Anda di halaman 1dari 28

BAHAN AJAR

MATERI : PRINSIP PRINSIP DESAIN INTERIOR

Kompetensi Dasar dan Indikator


3.3 Memahami Prinsip Desain 3.3.1 Menjelaskan Pengertian Desain Interior berdasarkan
Interior
ketentuan panduan yang diberikan oleh guru.
3.3.2 Menguraikan Prinsip Dasar Desain Interior berdasarkan
ketentuan panduan yang diberikan guru.

4.3 Menyajikan Prinsip Disain 4.3.1 Mengimplementasikan 7 Prinsip Dasar Desain Interior
Interior berdasarkan ketentuan panduan yang diberikan guru.

Dalam mempelajari desain interior diperlukan penguasaan sejumlah pengetahuan yang


berkait dengan aspek kebutuhan manusia didalam ruang sebagai makhluk individual
maupun sosial. Pengetahuan yang dimaksud mencakup : sejarah desain, psikologi,
sosiologi, ergonomi, konstruksi bangunan, fisika teknik,metodologi dan estetika. Selain
pemahaman terhadap pengetahuan yang mendukung diperlukan juga penguasaan
keterampilan dalam proses perancangan desain interior antara lain kemampuan
membuat program, kemampuan membuat presentasi desain, kemampuan komunikasi
dan sebagainya.(Sumber : Wikipedia.org)

Desain interior adalah ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang ada
di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah manusia.
Perancangan interior rumah meliputi bidang arsitektur yang memiliki ruang lingkup
bagian dalam suatu bangunan. Dalam merancang, atau mendesain, ada beberapa
prinsip dasar yang menjadi acuan dalam desain, yang akan dijelaskan sebagaimana
berikut ini.

5.1 UNITY AND HARMONY

Yaitu suatu ruangan dianggap sebagai suatu kesatuan dimana semua elemen yang
ada saling melengkapi dan berkesinambungan satu dengan yang lainnya sehingga
menghasilkan komposisi yang seimbang.

Ketika memulai sebuah desain, desainer interior perlu memikirkan rumah sebagai
suatu totalitas, serangkaian ruang dihubungkan oleh ruang dan tangga. Oleh karena itu
tepat bahwa gaya umum dan tema berlaku untuk semua ruangan. Ini bukan untuk
mengatakan bahwa semua elemen desain interior harus sama tetapi mereka harus
bekerja sama dan saling melengkapi satu sama lain untuk memperkuat seluruh
komposisi.

5.2 KESEIMBANGAN (BALANCE)

Sesuai dengan judulnya, Keseimbangan berarti tidak “berat” sebelah. Tidak terlalu
condong ke sisi sebelah kanan atau kiri atau atas dsb. Aksen pun harus memiliki
keseimbangan dengan lingkungan sekitarnya.

Style keseimbangan terbagi 3 yaitu: simetris, asimetris, dan radial.


KESEIMBANGAN SIMETRIS:

Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi
secara merata baik dari segi horizontal maupun vertikal. Gaya ini mengandalkan
keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda. Kondisi pada
keseimbangan simetris adalah gaya umum yang sering digunakan untuk mencapai
suatu keseimbangan dalam desain. Meskipun mudah untuk diterapkan, keseimbangan
simetris sulit untuk membangkitkan emosi dari pembaca visual karena terkesan “terlalu
direncanakan”. Kesimbangan simetris juga biasa disebut dengan keseimbangan formal.

Gambar 5. 1 Contoh Interior Ruang yang Simetris

KESEIMBANGAN ASIMETRIS:

Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari elemen desain tidak merata di
poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala,
kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan. Seringkali kita
melihat sebuah desain dengan gambar yang begitu besar diimbangi dengan teks yang
kecil namun terlihat seimbang karena permainan kontras, warna, dsb. Keseimbangan
asimetris lebih mungkin untuk menggugah emosi pembaca visual karena ketegangan
visual dan yang dihasilkannya. Ketegangan asimetris juga biasa disebut dengan
keseimbangan informal.
Gambar 5. 2 Contoh Interior Ruang yang Asimetris

KESEIMBANGAN RADIAL:

Adalah ketika semua element desain tersusun dan berpusat di tengah. Misalnya:
Tangga berbentuk spiral.

5.3 FOCAL POINT

Focal point disini maksudnya adalah aksen yang menjadi daya tarik ruangan. Bisa satu
atau lebih, tapi jangan semua. Misalnya focal point pada ruangan adalah jendela besar
yang ada di ruangan, perapian atau bisa juga lukisan.
5.4 RITME

Dalam desain interior, ritme adalah semua pola pengulangan tentang visual. Ritme
didefinisikan sebagai kontinuitas atau pergerakan terorganisir.

Gambar 5. 3 Contoh Ritme pada bookshelves


Gambar 5. 4 Contoh ritme pada pembuatan tangga

5.5 DETAILS

Detail disini mulai dari pemilihan sakelar, tata cahaya, letak pot bunga dsb. Detail
biasanya tidak jelas tetapi mereka harus benar sehingga meningkatkan nuansa
keseluruhan ruangan.
5.6 SKALA DAN PROPORSI

Kedua prinsip desain yang berjalan beriringan, karena keduanya berhubungan dengan
ukuran dan bentuk. Sebenarnya masih berhubungan dengan konsep keseimbangan
dan aksen yang telah dipaparkan sebelumnya saya rasa, namun kali ini lebih kepada
ukuran. Misalnya ukuran kursi tamu dan meja tamu yang seimbang. Apabila mejanya
terlalu tinggi, maka pengguna kursi akan merasa tidak terlalu nyaman dengan desain
meja tersebut.
5.7 WARNA

Unsur ini salah satu yang memegang peranan penting dalam menghasilkan nuansa
dan mood suatu ruangan.

Gambar 5. 5 Contoh komposisi warna model 1


Gambar 5. 6 Contoh komposisi warna minimalis

Gambar 5. 7 Contoh komposisi warna interior kamar tidur dominan hitam dan
putih
Gambar 5. 8 Contoh komposisi warna pada interior anak remaja

Gambar 5. 9 Contoh komposisi warna interior kamar tidur


Gambar 5. 10 Contoh komposisi warna pada interior kamar tidur anak lelaki

Gambar 5. 11 Contoh komposisi warna pada interior kamar tidur anak perempuan

BAHAN AJAR
MATERI : Konsep dan Gaya Desain Interior

Kompetensi Dasar dan Indikator

3.4 Menerapkan Konsep dan 3.4.1 Menjelaskan Pengertian dari Konsep dan gaya berdasarkan
Gaya Interior ketentuan panduan yang diberikan guru.

3.4.2 Membedakan Konsep dan gaya berdasarkan ketentuan


panduan yang diberikan guru.

3.4.3 Menyebutkan Kelebihan dan Kekurangan dari macam


macam gaya.

4.4 Membuat Desain Interior 4.4.1 Merancang suatu Desain Interior menggunakan Konsep
Menggunakan Konsep dan gaya dan gaya yang telah dipelajari.

4.4.2 Menggambarkan suatu Desain Interior menggunakan


Konsep dan gaya yang telah dipelajari.

4.4.3 Mengkolaborasikan suatu Desain Interior menggunakan


Konsep dan gaya yang telah dipelajari.

Perancangan desain interior modern merupakan perancangan yang diawali dengan


tahapan konsep desain. Konsep desain merupakan awal yang sangat menentukan
dalam melakukan pengorganisasian ruang, dengan tahapan awal ini maka perancang
mengumpulkan informasi sebanyak mungkin mengenai ruang yang akan di
rancangnya. Pengumpulan informasi ini menitikberatkan pada tiga faktor utama dalam
perancangan interior:

A. Manusia

Informasi yang dikumpulkan disini adalah orang yang menjadi pemberi tugas atau
klien, dan pengguna ruangan tersebut nantinya. Disini komunikasi antara perancang
dan klien perlu dilakukan dengan baik, karena dari komunikasi dua arah ini nantinya
akan timbul gagasan yang bisa di sampaikan oleh perancang guna memenuhi
kebutuhan ruang yang dibutuhkan oleh klien. Dengan komunikasi yang baik di
harapkan akan dihasilkan rancangan yang baik secara teknis dan estetis, tetapi tetap
dengan mengacu pada kebutuhan klien.

B. Ruangan

Informasi mengenai ruangan baik fungsi dan jenis nya merupakan suatu pertimbangan
yang harus diperhatikan oleh perancang. Karena ruangan adalah obyek pekerjaan
yang harus dilakukan maka penguasaan terhadap ruangan harus benar-benar
diperhatikan terutama dalam segi teknis dan mekanis. Jenis ruangan akan
berpengaruh pada perancangan yang dilakukan, karena perancangan akan
perpedoman pada faktor teknis dan mekanis yang telah ada.

C. Lingkungan

Lingkungan sekitar yang menjadi obyek perancangan harus dipertimbangkan sebagai


bagian dari lingkungan interior ruang yang dirancang. Kaitan antara lingkungan sekitar
akan sangat berpengaruh pada lingkungan dalam interior ruang, perancangan ruang
interior yang tidak mengindahkan lingkungan sekitarnya bisa berakibat tidak baik untuk
ruangan tersebut.

Gaya interior merupakan representasi desain yang diterapkan untuk ruangan masa
kini. Dengan memperhatikan segi estetis dan mempertimbangkan konsep yang telah
dibuat berdasarkan pada pengumpulan informasi. Dari informasi -informasi yang telah
dikumpulkan maka tahapan penentuan konsep dan gaya adalah tahapan yang akan
dilakukan selanjutnya. Dalam tahapan ini informasi mengenai keinginan dan kebutuhan
klien sudah menjadi pertimbangan dalam merancang interior ruang.

Gaya interior memiliki banyak karakteristik menurut tempatnya. Berbagai tempat di


seluruh dunia memiliki banyak ciri yang menjadikan tempat mereka unik dan berbeda
dengan tempat yang lain. Pengaruh lingkungan, budaya dan agama juga memegang
peranan dalam membentuk karakteristik interior ruang. Bila di budaya timur
penggunaan kursi tidak terlalu banyak digunakan seperti di kebudayaan barat, hal ini
selain karena budaya juga karena faktor kepercayaan yang berpengaruh pada
kebiasaan merek duduk dilantai. Selain itu karakteristik bangunan seperti bentuk atap
di negara barat yang lebih banyak didesain sesuai dengan iklim empat musim berbeda
dengan di wilayah timur yang lebih cenderung memiliki iklim tropis.

Seperti pada desain arsitektur, desain interior di dunia banyak mengikuti pada
lingkungan dan kebudayaan dimana bangunan tersebut berada. Pada banyak negara
di dunia, desain interior merupakan bagian dari arsitektur secara utuh. Bentuk
bangunan yang ada merupakan representasi dari kebutuhan dan nilai budaya suatu
masa tertentu.

4.1 GAYA KLASIK EROPA

Gaya interior bangunan di Eropa merupakan acuan dari gaya bangunan yang ada
didunia saat ini. selain dari latar belakang sejarah yang menjadi patokan desain yang
menggunakan perhitungan matematis dan proporsi bangunan. Nilai-nilai yang
terkandung diantaranya adalah keagungan akan seni diterapkan tidak hanya pada
bagian luar eksterior tetapi juga pada bagian interior ruang.

Ciri khusus dari bangunan bergaya klasik ini adalah komposisi bentuk yang simetris.
Dengan komposisi ini susunan ruang di tata dengan perhitungan yang sangat matang
dan memiliki bentuk yang serupa dan simetris. Dengan memperhatikan pada detail
yang muncul pada bagian-bagian interior ruang seperti pada pilar, dinding, lantai dan
langit-langit tidak ada satupun yang dibiarkan tampil polos. Intinya pengolahan semua
elemen ruang dilakukan secara maksimal dan untuk memberikan nilai estetika ukiran
di tambahkan pada semua elemen ruang dan penunjangnya seperti pada furniture.

Dalam desain interior klasik warnawarna emas banyak digunakan, selain itu warna
lembut seperi pastel dan krem digunakan sebagai warna dasar. Warna-warna emas
yang digunakan merupakan representasi dari kejayaan bangsa Eropa yang dikenal
dengan falsafah Goldnya yaitu mencari emas sampai negara-negara jajahannya.

Berikut adalah beberapa ciri khas dari interior ruang bergaya klasik Eropa:

- Semua elemen ruang seperti lantai, dinding dan langit-langit diolah secara
maksimal dengan menggunakan berbagai teknik seperti ukiran maupun lukisan
atau dengan memberi elemen dekorasi tambahan seperti patung, lampu atau
lukisan yang memperindah elemen ruangan.

- Desain pilar-pilar seperti pada desain yunani kuno menjadi ciri khas yang
menjadi bagian penunjang ruang. Desain pilar ini selain berfungsi sebagai struktur
utama tetapi juga berfungsi untuk penunjang estetika interior ruang.

- Pemberian unsur-unsur dekoratif untuk bidang lantai, dinding dan langit-langit.


Untuk ketiga bidang ini pada desain klasik selalu menggunakan bahan material
finishing yang berkualitas bagus.

- Penggunaan warna emas yang mendominasi ruang seperti pada material dinding,
ukiran atau pada furniture.

- Penggunaan material yang berkualitas tinggi untuk menjaga nilai estetika yang
tinggi seperti penggunaan wallpaper (kertas dinding) pengganti cat yang memiliki
motif tertentu.

- Furniture dan aksesori yang ramai dengan ukiran khas Eropa seperti bentuk dewa
cupid atau dewi cinta, tanaman anggur, bunga, dll.

- Penggunaan barang berkualitas seperti lampu kristal dan lukisan dengan bergaya
naturalis dan bertema Eropa dengan bingkai emas menjadi pilihan sebagai
pelengkap.

- Jendela di hiasi dengan tirai berenda yang berbahan kualitas baik seperti kain
sutra.
Gambar 4. 1 Salah satu yang ditonjolkan pada gaya klasik adalah lampu yang
mewah serta wallpaper yang rumit(sumber:www.dickoatts.com)

Untuk mengaplikasikan gaya klasik pada bangunan modern bisa juga dengan
menempatkan sebuah elemen dekorasi berupa furniture pelengkapnya seperti sarung
bantal. Selain menggunakan berbagai macam aksesori pendukung dengan begini
maka tidak semua furniture dalam sebuah ruangan harus menggunakan gaya klasik
tetapi bisa dipadu padankan juga dnegan gaya modern tetapi tetap dengan gaya yang
bisa masuk kedalam gaya klasik. harus diganti, bila ada furniture lama maka bisa saja
diaplikasikan dengan.
Gambar 4. 2 Ruang duduk formal dengan ukuran yang besar dan langit-langit
yang tinggi, mengadopsi gaya klasik dengan hiasan berupa ukiran dengan
finishing warna emas, furniture ukiran yang berat yang memperkuat kesan
klasik yang indah.

(Sumber gambar : www.modelrumahunik.blogspot.com)


4.2 GAYA MEDITERANIAN

Gaya mediternian merupakan gaya yang di adopsi dari daerah mediteranian. Dari
daerah ini kemudian gaya mediteranian berkembang ke daerah jajahannya di Amerika
Latin seperti di Meksiko. Pada desain ini banyak menggunakan material keras yang
kuat tetapi tidak memerlukan finishing yang halus, malah finishing yang dipilih dalam
desain mediteranian ini cenderung kasar dan dibiarkan natural.

Desain jenis ini pernah berkembang dan diminati untuk diaplikasikan pada bangunan
hunian didaerah tropis. Karena karakteristiknya yang sesuai untuk daerah tropis,
contohnya seperti penggunaan tritisan atap yang lebar, lubang ventilasi yang besar,
dan material yang sesuai untuk daerah tropis.

Ciri-ciri dari desain interior mediteranian antara lain:

- Penggunaan material alami yang tampil seadanya seperti dinding bata atau
plaster yang difinishing kasar. Atau penggunaan batu alam sebagai finishing
baik untuk dinding atau lantai.

- Aplikasi warna-warna cerah untuk interior yang mendominasi seperti warna


oranye, kuning dan merah

- Material yang kuat dan kokoh digunakan pada desain furniture, seperti material
besi tempa untuk kursi atau kayu utuh untuk meja.

- Finishing warna kayu biasanya menggunakan warna gelap yang menampilkan


kekokohan material tersebut.

- Elemen dekorasi yang lebih sederhana baik bentuk dan materialnya, seperti
sedikit ukiran pada furniture kayu dan hiasana gerabah yang sederhana.

- Tekstur yang kasar untuk finishing interior dan eksterior dinding bangunan yang
menggunakan warnawarna cerah.

- Ornamen berupa lukisan dengan warna-warna mencolok seperti lukisan bunga


matahari yang berwarna kuning.

- Ornamen sederhana seperti gentong tanah liat yang digunakan sebagai pot
bunga.
Gambar 4. 3 Ruang Tengah bergaya Mediteranian, dengan dinding berwarna
natural, finishing kayu yang tidak mencolok, dan banyak bukaan memperkuat
stylenya

(sumber : betterdecoratingbille.com)

Gambar 4. 4 Dekorasi pada dinding dapur yang memilih finishing dengan bata
ekspos pada mini bar, dan motif kayu pada kitchen set, memperkuat gaya
mediteranian

(Sumber : http://www.centralinteriordesign.com)
Gambar 4. 5 Ekspos material pada langit-langit dan finishing dinding yang dibuat
natural unfurnished adalah salah satu ciri interior mediteranian

(sumber : http://thesugarmagnolia-dessert.com)

4.3 GAYA ORIENTAL

Jenis interior gaya oriental merupakan gaya yang memiliki berbagai karakter yang
mengikuti berbagai daerah di negara asia seperti Cina, Jepang, dan Korea. Dari
negara-negara inilah gaya tersebut berkembang, falsafah dari agama Buddha yang
dianut oleh masyarakatnya menjadi acuan dalam seni dan budaya termasuk dalam
arsitektur dan interior bangunan mereka.

Bangunan yang dibuat dengan konstruksi kayu merupakan ciri dengan banyak detail
ukiran, ruang bergaya oriental lebih memiliki sederhana dalam detail ruang khas,
karena material jenis ini banyak di temukan di daerah Asia. Penggunaan material kayu
juga diterapkan untuk furniture pada interior ruang bergaya oriental, material kayu yang
digunakan untuk furniture di finishing glossy dengan warna-warna alami seperti coklat
dan hitam.
Gambar 4. 6 Finishing kayu yang berwarna gelap adalah aksen yang kental
ditonjolkan dengan garis vertikal dan horizontal yang tegas pada ruang keluarga
bergaya oriental ini (sumber : www.trenszine.com)

Tata ruang interior yang menggunakan gaya oriental cenderung memiliki gaya lebih
proporsional dalam mengukur ruangan. Berbeda dengan ruang desain klasik yang
cenderung berukuran lebih besar dan megah tetapi lebih banyak bermain pada detail
furniture.
Ciri dari interior ruang bergaya oriental antara lain:

- Ukiran oriental dengan nuansa alam seperti flora dan fauna dengan finishing
glossy dan berwarna gelap.

- Finishing kayu yang cenderung menggunakan warna gelap untuk interior.

- //Garis vertikal dan horizontal di jadikan tema dalam mendesain ruang dengan
desain interior oriental.

- Unsur dekorasi berupa keramik dan lukisan cina atau banyak juga yang
menggunakan lukisan berupa kaligrafi tulisan cina.

- Patung Buddha sebagai pelengkap untuk dekorasi dihadirkan untuk dekorasi.

- Ornamen tanaman berupa batu sueseki dan tanaman bonsai hias didalam pot
untuk mempercantik interior.
Gambar 4. 7 Dekorasi bergaya oriental dan pilihan warna merah pada detail
finishing menampilkan kombinasi gaya oriental yang segar(Sumber :
www.onedesainideas.com)

Gambar 4. 8 Desain ruang tengah dengan lukisan oriental yang kental, dan tatami
sebagai alas duduk mempertegas gaya orientalnya(sumber : www.iidudu.com)

4.4 GAYA MODERN MINIMALIS

Saat ini gaya modern merupakan gaya yang menjadi acuan dalam mendesain
bangunan saat ini. pengaruhnya dalam desain interior akan mengikuti desain
arsitekturnya, nantinya desain ini memberi pengaruh terhadap gaya hidup masyarakat
urban yang lebih mementingkan fungsi dari pada sekedar dekorasi. Selain itu segi
perawatan yang mudah juga menjadi pertimbangan lain dalam memilih desain jenis ini.

Gaya modern yang sekarang banyak menjadi pilihan adalah modern minimalis. Pada
gaya ini interior ruang didesain dengan meminimalkan fungsi elemen dekorasi seperti
ukiran dan benda- benda yang bersifat dekoratif. Dalam desain ini hampir semua
elemen ruang diminimalkan dari dekorasi yang tidak diperlukan dan dibiarkan tampil
polos tanpa aksesori, kalaupun terdapat aksesori maka yang dipilih adalah yang
bergaris sederhana dan simple.

Warna yang digunakan pada desain modern minimalis biasanya adalah warna-warna
cerah seperti putih dan krem. Warna alam juga banyak digunakan sesuai dengan
karakter material asli seperti warna semen abu-abu yang tidak lagi diberi finishing, atau
material logam dibiarkan dengan warna aslinya. Penggunaan profil dan list lantai yang
memiliki ukiran juga tidak digunakan dalam ruang interior bergaya modern minimalis,
gantinya di gunakan yang berdesain simple atau bisa jadi di hilangkan.

Beberapa ciri dari interior ruang bergaya modern minimalis:

- Elemen ruang yang tampil polos tanpa dekorasi yang rumit seperti ukiran.

- Penggunaan warna-warna alami seperti putih, dan warna kusam seperti abu-
abu, coklat.

- Bentuk-bentuk yang sederhana pada furniture yang dipilih dan dengan bentuk
dasar seperti garis dan kotak. Dengan material seperti baja dan kayu.

- Bukaan kaca yang lebar sebagai sirkulasi udara dan pencahayaan alami.

- Seni instalasi dan lukisan abstrak menjadi pilihan untuk menghias ruangan

- Meminimalkan penggunaan barang yang tidak perlu dan memaksimalkan fungsi


barang yang sudah ada.

- Teknologi digunakan sebagai elemen pelengkap interior ruang.


Gambar 4. 9 Ruangan keluarga yang mengaplikasikan desain modern minimalis
dengan menggunakan garis dan kotak sebagai bentuk dasar yang diaplikasikan
mulai dari bentuk ruang, furniture, pola lantai, ornament dinding, pola langit-
langit. Kesederhanaan bentuk menciptakan desain yang sederhana dan menarik.

(Sumber gambar : www.onhomeinterior.com)

Gambar 4. 10 Kamar tidur dengan gaya minimalis tampak dominan dengan detail
yang sederhana dan tanpa adanya dekorasi seperti ukiran pada furniture maupun
elemen ruang. (Sumber gambar : www.decoratioidea.org)

4.5 GAYA COUNTRY

Gaya country merupakan gaya yang mengadopsi dari bangunan ala amerika, gaya
bangunan jenis ini mengambil tema alam yang melekat kental pada desain bangunan.
Jenis ini memiliki bentuk yang sederhana dan material yang alami, dinding bata yang
dibiarkan tanpa di plester, pilar-pilar kayu yang berbentuk batangan pohon, batu alam
untuk material dinding, lantai dengan finishing alami.

Dalam interior ruang bergaya country ini banyak menggunakan material alami dengan
bentuk yang dibiarkan apa adanya, kayu batangan yang tanpa polesan di jadikan
material dan tema umum. Kayu yang berukuran besar di jadikan untuk tempat duduk
atau meja, hiasan-hiasan dari hasil buruan seperti kepala rusa menjadi cirri khas yang
banyak dijumpai diatas perapian rumah.

Gambar 4. 11 Aksen kayu gelondongan pada dinding dengan finishing natural


memberi kesan gaya country yang kuat pada desain interior ruang ini( sumber :
www.minimalist-id.com)

Dalam mendesain interior ruang bergaya country di butuhkan banyak material alami
yang turut mendukung seperti material kayu- kayu keras yang digunakan secara utuh
dan tanpa penyelesaian yang halus. Kesederhanaan bentuk dan gaya yang menjadi
cirri khas bangunan bergaya country merupakan gaya bangunan yang cocok untuk
diterapkan di indonesia, karena karakteristik bangunan ini sesuai dengan iklim tropis
dan material yang dibutuhkan juga banyak terdapat di Indonesia.

Ciri dari interior ruang bergaya country antara lain:

- Dinding yang dibiarkan tampil apa adanya, seperti dinding bata yang tidak
difinishing dan di biarkan di ekspose.

- Atap langit-langit yang tinggi dengan rangka atap yang diekspose dari material
kayu, dengan ketinggian yang lebih dari biasanya.
- Lantai menggunakan material yang alami seperti lantai keramik dengan motif
batu, terasso cor, atau batu alam.

- Furniture yang pilih yang memiliki desain dan material alami seperti dari kayu,
bambu, atau rottan dengan finishing alami dan tanpa ukir-ukiran.

- Ornamen berupa binatang yang diawetkan atau kepala binatang buruan seperti
rusa menghiasi dinding.

Gambar 4. 12 Gaya Country kental pada desain langit-langit yang mengekspose


kayu gelondongan dan hiasan yang natural (sumber : www.designlike.com)

Gambar 4. 13 Dapur dengan gaya country dengan kitchen set yang mengekspose
isi dapur (sumber : www.lamidge.net)
4.6 GAYA ETNIK INDONESIA

Gaya etnik Indonesia merupakan gaya yang memiliki banyak keragaman untuk
diaplikasikan dalam desain interior. Karena beragamnya seni dan budaya yang ada di
Indonesia ini menjadikan karakter yang ingin ditampilkan untuk satu tema bisa
bervariasi antara satu daerah dan daerah lainnya. Tetapi keragaman budaya ini bisa di
manfaatkan dengan menyatukan banyak budaya dalam satu tema dan gaya desain,
tema semacam ini dikenal dengan istilah ekletik yaitu mencampur lebih dari satu tema
atau gaya

Beragamnya seni dan budaya Indonesia membuat banyak pilihanyang bisa diambil
untuk berkreativitas dan diterapkan untuk interior ruang. Untuk mendesain suatu
ruangan ada baiknya pemilihan satu gaya dan tema untuk suatu ruangan dengan
memilih dari satu daerah tertentu. Dengan memilih satu gaya dan tema dari satu
daerah, maka kita dapat mencari karakteristik seni dan budaya yang benar-benar
mewakili daerah tersebut.
Berikut adalah beberapa contoh seni yang bisa digunakan untuk interior ruang dari
suatu daerah:

- Daerah Jawa : penggunaan ukiran gebyok untuk variasi dinding, hiasan wayang
kulit, dan kain batik untuk pelapis furniture.

- Daerah sunda: penggunaan material bambu dan anyaman bilik bambu untuk
interior ruang baik konstruksi maupun furniture.

- Daerah sumatera: seni ukiran Palembang dengan karakteristik finishing warna


emas dan kain tenun, seni kaligrafi Islam yang menjadi ciri khas daerah Aceh,
kain ulos dari sumatera utara.

- Daerah Kalimantan : kerajinan ukiran khas suku dayak, kain tenun Samarinda,
dan kerajinan khas lainnya bisa dijadikan elemen dekorasi.

- Daerah bali : ukiran khas yang banyak terdapat pada pura, kain kotak-kotak
hitam putih, atap dari material alang-alang dan lain-lain.

- Daerah papua : ukiran patung-patung primitif suku dani

Dalam merancang desain interior gaya Indonesia harus memperhatikan potensi seni
dan budaya yang bisa digali dari satu daerah. Dengan mengenali karakteristik seni
yang terdapat di suatu daerah maka pengembangan potensi tersebut bisa di
optimalkan dan disesuaikan agar bisa tampil mengikuti perkembangan zaman.
Potensi yang bisa digali dari satu daerah bisa diaplikasikan untuk merancang interior
suatu ruang. Dengan keragaman seni tradisional bisa disandingkan dengan seni
modern serta kemajuan teknologi terkini. Seni ukir diaplikasikan untuk furniture dan
elemen ruang seperti pintu, pilar, dan dinding. Kain tradisional daerah bisa digunakan
untuk pelapis kursi dan bantal. Seni lukis juga di sesuaikan dengan bingkai dan tema
lukisan.
Saat ini gaya Indonesia tidak lagi hanya berdiri sendiri didalam interior suatu ruangan.
Tetapi perkembangan selera desain banyak bangunan modern dengan tema penataan
interior modern mulai memasukan ciri khas daerah yang bisa menjadi kebanggaan.
Seni tradisional dimasukan kedalam desain modern sebagai aksentuasi ruang, dengan
tetap berpedoman pada penataan interior modern tetapi tidak melupakan tradisi dan
budaya tradisonal.

Seni dan kebudayaan tradisional saat ini mulai digemari tidak hanya dari kalangan
dalam negeri tetapi juga dari luar, dengan memperhatikan ciri khas yang melekat pada
desain konvensional menjadi lebih modern bisa dikembangkan untuk lebih kreatif dan
aplikatif pada desain modern. Selain dengan memodifikasi desain tradisional ke desain
modern akan memberikan suatu bentuk visual baru yang lebih menarik dan artistik.

Gambar 4. 14 Ruang Tamu dengan Gebyok sebagai latar belakang, dan ukiran
jawa serta sarung bantal dengan motif lokal memperkuat gaya jawa pada ruang
ini ( sumber: www.ideaonline.co.id)
Gambar 4. 15 Gebyok yang ditampilkan sebagai pembatas ruang pada interior
Jawa ( sumber: www.ideaonline.co.id)

Gambar 4. 16 Bambu yang menjadi bahan furniture sebagai ciri khas bahan asli
Indonesia ( sumber: www.ideaonline.co.id)

Anda mungkin juga menyukai