(RPP)
iskandargr@yahoo.co.id
B. Materi Pembelajaran
1. Materi Kebutuhan Desain Interior Gedung (Terlampir)
D. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke 1
a. Media Pembelajaran
1.PowerPoint Presentation
b. Alat dan Pembelajaran
1.Laptop
2.Proyektor
c. Bahan Pembelajaran
d. Sumber Belajar
1. Modul Teknik Desain Interior
e. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
A. Pendahuluan
1. Orientasi, Motivasi, dan Apresiasi 15menit
a. Pendidik masuk kelas tepat waktu dan
mengucapkan salam.
b. Pendidik meminta ketua kelas untuk
memimpin doa saat pembelajaran akan
dimulai.
c. Pendidik menginstruksikan kepada peserta
didik untuk memperhatikan kebersihan
kelas sebelum pembelajaran dimulai
d. Pendidik melakukan persiapan untuk
menciptakan situasi belajar yang kondusif
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
sambal memeriksa kehadiran peserta didik.
e. Pendidik menjelaskan manfaat penguasaan
kompetensi dasar ini sebagai bahan untuk
menguasai pasangan kompetensi dasar
lainnya yang terdapat pada mata pelajaran
Perancangan Interior Gedung.
f. Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran.
g. Pendidik menjelaskan model pembelajaran
yang digunakan serta metodenya.
B. Inti
2. Mengidentifikasi Masalah 155 menit
Pendidik
a. Memperlihatkan slide atau video tentang
materi kebutuhan pekerjaan desain interior
Peserta Didik
a. Memperhatikan slide atau video tentang
materi kebutuhan pekerjaan desain interior.
b. Peserta didik saling melakukan tanya jawab
mengenai tayangan yang diberikan.
c. Berkelompok untuk berdiskusi tentang
kebutuhan pekerjaan desain interior.
2. Menetapkan Masalah
a. Setiap kelompok diberikan handout untuk
diamati Bersama.
b. Peserta didik menentukan letak
permasalahan yang harus diselesaikan
berdasarkan tayangan yang diberikan.
c. Peserta didik mengumpulkan informasi
dengan berdiskusi dan membaca berbagai
litelatur tentang kebutuhan pekerjaan desain
interior
3. Mengembangkan Solusi
a. Peserta didik berdiskusi mengecek
pandangan dan bertukar pikiran dengan
teman kelompoknya mengenai kebutuhan
pekerjaan desain interior.
4. Melakukan Tindakan Strategis
a. Salah satu kelompok tampil untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
b. Peserta didik dikelompok lain mengamati
proses presentasi.
5. Melihat ulang dan mengevaluasi
Peserta didik dipersilahkan untuk memberikan
komentar terhadap hasil presentasi temannya
dan dipersilahkan mengoreksi jika ada
kekeliruan.
C. Penutup
6. Rangkuman, refleksi, tes dan tindak lanjut 10 menit
a. Peserta didik menanyakan hal yang masih
ragu dan melaksanakan evaluasi.
b. Peserta didik membantu peserta didik
lainnya untuk menjelaskan hal yang masih
meragukan sehingga tidak terjadi kesalah
pahaman.
c. Peserta didik menyimpulkan materi
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
pelajaran dibawah bimbingan pendidik.
d. Pendidik emalsanakan menilaian
pengetauan melalui tes tertulis dan peserta
didik mengerjakan tes tertulis.
e. Pendidik memberikan tugas tindak lanjut
f. Pendidik mengakhiri kegiatan belajar
dengan memberikan pesan untuk semangat
belajar.
c. Program Remedial :
Remedial Tes diberikan kepada siswa yang mendapatkan nilai di bawah
75 (untuk pengetahuan dan keterampilan), dengan catatan jumlah siswa
yang remedialnya sebanyak maksimal 30% dari jumlah seluruh siswa di
kelas.
Dan jika jumlah siswa yang remedial mencapai 50% maka diadakan
remedial teaching terlebih dahulu, lalu dilanjutkan remedial tes.
d. Program Pengayaan :
Program pengayaan diberikan/ditawarkan kepada siswa yang mendapatkan
nilai diatas 90 sebagai bentuk pendalaman terhadap materi yang diberikan.
Pendidik
7
8
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
Pedoman penilaian : Nilai = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Pendidik
No Kriteria Skor
1 Ketepatan Waktu: 5
a. Menyerahkan tugas paparan tepat waktu, kerapihan penamaan file, 4
b. Menyerahkan tugas telat, kerapihan penamaan file 3
2 Desain/Projek: 5
a. Tulisan terbaca, background kontras, gambar mendukung, gambar jelas 4
terlihat, animasi dan transisi
b. (hanya ada 4) 3
c. (hanya ada 3)
2
d. (hanya ada 2)
e. (hanya ada 1) 1
3 Penguasaan Materi: 5
a. Paparan sistematis, uraian jelas, penggunaan bahasa diterima dan 4
memadai, berpikir terbuka, berwawasan dan penuh imajinasi 3
b. (hanya ada 4)
c. (hanya ada 3) 2
d. (hanya ada 2)
1
e. (hanya ada 1)
4 Keberanian Tampil: 5
a. Pakaian rapi dan sopan, intonasi suara jelas, gerak tubuh (Gestur), 4
komunikasi dengan efektif efisien, menyampaikan informasi dengan baik
b. (hanya ada 4) 3
c. (hanya ada 3)
2
d. (hanya ada 2)
e. (hanya ada 1) 1
5 Kerjasama: 5
a. Menjawab pertanyaan, berkomunikasi tidak menyinggung orang lain, 4
menghargai teman, membantu teman,
b. (hanya ada 3) 3
c. (hanya ada 2)
2
d. (hanya ada 1)
e. (tidak ada) 1
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMK Kepala Program Guru Mata Pelajaran
Negeri Binaan Provsu Teknik Bangunan
Desain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada di dalam
suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia. Salah satu bidang study
keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain, bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat
menciptakan suatu lingkungan binaan (ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya,
baik fisik maupun nonfisik. Sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya
menjadi lebih baik. Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian
dalam suatu bangunan. Contoh : Perancangan interior tetap, bergerak, maupun dekoratif yang
bersifat sementara.
1. Perancangan interior tetap, perancangan desain inerior mulai dari merencana denah
existing bangunan, lay-out, floor plan, ceiling plan, potongan, aksonometri, detail,
perspektif, maket, animasi, dan teknis presentasi lainnya.
2. Perancangan interior bergerak (moveable), perancangan desain interior yang bersifat
mikro, misalkan pembuatan desain furniture, desain produk, desain landscape interior,
handycraft, dll.
3. Perancangan decoratif, perancangan yang bersifat menghias, misalkan mendesain hiasan
pesta pernikahan, mendesain pesta ulang tahun, dll.
1. Untuk menciptakan lingkungan bina yang fungsional dan indah, selain itu dapat
menunjang kenyamanan user dalam beraktivitas di dalam ruang.
2. Interior merupakan sesuatu yang berada di dalam bangunan. Bisa juga diartikan seperti
desain atau dekorasi di dalam struktur.
3. Interior memadukan semua hal yang berkaitan erat dengan warna, tekstur, dan lainnya.
4. Diaplikasikan pada iklim atau cuaca yang berbeda.
5. Harus memiliki kreativitas. Maksudnya yaitu interior terus berkembang sesuai dengan
kreativitas desainernya agar tidak monoton karena dapat menimbulkan kesan
membosankan pada ruang. Semakin tinggi kreativitas dari sang desainer maka semakin
bervariasi karya yang akan dia hasilkan.
Interior suatu ruangan dibentuk melalui elemen-elemen pembentuk yang saling terkait. Elemen-
elemen tersebut menjadi hal yang paling mendasar dalam perancangan interior suatu ruangan.
Adapun elemen-elemen interior terdiri dari:
1. Plafond: bagian dari interior yang berada di paling atas sebagai penutup ruang.
2. Dinding: bagian sari interior yang posisinya di tengah/mengelilingi/membentuk ruang
sebagai pembatas ruang.
3. Lantai: bagian paling bawah dari ruangan sebagai alas ruang tersebut.
1. Geometri atau ukuran penting erat kaitannya dengan interior karena akan mempengaruhi
rancangan yang akan dibuat. Aspek-aspek yang dipertimbangkan yaitu: (a) Bentuk:
meliputi bagaimana orientasi ruang dan karakteristiknya; dan (b) Dimensi: lebih ke
ukuran, sirkulasi, ruang gerak, dsb.
2. Material, mempunyai peranan besar terhadap rancangan interior, yakni mempengaruhi
tampilan atau visual pada ruang. Hal-hal yang meliputi setting material yaitu: (a) Bahan:
bahan yang diaplikasikan pada elemen-elemen pembentuk, contoh: keramik, parket
kayu; (b) Tekstur: pola atau alur yang dapat dirasakan oleh kulit, contoh: dinding yang
halus, plesteran kasar; (c) Warna: memberikan tampilan visual yang secara tidak
langsung dapat menggambarkan karakter atau emosi dari ruang.
3. Furniture merupakan alat atau objek yang digunakan sebagai penunjang kegiatan dalam
ruang. Peletakannya disesuaikan dengan luas dan sirkulasi ruang. Ukurannya sendiri
dibuat standar untuk kenyamanan user, hanya bentuknya yang bervariasi. Furniture ada
dua jenis, yaitu: (a) Furniture utama : digunakan sebagai penunjang kegiatan, contoh:
meja, kursi, sofa, tempat tidur; (b) Furniture tambahan: digunakan sebagai pelengkap
dari furniture utama, kotak alat tulis pada meja kerja.
4. Pencahayaan dapat mempengaruhi karakter ruang. Intensitas cahaya juga ditentukan oleh
jenis kegiatan yang ada pada ruang tersebut untuk kenyaman user. Contoh: ruang kerja
dengan penerangan yang cukup, ruang tidur dengan lampu temaram agar user bisa
beristirahat tanpa merasa silau.
5. Setting additional, komponen ini bersifat dekoratif atau pemanis ruang, contoh: vas,
lukisan, tanaman hias, dsb.