Anda di halaman 1dari 18

A.

Informasi umum
Nama penyususn : Mukhlis, S.Pd.
Asal Sekolah : SMK Negeri 2 Tasikmalaya
Fase / Kelas : E / X SMK
Kode Modul Ajar : DD.DPIB.E.01
Mata Pelajaran : Dasar Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Elemen : Proses bisnis menyeluruh pada bidang desain pemodelan dan
informasi bangunan
Alokasi waktu : 2 pertemuan (12 x 45 menit)
Kata Kunci :
Kompetensi awal : Pengetahuan tentang bisnis dan peluang bisnis
Profil Pelajar Pancasila :  Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia
 Mandiri
 Kreatif
 Berpikir kritis
Sarana dan Prasarana : 1. Laptop
2. Modul Pembelajaran / Bahan Ajar
3. Bahan tayang / Slide presentasi
Target Peserta didik : Reguler (Tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami
materi ajar yang disampaikan guru)
Moda Pembelajaran yang : Tatap Muka
digunakan
Model : Project Base Learning

B. Komponen Inti
Tujuan Pembelajaran : 1. Memahami proses bisnis menyeluruh pada bidang
desain pemodelan dan informasi bangunan
2. Termotivasi akan peluang usaha yang erat kaitannya
dengan desain pemodelan dan informasi bangunan
secara kreatif
3. Mengelola kemampuan wirausaha dalam proses bisnis
bidang desain pemodalan dan informasi bangunan
dengan mandiri

Pemahaman Bermakna : Memahami proses bisnis, dan peluang bisnis bidang DPIB

Persiapan pembelajaran : 1. Guru menyiapkan perangkat ajar, materi dan LKPD


2. Guru menyiapkan rubrik penilaian dan lembar observasi
3. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran utama : Pengetahuan meliputi pemahaman Konsep bisnis, proses


bisnis dan peluang bisnis
Keterampilan menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi proses bisnis, melalui wawancara dan
pengamatan.
Sikap meliputi Mandiri, kreatif dan berpikir kritis
Pertemuan ke-1 (6 JP)
1. Kegiatan : a. Guru menyapa peserta didik dengan ucapan salam dan memperkenalkan diri.
pendahuluan b. Guru mengingatkan peserta didik tentang protocol kesehatan dimasa pandemi
(15”) c. Guru meminta peserta didik untuk berdoa sebelum melakukan aktivitas
d. Guru meminta peserta didik memperkenalkan diri sebagai presensi hari ini
e. Guru menyampaikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai
f. Guru memberikan penjelasan tentang tahapan kegiatan pembelajaran
g. Guru memberikan pertanyaan arahan/pertanyaan pemantik (Guide Questions):
1. Apa yang terlintas dipikiran kalian apabila berbicara mengenai proses
bisnis dan peluang bisinis usaha khususnya dibidang kontruksi?
2. Menurut kalian apa yang dimaksud proses bisnis? dan apa
hubungannya antara proses bisnis dengan peluang bisnis
h. Guru memberi motivasi kepada peserta didik
2. Kegiatan Inti : a. Menyiapkan pertanyaan mendasar
(240”) 1. Guru memulai pembelajaran dengan pertanyaan yang menantang terkait
dengan proses bisnis menyeluruh pada bidang desain pemodelan dan
informasi bangunan.
2. Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat terhadap
pertanyaan guru, kemudian menentukan beberapa project yang akan
dilaksanakan secara berkelompok
2. Guru menugaskan peserta didik agar membentuk kelompok sebanyak 4
orang.
3. Guru menyampaikan materi pembelajaran, LKPD
b. Mendesain perencanaan project
4. Guru bersama peserta didik (kolaboratif) membuat perencanaan project yang
berisi
 Aturan main
 Tugas masing-masing kelompok
 Alat dan bahan yang digunakan
 Alur penyelesaian project
c. Menyusun Jadwal
5. Guru dan Peserta didik membuat timeline (alokasi waktu) untuk
penyelesaian proyek dan deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek
6. Guru memberikan arahan kepada peserta didik untuk mengelola waktu yang
ada dan memberikan kesempatan untuk mencoba menggali sesuatu yang
baru tetapi guru tetap mengingatkan apabila ada aktivitas peserta didik
melenceng dari tujuan proyek.
7. Guru meminta Peserta didik untuk menyelesaikan pengerjaannya secara
berkelompok di luar jam pelajaran karena keterbatasan waktu belajar di
kelas.
d. Memonitor peserta didik dalam kemajuan proyek
8. Guru melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama
mengerjakan project dengan cara memfasilitasi peserta didik dalam setiap
proses
9. Guru juga berperan sebagi mentor bagi aktivitas peserta didik dengan
membuka ruang konsultasi/diskusi via whatsapp group dan forum Google
Classroom
10. Guru juga mengajarkan kepada peserta didik bagaimana bekerja dalam
sebuah kelompok dengan perannya masing-masing dengan tidak
mengesampingkan kepentingan kelompok
e. Penilaian terhadap produk yang dihasilkan
11. Guru melakukan penilaian sebagai proses evaluasi kemajuan masing-
masing peserta didik dalam melakukan project
12. Peserta didik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mempresenstasikan hasil karya/produknya/hasil pengamatannya di depan
kelompok lain secara bergantian
13. Kelompok lain dipersilakan menanggapinya
f. Evaluasi
14. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil
proyek yang sudah dijalankan
15. Peserta didik diminta untuk mengungkapkan perasaan dan
pengalamannya selama menyelesaikan proyek

3. Kegiatan : 1. Guru memberikan evaluasi secara keseluruhan


Penutup 2. Peserta didik bersama-sama dengan guru menyimpulkan hasil pembelajaran
(15”) 3. Guru menyampaikan informasi untuk pertemuan berikutnya

Asessment :  Asessment diagnostik kognitif dan kognitif (terlampir)


 Sikap (Profil Pelajar Pancasila)
 Performa (Presentasi dan hasil karya)
 Pengetahuan (Tes tertulis, penugasan)

Pengayaan dan : 1. Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang memiliki pencapaian tinggi
Remidial untuk mengembangkan potensinya secara optimal
2. Remedial diberikan kepada peserta didik yang belum memahami materi
pembelajaran dengan cara mengulang pembelajaran

Refleksi Peserta Didik dan Guru


Lembar Refleksi Peserta Didik:
1. Perasaan dalam : Apa yang menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran hari ini?
belajar
2. Makna : Apakah aktivitas pembelajaran hari ini bermakna dalam kehidupan
saya?
3. Penguasaan materi : Apakah kalian menguasai materi pembelajaran hari ini
b. Baik
c. Cukup
d. Kurang
1. Keaktifan : Apakah saya terliat aktif dalam pembelajaran hari ini? apakah saya
menyumbangkan ide dalam proses penyelesaian tugas kelompok?
2. Gotong royong : Apakah saya dapat bekerjasama dengan teman satu kelompok?

Lembar Refleksi Guru:


1. Penguasaan materi : Apakah saya sudah memahami cukup baik materi dan pembelajaran ini?
2. Penyampaian : Apakah materi ini sudah tersampaikan dengan cukup baik kepada
materi peserta didik?

3. Umpan balik : Apakah 100% peserta didik telah mencapai penguasaan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai?
C. Lampiran
1. Lembar Kerja Peserta Didik
2. Asessment (Kognitif dan Formatif)
3. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
4. Glosarium
5. Daftar Pustaka

Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Materi Ajar : Proses bisnis menyeluruh pada bidang desain pemodelan dan informasi
bangunan;
Mata Pelajaran : Dasar Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Jenjang / Kelas : SMK / E
Anggota Kelompok : 1. ………………………………..
2. ………………………………..
3. …………………………………
4. …………………………………

Capaian pembelajaran : Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami proses bisnis
pekerjaan pemodelan dan informasi bangunan mulai dari perencanaan,
teknik pemodelan, gambar rumah sederhana dan bertingkat, dan system
informasi bangunan, termasuk di dalamnya adalah penerapan budaya
mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Hidup
(K3LH), dan manajemen proyek.
Tujuan : 1. Memahami Proses bisnis bidang DPIB
2. Memahami Peluang Bisnis bidang DPIB
3. Memahami budaya mutu
4. Memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja Serta Lingkungan
Hidup (K3LH)
Alat dan Bahan : Laptop/HP dan jaringan internet.

Materi : 1. Proses dan Peluang Bisnis bidang DPIB


2. Memahami Kesehatan dan Keselamatan Kerja Serta Lingkungan
Hidup (K3LH)
Tugas Diskusi : Siswa diminta untuk melakukan wawancara dengan seorang wirausaha di
lingkungan sekitar. Kemudian mempresentasikan hasil wawancara di
depan kelas. Beberapa point yang dilalukan saat wawancara adalah
sebagai berikut:
1) Latar belakang sebagai wirausaha
2) Jenis usaha dan produk
3) Pemasaran produk
4) Konsumen sasarannya
Siswa diminta menyimpulkan karakter wirausaha apa yang dimiliki dan
bisa diteladani.

Langkah kerja : 1. Membagi siswa dalam beberapa kelompok


2. Mendiskusikan dalam kelompok
3. Membuat presentasi hasil kelompok
4. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Lampiran 2
ASESSMENT

A. Asessment Diagnostik
1. Asessment Diagnostik non kognitif

Informasi yang ingin digali Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan


Kesejahteraan psikologis dan Apa yang sedang kamu rasakan saat ini?
sosial emosi peserta didik?
Aktivitas peserta didik selama Bagaimana perasaan kamu saat belajar di rumah?
belajar di rumah?
Kondisi keluarga dan pergaulan Kegiatan apa saja yang kamu lakukan dengan keluarga?
siswa?
Gaya belajar, karakter serta Apa saja kegiatanmu selama belajar di rumah?
minat peserta didik? Apa hal yang paling menyenangkan dan kurang
menyenangkan ketika kamu belajar di rumah?
Media apa saja yang pernah kamu gunakan selama
belajar dirumah?

2. Asessment Diagnostik kognitif

Soal Jawaban Skor



Total Skor 100

Tindak Lanjut Asessment


Kelompok siswa Skor perolehan Tindak lanjut
Paham Utuh 80 – 100 Pembelajaran dilanjutkan pada Capaian
Pembelajaran saat ini yaitu Proses bisnis
menyeluruh pada bidang desain pemodelan dan
informasi bangunan;
Paham Sebagian 40 – 79 Memberikan pembelajaran remedial
Tidak Paham 0 - 39
B. Asessment Formatif
1. Teknik dan bentuk penilaian

Teknik
No Aspek Bentuk Penilaian
Penilaian

1 Sikap Observasi Lembar Pengamatan

2 Pengetahuan Penugasan Penugasan

3 Keterampilan Praktik Lembar penilaian kerja/praktik

2. Kriteria Penilaian
a. Sikap (Profil Pelajar Pancasila)

Kegiatan Profil pelajar pancasila Praktik Inti


Diskusi, Praktik Mandiri Mengemukakan ide pada saat diskusi
dan praktikum
Diskusi, Praktik Kreatif Membuat presentasi hasil diskusi /
Infografis
Diskusi, Praktik Bernalar kritis  Mencari informasi yang dapar
diperoleh dari internet

Rubrik penilaian

No Aspek Skor Keterangan


1 Berpikir Kritis Peserta didik tidak dapat bernalar kritis dalam
1
mengemukakan pendapat/gagasan
Peserta didik dapat sedikit bernalar kritis dalam
2
mengemukakan pendapat/gagasan (50% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam
3
mengemukakan pendapat/gagasan (75% tepat)
Peserta didik dapat bernalar kritis dalam
4
mengemukakan pendapat/gagasan dengan tepat
2 Kreatif Peserta didik tidak ada kreatifitas dalam pembuatan
1
infografis
Peserta didik sedikit memiliki kreatifitas dalam
2
pembuatan infografis
Peserta didik cukup memiliki kreatifitas dalam
3
pembuatan infografis dengan kurang kreatif
Peserta didik sangat kreatif dalam pembuatan
4
infografis dengan kreatif
3 Mandiri Peserta didik tidak terlibat aktif dalam pembuatan
1
infografis
Peserta didik ikut berperan aktif dalam pembuatan
2
infografis (aktif dalam 50% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan
3
infografis (aktif dalam 75% kegiatan)
Peserta didik berperan aktif dalam pembuatan
4
infografis
Petunjuk Penskoran:
1. Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Total Skor
2. Perhitungan skor akhir menggunakan rumus: Nilai = x4
Skor Maksimal
3. Peserta didik memperoleh nilai:
Nilai Score
Sangat baik (80 – 100
Baik (70 – 79)
Cukup (60 – 69)
Kurang (<60)

Lembar observasi

Profil Pelajar Pancasila


Nama Peserta Jumlah Nilai
No. Bernalar
didik Mandiri Kreatif Skor Rata2
kritis

b. Pengetahuan (Penugasan Kelompok)


Kisi-kisi

No Tujuan Indikator soal Bentuk No soal


Pembelajaran soal
1 

a. Soal penugasan Diskusi Kelompok :


Siswa diminta untuk melakukan wawancara dengan seorang wirausaha di lingkungan sekitar. Kemudian
mempresentasikan hasil wawancara di depan kelas. Beberapa point yang dilalukan saat wawancara adalah
sebagai berikut:
1) Latar belakang sebagai wirausaha
2. Jenis usaha dan produk
3. Pemasaran produk
4. Konsumen sasarannya
Siswa diminta menyimpulkan karakter wirausaha apa yang dimiliki dan bisa diteladani.

Nama Kelompok :
Anggota : 1. …………………………
Kelompok 2. …………………………
3. ………………………..
4. …………………………..
No. Pertanyaan Jawaban Hasil Diskusi

b. Keterampilan
Mata Pelajaran : Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan (DDDPIB)
Kelas : X….
Semester : .....................................................

Aspek Penilaian
Nama
No Individu Kelompok Nilai Nilai Akhir
Peserta Didik
A B C D A B C LK Diskusi

Kelompok 1

Kelompok 2

dst.

1) Indikator Penilaian :
Individu : Kelompok :
4 : Sering 4 : Memuaskan
3 : Kadang-kadang 3 : Baik
2 : Jarang 2 : Cukup
1 : Tidak pernah 1 : Kurang

Keterangan Aspek Penilaian :


A : Mengemukakan ide/gagasan a : Penyelesaian tugas kelompok
B : Menjawab pertanyaan b : Ketepatan hasil diskusi
C : Ketelitian c : Kerjasama kelompok
D : Keterlibatan dalam diskusi
Total Skor
Nilai Individu = x 100
Skor Maksimal

Total Skor
Nilai Kelompok = x 100
Skor Maksimal

Nilai individu + Nilai kelompok + Nilai LK


Nilai Akhir Diskusi =
3

Lampiran 3

MATERI PEMBELAJARAN

Proses Bisnis dan Peluang Usaha


Apa yang terlintas dipikiran kalian apabila berbicara mengenai proses bisnis dan peluang bisinis usaha
khususnya dibidang kontruksi? Menurut kalian apa yang dimaksud proses bisnis? dan apa hubungannya
antara proses bisnis dengan peluang usaha Kedua pertanyaan ini akan terjawab setelah kalian
mempelajari materi sub bab ini. Untuk mengawali pembelajaran silakan kalian melakukan kegiatan
berikut dengan semangat!

(Anam, 2021)
Gambar 1.1. Peluang usaha menjelang buka puasa

Pada gambar di atas memperlihatkan bahwasanya setiap orang dapat membaca peluang usaha apa yang di
perlukan, meskipun dalam hal ini gambar yang di tampilkan bukan peluang usaha yang tetap. Tetapi
memperlihatkan bahwasanya peluang usaha ada dimanapun yang penting dapat menganalisa peluangnya.
Kegiatan awal
Coba kalian amati usaha apa yang ada di lingkungan anda, analisis kiranya faktor apa saja yang membuat
usaha tersebut dapat berjalan dengan baik.
1. Catat peluang usaha apa saja yang erat dengan bidang kontruksi yang ada di lingkungan anda.
2. Coba analisa dari hasil pengamatan anda, apakah faktor yang membuat usaha yang anda amati
berjalan dengan baik dapat anda terapkan kedalan peluang usaha bidang kontruksi yang anda
rencanakan.
3. Diskusikan dengan rekan anda tentang temuan yang anda dapatkan.
Setelah melakukan kegiatan anda tentu sudah mengetahui apa yang dimaksud proses bisnis dan
peluang usaha. Selanjutnya untuk menambah pemahaman kalian tentang proses bisnis dan peluang usaha,
silakan pelajari materi berikut. Sebelum anda membaca materi anda bisa melihat video yang dapat anda
lihat melalui link yang disediakan https://www.youtube.com/watch?v=IA3bGWxSEQM

1. Proses Bisnis
Tujuan akhir bagi setiap wirausahawan adalah keberhalisan bisnis meskipun mengetahui resiko
bahwasanya salah dalam melangkah dapat menjadi masalah besar dan bisa saja menghabiskan banyak
uang supaya dapat menutupinya. Maka dari itu sangat penting merencanakan dan merancang proses
bisnis supaya seluruh alur berjalan dengan baik.
Proses bisnis ialah tentang tepat melangkah dalam memainkan peran penting dalam mengelola
penawaran kepada pelanggan. Proses bisnis ialah serangkaian langkah yang saling berkaitan yang
sudah ditugaskan kepada setiap pemangku kepentingan agar pekerjaan dapat memberikan produk atau
layanan kepada pelanggan. Dalam pelaksanaan tugas khusus, Setiap pemangku kepentingan menjadi
spesialis untuk mencapai tujuan konkret. Langkah-langkah ini sering diulang oleh para pengguna
dengan cara standar dan dimaksimalkan.
Setiap pengusaha berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi negara mana pun. Dengan ide, kerja
keras, dan imajinasi seorang wirausahawan, sebuah usaha dapat dibentuk dengan segera. Jadi, kita
dapat mengatakan bahwa ada berbagai faktor yang memengaruhi keberhasilan dan kinerja seorang
pengusaha yaitu:
1) faktor ekonomi,
2) faktor sosial,
3) faktor budaya,
4) Ketersediaan sumber daya, dan
5) dukungan keluarga

a) Proses Bisnis dalam bidang desaian pemodelan dan informasi bangunan


Keberhasilan perencanaan pada sebuah proyek bangunan gedung teergantung dari kesiapan
dokumen perencanaan. Semua gedung harus melalui tahapan perencanaan bangunan yang baik,
dengan landasan memenuhi persyaratan bangunan yang bagus. Kecuali persyaratan kekuatan,
semua persyaratan lain dari bangunan agar baik, dilaksanakan pada tahap perencanaan. Persyaratan
kekuatan dilakukan selama desain struktur komponen bangunan. Namun dalam perencanaannya
tidak berbenturan dengan aturan undang-undang konstruksi dan tata ruang yang berlaku.
Perencanaan dari Bangunan adalah suatu seni yang dikombinasikan dengan ilmu sains.
Prinsip perencanaan bangunan dapat dikelompokkan menjadi:
 Orientasi
 Efisiensi
 Energi
 Utilitas
 Persyaratan bangunan lainnya.
Pengintegrasian pengetahuan mengenai konstruksi yang dimiliki oleh para kontraktor untuk
memastikan desain tersebut dapat dilaksanakan di lapangan, meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kinerja proyek secara keseluruhan ke dalam tahap perencanaan sangat penting.
Desain adalah kerangka bentuk rancangan untuk membuat obyek baru dalam bentuk sebuah
rencana. Dalam bidang konstruksi, desain menjadi pusat perhatian karena bertujuan untuk
menonjolkan unsur suatu objek, sehingga mencapai nilai artistik.
Pada praktek desain arsitektur dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika yang
pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang
(background).
Membuat desain, spesifikasi dan gambar-gambar perencanaan Teknik sebagai upaya untuk
menentukan persyaratan bangunan yang diinginkan agar bangunan dapat berfungsi baik, menjamin
keselamatan (keamanan/kekuatan termasuk kenyamanan) dan kesehatan masyarakat penggunanya.
Bangunan akan dibuat sesuai persyaratan/kriteria desain bangunan yang telah ditetapkan
sesuai alternatif-alternatif desain/rancangan. Pemilihan desain harus mempertimbangkan dampak
lingkungan yang muncul akibat dari pelaksanaan pekerjaan nanti. Hasil Desain dituangkan dalam
gambar teknik/gambar perencanaan berdasarkan hasil perhitungan dan spesifikasi teknis
dicantumkan hal-hal penting yang berkenaan dengan mutu prasarana. Hasil desain ini harus
memberikan jaminan bahwa rencana bangunan bermanfaat bagi masyarakat, rencana teknis
bangunan sesuai standar teknis yaitu bangunan dapat berfungsi optimal, menjamin keselamatan
(kekuatan dan keamanan), Kesehatan warga pengguna, tidak menimbulkan dampak negatif atas
lingkungan dan sosial budaya setempat serta mudah dan aman diakses oleh warga pengguna
bangunan.
Proses desain yang baik mempengaruhi kemudahan pelaksanaan di lapangan dan mempengaruhi
kemudahan dalam pemeliharaan. Jika dalam proses desain sudah memperhatikan proses
pemeliharaan kedepannya, maka akan memudahkan proses pemeliharaan saat bangunan tersebut
sudah dioperasionalkan. Selama ini yang sering terjadi setelah desain selesai dilaksanakan
mengalami kesulitan dalam hal pemeliharaan atau perawatannya. Sampai saat ini masih jarang
perencana yang memperhatikan tahapan pemeliharaan kedepannya.
Menurut Hanif (2007) dalam Femi (2014) kesalahan yang paling sering dilakukan oleh desainer
dalam mendesain bangunan adalah berfokus pada tampilan elemen estetika terbaik dan tidak
memikirkan pemeliharaan, karena sebagian besar dari desainer beranggapan bahwa proses
pemeliharaan baru setelah bangunan selesai. Anggapan tersebut salah karena perhatian terhadap
pemeliharaan harus dimulai pada saat tahap awal dalam proses desain.
Pemodelan merupakan pola atau contoh dari sesuatu yang akan dirancang. Bentuknya dapat berupa
model fisik (maket, bentuk prototipe), model citra (gambar rancangan, citra komputer), atau
rumusan matematis.
Tujuan pemodelan adalah untuk memberi prediksi, menganalisa yang mendekati kenyataan
sebelum sistem di terapkan di lapangan. Model yang dibuat digolongkan menjadi pemodelan dua
dimensi (2D), tiga dimensi (3D), empat dimensi (4D). Pemodelan dalam pekerjaan konstruksi
bangunan merupakan hal utama yang dilakukan ketika merancang suatu struktur konstruksi
bangunan. Pemodelan suatu konstruksi bangunan dilakukan pada fase perencanaan sehingga pada
fase ini dihasilkan suatu produk perencanaan yaitu DED (Detailed Engineering Design) dan As
Built Drawing sebagai shop drawing sebelum melaksanakan konstruksi. Dalam beberapa hal
pemodelan dilakukan saat pascakonstruksi yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang
kelayakan suatu struktur konstruksi bangunan dari segi efisiensi dan efektifitas terhadap pengerjaan
pemilihan material, dan penggunaan.
Untuk menghasilkan mutu desain pemodelan diperlukan upaya perbaikan berkesinambungan
terhadap kemampuan manusia, proses, dan lingkungan. Untuk meningkatkan mutu tidak mudah,
diperlukan usaha yang keras dan serius. Banyak perusahaan yang belum memahami bagaimana
cara meningkatkan mutu atau tidak puas dengan mutu yang telah dicapai.
Desain dan pengembangan sistem biaya mutu untuk proyek konstruksi sampai saat ini telah dibatasi
karena kompleksitas yang terkait dengan pengelolaan informasi dari sejumlah perusahaan dengan
pendekatan yang berbeda untuk mengelola kualitas (Love P, Irani Z, 2003). Oleh karena itu
dibutuhkan sistem informasi yang dapat digunakan untuk mengelola kualitas sehingga kinerja
organisasi dapat dipantau dan biaya kualitas telah ditentukan.
Dalam melakukan sebuah proyek, setiap manajemen proyek pasti akan mengarahkan pada
perencanaan yang baik dan tepat perencanaan yang dimaksud adalah melakukan sebuah pekerjaan
mencakup seluruh proses awal hingga akhir dengan memaksimalkan kualitas dan kapabilitas,
sehingga setiap rencana yang sudah dirancang sesuai dengan apa yang diinginkan.
Pada era globalisasi dewasa ini perkembangan teknologi berkembang begitu pesat, sangat luas dan
menjangkau di berbagai bidang. Namun pada dasarnya mengarah pada satu tujuan yaitu
meningkatkan kemudahan, keakuratan dan kecepatan. Sistem komputerisasi sebagai salah satu
media informasi telah memberikan peranan yang sangat penting dalam dunia.
b. Peluang Usaha
Peluang usaha terdiri atas dua suku kata yakni kata Peluang dan Usaha. Peluang bisa diartikan
dengan kesempatan atau suatu hal dapat menghasilkan keuntungan. Sedangkan Usaha diartikan
dengan suatu perbuatan untuk mengarahkan tenaga dan pikiran dalam meraih target atau tujuan.
Maka dari itu, peluang usaha dapat di artikan suatu kesempatan yang datang, dan dapat
dimanfaatkan demi mendapatkan keuntungan. Atau bisa pula diartikan sebagai kesempatan yang
muncul di waktu tertentu yang dapat memberikan kesempatan besar supaya memperoleh
keuntungan apabila dalam kesempatan tersebut dilakukan suatu perbuatan dengan mengarahkan
tenaga dan pikiran.
Peluang usaha untuk memulai bisnis sangat diperlukan terutama bagi para pebisnis pemula.
Seorang wirausahawan yang mampu menangkap dan memperoleh peluang usaha maka ia dapat
menggunakan informasi potensial tersebut sebagai bahan untuk merancang dan merencanakan
sebuah bisnis. Dengan mendapatkan peluang usaha yang baru, bisnis yang dirintis dapat dengan
cepat tumbuh dan berkembang.
Memulai sebuah usaha memang bukanlah perkara yang mudah. Namun jika sudah menemukan
sebuah peluang, maka bisnis yang akan dimulai dapat berjalan dengan lancar. Kemampuan
membaca peluang sifatnya sangat penting dalam memulai bisnis sebagai bekal menghadapi
persaingan yang keras.

(Pratama, 2018)
Gambar 1.2. Gambaran cara melihat peluang usaha

a. Peluang wirausaha di bidang desaian pemodelan dan informasi bangunan


Sudah saatnya generasi muda memiliki pola pikir dan ccita-cita menjadi seorang wirausaha. Impian
menjadi karyawan atau pegawai setelah lulus sekolah jangan sampai dijadikan tujuan satu-satunya.
Banyaknya pengangguran di negeri ini utamanya di dominasi oleh lulusan sekolah menengah kejuruan
atau SMK. Kenyataan tersebut hendaknya bisa menyadarkan para generasi muda. Lulusan SMK setiap
tahun bertambah, sementara ketersediaan lapangan pekerjaan tidak sebanding dengan banyaknya pencari
kerja.
Kesadaran itu harus dibangun dan dimiliki oleh para generasi muda saat ini. Dengan menjadi seorang
wirausaha akan memberikan banyak manfaat bagi kemajuan negeri ini. Peran wirausaha penting dalam
menciptakan lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain di lingkungan sekitar. Demikian juga, ia
akan ikut serta membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kemakmuran
di negara kita. Bangsa ini membutuhkan generasi generasi yang terampil, kreatif dan inovatif.
Wirausaha adalah seorang inovator yang melakukan berbagai perubahan di dalam pasar lewat
penggabungan beberapa hal atau sesuatu yang baru. Adapun sesuatu yang baru tersebut bisa dalam
bentuk:
1. Ada produk baru yang dikenalkan
2. Ada metode produksi baru
3. Dibukanya pasar yang baru
4. Diperolehnya sumber pasokan baru dari komponen yang baru
5. Dijalankannya suatu organisasi baru pada sebuah perusahaan.
Wirausahawan adalah orang-orang yang menemukan ide kreatif dan inovatif dalam berwirausaha bukan
dengan menjual atau mencontoh produk yang sudah ada. Wirausahawan tidak selalu berpendidikan
tinggi, bahkan berasal dari orang yang tidak lulus sekolah, tetapi mereka memiliki ide-ide kreatif,
inovatif, serta pemikiran yang luar biasa.
Peluang usaha secara sederhana merupakan suatu kesempatan untuk mencapai suatu tujuan yang akan
dicapai dengan manfaatkan sumber daya yang miliki. Tujuan yang hendak dicapai biasanya dalam
keuntungan, kepuasan batin, popularitas, kekayaan, uang, status sosial dan lain-lain.
Banyaknya peluang usaha di sekitar kita, mengharuskan seorang wirausaha untuk cermat dalam mengkaji
mana peluang usaha yang potensial.
Ciri-ciri peluang usaha yang Potensial adalah sebagai berikut;
5. Memiliki nilai jual Usaha bukan hanya ambisi pribadi semata, dan bersifat nyata
6. Usaha tersebut mamapu bertahalnama di pasar
7. Tidak menghabiskan modal, karena terlalu besar investasinya
8. Bisa ditingkatkan skalanya menjadi industry
Tidak semua peluang yang ada dihadapan kita secara otomatis bisa dikerjakan. Namun terlebih dahulu
harus dilakukan analisis. Analisis peluang usaha adalah suatu analisis untuk mengetahui berbagai
kemungkinan dari berbagai macam kesempatan usaha, mana yang bisa dilakukan dan bisa memberikan
keuntungan dengan berbagai tingkat resiko yang akan di hadapi.

2. Peluang Usaha Bidang Kontruksi


Peluang usaha dalam dunia bangunan cukup banyak, Anda memiliki banyak pilihan usaha bangunan
yang dapat dijalankan untuk menambah pemasukan, diantaranya adalah:
1) Jasa desain interior rumah
Peluang usaha bidang bangunan yang pertama adalah jasa desain interior. Beberapa orang masih
banyak yang beranggapan jika jasa desain interior dan arsitektur merupakan kesatuan atau sama.
Padahal keduanya memiliki fungsi yang berbeda. Desainer interior merupakan sebuah profesi yang
memberikan pelayanan dalam merencanakan tata letak serta perancangan ruangan di dalam bagian
sebuah hunian atau sebuah bangunan. Layanan dari desainer interior tidak hanya mampu mendesain
ruangan menjadi terlihat indah dipandang mata namun juga harus mempertimbangan kesehatan serta
kondisi ruangan itu sendiri. Selain itu desainer interior harus mampu dalam merancang ruangan yang
fungsional seperti memilih warna, penggunaan material, jenis perabot atau furnitur.

(Manna Interior, 2019)


Gambar 1.3. Hasil karya jasa desain interior
2) Arsitek
Peluang bisnis selanjutnya dalam bidang bangunan adalah arsitek. Arsitek merupakan profesi yang
merancang semua jenis bangunan, baik itu tempat tinggal, hotel, Vila, tempat ibadah, rumah sakit,
dan beberapa fungsi lainnya. Ini tergolong peluang usaha bidang bangunan yang perlu di dukung
dengan skill khusus. Saat ini banyak sekolah lokal yang telah melahirkan arsitektur berkelas
internasional.
(Fauzian, 2018)
Gambar 1.4. Hasil karya jasa sekolah dengan jasa Arsitek
3) Toko Bangunan
Selain membutuhkan jasa pekerja dalam sebuah proyek bangunan juga membutuhkan segala bahan,
peralatan atau yang biasa disebut dengan bahan material. Dengan begitu usaha menjual segala
kebutuhan bahan bangunan ini akan memiliki peluang yang cukup besar. Peluang toko bangunan ini
akan lebih berkembang jika menjalin kerjasama dengan jasa kontraktor.

(Ngashim, 2018)
Gambar 1.5. Gambaran Toko bangunan dengan konsep moderen

4) Jasa Kontraktor
Jasa kontraktor yang menyediakan perencanaan dan pengerjaan pada konstruksi bangunan, sebuah
profesi yang maju memiliki peluang yang besar. Cara mengembangkan usaha kontraktor bisa dengan
menjalin kerjasama dengan sebuah toko bangunan.

(Wahyudi, 2019)
Gambar 1.6. Pengerjaan dengan menggunakan jasa kontraktor

5) Agen property
Peluang usaha bidang bangunan yang keenam adalah agen properti. Agen properti merupakan
sebuah profesi yang menjualkan rumah ataupun gedung dengan memasang pengumuman untuk
pemasaran. Hal ini erat kaitannya dengan rumah merupakan kebutuhan pokok yang perlu untuk di
penuhi.
(Rahmatika, 2020)
Gambar 1.7. Gambaran tren pencarian rumah
Selain dari materi yang telah di paparkan sebelumnya, anda dapat mempelajari mengenai proses bisnis
dan peluang usaha dalam bidang kontruksi lebih tepatnya bagian property dengan melihat tayangan video
pada link https://www.youtube.com/watch?v-=M2ReN4yugQ dan https://www.youtube.com/watch?
v=4SP4GJin.fSE

Rangkuman
1. Proses bisnis adalah tentang langkah-langkah yang tepat yang memainkan peran penting dalam
memberikan penawaran kepada pelanggan. Proses bisnis adalah serangkaian langkah yang saling
terkait yang ditugaskan kepada setiap pemangku kepentingan untuk pekerjaan tertentu untuk
memberikan produk atau layanan kepada pelanggan.
2. Peluang usaha adalah suatu kesempatan yang datang, menjadikan dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh keuntungan. Atau dapat pula diartikan sebagai kesempatan yang muncul di waktu
tertentu yang dapat memberikan kesempatan besar untuk mendapatkan keuntungan apabila dalam
kesempatan tersebut dilakukan suatu perbuatan dengan mengarahkan tenaga dan pikiran.
3. Wirausahawan adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan
menanggung resiko seperti kerugian. Oleh sebab itu seorang wirausaha harus memiliki kesiapan
mental, baik pada saat menghadapi keadaan yang merugikan maupun saat mendapatkan untung
besar.

Refleksi
Setelah mempelajari materi tentang wawasan di bidang desain pemodelan dan informasi bangunan
tentunya kamu sudah dapat memilih bisnis atau peluang kerja yagn tepat dalam bidang konstruksi. Selain
itu, kamu tentunya sudah paham bagaimana menggunakan peluang kerja dan bisnis yang sesuai dengan
keahlian yang dimiliki. Adakah materi yang belum kamu pahami. Adakah soal-soal yang belum dapat
kamu selesaikan? Tanyakan apabila ada hal yang belum paham pada guru atau temanmu.

Asesmen
b. Tes Unjuk Kerja
 Tugas Kelompok Petunjuk:
Siswa di bagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 3 – 4 siswa.
Siswa diminta untuk melakukan wawancara dengan seorang wirausaha di lingkungan sekitar. Kemudian
mempresentasikan hasil wawancara di depan kelas. Beberapa point yang dilalukan saat wawancara adalah
sebagai berikut:
2. Latar belakang sebagai wirausaha
3. Jenis usaha dan produk
4. Pemasaran produk
5. Konsumen sasarannya
Siswa diminta menyimpulkan karakter wirausaha apa yang dimiliki dan bisa diteladani.

c. Tugas Individu:
Petunjuk:
Siswa diminta untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan dalam
berwirausaha dengan melakukan pengamatan di lingkungan sekitar kalian. Cari satu pengusaha sukses
dan pengusaha yang belum sukses. Analisa faktor-faktor penyebabnya kesuksesan dan kegagalan,
identifikasi karakter yang mereka miliki. Presentasikan hasil pengamatan kalian di depan kelas!

3. Tes Uraian
Jawablah uraian di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Bagaimanakah pandangan anda perihal perencanaan bisnis yang anda pikirkan dalam bidang
kontruksi!
2. Uraikan yang kamu ketahui tentang peluang kerja dan bisnis di bidang desain pemodelan dan
informasi bangunan!
3. Faktor-faktor apa saja yang menjadikan sesorang dapat menjalankan bisnisnya dengan baik!
4. Dari klasifikasinya, berdasarkan bidangnya layanan jasa kontruksi apa saja yang anda ketahui!

Pengayaan
Bagi siswa yang sudah mencapai kompeten di asesmen di atas, maka kerjakan pengayaan berikut:

No Material No Material
1 Kayu 6 Triplek
2 Pasir 7 Pipa
3 Bambu 8 Kaca
4 Semen 9 marmer
5 Besi 10 batu

Menurut pengamatan kalian sesuai teori yang telah dipelajari coba anda pilih tiga material yang ada
dibenak kalian dan coba anda sampaikan peluang usaha apa yang terlintas yang erat kaitannya dengan
bangunan. Berikan alasan untuk jawbannya kalian!
Lampiran 4

GLOSARIUM

1. Peluang Bisnis = salah satu peluang untuk mencapai tujuan (laba, uang, kekayaan) dengan
menggunakan berbagai sumber daya yang dimiliki orang untuk berbisnis
2. Peluang Kerja = sebuah keaadan yang dapat menggambarkan jumlah ataupun ketersediaan
lowongan pekerjaan yang dapat dimanfaatkan/disis oleh para pencari
kerja/angkatan kerja.
3. Wirausaha = orang yang melakukan aktivitas wirausaha yang divirikan dengan pandai atau
berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
manajemen operasi untuk pengadaan produksi baru, memasarkannya, serta
mengatur permodalan operasinya.
4.
Lampiran 5

REFERENSI

1. Naniek Sulitiyowat, ST., M.Pd., 2021. Dasar-Dasar Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
kelas X. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Direktorat Jenderal Vokasi.
Direktorat Sekolah Menengan dan kejuruan Jakarta
2.

Anda mungkin juga menyukai