Anda di halaman 1dari 23

DASAR DASAR TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN

KELAS XII
Elemen Perkembangan teknologi dan isu-isu global pada desain
pemodelan dan informasi bangunan;
Materi Pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian developer perumahan
2. Menjelaskan pekerjaan pengawas pada konstruksi dan
perumahan
3. Menjelasakan jasa penyedia tukang pada konstruksi dan
perumahan
Kelas
XII Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Alokasi Waktu
12 JP
Jumlah Pertemuan
2x pertemuan
Fase Pencapaian
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
proses bisnis pada pekerjaan konstruksi dan perumahan
meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
perumahan.
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
danberakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan
Kreatif
Model Pembelajaran Problem Base Learning
Moda Pembelajaran Luring & Daring
Metode Pembelajaran Ceramah, Discussion, presentation
Penilaian Non Cognitive and Cognitive Assessment
Sumber Belajar Modul
Media Pembelajaran LCD, PPT
Pemahaman Bermakna 1. Menjelaskan pengertian developer perumahan
2. Menjelaskan pekerjaan kontraktor pada konstruksi
perumahan
3. Menjelaskan pekerjaan pengawas pada konstruksi dan
perumahan
4. Menjelasakan jasa penyedia tukang pada konstruksi dan
perumahan
Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kamu tahu pengertian developer perumahan?
2. Apakah kamu tahu pekerjaan kontraktor pada konstruksi
perumahan?
3. Apakah kamu tahu pekerjaan pengawas pada konstruksi dan
perumahan?
4. Apakah kamu tahu jasa penyedia tukang pada konstruksi dan
perumahan?

Agape M Panjaitan S.Pd


PEMBELAJARAN LURING / TATAP MUKA
(270 Menit) Pertemuan ke 1 dan ke 2
Pendahuluan 15 menit Kegiatan Inti (240 menit)
1. Sebelum memulai pembelajaran guru member salam
pada peserta didik untuk mengkondisikan sekaligus 1. Guru menjelaskan Pengertian
memberikan motivasi agar pesertsa didik semangat develover perumahan
dalam mengikuti pelajaran 2. Guru menjelaskan pekerjaan
2. Guru memberikan pretest sebelum pelajaran kontraktor pada konstruksi
beerlangsung. perumahan
3. Guru memulai pelajaran dan menuliskan topic pelajaran 3. Guru menjelaskan pekerjaan
dan menjelaskan secara umum tentang tujuan pelajaran. pengawas pada konstruksi dan
4. Guru menyampaikan garis besar pelajaran : perumahan
a. Pengertian develover perumahan 4. Guru menjelaskan jasa penyedia
b. Pekerjaan kontraktor pada konstruksi pada konstruksi dan perumahan
perumahan
c. Pekerjaan pengawas pada konstruksi dan
perumahan
d. Jasa penyedia pada konstruksi dan perumahan
5. Guru mengapresiasi semua jawaban peserta didik dan
memberikan semangat untuk mengikuti pelajaran yang
akan berlangsung
6. Guru menyampaikan gambaran pembelajaran dari
jawaban peserta didik tertang mata pelajaran yang akan
disampaikan selanjutnya

PENUTUP (15 Minutes) Refleksion


1. Guru memberikan kesimpulan pembelajara tentang 1. Apakah terjadi permasalahan
pengertian develover perumahan, pekerjaan kontraktor ketika proses pembelajaran.
pada konstruksi perumahan dan ekerjaan pengawas pada 2. Apakah peseerta didik dapat aktif
konstruksi dan perumahan serta jasa penyedia pada selama proses pembelajaran
konstruksi dan perumahan diakhir pembelajaran. 3. Apakah peserta didi dapat
2. Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang menyerap pembelajaran yang baru
mampu mengikuti pelajaran dengan baik dan tetap berlangsung.
memberikan semangat bagi yang belum berhasil selama 4. Apakah terjadi permasalahan atas
proses pembelajaran penerapan dalam pembelajaran.
3. Guru bersama peserta didik menutup proses
pembelajaran dengan berdoa kembali sekaligus
mengingatkan bagi yang piket kebersihan.

Agape M Panjaitan S.Pd


BAHAN AJAR
MODUL 1
Perkembangan teknologi dan isu-isu global pada desain pemodelan dan informasi bangunan
PERTEMUAN KE 1
1. Deskripsi Aktivitas
1.1 Aktivitas-1-Judul

Meliputi proses bisnis pada pekerjaan konstruksi dan perumahan meliputi perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan perumahan

1.1.1 Tujuan spesifikasi pembelajaran

Menjelaskan Pengertian develover perumahan menjelaskan pekerjaan kontraktor pada konstruksi


perumahan, menjelaskan pekerjaan pengawas pada konstruksi dan perumahan dan menjelaskan
jasa penyedia pada konstruksi dan perumahan

1.1.2 Konsep terkait aktivitas

A. Peluang bisnis, Profesi kerja dan kewirausahaan pada pekerjaan konstruksi dan perumahan

Data penduduk khusus usia produktif di Indonesia yang cukup tinggi, belum lagi jika berbicara
tentang kenaikan peringkat ekonomi masyarakat Indonesia, hal ini bisa dilihat dengan
produktivitas masyarakat kita. Juga karena juga jumlah penduduk yang besar, maka sektor
kosntruksi dan perumahan akan menjadi kebutuhan penduduk. Masyarakat usia produktif,
keluarga muda, sangat kebutuhaan akan rumah tinggal mereka mendambakan hunian yang
representatif, tentunya perumahan salah satu jawabannya. Dari fakta tersebut menjadi indikator
bahwa peluang bisnis konstruksi dan perumahan cukup menjanjikan,
Peluang usaha, kareir dan lapangan pekerjaan di bidang teknik konstruksi dan perumahan, adalah:

1. Pengembang (developer perumahan)

Pengertian perusahaan pengembang perumahan adalah adalah suatu perusahaan yang


berusaha dalam bidang pembangunan perumahan dari berbagai jenis dalam jumlah yang besar di
atas suatu areal tanah yang akan merupakan suatu kesatuan lingkungan pemukiman yang
dilengkapi dengan prasarana-prasarana lingkungan dan fasilitas-fasilitas sosial yang diperlukan
oleh masyarakat
penghuninya”. (Pasal 5 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 tahun 1974),
Sedangkan dalam Pasal 1 angka 3 UndangUndang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen yaitu: “Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik yang
berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum Negara Republik Indonesia, baik

Agape M Panjaitan S.Pd


sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam
berbagai bidang
Dari dua pengertian tentang developer perumahan dapat disimpulkan bahwa, developer
perumahan dapat dilakukan oleh badan usaha maupun individu perorangan.
Untuk terjun ke dunia bisnis konstruksi dan perumahan tidaklah sulit atau memerlukan
modal besar, modal utama adalah tekad yang kuat dan keiklasan dalam bekerja dengan didukung
beberapa kemampuan tertentu diantaranya:
- Pengetahuan bidang konstruksi
- Mencari Lahan yang Layak
- Pertimbangan Harga
- Cara Bayar
- Kondisi Fisik konstruksi bangunan
- Analisa Lahan
- Analisa Pasar
- Masterplan
- Dapatkan Investor
- Perijinan
- Pemasaran

2. Pelaksana (kontraktor) pekerjaan konstruksi dan perumahan

Kontraktor menjadi salah satu pilihan bagi anda yang ingin terjun di bisnis properti.
Namun yang dimaksud di sini adalah kontraktor dengan skala kecil yang dalam melaksanakan
borongan pekerjaan tidak membutuhkan teknologi tinggi. Pentingnya adalah kalian harus
menemukan seorang mandor yang berpengalaman dan baik hati. Sifat baik hati ini saya masukkan
karena banyak kejadian seseorang tertipu oleh mandornya. Modusnya mungkin saja si mandor
minta uang untuk belanja material kemudian si mandor tidak kembali lagi ke proyek.
Tugas pelaksana adalah melaksanakan pembangunan konstruksi sesuai dengan bestek
dan kontrak kerja. Secara rinci tugas pelaksana antara lain: - Melakukan survey pasar berkaitan
dengan potensi daya beli konsumen terhadap perumahan, harga material bangunan, developer
kompetitor, harga jual perumahan kompetitor, dan data demografi kota setempat. - Melakukan
konsultasi ke instansi terkait perihal kesesuaian lokasi dengan recana pembangunan proyek.
Selain itu diperlukan juga konsultasi dengan notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT),
camat dan lurah/kepala desa setempat tentang legalitas tanah yang akan dikerjakan
sebagai proyek perumahan. - Melakukan sosialisasi proyek kepada warga sekitar supaya tidak ada
gangguan pada saat proyek sudah dijalankan. - Membuat dan mengajukan anggaran dana
operasional pekerjaan persiapan proyek ke pimpinan perusahaan

Agape M Panjaitan S.Pd


REFLEKSI
1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami?
2. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk pengetahuan dasar tentang
pekerjaan kosntruksi dan perumahan?
3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
4. Apakah kalian sudah siap menekuni bisnis, usahan dan peluang kerja di bidang
konstruksi dan perumahan

ASSESMEN
Siswa diminta untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan
dalam bisnis, bekerja dan berwirausaha bidang konstruksi dan perumahan. Presentasikan hasil
pengamatan kalian di depan kelas.

Agape M Panjaitan S.Pd


BAHAN AJAR

PERTEMUAN KE 2

Pengawas pekerjaan konstruksi

Pengawasan Pekerjaan Konstruksi adalah pengawasan melekat oleh penyelenggara


pekerjaan konstruksi terhadap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi bidang sarana dan prasarana
pekerjaan umum, baik fisik maupun non fisik dengan penekanan pada tertib penyelenggaraan dan
hasil pekerjaan konstruksi yang meliputi aspek perencanaan pekerjaan konstruksi, pengadaan,
manajemen pengendalian, pelaksanaan kontrak. Pengawas Konstruksi adalah penyedia jasa
perseorangan atau badan usaha yang memiliki keahlian profesional di bidang pengawasan jasa
konstruksi dari awal pelaksanaan pekerjaan konstruksi sampai selesai dan harus sesuai dengan
bestek.
Ruang lingkup pengawasan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi meliputi:
a. Pengawasan terhadap pengendalian pelaksanaan kontrak;
b. Pengawasan terhadap pelaksanaan fisik konstruksi (tahap penyiapan, pengerjaan
& pengakhiran);
c. Pengawasan terhadap tertib administrasi keuangan; Bentuk tugas kepengawasan,
yaitu:
 Berbentuk tugas administratif, antara lain:
 Laporan tentang pelaksanaan kerja, cuaca, penggunaan tenaga
kerja, bahan & peralatan di lapangan. Laporan tentang prestasi
pekerjaan.
 Peringatan/ teguran, saran/ anjuran.
 Perubahan syarat
 syarat, perubahan gambar.
 Mengisi buku harian, buku tamu.
 Dokumentasi/ pengarsipan, dsb.
 Berbentuk Tugas Teknik, yaitu antara lain:
 Pengukuran/ pengamatan/ pengawasan/ pengendalian Prinsip
dalam Pengawasan yaitu:
Pengawasan harus berpedoman pada kebijaksanaan atau SOP
(Standar Operasional Prosedur) yang sudah ditentukan agar
dapat mengetahui dan menilai ada tidaknya kesalahan-
kesalahan
Pengawasan harus bersifat Obyektif dan menghasilkan data
nyata dilapangan serta menemukan fakta-fakta tentang proses
pelaksanaan pekerjaan dan berbagai faktor yang
mempengaruhi pekerjaan tersebut.

Agape M Panjaitan S.Pd


4. Perencana pekerjaan konstruksi dan perumahan

Perencana pekerjaan konstruksi disebut juga konsultan perencana adalah pihak yang
ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa
perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah.
Konsultan perencana bertugas merencanakan struktur, mekanikan elektrikal, arsitektur,
lanscape, rencana anggaran biaya (RAB) serta dokumen-dokumen pelengkap lainnya. Konsultan
perencana mendapatkan proyek melalui proses lelang yang diadakan panitia tender pekerjaan
konstruksi.

5. Jasa Penyedia tukang pekerjaan konstruksi dan perumahan

Usaha jasa penyedia tukang merupakan jenis usaha yng sangat dibutuhkan oleh pelaksana
atau kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan konstruksi bangunan, melalui jasa inilah
kontraktor akan sangat mudah dalam mencari tukang yang akan bekerja.
Jasa ini biasanya bersifat kontrak kerja atau borongan dengan pihak pelaksana. Peluang
usaha ini menghubungkan antara kontraktor dengan pekerja bangunan, tidak banyak modal dan
keahlian yang harus dimilik
jika ingin menjalani jasa ini, kuncinya peluang usaha ini harus bisa mencari tukang yang
professional, memiliki sertifikat keahlian.

6. Suplier penyedia bahan bangunan

Peluang usaha ini sangat menjanjikan karena semakin banyak permintaan rumah tinggal
seperti perumahan akan semakin banyak pula permintaan bahan bangunan. Dalam menjalankan
usaha ini harus bisa mengikuti tren bahan bangunan yang terus berkembang. Usaha penyedia
bahan bangunan dengan skala kecil sangat banyak tersedia di seluruh Indonesia, Bahkan untuk
bisnis ini dilevel yang sangat besar sudah ada beberapa mall atau supermarket bangunan
walaupun jumlahnya masih terbatas

7. Agen Penjuaan Perumahan

Agape M Panjaitan S.Pd


Peluang usaha dan lapangan pekerjaan sebagai broker atau agen penjualan perumahan
merupakan ujung tombak dunia bisnis konstruksi perumahan, setelah semua pelaku usaha
perumahan telah meyelesaikan pekerjaannya mulai dari perencana, pelaksana dan pengawas
hingga fisik bangunan perumahan terwujud maka bisnis dan peluang usaha agen penjualan inilah
yang selanjutnya bekerja memasarkan bangunan perumahan.
Pengembang atau developer perumahan membutuhkan seorang eksekutif profesional
untuk memasarkan properti mereka. Lalu bagaimana peluang usaha ini dijalankan?
Berdasarkan Pasal 1 (3) Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 33/M-DAG/PER/8/2008
Tentang Perusahaan Perantara Perdagangan Properti (“Permendag No 33/2008”) adalah
seseorang yang memiliki keahlian khusus di bidang properti yang dibuktikan dengan sertifikat
yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi yang terakreditasi. Broker properti di dalam melakukan
pekerjaannya dapat bekerja sendiri atau dibawah naungan perusahaan perantara perdagangan
properti.
Dari peraturan tersebut disebutkan bahwa agen property bisa dikerjakan oleh individu
perorangan atau badan usaha. dan masih banyak lagi lapangan pekerjaan yang bisa diambil dalam
pekerjaan konstruksi perumahan

8. Jasa Sewa Peralatan Pekerjaan

Konstruksi Peluang usaha ini sangat dibutuhkan keberadaannya dalam proyek konstruksi
bangunan, karena dalam proses pelaksanaan pembangunan tidak semua kontraktor memilik
peralatan dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan mereka.
Apalagi jika pekerjaan membutuhkan alat berat dan teknologi yang canggih. Berapa
kontraktor memang tidak memiliki alat degan berbagai pertimbangan baik dari segi biaya
pembelian, penyimpanan, dan pemeliharaannya dan sebagainya.
Mereka cenderung memilih menyewa alat dari pada harus membeli. Nah dari sinilah
peluang menjadi penyedia sewa alat dan teknologi pekerjaan konstruksi terbuka lebar, hanya saja
untuk menjalani usaha ini butuh modal yang sangat besar..

REFLEKSI
5. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami?
6. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk pengetahuan dasar tentang
pekerjaan kosntruksi dan perumahan?
7. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
8. Apakah kalian sudah siap menekuni bisnis, usahan dan peluang kerja di bidang
konstruksi dan perumahan
ASSESMEN
Siswa diminta untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan
dalam bisnis, bekerja dan berwirausaha bidang konstruksi dan perumahan. Presentasikan hasil
pengamatan kalian di depan kelas.
Agape M Panjaitan S.Pd
DASAR DASAR TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN

KELAS : XII
PERTEMUAN KE : 3 dan 4
Perkembangan teknologi dan dunia kerja
Elemen konstruksi dan perumahan
Materi Pembelajaran Pengertian pekerjaan konstruksi bangunan,
tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi, tahapan
perencanaan, tahapan / perancang desain,
prasarana dan fasilitas lingkungan perumahan,
green dan suistainan ble bulding dan tipe /
spesifikasi perumahan.
Kelas XII DPIB
Alokasi Waktu 12 JP
Jumlah Pertemuan 2 X Pertemuan
Fase Pencapaian Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami berbagai jenis pekerjaan di bidang
konstruksi dan perumahan, perkembangan
teknologi dalam bidang konstruksi dan
perumahan, isu-isu global terkait green
building dan sustainable building, serta
spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan
sesuai dengan perkembangan teknologi
berbasis green material
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, danberakhlak
Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan
Kreatif
Model Pembelajaran Problem Base Learning
Moda Pembelajaran Luring & Daring
Metode Pembelajaran Ceramah, Discussion, presentation
Penilaian Non Cognitive and Cognitive Assessment
Sumber Belajar Modul
Media Pembelajaran LCD, PPT
Pemahaman Bermakna 1. Menjelaskan engertian pekerjaan konstruksi
bangunan.
2. Menjelaskan tahapan-tahapan pekerjaan
konstruks.
3. Menjelaskan tahapan perencanaan, tahapan /
perancang desain.
4. Menjelaskan prasarana dan fasilitas
lingkungan perumahan.
5. Menjelaskan green dan suistainan ble
bulding dan tipe / spesifikasi perumahan.
Pertanyaan Pemantik 1. Menjelaskan engertian pekerjaan konstruksi
bangunan.
2. Menjelaskan tahapan-tahapan pekerjaan
konstruks.
3. Mengertikah kamu tentang perencanaan,
Agape M Panjaitan S.Pd
tahapan / perancang desain?
4. Menurut kamu apakah prasarana dan fasilitas
lingkungan perumahan?
5. Mengertikah kamu tentang green dan
suistainan ble bulding dan tipe / spesifikasi
perumahan?

PEMBELAJARAN LURING / TATAP MUKA (270 Menit)


Pertemuan ke 3

Pendahuluan 15 menit Kegiatan Inti (240


1. Sebelum memulai pembelajaran guru member salam pada peserta didik menit)
untuk mengkondisikan sekaligus memberikan motivasi agar pesertsa didik
semangat dalam mengikuti pelajaran 1. Guru
2. Guru memberikan pretest sebelum pelajaran beerlangsung. menjelaskan .
3. Guru memulai pelajaran dan menuliskan topic pelajaran dan Pengertian
menjelaskan secara umum tentang tujuan pelajaran. pekerjaan
4. Guru menyampaikan garis besar pelajaran : konstruksi
a. Pengertian pekerjaan konstruksi bangunan bangunan
b. Tahapan pekerjaan konstruksi. b.Guru
c. Tahapan perencanaan, tahapan / perancang desain. menjelaskan
d. Prasarana dan fasilitas lingkungan perumahan. tahapan pekerjaan
e. Green dan suistainan ble bulding dan tipe / spesifikasi perumahan konstruksi.
c. Guru
5. Guru mengapresiasi semua jawaban peserta didik dan menjelaskan
memberikan semangat untuk mengikuti pelajaran yang akan Tahapan
berlangsung’ perencanaan,
6. Guru menyampaikan gambaran pembelajaran dari jawaban tahapan / perancang
peserta didik tertang mata pelajaran yang akan disampaikan desain. d. Guru
selanjutnya menjelaskan
Prasarana dan
fasilitas lingkungan
perumahan.
e. Guru
menjelaskan green
dan suistainan ble
bulding dan tipe /
spesifikasi
perumahan

Refleksion
1. Apakah terjadi
permasalahan
ketika proses
PENUTUP (15 Minutes) pembelajaran.
1. Guru memberikan kesimpulan pembelajara tentang . Pengertian 2. Apakah peseerta
pekerjaan konstruksi bangunan, tahapan pekerjaan konstruksi. tahapan didik dapat aktif
perencanaan, tahapan / perancang desain. dan prasarana dan fasilitas selama proses
lingkungan perumahan. serta green dan suistainan ble bulding dan tipe / pembelajaran
spesifikasi perumahan diakhir pembelajaran. 3. Apakah peserta
Agape M Panjaitan S.Pd
didi dapat
2. Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang mampu mengikuti menyerap
pelajaran dengan baik dan tetap memberikan semangat bagi yang belum pembelajaran yang
berhasil selama proses pembelajaran baru berlangsung.
4. Apakah terjadi
3. Guru bersama peserta didik menutup proses pembelajaran dengan permasalahan atas
berdoa kembali sekaligus mengingatkan bagi yang piket kebersihan. penerapan dalam
pembelajaran.

Agape M Panjaitan S.Pd


BAHAN AJAR
MODUL 2
PERTEMUAN KE 3

Pengertian Pekerjaan Konstruksi


Pekerjaan konstruksi yang sering disebut proyek konstruksi, yaitu serangkaian aktivitas
yang terstruktur dan dilakukan dengan urut menggunakan logika serta berbagai sumber daya
yang terbatas pada biaya, kualitas, dan waktu. Proyek konstruksi berhubungan dengan upaya
pembangunan sebuah bangunan, meliputi pekerjaan pokok dibidang teknik sipil dan arsitektur,
walaupun terkadang juga mengikutsertakan disiplin lainnya misalnya teknik industri, mesin,
elektro, geoteknik, interior ataupun lanskap. Berdasarkan definisi tersebut diketahui jika ciri-ciri:
‐ Mempunyai tujuan yang khusus, produk akhir maupun hasil kerja akhir, ‐ Total dana, target
jadwal dan kategori kualitas pada proses meraih tujuan yang sudah ditetapkan, ‐ Sifatnya
sementara pada makna usianya terbatas dari selesainya tugas, ‐ Titik permulaan serta akhir
ditetapkan secara jelas, ‐ Non rutin, tidak mengulang-ulang. Tipe serta intensitas aktivitas
berubah selama proyek berjalan.

1. Pengertian Bangunan Bangunan umumnya disebut juga dengan rumah serta gedung
yaitu seluruh fasilitas, infrastruktur pada kebudayaan maupun kehidupan manusia untuk
menciptakan peradabannya. Bangunan terbagi dalam 2 jenis, yaitu:
 Bangunan Gedung Ciri-cirinya adalah: Proyek konstruksi untuk tempat tinggal atau
bekerja ∙ Lokasi relatif sempit ‐ Manajemen proyek untuk progressing proyek Contoh :
adalah rumah, kantor, dan pabrik.
 Bangunan Sipil Ciri-cirinya adalah: ∙ Proyek konstruksi yang digunakan untuk
mengendalikan alam agar berguna bagi kepentingan manusia ∙ Lokasi luas dan
panjang ∙ Manjemen proyek untuk memecahkan masalah Contoh : jalan, jembatan,
dan bendungan.

Tahapan dalam Pekerjaan Konstruksi


Pekerjaan konstruksi meliputi beberapa tahapan, Secara garis besar tahapan proyek konstruksi
dapat dibagi menjadi 4 tahap :
1. Tahap perencanaan (planning)
2. Tahap perancangan (design)
3. Tahap pengadaan/pelelangan (tender)
4. Tahap pelaksanaan (construction)
5. Tahap Perencanaan (Planning)

1. Tahap ini melakukan penetapan garis-garis besar rencana proyek, meliputi:


a. Rekruitmen konsultan (memakai konsultan perencana atau manajemen
konstruksi (MK) tergantung mana yang dipilih oleh pemilik proyek) dalam
menterjemahkan kebutuhan pemilik, membuat TOR, survey, feasibility study
kelayakan proyek, pemilihan desain, schematic design, program dan budget,
financing, studi, evaluasi dan program yang mencakup hal-hal teknis
ekonomis, lingkungan, dll
Agape M Panjaitan S.Pd
b. merancang proyek secara kasar dan mengestimasi biaya yang diperlukan
untuk menyelesaikan proyek tersebut.
c. Memperkirakan manfaat yang akan didapatkan bila proyek itu dijalankan,
yaitu manfaat langsung (manfaat ekonomis) ataupun manfaat tidak langsung
(fungsi sosial).
d. Membuat analisa kelayakan proyek, yaitu menurut ekonomis ataupun
finansial.
e. Menganalisa pengaruh lingkungan yang mungkin terjadi bila proyek itu
dijalankan.
f. Tahap Penjelasan (Briefing) Tahapan ini bertujuan agar memberikan
kesempatan kepada pemilik proyek menguraikan fungsi proyek serta dana
yang diperbolehkan, maka konsultan perencana bisa dengan akurat
menafsirkan kemauan pemilik proyek serta memperkiarakan dana yang
dibutuhkan
2. Tahap Desain /Perancangan (Design) Tahap perancangan terdiri dari tiga sub tahap
antara lain :
a. tahap Pra-Desain (Preliminary Design) tahapan ini meliputi kriteria desain,
skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah,
gambar situasi atau siteplan tata ruang dan estimasi cost
b. tahap pengembangan Desain (Development Design)/ Detail Desain (Detail
Design). adalah tahapan pengembangan dari pra rancangan yang telah
disusun serta melakukan perhitungan yang semakin rinci, meliputi:
Perhitungan-perhitungan yang sangat mendetail (struktural ataupun non
struktural) dengan rinci∙ Gambar-gambar yang sangat mendetail (gambar
arsitektur, elektrikal, susunan, mekanal, dan yang lainnya), Outline
specification (garis besar) Estimasi cost untuk konstruksi dengan rinci. Tahap
c. Desain akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan Adalah tahapa terakhir
dari perencanaan serta persiapan pada tahap pelelangan, meliputi: Gambar-
gambar detail, bagi semua elemen pekerjaan Detail spesifikasi, Bill of
quantity (daftar volume), perkiraan dana konstruksi (dengan sangat rinci) ,
Syaratsyarat umum administrasi serta aturan umum (dokumen lelang)
adapun tahapan ini bertujuan antara lain; - Dalam melengkapi uraian proyek
serta menetapkan tata letak, rancangan, metode konstruksi serta perkiraan
dana supaya memperoleh persetujuan dari pemilik proyek serta pihak yang
memiliki otoritas yang berpartisipasi. - Dalam menyiapkan informasi
pengerjaan yang dibutuhkan, terutama gambar rencan, spesifikasi dan dalam
melengkapi seluruh dokumen tender. Aktivitas yang dijalankan dalam
tahapan perancangan antara lain: ∙ Mengembangkan ikhtisar proyek sebagai
uraian akhir. - Mengecek persoalan teknis 15 | Dasar-dasar Teknik
Konstruksi dan Perumahan kelas X - Meminta persetujuan akhir ikhtisar dari
Pemilik proyek - Menyiapkan rancangan skema (pra desain) terutama
perkiraan dana, rancangan terperinci (detail desain), gambar kerja,
spesifikasi, jadwal, daftar volume, perkiraan dana akhir, serta program
penyelenggaraan pendahuluan terutama jadwal waktu.

Agape M Panjaitan S.Pd


REFLEKSI
1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami?
2. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk pengetahuan dasar tentang
pekerjaan kosntruksi dan perumahan?
3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
4. Apakah kalian sudah siap menekuni bisnis, usahan dan peluang kerja di bidang
konstruksi dan perumahan
ASSESMEN
Siswa diminta untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan
dalam bisnis, bekerja dan berwirausaha bidang konstruksi dan perumahan. Presentasikan hasil
pengamatan kalian di depan kelas.

BAHAN AJAR
PERTEMUAN KE 4

D. Pengertian Rumah, Perumahan dan Pemukiman. Menurut UU No. 4 Tahun 1992 mengenai
perumahan dan permukiman diterangkan bahwa:
“Rumah adalah sebuah kebutuhan pokok manusia pada upaya meningkatkan serta
meratakan kesejahteraan rakyat. sehingga, rumah yang pantas huni adalah landasan serta sebuah
elemen pokok untuk menetapkan jenjang kesejahteraan”
“Perumahan adalah himpunan rumah menjadi bagian dari pemukiman, yaitu perkotaan
ataupun pedesaan, yang dilengkapi dengan infratsruktur, fasilitas, serta utilitas umum selaku hasil
dalam rangka memenuhi rumah yang layak huni”. “Permukiman ialah komponen dari lingkungan
hunian yang meliputi diatas satu satuan perumahan yang memiliki infratsruktur, fasilitas, utilitas
umum dan memiliki aktivitas penunjang sebagau fungsi lain diwilayah perkotaan maupun
wilayah perdesaan.
1. Peluang pembangunan perumahan dan permukiman Pembangunan perumahan serta
permukiman adalah sebuah bentuk pekerjaan konstruksi berkelanjutan, guna memenuhi
kebutuhan akan hunian bagi penduduk yang semakin bertambah.
Peluang yang ada di dalam pembangunan perumahan diantaranya: - Meningkatnya
pendapatan daerah, dengan adanya pajak dan retribusi dari proses pembangunan perumahan,
- Adanya koordinasi yang semakin membaik membangun pemukiman dan perumahan
antara pemerintah dan pihak pengembang perumahan. - Perkembangan teknologi dibidang
konstruksi yang terus berkembang.
2. Faktor Kendala pembangunan permahan dan permukiman Kebutuhan akan sarana
hunian tempat tinggal bagi penduduk yang semakin bertambah, tentunya pembangunan
perumahan akan mengalami kendala dan hambatan, diantaranya: - Ketersediaan lahan sangat
terbatas
- keadaan sosial ekonomi masyarakat yang rendah
- informasi yang terbatas - kemampuan Pemda yang terbatas
- Proses perijinan dan birokrasi yang belum dipahami dan diketahui oleh beberapa
pengembang perumahan.

Agape M Panjaitan S.Pd


3. Perencanaan Perumahan Sebelum proses pembangunan perumahan dilaksanakan ada
beberapa aspek-aspek yang harus diperhatikan meliputi:
a. Aspek Teknis konstruksi bangunan
- KDB (koefisien dasar bangunan) Merupakan angka persentase rasio antara luas semua
lantai dasar bangunan gedung dan luas lahan perpetakan perencanaan yang dimiliki sesuai
rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan lingkungan.
- KLB (koefisien lantai bangunan) menurut Perturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005
ialah angka persentase rasio antara luas keseluruhan lantai bangunan gedung dan luas tanah
perpetakan perencanaan yang dimiliki sesuai rencana tata ruang dan rencana tata bangunan dan
lingkungan.

- FAR (floor area Ratio) adalah rasio total luas lantai bangunan (luas lantai kotor) dengan
ukuran sebidang tanah di mana ia dibangun.
- GSB (garis sempadan bangunan) Merupakan garis batas luar pengaman yang
ditentukan dalam membangun sebuah bangunan ataupun pagar yang ditarik dengan jarak tertentu
sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki tanggul, tepu situ,
tepi waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan tenaga listrik dan pipa gas, menyesuaikan
dengan jenis garis sempadan yang dituliskan. Pada garis ini disisi luarnya, pemiliki tanah tidak
diperbolehkan untuk mendirikan sebuah bangunan.
- Kondisi Persil tanah - Pengaturan bentuk bangunan sama/seragam atau tidak.
b. Aspek sosial ekonomi
- Bagaimana interaksi yang dilakukan antara sesama masyarakat
- Karakter masyarakat setempat
- Tingkat ekonomi masyarakat
c. Aspek Kesehatan
- Ketercukupan air bersih
- Ketercukupan cahaya
- Ketercukupan udara
d. Aspek legalitas atau perijinan
- Ijin pengolahan tanah (IPT)
- Ijin kawasan
- Ijin mendirikan bangunan (IMB)
- Perijinan lainya sesuai dengan peraturan pemerintah daerah (Pemda) setempa 4.
Pemilihan tapak untuk perumahan Tapak adalah sebidang lahan ataupun sepetak tanah yang
mempunyai batas yang jelas, yang kondisi permukaannya mempunyai karakteristik khusus yang
dimiliki lahannya tersebut.
Sementara itu perencanaan tapak ialah pengelolaan fisik tapak dilaksanakan dengan
mempertimbangkan keadaan tapak serta dampak yang diakibatkan karena perubahan fisik
tanahnya. Tujuan dari pemilihan tapat, adalah agar diperoleh tapak yang sesuai untuk
pembangunan fisik, terutama pemasangan utilitas pengadaan rumah, sistem sirkulasi, beserta
fasilitas lingkungannya .

Agape M Panjaitan S.Pd


E. Tipe Perumahan Tipe Perumahan secara umum dikelompokan berdasarkan luas bangunan dan
luas area yang dimiliki oleh masing-masing rumah, sehingga dari aspek tersebut tipe perumahan
dapat dibedakan menjadi:
a. Perumahan Real Estate
b. Perumahan Semi Real Estate (menengah)
c. Perumahan Sederhana (RS)
d. Perumahan Sangat Sederhana (RSS) Rumah real estate dan menengah tidak memiliki
batas minimum luas untuk masing-masing ruangan (luas bangunan) dan luas lahan, berbeda
dengan rumah sederhana yang memiliki standar minimal agar tetap terjamin kenyamanan dan
keamanan penghuni rumah.

1. Rumah Sederhana Merupakan tempat tinggal pantas ditempati yang mempunyai harga
yang sangat terjangkau oleh masyarakat dengan pendapatan yang rendah hingga sedang. pada
SNI 03- 6981-2004 rumah sederhana tidak bersusun dicanangkan menjadi tempat kediaman yang
pantas ditempati untuk masyarakat dengan pendapatan rendah maupun sedang.
Sehingga harganya wajib terjangkau oleh masyarakat yang memiliki pendapatan rendah
hingga sedang.
Ada 2 jenis rumah yang biasa dipakai dalam rumah sederhana, yakni: rumah gandeng
ataupun rumah kopel, serta rumah deret

a. Rumah Gandeng atau Rumah Kopel Rumah gandeng atau rumah kopel adalah 2 buah
rumah yang bergandengan, dan masing-masing memiliki kapling sendiri. Pada rumah gandeng
atau rumah kopel, salah satu dinding bangunan induk saling menyatu.

b. Rumah Deret Merupakan sejumlah rumah yang bergandengan dari satu unit terhadap
unit yang lain. Dalam rumah deret, salah satu maupun kedua dinding bangunan utamanya
menyatu terhadap dinding bangunan induk yang lain. Melalui sistem rumah deret, unit-unit
rumah itu adalah suatu kesatuan. Dalam rumah deret, tiap rumah mempunyai kaplingnya sendiri-
sendiri.
2. Rumah Sangat Sederhana Merupakan rumah tinggal tak bersusun yang luas lantainya
mencapai 21 m2 hingga 36 m2. Sebuah rumah sangat sederhana minimal terdapat kamar mandi
serta WC beserta ruang serbaguna.
Dana pendirian per m2. Rumah sangat sederhana wajib ditekan sekecil mungkin
mencapai sekitar setengah dari dana pendirian rumah sederhana.
Rumah sangat sederhana biasanya berwujud rumah deret untuk mengoptimalkan
pemaakaian lahan perumahan yang sangat memiliki batasan.
Rumah sangat sederhana mempunyai peta berbentuk empat persegi panjang.
Agape M Panjaitan S.Pd
Bentuk atapnya pelana, dengan kemiringan yang diselaraskan pada bahan penutup atap
yang sangat sederhana, beton pada system susunannya, bata merah ataupun Concrete Block
sebagai dinding, kayu sebagai pintu serta jendela, asbes gelombang sebagai penutup atap.
3. Luas area ruang pada rumah sangat sederhana:
- Ruang serbaguna 14,58 m2
- Dapur 2,25 m2
- Kamar mandi/WC 2,25 m2
- Teras/selasar 1,92 m2

Green dan Suistainable Building


Green building

Green building Dalam pekerjaan konstruksi perumahan di zaman ini kita sering
mendengar istilah green building, green material, lalu apa maksud dari istilah tersebut?
Green building adalah usaha dalam mendirikan bangunan dengan memakai tahapan yang
ramah lingkungan, pemakaian sumber daya dengan efisien sepanjang daur hidup bangunan dari
perencanaan, pembangunan, operasional, perawatan, renovasi sampai terjadi pembongkaran.
Seperti apakah bangunan yang ramah lingkungan? Apa utamanya mengaplikasikan
konsep itu terhadap hunian? Bagaimanakah perkembangan penerapannya? berbagai pertanyaan
mendasar tentang green building.
Secara umum penerapan Green Building adalah bangunan yang diawali dari tahap
perencanaan, pembangunan, pengoprasian sampai pada operasional perawatannya
mempertimbangkan berbagai aspek untuk melindungi, menghemat, meminimalisir pemakaian
SDA, memelihara kualitas yaitu kualitas udara dalam ruangan, serta mempertimbangkan
kesehatan penghuninya yang seluruhnya berpedoman terhadap kaidah yang berkesinambungan
Aspek utama green building:
 Material
Material yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi perumahan wajib didapatkan dari
alam, serta sebagai sumber energi terbarukan yang dikelola dengan berkesinambungan. Daya
tahan material bangunan yang pantas alangkah baiknya sudah di uji, akan tetapi selalu yang
memiliki kandungan aspek bahan daur ulang, menekan produksi sampah, serta bisa dipakai lagi
serta didaur ulang. Pada gambar di bawah ini merupakan contoh green material

Gambar
 Energi
Pekerjaan konstruksi perumahan sudah selayaknya menerapkan hemat energi, terutama
lampu dan AC. Di waktu siang alangkah baiknya jendelanya dibuka untuk meminimalisir
penggunaan listrik. Jendela pastinya juga bisa menaikkan kesehatan serta produktivitas yang
menghuninya. Green Building pun wajib memakai lampu hemat energi, alat-alat listrik hemat
energi. Baik dalam desain rumah maupun dalam proses pembangunannya.
Agape M Panjaitan S.Pd
 Air

Gambar

Pertambahan penduduk bumi yang pesat secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi persediaan air bersih di planet bumi. Keperluan air bersih dalam kebutuhan
sehari-hari jadi semakin besar manakala penduduk bumi terus bertambah. Dan ini jelas-jelas akan
menyedot persediaan air bersih di bumi tanpa henti dari waktu ke waktu. Oleh karena itu wajar
bila Forum Air Dunia (World Water Forum) memprediksi akan terjadi krisis air bersih di bumi
dalam beberapa waktu mendatang. Forum ini juga memprediksi bahwa pada tahun 2025 akan
banyak penduduk dunia lebih sulit mendapatkan air bersih. Apalagi pencemaran terhadap air oleh
limbah industri maupun limbah rumah tangga terus terjadi Pemakaian air bisa dihemat melalui
pemasangan sistem tangkapan air hujan. Cara itu bisa mendaur ulang air yang bisa dipakai untuk
menyiram tanaman maupun menyiram toilet. Pemakaian peralatan hemat air, misalnya semprotan
air beraliran rendah, memakai toilet hemat air, serta memasang sistem pemanas air tanpa listrik.

‐ Kesehatan Pemakaian bahan-bahan bangunan serta furniture tidak beracun, terbebas


dari emisi, beremisi rendah ataupun non-VOC (Volatile organic compounds atau senyawa
organik yang mudah menguap), serta tahan air dalam menghalangi masuknya kuman serta
mikroba yang lain. Kualitas udara pada ruangan juga bisa dinaikkan dengan sistem ventilasi serta
peralatan pengatur kelembaban udara. Beberapa aspek utama green building tersebut, maka
dalam pekerjaan konstruksi bangunan perumahan dapat melakukan efisiensi pada:
a. Efisiensi Desain Struktur Desain struktur merupakan elemen pokok dalam konstruksi
perumahan, elemen ini landasan pada tiap proyek konstruksi. Tahapan ini pun berpengaruh juga
dengan dana sampai kinerja proyek. konsep green building dalam tahapan ini bertujuan
mengecilkan pengaruh pembangunan, diawali dari pengerjaan sampai pemakaian. jika tahap ini
kuramg efisien, artinya bisa berdampak buruk terhadap lingkungan. Contohnya penggunaan
bahan bangunan yang terlalu banyak maupun pemborosan.
b. Efisiensi Energi Konsep green building meliputi tahapan hemat energi. Baik energi
yang diperlukan sehari-hari misalnya udara serta sinar matahari yang masuk ke bangunan ataupun
energi dari segi operasional. Efisiensi energi dalam bangunan berhubungan pula pada pemakaian
listrik. Green material dalam green building, green material ataupun disebut dengan material
ramah lingkungan. Green material mempunyai makna yang lebih luas dibandingkan makna dari
ramah lingkungan
Green material mempunyai definisi yang lebih luas, bukan cuma sebatas pada material
yang ramah lingkungan. Namun hal tersebut juga perlu ditinjau dari sumber material yang
digunakan harus berkelanjutan, proses produksi yang dilakukan di pabrik yang ramah lingkungan,
proses distribusi yang dilakukan sangat jauh jadi membuang banyak sekali karbon, dalam proses
memasangnya tidak menimbulkan banyak sisa sampah, serta menunjang usaha untuk menghemat
energi.

2. Suistainable Building
Pembangunan berkelanjutan atau sustainable building ialah wujud perpaduan dari
bermacam-macam disiplin ilmu yang memiliki tanggung jawab soal lingkungan sebagai sebuah
Agape M Panjaitan S.Pd
disiplin yang tetap merujuk terhadap efek lingkungan, sosial ekonomi dari suatu bangunan
maupun proyek yang tercipta dengan menyeluruh. pada pembanguan berkelanjutan
pengaplikasian isu sustainable building ini dengan langsung berintegrasi terhadap: - Lingkungan
(Environment Sustainability) - Ekonomi (Economic Sustainability) - Sosial (Social
Sustainability)
Dengan kata lain pekerjaan konstruksi perumahan yang memiliki konsep suistainable
building ini harus memperhatikan ketiga faktor di atas, baik dalam perencanaan, pelakanaan, dan
perawatan fisik bangunan tersebut.
G. Refleksi 1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami? 2. Apakah materi yang
disajikan sudah mencukupi untuk pengetahuan dasar tentang pekerjaan kosntruksi dan
perumahan? 3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini? 4. Apakah kalian sudah
siap menekuni bisnis, usahan dan peluang kerja di bidang konstruksi dan perumahan?
H. Asesmen
1. Lembar Aktifitas Siswa
a. Tes Unjuk Kerja (praktek presentasi)
Tugas kelompok Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4- 5 siswa.
Siswa diminta untuk berdiskusi dengan tema Konstrukusi dan Perumahan. Kemudian
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Beberapa point yang dilalukan saat diskusi/kerja kelompok adalah sebagai berikut:
Tahapan dalam membangun perumahan
 Klasifikasi jenis perumahan
 Rumah sehat.
 Sarana dan fasilitas apa saja yang ada di perumahan

REFLEKSI
1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami?
2. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk pengetahuan dasar tentang
pekerjaan kosntruksi dan perumahan?
3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
4. Apakah kalian sudah siap menekuni bisnis, usahan dan peluang kerja di bidang
konstruksi dan perumahan
ASSESMEN
Siswa diminta untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan
dalam bisnis, bekerja dan berwirausaha bidang konstruksi dan perumahan. Presentasikan hasil
pengamatan kalian di depan kelas.

Agape M Panjaitan S.Pd


DASAR DASAR TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN
KELAS XII
Elemen Profesi dan kewirausahaan (job- profile dan
technopreneurship) serta peluang usaha pada pekerjaan
konstruksi dan perumahan Meliputi profesi dan
kewirausahaan (job- profile dan technopreneurship),
serta peluang berwirausaha dalam bidang konstruksi dan
perumahan
Materi Pembelajaran Profesi dan kewirausahaan

Kelas
XII DPIB
Alokasi Waktu
3 x Pertemuan
Jumlah Pertemuan
18 JP
Fase Pencapaian
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
profesi dan kewirausahaan (jobprofile dan
technopreneurship), serta peluang berwirausaha dalam
bidang konstruksi dan perumahan, dengan
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata
sebagai simulasi proyek kewirausahaan
Profil Pelajar Pancasila Berakhlak mulia jujur menjadi seorang wirausaha mandiri
Bernalar Kritis tentang bagaimana menjadi seorang wira usaha r
yang mampu memasarkan produk wirauasaha konstruksi
Properti.
Model Pembelajaran Problem Base Learning
Moda Pembelajaran Luring
Metode Pembelajaran Ceramah, Discussion, presentation
Penilaian Non Cognitive and Cognitive Assessment
Sumber Belajar Modul
Media Pembelajaran LCD, PPT
Pemahaman Bermakna 1. Memahami peluang bisnis konstruksi dan properti
2. Mampu mengembangkan wirausaha pada konstruksi
dan property
3. Mampu mengembangkan tata jasa konstruksi dan
properti
4. Menjelaskan agen penjualan perumahan
Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kamu mengerti tentang peluang bisnis
konstruksi
2. Apakah kamu mengetahui bagaimana mengembangkan
kewirausahaan
3. Apa kamu tahu cara mengembangkan tata jasa
konstruksi dan properti

Agape M Panjaitan S.Pd


4. Apa kamu tahu atri agen penjualan perumahan

PEMBELAJARAN TATAP MUKA


(270 Menit) Pertemuan ke 1 dan ke 2
Pendahuluan 15 menit Kegiatan Inti (240 menit)
1. Sebelum memulai pembelajaran guru member salam
pada peserta didik untuk mengkondisikan sekaligus 5. Guru menjelaskan Pengertian
memberikan motivasi agar pesertsa didik semangat develover perumahan
dalam mengikuti pelajaran 6. Guru menjelaskan pekerjaan
2. Guru memberikan pretest sebelum pelajaran kontraktor pada konstruksi
beerlangsung. perumahan
3. Guru memulai pelajaran dan menuliskan topic pelajaran 7. Guru menjelaskan pekerjaan
dan menjelaskan secara umum tentang tujuan pelajaran. pengawas pada konstruksi dan
4. Guru menyampaikan garis besar pelajaran : perumahan
e. Pengertian develover perumahan 8. Guru menjelaskan jasa penyedia
f. Pekerjaan kontraktor pada konstruksi pada konstruksi dan perumahan
perumahan
g. Pekerjaan pengawas pada konstruksi dan
perumahan
h. Jasa penyedia pada konstruksi dan perumahan
5. Guru mengapresiasi semua jawaban peserta didik dan
memberikan semangat untuk mengikuti pelajaran yang
akan berlangsung
6. Guru menyampaikan gambaran pembelajaran dari
jawaban peserta didik tertang mata pelajaran yang akan
disampaikan selanjutnya

Agape M Panjaitan S.Pd


PENUTUP (15 Minutes) Refleksion
5. Guru memberikan kesimpulan pembelajara tentang 5. Apakah terjadi permasalahan
Memahami peluang bisnis dalam pelkerjaan sampai ketika proses pembelajaran.
kepada pengembangan wirausaha dan tata jasa 6. Apakah peseerta didik dapat aktif
konstruksi sera agen penjualan perumahan di bidang selama proses pembelajaran
peoperti 7. Apakah peserta didi dapat
1. Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang menyerap pembelajaran yang baru
mampu mengikuti pelajaran dengan baik dan tetap berlangsung.
memberikan semangat bagi yang belum berhasil selama 8. Apakah terjadi permasalahan atas
proses pembelajaran penerapan dalam pembelajaran.
2. Guru bersama peserta didik menutup proses
pembelajaran dengan berdoa kembali sekaligus
mengingatkan bagi yang piket kebersihan.

Agape M Panjaitan S.Pd


Agape M Panjaitan S.Pd

Anda mungkin juga menyukai