Sketsa bangunan digunakan untuk mengilustrasikan poin-poin yang dibuat oleh si arsitek; untuk mengusulkan berbagai
sudut pandang atau pendekatan terhadap masalah desain bangunan; untuk menjelaskan kepada klien tentang
bagaimana arsitek tersebut bermaksud menanggapi (feedback) permintaannya, atau untuk menguatkan kesepakatan
tentang apa yang diharapkan dari si arsitek dan klien atau akan tampak seperti apa desain yang telah disetujui itu
nantinya.
Sketsa bangunan digambarkan dengan cara kasar tanpa detail atau secara garis besarnya suatu rancangan bangunan. Sketsa
tersebut dapat dijadikan acuan standar untuk pembuatan detail konstruksi dengan segala macam pertimbangan seperti
lingkungan, estetika, sampai dengan anggarannya.
Arsitek membuat sketsa gambar bangunan dengan tahapan rancangan sebagai berikut.
Arsitek perlu membuka layanan konsultasi guna untuk mengetahui jenis bangunan yang diinginkan pemilik, mulai dari
tipe bangunan, ukuran, model design, jumlah penghuni, kebutuhan ruang, dan kemampuan anggaran pemilik.
Dalam praktik nyata sesi konsultasi antara arsitek dengan klien, arsitek biasanya akan menggambar sketsa bangunan
sebagai respon dari percakapan mereka. Tahapan ini sebagai pertimbangan pembuatan karakter suatu bangunan yang
mewakili keinginan pemiliknya.
Aspek tersebut meliputi, luas ruangan, letak efektif tiap ruangan, jumlah ruang dan fasilitas. Tata ruang didesain dengan
perhitungan matang dan akurat sehingga mempermudah penghuni dalam mengakses setiap ruang dengan mudah dan
efisien.
Arsitek mendesain bentuk dan karakter suatu bangunan disesuaikan dengan estetika yang ingin ditampilkan. Nilai estetika
tersebut berhubungan dengan bentuk dinamis dan modern yang dipengaruhi oleh perkembangan zaman.
Lingkungan lokasi bangunan juga harus diperhitungkan saat mendesain agar tercipta sebuah konstruksi yang ramah
lingkungan, sesuai dan mencerminkan karakter penghuni secara prestisius. Estetika tersebut juga dapat berasal dari
keinginan si penghuni yang bersangkutan. Seperti kebutuhan teras, selasar, raling tangga, taman, garasi dan lain-lain.
Pada dasarnya properti tersebut disesuaikan dengan kebutuhan penghuni, namun juga disesuaikan dengan kondisi
bangunan, anggaran dan fleksibilitas prinsip bangunan itu sendiri.
Berikut ini perlengkapan yang umum dipakai untuk membuat sketsa bangunan antara lain sebagai berikut:
1. Kertas Gambar Millimeter Blog
Ini adalah kertas berstandar yang sangat efisien digunakan karena sudah mempunyai ukuran tetap berskala standar yaitu
1 : 100. Kertas ini umum digunakan arsitek atau engineer saat membuat sketsa akurat suatu konstruksi bangunan.
Mistar ini adalah standar yang digunakan para engineer dalam penggambaran. Satu setnya terdiri dari dua jenis, yaitu (1)
segitiga sama kaki dan (2) segitiga siku-siku.
Terdapat dua teknik dasar dalam sistem penggambaran dengan mistar ini, yaitu:
Single stand, yaitu teknik menggambar dengan garis tegak lurus atau siku yang berlawana arah dan biasa disebut
juga dengan gaya polygom dengan resultan berubah.
Double stand, yaitu teknik menggambar dengan membuat garis singgung atau prespektif yang disebut juga
dengan garis gaya jajaran genjang dengan resultan tetap.
3. Pensil Gambar 2B, H, HB
Tentunya sudah tidak asing lagi dengan jenis pensil ini. Pensil gambar ini adalah pensil standar nasional baik digunakan
untuk membuat sketsa dan juga untuk ujian sekolah.
Penghapus jenis ini banyak digunakan para arsitek atau engineer. Ketika dipakai untuk menghapus, hasil hapusan terlihat
lebih rapih dan tidak berbekas. Selain itu, penghapus boxy warna hitam ini stabil dan tidak mudah koyak.
5. Selotip Kertas
Kertas gambar milimeter blog diletakkan pada meja gambar dengan pengaturan yang baik untuk memudahkan posisi
menggambar. Lalu, kertas gambar tersebut ditempelkan pada meja/alas gambar dengan menggunakan selotip kertas.
Selotip kertas memiliki kuat rekat yang cukup efisien pada kertas dengan jenis material meja gambarnya sehingga
mempermudah para arsitek atau engineer saat menggambar.
Gambar Denah
Denah adalah penampang atau potongan horisontal bangunan yg dipotong, sehingga kelihatan pada bagian bawah atau
ruang.
Denah arsitektural, yaitu denah yang menunjukan penataan tata letak furniture, meubel dan tata ruang
interiornya. Gambar denah arsitektural ini biasanya digunakan sebagai media presentasi maupun pemasaran
untuk konsumen karena lebih menonjolkan estetika suatu tampilan bangunan.
Denah struktural, yaitu denah yang menampilkan dimensi ukuran yang akurat.
Denah stuktural lebih digunakan sebagai gambar kerja pada saat proses pelaksanaan pembangunan karena erat
kaitannya dengan detail-detail gambar.
Baca juga: Apa itu Site Plan dan Cara Mengatur Site Plan yang Baik
Hal-hal yang harus diperhatikan saat membuat gambar denah arsitektural dan struktural, yakni sebagai berikut:
1. Denah Arsitektural
2. Denah Struktural
Potongan (Section)
Potongan adalah salah satu gambar ortogonal dalam gambar arsitektur yang menampilkan penampang vertikal bangunan
yang dipotong dari atas ke bawah sehingga terlihat bagian-bagian detail dalam bangunan.
Potongan (section) bangunan memperlihatkan bagian konstruksi dan struktur bangunan, mulai dari bawah hingga ke atas
atau dari pondasi hingga ke atap.
Potongan terdiri dua jenis, yaitu potongan arsitektural dan struktural. Berikut ini penjelasannya.
1. Potongan Arsitektural
2. Potongan Struktural
Tampak adalah gambar proyeksi ortografik atau orthogonal bangunan yang memperlihatkan bagian muka bangunan
dengan perspektif dari berbagai arah secara lengkap. Tampak ditampilkan dalam bentuk dua dimensi (2D) yang
memperlihatkan bagian-bagian bangunan dari bawah hingga ke atas seperti teras, pintu, jendela, ventilasi dan atap.
Sama halnya dengan jenis gambar lainnya, tampak terdiri dari tampak arsitektural dan struktural. Namun, kedua jenis
tampak ini pada dasarnya sama, karena bukan merupakan acuan pelaksanaan melainkan model dan estetika bangunan
tersebut.
Sehingga tampak dapat dibuat dengan gambar yang warna atau hitam putih tergantung kebutuhan
dan keinginan pihak owner.
Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam menggambar tampak adalah sebagai berikut :
Gambar prespektif 3D merupakan gambar yang mepresentasikan gambar bangunan secara nyata dengan 3 jenis sumbu
atau arah.
Gambar ini umumnya dipakai dalam pemasaran dan permodelan untuk perumahan yang dijual untuk para konsumen.
Namun, gambar ini sebenarnya bukan merupakan gambar standar dalam perancangan suatu bangunan. Sehingga dapat
digunakan maupun tidak, tergantung pada kebutuhan drafter maupun owner.
Demikianlah penjelasan mengenai apa itu sketsa bangunan gedung, apa saja fungsi dari sketsa, dan tahapannya dalam
pembuatan sketsa bangunan. Selain itu, kami paparkan penjelasan mengenai berbagai produk gambar yang bisa dibuat
dengan program computer, AutoCAD, mulai dari gambar denah, potongan (section), tampak (face), sampai gambar
perspektif 3D. Semoga bermanfaat!