, teknik
pemodelan, gambar rumah sederhana dan
bertingkat, dan sistem informasi bangunan,
termasuk di dalamnya adalah penerapan budaya
mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup (K3LH), dan manajemen proyek.

Kelas : X (Sepuluh) DPIB


Fase Capaian : E
Alokasi Waktu : 24 JP
Jumlah Pertemuan : 2 Kali Pertemuan @24 x 45 Menit

B. Kompetensi Awal
1. Peserta Didik telah memahami berbagai macam pekerjaan pada bidang desain pemodelan dan
informasi bangunan.
2. Peserta Didik telah mengetahui mengenai keselamatan dan Kesehatan kerja serta lingkungan hidup
pada proyek bangunan.
C. Profil Pelajar Pancasila
1. Peserta Didik Mengikuti Pembelajaran sebagai Insan yang Beriman, Bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, dan Berakhlak Mulia.
2. Peserta Didik Menerapkan Berkebinekaan Global dalam Proses Pembelajaran Baik di dalam kelas,
Lingkungan Sekolah maupun di Luar Sekolah Terhadap Guru dan Peserta Didik lainnya.
3. Peserta Didik Menbudayakan jiwa Bergotong royong dalam kegiatan bersama di Kelas dan di
Lingkungan Sekolah.
4. Peserta Didik Mengembangkan Potensi Diri Bernalar Kritis, Mandiri dan Kreatif dalam Proses
Pembelajaran guna mencapai Capaian Pembelajaran.

D. Sarana dan Prasaran


1. Sarana : Media Audio Visual, PC/Laptop, LCD Proyektor, Lembar Jobsheet, Jaringan
Internet (Wifi).
2. Prasarana : Buku Paket, Modul, Bahan Ajar yang Relevan dengan Pembelajaran, Sumber
Belajar lain dari Internet.

E. Target Peserta Didik


Peserta Didik Reguler/Tipikal
1. Peserta Didik dapat menerima, mencerna, memahami proses bisnis pada bidang desain pemodelan
dan informasi bangunan.
2. Peserta didik dapat memahami dan menerapkan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja serta
lingkungan hidup pada proyek.

F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran untuk Capaian Pembelajaran dilakukan dengan Model Tatap Muka.

KOMPETENSI INTI

G. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu memahami proses bisnis menyeluruh pada bidang desain pemodelan dan
informasi bangunan
2. Peserta didik mampu menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
(K3LH), dan budaya kerja industri
H. Pemahaman Bermakna
Setelah Proses Pembelajaran Peserta Didik dapat bermanfaat di masyarakat maupun dalam organisasi
dalam memberikan Informasi mengenai bagaimana proses bisnis pada pekerjaan bidang desain
pemodelan dan informasi bangunan serta memahami dan menerapkan pentinganya keselamatan dan
Kesehatan kerja serta lingkungan hidup pada proyek.

I. Pertanyaan Pemantik

1. Lihatlah Ilustrasi Gambar di atas ! Apa yang Anda bayangkan dengan Gambar tersebut ?
2. Apa yang membuat anda tertarik dengan Ilutrasi gambar di atas ?

J. Persiapan Pembelajaran
• Memeriksa Kebersihan dan Kerapihan Ruang Belajar.
• Memeriksa ketersediaan fasilitas belajar.
• Mempersiapkan Rambu-rambu, Skenario Pembelajaran.
• Mempersiapkan Metode Pembelajaran.

K. Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN : 1 (PERTAMA)

Kegiatan Langkah Pembelajaran Durasi


Waktu

Pendahuluan 1. Mengawali Pembelajaran dengan Salam dan Berdoa. 5 Menit


2. Memeriksa Kehadiran Peserta Didik dengan Sikap Disiplin. 5 Menit
3. Melakukan Apersepsi tentang Materi Contoh bisnis pekerjaan pada 10 Menit
bidang DPIB
4. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran. 10 Menit
Inti 1. Guru menayangkan slide/Gambar/Video Audio Visual yang berisi 90 Menit
tentang Materi bisnis pekerjaan pada bidang DPIB
2. Guru Membagi Peserta Didik Menjadi Beberapa Kelompok.
3. Peserta Didik yang telah di kelompokkan di beri penugasan. 10 Menit
4. Peserta Didik mengerjakan penugasan dengan mengumpulkan 10 Menit
informasi dari berbagai media untuk mengerjakan tugas yang telah
disampaikan.
5. Guru Melakukan Asesmen Sikap 280 Menit
6. Peserta Didik Mengumpulkan penugasan dan mepresentasikannya. 15 Menit
7. Guru Melakukan Asesmen Performa Presentasi 45 Menit
8. Guru Melakukan Asesmen Tertulis. 15 Menit
15 Menit

Penutup 1. Siswa Melakukan Refleksi, mengajukan pertanyaan bila ada yang 10 Menit
belum jelas.

2. Guru Memberikan Kesimpulan terhadap Materi Pelajaran. 10 Menit

3. Guru Melakukan Briefing: Motivasi, Persiapan Materi Selanjutnya. 5 Menit

4. Guru dan Siswa Mengakhiri Pertemuan dengan Do’a dan Salam. 5 Menit

PERTEMUAN : 2 (KEDUA)

Kegiatan Langkah Pembelajaran Durasi


Waktu

Pendahuluan 1. Mengawali Pembelajaran dengan Salam dan Berdoa. 5 Menit


2. Memeriksa Kehadiran Peserta Didik dengan Sikap Disiplin. 5 Menit
3. Melakukan Apersepsi tentang Materi K3LH pada proyek bangunan. 10 Menit
4. Menjelaskan Tujuan Pembelajaran.
10 Menit
Inti 1. Guru menayangkan slide/Gambar/Video Audio Visual yang berisi 90 Menit
tentang Materi K3LH pada proyek bangunan Secara umum.
2. Guru Membagi Peserta Didik Menjadi beberapa Kelompok.
3. Peserta Didik yang telah di kelompokkan di beri penugasan. 10 Menit
4. Peserta Didik mengerjakan penugasan dengan mengumpulkan 10 Menit
informasi dari berbagai media untuk mengerjakan tugas yang telah
disampaikan.
5. Guru Melakukan Asesmen Sikap 280 Menit
6. Peserta Didik Mengumpulkan penugasan dan mepresentasikannya. 15 Menit
7. Guru Melakukan Asesmen Performa Presentasi 45 Menit
8. Guru Melakukan Asesmen Tertulis. 15 Menit
15 Menit

Penutup 1. Siswa Melakukan Refleksi, mengajukan pertanyaan bila ada yang 10 Menit
belum jelas.

2. Guru Memberikan Kesimpulan terhadap Materi Pelajaran. 10 Menit

3. Guru Melakukan Briefing: Motivasi, Persiapan Materi Selanjutnya. 5 Menit

4. Guru dan Siswa Mengakhiri Pertemuan dengan Do’a dan Salam. 5 Menit

A. Pengayaan dan Remidial


• Jenis Asesmen : Asesmen Formatif (Selama Proses Pembelajaran).
• Bentuk Asesmen : Sikap (Observasi),
Kognitif (Jobsheet, Performa Presentasi, Tes Tertulis).
(Instrumen Asesmen terlampir).

B. Pengayaan dan Remidial


• Pengayaan : Diberikan kepada Peserta Didik yang telah mencapai Capaian Pembelajaran
untuk mengoptimalkan Potensinya.
(Instrumen Pengayaan).
• Remidial : Diberikan kepada Peserta Didik yang membutuhkan bimbingan untuk
mencapai Capaian Pembelajaran atau Pembelajaran Mengulang.
(Instrumen Remidial (Diferensiasi)).
Purbalingga, 28 Juni 2022
Wks. Kurikulum Guru Mata Pelajaran,

SARASTIANA, S.Pd., MBA PRANKY AJI BUDIAWAN , S.Pd


NIP. 19711118 200801 1 005 NIP. 19910702 202221 1 007

Mengetahui
Plt. Kepala Sekolah,

SUTOWO, SPd,MM
NIP. 19710730 199802 1 003
LAMPIRAN

A. Lembar Kerja Siswa

JOBSHEET P-01 (KELOMPOK)


Instruksi :
Diskusikan dengan rekan kelompok anda dan Buatlah Dokumen Presentasi Power Point, yang akan di
presentasikan di depan kelas.

Materi :
Jabarkan salah satu contoh bisnis dalam bidang DPIB yang telah berjalan disekitar kalian

JOBSHEET P-2 (KELOMPOK)


Instruksi :
Diskusikan dengan rekan kelompok anda dan Buatlah Dokumen Presentasi Power Point, yang akan di
presentasikan di depan kelas.

Materi :
Jabarkan salah satu penerapan budaya mutu dan K3 pada proyek dalam bidang DPIB yang telah berjalan
disekitar kalian

TES TERTULIS
Soal 10 nomor dalam Bentuk Uraian. (terlampir).

B. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik


• Buku Paket
• Modul Pembelajaran
• Website
• Youtube
C. Glosarium

• Proses bisnis :
Langkah-langkah yang tepat memainkan peran penting dalam memberikan
penawaran kepada pelanggan.
• K3LH :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan LIngkungan Hidup
• Keselamatan kerja :
suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan manusia
baik jasmani maupunrohani serta karya dan budayanya yang tertuju pada
kesejahteraan manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada khususnya.
• Arus Kas :
kenaikan atau penurunan jumlah uang yang dimiliki bisnis, institusi, atau
individu
• Konstruksi :
kegiatan membangun sarana maupun prasarana
• Kontraktor :
orang yang menjalankan usaha di bidang jasa konstruksi, oleh karena itu sering
kali disamakan dengan pemborong
• Gambar Kerja :
teknik penggambaran yang digunakan untuk menerangkan secara jelas
persyaratan item yang akan direkayasa
• Safety Plan :
Sebuah rencana keselamatan praktis yang dapat membantu perusahaan dalam
menghindari potensi bahaya dan dapat mengendalikannya dengan cara yang
terbaik ketika dalam kondisi berbahaya tersebut
• Role Model :
Teladan

D. Daftar Pustaka
• Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan, Naneik Sulityowati, ST., M.Pd.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Direktorat Jenderal Pendidikan
Vokasi. Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan. Tahun 2021
TUGAS SURVEY USAHA

Tugas Kelompok

Petunjuk :

Siswa dibagi dalam kelompok yang terdiri dari 5-6 siswa kemudian menganalisis bisnis

disekitar kalian, yang ditanyakan sebagai berikut :

- Latar belakang bisnis tersebut

- Langkah-langkah dalam membuat bisnis

- Nama/brand dari bisnis beserta alasannya

- Harapan dari membuat bisnis

Hasil pekerjaan dibuat format power point


Lembar Penilaian Tugas Survey Usaha :

Tampilan Power
Point dan
NO. Nama Siswa Kelas Materi kreatifitas Waktu Pengumpulan
1
2
dst

Rubrik Penilaian Presentasi Tugas Survey Usaha :

ASPEK Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten


(0-60) (61-70) (71-90) (91-100)

Materi Materi yang ditulis Materi yang ditulis Materi yang Materi yang ditulis
tidak lengkap cukup lengkap ditulis lengkap sangat lengkap dan
jelas
Tampilan Power point dan Power point dan Power point dan Power point dan
power point kreatifitas tidak kreatifitas cukup kreatifitas kreatifitas sangat
dan menarik menarik menarik menarik
kreatifitas
Waktu Siswa tidak Siswa mengumpulkan Siswa Siswa
Pengump mengumpulkan H+2 setelah deadline mengumpulkan mengumpulkan
ulan H+1 setelah tepat waktu
deadline
TUGAS SURVEY PENERAPAN BUDAYA MUTU DAN K3 PADA PROYEK

Tugas Kelompok

Siswa diberikan tugas kelompok untuk mencari proyek konstruksi dan menganalisis penerapan
budaya mutu dan K3 pada proyek tersebut, buat dalam power point kemudian dipresentasikan

Langkah Kerja :

1. Mencari proyek konstruksi, mencatat nama perusahaan kontraktor dan proyek yang sedang
dibangun

2. Meminta ijin untuk memotret kegitan proyek dan APD yang digunakan

3. Ceklist kelengkapan APD

Nama APD Ada Tidak Ada


1. Bendera K3/Bendera
Perusahaan
2. Kacamata pelindung
3. Pelindung pendengaran
4. Pelindung kepala (helm)
5. Pelindung kaki (sepatu
safety/sepatu boot)
6. Pelindung tangan (sarung
tangan)
7. Pelindung bahaya jatuh (full
body hardness)
8. Rambu-rambu peringatan
9. Lain-lain…

Lembar Penilaian Tugas penerapan budaya mutu dan K3 pada proyek :

Tampilan Power
Point dan
NO. Nama Siswa Kelas Materi kreatifitas Waktu Pengumpulan
1
2
dst

Rubrik Penilaian penerapan budaya mutu dan K3 pada proyek :

ASPEK Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten


(0-60) (61-70) (71-90) (91-100)

Materi Materi yang ditulis Materi yang ditulis Materi yang Materi yang ditulis
tidak lengkap cukup lengkap ditulis lengkap sangat lengkap dan
jelas
Tampilan Power point dan Power point dan Power point dan Power point dan
power point kreatifitas tidak kreatifitas cukup kreatifitas kreatifitas sangat
dan menarik menarik menarik menarik
kreatifitas
Waktu Siswa tidak Siswa mengumpulkan Siswa Siswa
Pengump mengumpulkan H+2 setelah deadline mengumpulkan mengumpulkan
ulan H+1 setelah tepat waktu
deadline
TUGAS URAIAN

Jawablah uraian di bawah ini dengan benar dan tepat!


1. Bagaimana pandanganmu tentang perencanaan bisnis di bidang konstruksi?
2. Uraikan apa yang kamu ketahui mengenai proses bisnis di bidang desain pemodelan
dan informasi bangunan!
3. Faktor-faktor apa yang menjadikan seseorang dapat menjalankan bisnisnya dengan
baik?
4. Apakah yang kamu ketahui mengenai budaya mutu?
5. “Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani” jelaskan
menurut kata-katamu sendiri apa maksud dari kalimat tersebut?
6. Apakah tujuan dari penerapan budaya mutu?
7. Jelaskan pendapatmu mengenai pentingnya menggunakan K3 dalam pekerjaan
kosntruksi?
8. Apakah K3 yang harus digunakan ketika kita mendesain bangunan?
9. Sebutkan elemen utama dalam manajemen proyek beserta tugasnya!
10. Apakah yang dimaksud dengan organisasi proyek?

Rumusan penilaian :
Betul Nilai : 20/Nomor Soal
Nilai = (total skor perolehan/total skor ) x 100
Total Skor = 100
Kunci Jawaban Tugas Uraian :
1. Pendapat Siswa
2. Peluang usaha bidang bangunan semakin terbuka lebar di Indonesia. Tidak hanya terbatas
sebagai jasa kontraktor saja. Beragam peluang usaha kini terus berkembang. Informasi ini
cukup bagus. Terlebih untuk yang tertarik terjun menjadi pengusaha.
3. Faktor Keberhasilan Usaha untuk Pebisnis
a. Memiliki pengetahuan tentang usaha
b. Membuat perencanaan matang
c. Berani mengambil tindakan dan risiko
d. Memanfaatkan peluang dengan baik
e. Mengetahui cara promosi yang tepat
f. Menjalin hubungan yang luas
g. Punya banyak kreativitas
h. Percaya diri
i. Mampu bekerja sama dengan orang lain
j. Memiliki pengalaman
4. Budaya Mutu merupakan sistem nilai dari sebuah organisasi yang menghasilkan keadaan
lingkungan yang kondusif dalam pembentukan perbaikan yang berkelanjutan dalam segi
mutu. Budaya Mutu terdiri dari nilai-nilai, tradisi, prosedur, dan harapan yang
mengedepankan mutu.
5. Pendapat Siswa
6. tujuan dari budaya mutu madrasahadalah untuk membentuk suatu lingkungan organisasi
yang memilikisistem nilai, tradisi, dan aturan-aturan yang mendukung untukmencapai
perbaikan mutu secara terus-menerus.
7. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Konstruksi (K3 Konstruksi) adalah segala kegiatan untuk
menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melalui upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja pada pekerjaan konstruksi.
8. Kita harus menjaga posisi kerja yang baik dari jarak pandang kita ke lembar kerja gambar
atau computer.
9. Manajemen proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan
dan mengendalikan sumber daya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu .
Manajemen proyek merupakan suatu penerapan ilmu pengetahuan, keterampilan dan alat
untuk memenuhi harapan dari proyek yang akan dirancang. Terdapat 3 elemen penting
dalam manajemen proyek antara lain :
1. Manajer Proyek, elemen paling penting dalam manajemen proyek adalah manajer
proyek. Manajer proyek adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk merencanakan,
mengarahkan, dan mengintegrasikan usaha kerja dari anggota untuk mencapai tujuan
proyek.
2. Tim proyek, tim proyek merupakan kumpulan orang yang biasanya berasal dari area
fungsional yang berbeda yang saling bekerja sama dengan tujuan untuk menyelesaikan
pekerjaan proyek.
3. Sistem Manajemen Proyek, manajer proyek dan tim proyek harus ada dan digunakan
sebagai alat bantu dalam sebuah sistem manajemen proyek. Sistem manajemen proyek
dibuat berdasarkan struktur dan proses informasi yang mengintegrasikan elemen - elemen
dari proyek - proyek secara vertikal meliputi pemecahan tugas dalam proyek dan secara
horizontal meliputi unit fungsional dan departemen yang terlibat dalam proyek .
10. Organisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan
mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara efektif dan
efisien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek.
PENILAIAN KOMPETENSI SIKAP

No Nama Aspek perilaku yang dinilai Keterangan

Kerjasama Rasa ingin Disiplin Peduli


tahu lingkungan

dst

Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
5 = Sangat Amat Baik 4 = sangat baik 3 = baik 2 = cukup 1 = kurang

Rumusan penilaian :
Betul Nilai Maksimal : 5/Nomor Soal Aspek
Betul Nilai Minimal : 1/Nomor Soal Aspek
Total Perolehan : 20
Nilai = (total skor perolehan/total skor ) x 100
Total Skor = 100
MATERI PEMBELAJARAN SISWA
PERTEMUAN 1

Proses Bisnis pada Dsain Pemodelan dan Informasi Bangunan a. Definisi Bisnis / Usaha
Pengertian bisnis menurut para ahli:
Hughes dan Kapoor
Definisi bisnis adalah suatu kegiatan individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dan
menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan
masyarakat.
Brown dan Pretello
Pengertian bisnis adalah lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
masyarakat serta semua hal yang mencakup berbagai usaha yang dilakukan pemerintah maupun
swasta tidak peduli mengejar laba atau tidak.
Jeff Madura
Pengertian bisnis adalah perusahaan yang menyediakan produk atau layanan yang diinginkan
oleh pelanggan.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)


Bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan; bidang usaha; usaha dagang.
b. Lingkup Pekerjaan Arsitek (desain pemodelan da informasi bangunan) Layanan Utama Jasa
Arsitek dalam pekerjaan perencanaan dan perancangan Arsitektur akandilaksanakan dalam
tahapan pekerjaan sebagai berikut: Pekerjaan Tahap ke 1 : Tahap Konsep Rancangan
Pekerjaan Tahap ke 2 : Tahap Pra Rancangan / Skematik Desain
Pekerjaan Tahap ke 3 : Tahap Pengembangan Rancangan
Pekerjaan Tahap ke 4 : Tahap Pembuatan Gambar Kerja
Pekerjaan Tahap ke 5 : Tahap Proses PengadaanPelaksanaan Konstruksi
Pekerjaan Tahap ke 6 : Tahap Pengawasan Berkala.
c. Potensi dan peluang kerja di bisnis Arsitektur / desain pemodelan dan informasi bangunan
1) Drafter
Pilihan profesi pertama yang bisa ditekuni oleh sarjana arsitektur adalah drafter. Profesi drafter
bertugas melakukan penyusunan gambar kerja dari sketsa dasar yang telah dibuat oleh arsitek
lain. Seorang drafter bisa mendapat gaji mulai dari Rp. 5.000.000,00 per bulan.
2) Pelaksana Proyek
Lulusan arsitektur juga bisa menjadi pelaksana proyek pembangunan. Peluang profesi yang
satu ini sangat umum dijadikan cita-cita oleh mahasiswa arsitektur. Sukses atau tidaknya sebuah
proyek akan sangat dipengaruhi oleh performa kerja pelaksana proyek. Gaji yang didapat dari
profesi ini juga bisa sangat besar mulai dari Rp. 7.000.000,00 juta per bulan dan bisa terus
meningkat.
3) Perencana Struktur
Perencana struktur memiliki tugas merencanakan struktur bangunan yang akan dibuat sehingga
menetukan kualitas dan kekuatan bangunan yang dibuat. Gaji yang bisa didapat oleh
perencana struktur berkisar Rp.
7.000.000,00 per bulan.
4) Manajer Konstruksi
Profesi berikutnya yang bisa dijadikan pilihan oleh lulusan arsitektur adalah manajer konstruksi.
Manajer konstruksi merupakan pengawas yang akan mengawasi proses perjalanan suatu proyek
pembangunan. Seorang manajer konstruksi bisa mendapat gaji kurang lebih Rp. 7.000.000,00
juta per bulan.
5) Surveyor
Surveyor memiliki tugas dan tanggung jawab memeriksa apakah suatu proyek yang
dijalankan sudah mengikuti peraturan yang berlaku. Tugas yang dipegang oleh surveyor ini
sangat penting untuk menjamin berlangsungnya suatu proyek sampai selesai. Gaji yang bisa
didapatkan oleh seorang surveyor mencapai kurang lebih Rp. 7.000.000,00 per bulan.
6) Konsultan Perencana
Lulusan jurusan arsitektur juga bisa menekuni profesi sebagai konsultan perencana. Jenis
profesi yang satu ini jelas sekali sangat dibutuhkan dalam sebuah proyek pembangunan yaitu
memberikan konsultasi, ide, dan pendapat mengenai perencanaan suatu proyek. Sebagai
konsultan perencana proyek pembangunan Kamu bisa mendapat gaji hingga Rp.
30.000.000,00.
7) Arsitek
Setelah menempuh pendidikan di jurusan arsitektur, tentu menjadi arsitek adalah tujuan utama.
Profesi sebagai arsitek ini dipandang sangat prestise di masyarakat. Sebagai arsitek, Kamu bisa
mendapat banyak uang. Gaji seorang arsitek sangat bervariasi tergantung pada bidang apa yang
digeluti dan bisa juga dipengaruhi oleh pengalaman yang dimiliki. Gaji seorang
arsitek bisa mencapai puluhan juta rupiah bahkan lebih.

MATERI PEMBELAJARAN SISWA


DARI INTERNET BERUPA YOUTUBE
https://youtu.be/SaQq8sF-gws
MATERI PEMBELAJARAN SISWA
PERTEMUAN 2

1. Penerapan Budaya Mutu a. Definisi Budaya Mutu


Budaya Mutu merupakan sistem nilai dari sebuah organisasi yang menghasilkan keadaan
lingkungan yang kondusif dalam pembentukan perbaikan yang berkelanjutan dalam segi mutu.
Budaya Mutu terdiri dari nilai- nilai, tradisi, prosedur, dan harapan yang mengedepankan mutu.
Budaya Mutu merupakan sistem nilai dari sebuah organisasi yang menghasilkan keadaan
lingkungan yang kondusif dalam pembentukan perbaikan yang berkelanjutan dalam segi mutu.
Budaya Mutu terdiri dari nilai-nilai, tradisi, prosedur, dan harapan yang mengedepankan mutu.
Lembaga pendidikan seperti Perguruan Tinggi, Sekolah dan Madrasah, yang ingin menerapkan
manajemen Total Quality, penting sekali untuk membangun budaya mutu sedini mungkin.
Perubahan budaya adalah salah satu tantangan yang paling sulit bagi banyak organisasi. Budaya
organisasi akan sulit untuk dirubah /diperbaiki tanpa perubahan terlebih dahulu dari seorang
pemimpin. Sebagaimana Ki Hajar Dewantoro mengajarkan:
“Ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani”
Petuah tokoh pendidikan ini menjelaskan bagaimana peran penting figur pemimpin. Pemimpin
memainkan peran sentral dalam membangun budaya mutu. Bawahan sudah tentu punya
kecenderungan meniru perilaku pemimpin sebagai “role model“.
Budaya mutu menekankan pada beberapa hal, yaitu: (1) Fokus pelanggan, yaitu misi organiasi
terpusat pada kepuasan pelanggan; (2) Keterlibatan dan pemberdayaan karyawan, yaitu
karyawan diberdayakan untuk melayani pelanggan dengan baik dan percaya bahwa mereka
memiliki kekuatan untuk mewujudkan sesuatu; (3) Pemecahan masalah dan pengambilan
keputusan berdasarkan fakta; (4) Perbaikan terus menerus sebagai cara hidup organisasi; (5)
Kerja tim di seluruh organisasi, yaitu ada kerja sama yang erat antara manajer dan karyawan dan
antar departemen ; (6) Manajemen proses, yaitu membangun kualitas ke dalam proses kerja
yang dicapai pencegahan kesalahan dan cacat bukan melalui inspeksi (Malhi,
2013)
b. Tujuan budaya mutu
Tujuan dari budaya mutu adalah untuk membentuk suatu lingkungan organisasi yang memiliki
sistem nilai, tradisi, dan aturan-aturan yang mendukung untuk mencapai perbaikan mutu secara
terus menerus.
c. Karakteristik budaya mutu
Karakteristik organisasi yang memiliki budaya mutu, antara lain:
1. Berorientasi terhadap kepuasan konsumen.
2. Obsesi terhadap perbaikan terus menerus. Universitas Sumatera Utara
3. Keinginan yang tulus akan masukan dan umpan balik.
4. Pendekatan kerja tim terhadap masalah dan proses.
5. Kemitraan internal yang saling mendukung.
6. Rekan kerja dipandang sebagai konsumen internal.
7. Pelibatan dan pemberian wewenang karyawan secara luas.
8. Pendidikan dan pelatihan disediakan untuk karyawan pada semua level.
9. Memiliki standar kerja yang tinggi.
10. Penghargaan atas prestasi pekerja

2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)


Penerapan prinsip K3 di proyek sangat perlu diperhatikan dalam pekerjaan konstruksi.
Pelaksana konstruksi harus mengetahui dan menerapkan prinsip-prinsip kerja sesuai ketentuan
K3 di lingkungan proyek mulai dari kelengkapan Administrasi K3, Penyusunan Safety Plan,
Pelaksanaan Kegiatan K3 di Lapangan dan Perlengkapan dan Peralatan K3.

Manajemen Proyek
a. Manajemen Pelaksanaan Konstruksi
Proyek adalah sekumpulan aktifitas yang saling berhubungan dari awal hingga akhir untuk suatu
hasil tertentu. Manajemen proyek adalah suatu usaha untuk mengelola dan meng- organisasikan
beragam sumber daya selama masa pelaksanaan proyek, dengan tujuan untuk mewujudkan
sasaran proyek yang meliputi kualitas, waktu dan biaya sesuai yang telah ditentukan dalam
perencanaan.
Elemen utama dalam manajemen proyek:
1. Manajer proyek
2. Tim Proyek
3. Sistem Manajemen Proyek

b. Organisasi Proyek
Organisasi proyek merupakan sekelompok orang dari berbagai latar belakang ilmu dan keahlian
yang terorganisir dan terkoordinasi dalam suatu wadah tertentu yang melaksanakan tugas
pelaksanaan proyek dengan cara tertentu.

Skema struktur organisasi utama


Sumber: Dipohusodo, 1996
Manajer teknik, bertugas memimpin unit teknik dan berwewenang mengelola perencanaan
teknik dan pengendalian. Pengelolaan perencanaan meliputi kegiatan- kegiatan:
1. Metode pelaksanaan
2. Gambar kerja
3. Jadwal pelaksanaan, jadwal pengadaan bahan, jadwal penyediaan peralatan dan jadwal
pemenuhan tenaga kerja
4. Perencanaan pengendalian mutu
5. Perencanaan arus kas
6. Keselamatan dan kesehatan kerja
7. Pemilihan sub-kontraktor

Skema struktur organisasi lengkap pelaksana proyek konstruksi


Sumber: Dipohusodo, 1996
c. Perencanaan Petunjuk Pelaksanaan
Petunjuk pelaksanaan proyek sebagai langkah pertama yang dilakukan adalah suatu kegiatan
mempersiapkan bagaimana suatu pekerjaan akan dilaksanakan agar tercapai sasaran dan tujuan
yang diinginkan.
d. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan merupakan penjabaran tata cara dan teknik-teknik pelaksanaan pekerjaan.
Pada dasarnya metode pelaksanaan konstruksi merupakan penerapan konsep rekayasa yang
berpijak pada keterkaitan antara persyaratan dalam dokumen pelelangan, keadaan teknis dan
ekonomis di lapangan, dan seluruh sumber
daya termasuk pengalaman kontraktor. Metode pelaksanaan proyek untuk setiap jenis bangunan
berbeda-beda.

MATERI PEMBELAJARAN SISWA


DARI INTERNET BERUPA YOUTUBE
https://youtu.be/nrq079uMl00
REMEDIAL

Remedial dilakukan apabila tujuan pembelajaran belum tercapai. Yaitu dapat diketahui apabila
skor perolehan dari instrument penilaian/assesmen masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal)
Jawablah uraian di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Menurut pendapat kalian bisnis konstruksi apa yang masih bisa bertahan pada jangka waktu
5 tahun ke depan?
2. Apa yang akan terjadi apabila kita tidak menerapkan K3LH pada proyek konstruksi?

Anda mungkin juga menyukai