KELAS XII
Elemen Perkembangan teknologi dan isu-isu global pada desain
pemodelan dan informasi bangunan;
Materi Pembelajaran 1. Menjelaskan pengertian developer perumahan
2. Menjelaskan pekerjaan pengawas pada konstruksi dan
perumahan
3. Menjelasakan jasa penyedia tukang pada konstruksi dan
perumahan
Kelas
XII Desain Pemodelan dan Informasi Bangunan
Alokasi Waktu
12 JP
Jumlah Pertemuan
2x pertemuan
Fase Pencapaian
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
proses bisnis pada pekerjaan konstruksi dan perumahan
meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
perumahan.
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
danberakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan
Kreatif
Model Pembelajaran Problem Base Learning
Moda Pembelajaran Luring & Daring
Metode Pembelajaran Ceramah, Discussion, presentation
Penilaian Non Cognitive and Cognitive Assessment
Sumber Belajar Modul
Media Pembelajaran LCD, PPT
Pemahaman Bermakna 1. Menjelaskan pengertian developer perumahan
2. Menjelaskan pekerjaan kontraktor pada konstruksi
perumahan
3. Menjelaskan pekerjaan pengawas pada konstruksi dan
perumahan
4. Menjelasakan jasa penyedia tukang pada konstruksi dan
perumahan
Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kamu tahu pengertian developer perumahan?
2. Apakah kamu tahu pekerjaan kontraktor pada konstruksi
perumahan?
3. Apakah kamu tahu pekerjaan pengawas pada konstruksi dan
perumahan?
4. Apakah kamu tahu jasa penyedia tukang pada konstruksi dan
perumahan?
Meliputi proses bisnis pada pekerjaan konstruksi dan perumahan meliputi perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan perumahan
A. Peluang bisnis, Profesi kerja dan kewirausahaan pada pekerjaan konstruksi dan perumahan
Data penduduk khusus usia produktif di Indonesia yang cukup tinggi, belum lagi jika berbicara
tentang kenaikan peringkat ekonomi masyarakat Indonesia, hal ini bisa dilihat dengan
produktivitas masyarakat kita. Juga karena juga jumlah penduduk yang besar, maka sektor
kosntruksi dan perumahan akan menjadi kebutuhan penduduk. Masyarakat usia produktif,
keluarga muda, sangat kebutuhaan akan rumah tinggal mereka mendambakan hunian yang
representatif, tentunya perumahan salah satu jawabannya. Dari fakta tersebut menjadi indikator
bahwa peluang bisnis konstruksi dan perumahan cukup menjanjikan,
Peluang usaha, kareir dan lapangan pekerjaan di bidang teknik konstruksi dan perumahan, adalah:
Kontraktor menjadi salah satu pilihan bagi anda yang ingin terjun di bisnis properti.
Namun yang dimaksud di sini adalah kontraktor dengan skala kecil yang dalam melaksanakan
borongan pekerjaan tidak membutuhkan teknologi tinggi. Pentingnya adalah kalian harus
menemukan seorang mandor yang berpengalaman dan baik hati. Sifat baik hati ini saya masukkan
karena banyak kejadian seseorang tertipu oleh mandornya. Modusnya mungkin saja si mandor
minta uang untuk belanja material kemudian si mandor tidak kembali lagi ke proyek.
Tugas pelaksana adalah melaksanakan pembangunan konstruksi sesuai dengan bestek
dan kontrak kerja. Secara rinci tugas pelaksana antara lain: - Melakukan survey pasar berkaitan
dengan potensi daya beli konsumen terhadap perumahan, harga material bangunan, developer
kompetitor, harga jual perumahan kompetitor, dan data demografi kota setempat. - Melakukan
konsultasi ke instansi terkait perihal kesesuaian lokasi dengan recana pembangunan proyek.
Selain itu diperlukan juga konsultasi dengan notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT),
camat dan lurah/kepala desa setempat tentang legalitas tanah yang akan dikerjakan
sebagai proyek perumahan. - Melakukan sosialisasi proyek kepada warga sekitar supaya tidak ada
gangguan pada saat proyek sudah dijalankan. - Membuat dan mengajukan anggaran dana
operasional pekerjaan persiapan proyek ke pimpinan perusahaan
ASSESMEN
Siswa diminta untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan
dalam bisnis, bekerja dan berwirausaha bidang konstruksi dan perumahan. Presentasikan hasil
pengamatan kalian di depan kelas.
PERTEMUAN KE 2
Perencana pekerjaan konstruksi disebut juga konsultan perencana adalah pihak yang
ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan, perencana dapat berupa
perorangan atau badan usaha baik swasta maupun pemerintah.
Konsultan perencana bertugas merencanakan struktur, mekanikan elektrikal, arsitektur,
lanscape, rencana anggaran biaya (RAB) serta dokumen-dokumen pelengkap lainnya. Konsultan
perencana mendapatkan proyek melalui proses lelang yang diadakan panitia tender pekerjaan
konstruksi.
Usaha jasa penyedia tukang merupakan jenis usaha yng sangat dibutuhkan oleh pelaksana
atau kontraktor yang akan melaksanakan pekerjaan konstruksi bangunan, melalui jasa inilah
kontraktor akan sangat mudah dalam mencari tukang yang akan bekerja.
Jasa ini biasanya bersifat kontrak kerja atau borongan dengan pihak pelaksana. Peluang
usaha ini menghubungkan antara kontraktor dengan pekerja bangunan, tidak banyak modal dan
keahlian yang harus dimilik
jika ingin menjalani jasa ini, kuncinya peluang usaha ini harus bisa mencari tukang yang
professional, memiliki sertifikat keahlian.
Peluang usaha ini sangat menjanjikan karena semakin banyak permintaan rumah tinggal
seperti perumahan akan semakin banyak pula permintaan bahan bangunan. Dalam menjalankan
usaha ini harus bisa mengikuti tren bahan bangunan yang terus berkembang. Usaha penyedia
bahan bangunan dengan skala kecil sangat banyak tersedia di seluruh Indonesia, Bahkan untuk
bisnis ini dilevel yang sangat besar sudah ada beberapa mall atau supermarket bangunan
walaupun jumlahnya masih terbatas
Konstruksi Peluang usaha ini sangat dibutuhkan keberadaannya dalam proyek konstruksi
bangunan, karena dalam proses pelaksanaan pembangunan tidak semua kontraktor memilik
peralatan dan teknologi yang dibutuhkan dalam pekerjaan mereka.
Apalagi jika pekerjaan membutuhkan alat berat dan teknologi yang canggih. Berapa
kontraktor memang tidak memiliki alat degan berbagai pertimbangan baik dari segi biaya
pembelian, penyimpanan, dan pemeliharaannya dan sebagainya.
Mereka cenderung memilih menyewa alat dari pada harus membeli. Nah dari sinilah
peluang menjadi penyedia sewa alat dan teknologi pekerjaan konstruksi terbuka lebar, hanya saja
untuk menjalani usaha ini butuh modal yang sangat besar..
REFLEKSI
5. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami?
6. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk pengetahuan dasar tentang
pekerjaan kosntruksi dan perumahan?
7. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
8. Apakah kalian sudah siap menekuni bisnis, usahan dan peluang kerja di bidang
konstruksi dan perumahan
ASSESMEN
Siswa diminta untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan
dalam bisnis, bekerja dan berwirausaha bidang konstruksi dan perumahan. Presentasikan hasil
pengamatan kalian di depan kelas.
Agape M Panjaitan S.Pd
DASAR DASAR TEKNIK KONSTRUKSI DAN PERUMAHAN
KELAS : XII
PERTEMUAN KE : 3 dan 4
Perkembangan teknologi dan dunia kerja
Elemen konstruksi dan perumahan
Materi Pembelajaran Pengertian pekerjaan konstruksi bangunan,
tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi, tahapan
perencanaan, tahapan / perancang desain,
prasarana dan fasilitas lingkungan perumahan,
green dan suistainan ble bulding dan tipe /
spesifikasi perumahan.
Kelas XII DPIB
Alokasi Waktu 12 JP
Jumlah Pertemuan 2 X Pertemuan
Fase Pencapaian Pada akhir fase E, peserta didik mampu
memahami berbagai jenis pekerjaan di bidang
konstruksi dan perumahan, perkembangan
teknologi dalam bidang konstruksi dan
perumahan, isu-isu global terkait green
building dan sustainable building, serta
spesifikasi dan karakteristik bahan bangunan
sesuai dengan perkembangan teknologi
berbasis green material
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, danberakhlak
Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, dan
Kreatif
Model Pembelajaran Problem Base Learning
Moda Pembelajaran Luring & Daring
Metode Pembelajaran Ceramah, Discussion, presentation
Penilaian Non Cognitive and Cognitive Assessment
Sumber Belajar Modul
Media Pembelajaran LCD, PPT
Pemahaman Bermakna 1. Menjelaskan engertian pekerjaan konstruksi
bangunan.
2. Menjelaskan tahapan-tahapan pekerjaan
konstruks.
3. Menjelaskan tahapan perencanaan, tahapan /
perancang desain.
4. Menjelaskan prasarana dan fasilitas
lingkungan perumahan.
5. Menjelaskan green dan suistainan ble
bulding dan tipe / spesifikasi perumahan.
Pertanyaan Pemantik 1. Menjelaskan engertian pekerjaan konstruksi
bangunan.
2. Menjelaskan tahapan-tahapan pekerjaan
konstruks.
3. Mengertikah kamu tentang perencanaan,
Agape M Panjaitan S.Pd
tahapan / perancang desain?
4. Menurut kamu apakah prasarana dan fasilitas
lingkungan perumahan?
5. Mengertikah kamu tentang green dan
suistainan ble bulding dan tipe / spesifikasi
perumahan?
Refleksion
1. Apakah terjadi
permasalahan
ketika proses
PENUTUP (15 Minutes) pembelajaran.
1. Guru memberikan kesimpulan pembelajara tentang . Pengertian 2. Apakah peseerta
pekerjaan konstruksi bangunan, tahapan pekerjaan konstruksi. tahapan didik dapat aktif
perencanaan, tahapan / perancang desain. dan prasarana dan fasilitas selama proses
lingkungan perumahan. serta green dan suistainan ble bulding dan tipe / pembelajaran
spesifikasi perumahan diakhir pembelajaran. 3. Apakah peserta
Agape M Panjaitan S.Pd
didi dapat
2. Guru memberikan apresiasi bagi peserta didik yang mampu mengikuti menyerap
pelajaran dengan baik dan tetap memberikan semangat bagi yang belum pembelajaran yang
berhasil selama proses pembelajaran baru berlangsung.
4. Apakah terjadi
3. Guru bersama peserta didik menutup proses pembelajaran dengan permasalahan atas
berdoa kembali sekaligus mengingatkan bagi yang piket kebersihan. penerapan dalam
pembelajaran.
1. Pengertian Bangunan Bangunan umumnya disebut juga dengan rumah serta gedung
yaitu seluruh fasilitas, infrastruktur pada kebudayaan maupun kehidupan manusia untuk
menciptakan peradabannya. Bangunan terbagi dalam 2 jenis, yaitu:
Bangunan Gedung Ciri-cirinya adalah: Proyek konstruksi untuk tempat tinggal atau
bekerja ∙ Lokasi relatif sempit ‐ Manajemen proyek untuk progressing proyek Contoh :
adalah rumah, kantor, dan pabrik.
Bangunan Sipil Ciri-cirinya adalah: ∙ Proyek konstruksi yang digunakan untuk
mengendalikan alam agar berguna bagi kepentingan manusia ∙ Lokasi luas dan
panjang ∙ Manjemen proyek untuk memecahkan masalah Contoh : jalan, jembatan,
dan bendungan.
BAHAN AJAR
PERTEMUAN KE 4
D. Pengertian Rumah, Perumahan dan Pemukiman. Menurut UU No. 4 Tahun 1992 mengenai
perumahan dan permukiman diterangkan bahwa:
“Rumah adalah sebuah kebutuhan pokok manusia pada upaya meningkatkan serta
meratakan kesejahteraan rakyat. sehingga, rumah yang pantas huni adalah landasan serta sebuah
elemen pokok untuk menetapkan jenjang kesejahteraan”
“Perumahan adalah himpunan rumah menjadi bagian dari pemukiman, yaitu perkotaan
ataupun pedesaan, yang dilengkapi dengan infratsruktur, fasilitas, serta utilitas umum selaku hasil
dalam rangka memenuhi rumah yang layak huni”. “Permukiman ialah komponen dari lingkungan
hunian yang meliputi diatas satu satuan perumahan yang memiliki infratsruktur, fasilitas, utilitas
umum dan memiliki aktivitas penunjang sebagau fungsi lain diwilayah perkotaan maupun
wilayah perdesaan.
1. Peluang pembangunan perumahan dan permukiman Pembangunan perumahan serta
permukiman adalah sebuah bentuk pekerjaan konstruksi berkelanjutan, guna memenuhi
kebutuhan akan hunian bagi penduduk yang semakin bertambah.
Peluang yang ada di dalam pembangunan perumahan diantaranya: - Meningkatnya
pendapatan daerah, dengan adanya pajak dan retribusi dari proses pembangunan perumahan,
- Adanya koordinasi yang semakin membaik membangun pemukiman dan perumahan
antara pemerintah dan pihak pengembang perumahan. - Perkembangan teknologi dibidang
konstruksi yang terus berkembang.
2. Faktor Kendala pembangunan permahan dan permukiman Kebutuhan akan sarana
hunian tempat tinggal bagi penduduk yang semakin bertambah, tentunya pembangunan
perumahan akan mengalami kendala dan hambatan, diantaranya: - Ketersediaan lahan sangat
terbatas
- keadaan sosial ekonomi masyarakat yang rendah
- informasi yang terbatas - kemampuan Pemda yang terbatas
- Proses perijinan dan birokrasi yang belum dipahami dan diketahui oleh beberapa
pengembang perumahan.
- FAR (floor area Ratio) adalah rasio total luas lantai bangunan (luas lantai kotor) dengan
ukuran sebidang tanah di mana ia dibangun.
- GSB (garis sempadan bangunan) Merupakan garis batas luar pengaman yang
ditentukan dalam membangun sebuah bangunan ataupun pagar yang ditarik dengan jarak tertentu
sejajar dengan as jalan, tepi luar kepala jembatan, tepi sungai, tepi saluran, kaki tanggul, tepu situ,
tepi waduk, tepi mata air, as rel kereta api, jaringan tenaga listrik dan pipa gas, menyesuaikan
dengan jenis garis sempadan yang dituliskan. Pada garis ini disisi luarnya, pemiliki tanah tidak
diperbolehkan untuk mendirikan sebuah bangunan.
- Kondisi Persil tanah - Pengaturan bentuk bangunan sama/seragam atau tidak.
b. Aspek sosial ekonomi
- Bagaimana interaksi yang dilakukan antara sesama masyarakat
- Karakter masyarakat setempat
- Tingkat ekonomi masyarakat
c. Aspek Kesehatan
- Ketercukupan air bersih
- Ketercukupan cahaya
- Ketercukupan udara
d. Aspek legalitas atau perijinan
- Ijin pengolahan tanah (IPT)
- Ijin kawasan
- Ijin mendirikan bangunan (IMB)
- Perijinan lainya sesuai dengan peraturan pemerintah daerah (Pemda) setempa 4.
Pemilihan tapak untuk perumahan Tapak adalah sebidang lahan ataupun sepetak tanah yang
mempunyai batas yang jelas, yang kondisi permukaannya mempunyai karakteristik khusus yang
dimiliki lahannya tersebut.
Sementara itu perencanaan tapak ialah pengelolaan fisik tapak dilaksanakan dengan
mempertimbangkan keadaan tapak serta dampak yang diakibatkan karena perubahan fisik
tanahnya. Tujuan dari pemilihan tapat, adalah agar diperoleh tapak yang sesuai untuk
pembangunan fisik, terutama pemasangan utilitas pengadaan rumah, sistem sirkulasi, beserta
fasilitas lingkungannya .
1. Rumah Sederhana Merupakan tempat tinggal pantas ditempati yang mempunyai harga
yang sangat terjangkau oleh masyarakat dengan pendapatan yang rendah hingga sedang. pada
SNI 03- 6981-2004 rumah sederhana tidak bersusun dicanangkan menjadi tempat kediaman yang
pantas ditempati untuk masyarakat dengan pendapatan rendah maupun sedang.
Sehingga harganya wajib terjangkau oleh masyarakat yang memiliki pendapatan rendah
hingga sedang.
Ada 2 jenis rumah yang biasa dipakai dalam rumah sederhana, yakni: rumah gandeng
ataupun rumah kopel, serta rumah deret
a. Rumah Gandeng atau Rumah Kopel Rumah gandeng atau rumah kopel adalah 2 buah
rumah yang bergandengan, dan masing-masing memiliki kapling sendiri. Pada rumah gandeng
atau rumah kopel, salah satu dinding bangunan induk saling menyatu.
b. Rumah Deret Merupakan sejumlah rumah yang bergandengan dari satu unit terhadap
unit yang lain. Dalam rumah deret, salah satu maupun kedua dinding bangunan utamanya
menyatu terhadap dinding bangunan induk yang lain. Melalui sistem rumah deret, unit-unit
rumah itu adalah suatu kesatuan. Dalam rumah deret, tiap rumah mempunyai kaplingnya sendiri-
sendiri.
2. Rumah Sangat Sederhana Merupakan rumah tinggal tak bersusun yang luas lantainya
mencapai 21 m2 hingga 36 m2. Sebuah rumah sangat sederhana minimal terdapat kamar mandi
serta WC beserta ruang serbaguna.
Dana pendirian per m2. Rumah sangat sederhana wajib ditekan sekecil mungkin
mencapai sekitar setengah dari dana pendirian rumah sederhana.
Rumah sangat sederhana biasanya berwujud rumah deret untuk mengoptimalkan
pemaakaian lahan perumahan yang sangat memiliki batasan.
Rumah sangat sederhana mempunyai peta berbentuk empat persegi panjang.
Agape M Panjaitan S.Pd
Bentuk atapnya pelana, dengan kemiringan yang diselaraskan pada bahan penutup atap
yang sangat sederhana, beton pada system susunannya, bata merah ataupun Concrete Block
sebagai dinding, kayu sebagai pintu serta jendela, asbes gelombang sebagai penutup atap.
3. Luas area ruang pada rumah sangat sederhana:
- Ruang serbaguna 14,58 m2
- Dapur 2,25 m2
- Kamar mandi/WC 2,25 m2
- Teras/selasar 1,92 m2
Green building Dalam pekerjaan konstruksi perumahan di zaman ini kita sering
mendengar istilah green building, green material, lalu apa maksud dari istilah tersebut?
Green building adalah usaha dalam mendirikan bangunan dengan memakai tahapan yang
ramah lingkungan, pemakaian sumber daya dengan efisien sepanjang daur hidup bangunan dari
perencanaan, pembangunan, operasional, perawatan, renovasi sampai terjadi pembongkaran.
Seperti apakah bangunan yang ramah lingkungan? Apa utamanya mengaplikasikan
konsep itu terhadap hunian? Bagaimanakah perkembangan penerapannya? berbagai pertanyaan
mendasar tentang green building.
Secara umum penerapan Green Building adalah bangunan yang diawali dari tahap
perencanaan, pembangunan, pengoprasian sampai pada operasional perawatannya
mempertimbangkan berbagai aspek untuk melindungi, menghemat, meminimalisir pemakaian
SDA, memelihara kualitas yaitu kualitas udara dalam ruangan, serta mempertimbangkan
kesehatan penghuninya yang seluruhnya berpedoman terhadap kaidah yang berkesinambungan
Aspek utama green building:
Material
Material yang dipakai dalam pekerjaan konstruksi perumahan wajib didapatkan dari
alam, serta sebagai sumber energi terbarukan yang dikelola dengan berkesinambungan. Daya
tahan material bangunan yang pantas alangkah baiknya sudah di uji, akan tetapi selalu yang
memiliki kandungan aspek bahan daur ulang, menekan produksi sampah, serta bisa dipakai lagi
serta didaur ulang. Pada gambar di bawah ini merupakan contoh green material
Gambar
Energi
Pekerjaan konstruksi perumahan sudah selayaknya menerapkan hemat energi, terutama
lampu dan AC. Di waktu siang alangkah baiknya jendelanya dibuka untuk meminimalisir
penggunaan listrik. Jendela pastinya juga bisa menaikkan kesehatan serta produktivitas yang
menghuninya. Green Building pun wajib memakai lampu hemat energi, alat-alat listrik hemat
energi. Baik dalam desain rumah maupun dalam proses pembangunannya.
Agape M Panjaitan S.Pd
Air
Gambar
Pertambahan penduduk bumi yang pesat secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi persediaan air bersih di planet bumi. Keperluan air bersih dalam kebutuhan
sehari-hari jadi semakin besar manakala penduduk bumi terus bertambah. Dan ini jelas-jelas akan
menyedot persediaan air bersih di bumi tanpa henti dari waktu ke waktu. Oleh karena itu wajar
bila Forum Air Dunia (World Water Forum) memprediksi akan terjadi krisis air bersih di bumi
dalam beberapa waktu mendatang. Forum ini juga memprediksi bahwa pada tahun 2025 akan
banyak penduduk dunia lebih sulit mendapatkan air bersih. Apalagi pencemaran terhadap air oleh
limbah industri maupun limbah rumah tangga terus terjadi Pemakaian air bisa dihemat melalui
pemasangan sistem tangkapan air hujan. Cara itu bisa mendaur ulang air yang bisa dipakai untuk
menyiram tanaman maupun menyiram toilet. Pemakaian peralatan hemat air, misalnya semprotan
air beraliran rendah, memakai toilet hemat air, serta memasang sistem pemanas air tanpa listrik.
2. Suistainable Building
Pembangunan berkelanjutan atau sustainable building ialah wujud perpaduan dari
bermacam-macam disiplin ilmu yang memiliki tanggung jawab soal lingkungan sebagai sebuah
Agape M Panjaitan S.Pd
disiplin yang tetap merujuk terhadap efek lingkungan, sosial ekonomi dari suatu bangunan
maupun proyek yang tercipta dengan menyeluruh. pada pembanguan berkelanjutan
pengaplikasian isu sustainable building ini dengan langsung berintegrasi terhadap: - Lingkungan
(Environment Sustainability) - Ekonomi (Economic Sustainability) - Sosial (Social
Sustainability)
Dengan kata lain pekerjaan konstruksi perumahan yang memiliki konsep suistainable
building ini harus memperhatikan ketiga faktor di atas, baik dalam perencanaan, pelakanaan, dan
perawatan fisik bangunan tersebut.
G. Refleksi 1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami? 2. Apakah materi yang
disajikan sudah mencukupi untuk pengetahuan dasar tentang pekerjaan kosntruksi dan
perumahan? 3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini? 4. Apakah kalian sudah
siap menekuni bisnis, usahan dan peluang kerja di bidang konstruksi dan perumahan?
H. Asesmen
1. Lembar Aktifitas Siswa
a. Tes Unjuk Kerja (praktek presentasi)
Tugas kelompok Siswa di bagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4- 5 siswa.
Siswa diminta untuk berdiskusi dengan tema Konstrukusi dan Perumahan. Kemudian
mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
Beberapa point yang dilalukan saat diskusi/kerja kelompok adalah sebagai berikut:
Tahapan dalam membangun perumahan
Klasifikasi jenis perumahan
Rumah sehat.
Sarana dan fasilitas apa saja yang ada di perumahan
REFLEKSI
1. Apakah materi dalam bab ini mudah dipahami?
2. Apakah materi yang disajikan sudah mencukupi untuk pengetahuan dasar tentang
pekerjaan kosntruksi dan perumahan?
3. Apakah kalian kesulitan dalam mempelajari materi ini?
4. Apakah kalian sudah siap menekuni bisnis, usahan dan peluang kerja di bidang
konstruksi dan perumahan
ASSESMEN
Siswa diminta untuk menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan kesuksesan dan kegagalan
dalam bisnis, bekerja dan berwirausaha bidang konstruksi dan perumahan. Presentasikan hasil
pengamatan kalian di depan kelas.
Kelas
XII DPIB
Alokasi Waktu
3 x Pertemuan
Jumlah Pertemuan
18 JP
Fase Pencapaian
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami
profesi dan kewirausahaan (jobprofile dan
technopreneurship), serta peluang berwirausaha dalam
bidang konstruksi dan perumahan, dengan
melaksanakan pembelajaran berbasis proyek nyata
sebagai simulasi proyek kewirausahaan
Profil Pelajar Pancasila Berakhlak mulia jujur menjadi seorang wirausaha mandiri
Bernalar Kritis tentang bagaimana menjadi seorang wira usaha r
yang mampu memasarkan produk wirauasaha konstruksi
Properti.
Model Pembelajaran Problem Base Learning
Moda Pembelajaran Luring
Metode Pembelajaran Ceramah, Discussion, presentation
Penilaian Non Cognitive and Cognitive Assessment
Sumber Belajar Modul
Media Pembelajaran LCD, PPT
Pemahaman Bermakna 1. Memahami peluang bisnis konstruksi dan properti
2. Mampu mengembangkan wirausaha pada konstruksi
dan property
3. Mampu mengembangkan tata jasa konstruksi dan
properti
4. Menjelaskan agen penjualan perumahan
Pertanyaan Pemantik 1. Apakah kamu mengerti tentang peluang bisnis
konstruksi
2. Apakah kamu mengetahui bagaimana mengembangkan
kewirausahaan
3. Apa kamu tahu cara mengembangkan tata jasa
konstruksi dan properti