Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM KERJA FRAIS Hal.

- 1
POLITEKNIK NEGERI
KETAPANG V - BLOCK

PENDAHULUAN

A. Alat Kelengkapan

1. Arbor (poros tempat cutter/pahat frais)

Arbor adalah tempat memasang/memegang pisau frais pada setiap mesin,

sepanjang arbor dibuat alur pasak yang sama ukurannya dengan alur pasak yang

terdapat pada ring penjepit pahat yang juga sesuai dengan alur pasak yang

terdapat pada pahat frais, arbor juga dinamakan poros frais yaitu kelengkapan

yang berguna sebagai tempat kedudukan pisau frais dan ditempatkan pada

sumbu mesin, bentuk alat ini bulat panjang dan sepanjang badannya diberi alur

spei (pasak), bagian ujungnya berbentuk tirus dan ujungnya berulir, poros ini

dilengkapi dengan cincin (ring penekan) yang dinamakan collar.

2. Cutter (pisau frais)

Pisau ini mempunyai bermacam – macam bentuk sesuai dengan

kebutuhan sehingga nama pahatnyapun disesuaikan dengan bentuk dan

kegunaanya, misalnya pisau frais roda gigi yakni pisau frais khusus untuk

memfrais alur – alur roda gigi, pisau frais mantel dimana sisi – sisi

pemotongannya hanya terdapat pada mantel (keliling)nya saja, pisa u frais jari

yakni pisau frais yang kecil dan ramping bertangkai kecil dipasang pada mesin

frais vertikal.

3. Kepala Pembagi

Untuk membuat roda – roda gigi segi banyak beraturan, alur – alur poros

digunakan kepala pembagi, kebanyakan roda cacing yang terdapat pada kepala

pembagi bergigi 40 dan poros cacing berulir tunggal sehingga untuk memutar

Asep Ruchiyat Teknik Pemesinan II


PRAKTIKUM KERJA FRAIS Hal. - 2
POLITEKNIK NEGERI
KETAPANG V - BLOCK

satu putaran benda kerja memerlukan engkol putar 40 kali. Kepala pembagi ini

berfungsi untuk membuat pembagian atau mengerjakan benda kerja yang

berbidang – bidang tadi dalam sekali pemakanan. Macam kepala pembagian ada

empat cara : pembagian langsung, pembagian sederhana, pembagian sudut,

pembagian diferensial.

4. Meja putar

Untuk mesin frais tegak/vertikal digunakan meja putar sebagai kepala

pembaginya, dalam alat ini dibuat T untuk menambatkan/menjepit benda kerja

atau perkakas lain dengan bantuan baut jepit. Meja putar keliling dapat

dikokohkan diatas meja penambat mesin frais dengan bantuan baut penjepit.

B. Pekerjaan Memfrais

Dasar pengerjaan memfrais adalah untuk memfrais roda – roda gigi dan segi

banyak dan lain sebagainya. Pada pengerjaan yang sederhana sumbu pahat parallel

dengan permukaan bendakerja yang dikerjakan, pahat yang berbentuk silinder dan

mempunyai sisi potong pada kelilingnya. Pada pengerjaan yang kedua sumbu pahat tegak

lurus dengan permukaan benda kerja. Pisau frais bukan hanya memotong dengan gigi –

gigi pada sekelilingnya saja tetapi juga dengan bagian muka pisau frais, bram akan

terpotong sama tebalnya.

C. Putaran Mesin Frais

Untuk mencari besarnya harga putaran per menit (rpm) disimbolkan N, dengan Vc

(kecepatan potong) dan diameter alat potong yang digunakan, dirumuskan sebagai

berikut:

Asep Ruchiyat Teknik Pemesinan II


PRAKTIKUM KERJA FRAIS Hal. - 3
POLITEKNIK NEGERI
KETAPANG V - BLOCK

xDxN
Vc  dimana:
1000

1000 xVc
N Vc = Kecepatan potong (m/mnt)
xD

 = Konstanta

D = Diameter alat potong (mm)

N = Putaran per menit (rpm)

D. Keselamatan Kerja Pada Kerja Frais

1. Gunakanlah pakaian kerja dengan baik dan benar

2. Rapikan rambut, bagi yang berambut panjang agar diikat atau menggunakan pelindung

untuk menghindari tergulung putaran mesin.

3. Jangan menyimpan benda tajam pada saku

4. Lepas kan semua perhiasan dari jari dan tangan

5. Gunakan kacamata jika diperlukan

6. Alat potong/cutter harus terpasang dengan tepat dan kuat pada arbor

7. Benda kerja harus dicekam dengan kuat pada ragum dan terpasang pada meja dengan

kuat pula.

8. Hitung kecepatan yang diperlukan untuk setiap operasi pengefraisan.

9. Pastikan pendinginan pada saat proses kerja berlangsung, bekerja dengan lancer

10. Lakukan pekerjaan dengan hati-hati dan teliti untuk menghindari kecelakaan dan

kerusakan peralatan

11. Mintalah keterangan pada instruktur yang bersangkutan jika hendak melakukan

pekerjaan

Asep Ruchiyat Teknik Pemesinan II


PRAKTIKUM KERJA FRAIS Hal. - 4
POLITEKNIK NEGERI
KETAPANG V - BLOCK

12. Telitilah sekali lagi dengan cermat, bagian-bagian yang berbahaya (bagian yang

berputar, baut pengikat pisau, dan pengikat benda kerja)

13. Bersihkan bram yang menempel pada benda kerja dan mesin dengan menggunakan

kuas, jangan sekali-kali membersihkan dengan tangan.

14. Bersihkan mesin dan peralatan jika telah selesai melakukan pekerjaan.

Asep Ruchiyat Teknik Pemesinan II


PRAKTIKUM KERJA FRAIS Hal. - 5
POLITEKNIK NEGERI
KETAPANG V - BLOCK

LATIHAN FRAIS I
“V” BLOCK

A. Alat Dan Bahan

1. Bahan ST 37 dengan ukuran 45 x 45 x 60

2. Mesin Frais dan perlengkapannya

3. Jangka sorong

4. Cutter Shell End - Mill

5. Cutter jari

6. Kaca mata

7. Kuas

Asep Ruchiyat Teknik Pemesinan II


PRAKTIKUM KERJA FRAIS Hal. - 6
POLITEKNIK NEGERI
KETAPANG V - BLOCK

B. Gambar Kerja

NO JUMLAH NAMA BAGIAN NO . BAGIAN BAHAN UKURAN KETERANGAN

III II I PERUBAHAN

SKALA DIGAMBAR TANGGAL PARAF


JUDUL GAMBAR
DIPERIKSA

POLITEKNIK NEGERI KETAPANG D3.PPM.III.2021.01.A4

Asep Ruchiyat Teknik Pemesinan II


PRAKTIKUM KERJA FRAIS Hal. - 7
POLITEKNIK NEGERI
KETAPANG V - BLOCK

C. Langkah Kerja

1. Periksa bahan dan ukur dengan jangka sorong

2. Pasang cutter Sheel End-Mill pada arbor mesin frais

3. Atur kecepatan putaran mesin sesuai dengan hasil perhitungan yang telah dilakukan.

4. Cekam benda kerja pada ragum mesin frais dan atur permukaan pisau hampir

menyentuh permukaan benda kerja dengan hati-hati.

5. Lakukan pemakan tipis untuk meratakan permukaan benda kerja.

6. Miringkan arbor sesuai sudut yang telah ditetapkan pada gambar kerja

7. lakukan pemakanan hingga mencapai kedalaman dan kemiringan yang telah

ditentukan.

8. Jauhkan mata pisau dari benda kerja

9. lakukan pengukuran dengan menggunakan jangka sorong

10. Jika ukuran telah tepat, lepas benda kerja dan balik pada sisi yang satunya.

11. Lakukan penyetingan benda kerja mulai dari poin 5 sampai poin 9.

12. Lepas cutter dari mesin frais dan ganti dengan cutter jari dan kembalikan arbor ke

posisi semula.

13. Cekam benda kerja pada sisi yang belum dikerjakan dan seting posisi mata cutter.

14. Lakukan pemakanan alur sepanjang benda kerja dengan kedalaman yang telah

ditetapkan pada gambar kerja.

15. Balik benda kerja dan lakukan pengerjaan yang sama pada sisi tersebut.

16. Lepas benda kerja dan bersihkan bagian-bagian yang tajam dengan menggunakan

gerinda atau kikir flat.

17. Ukur dan periksa kembali benda kerja.

Asep Ruchiyat Teknik Pemesinan II


PRAKTIKUM KERJA FRAIS Hal. - 8
POLITEKNIK NEGERI
KETAPANG V - BLOCK

Lembar Penilaian

Ukuran Nilai
No Subjek
Teori Praktek Maksimum Sesungguhnya
1 Panjang 45 10
Lebar 45 10
Tinggi 50 10

2 Kerataan
1 5
2 5
3 5
4 5
5 5
6 5

3 Lebar alur 10 10
Kedalaman alur 6 10

4 Lebar 5 10
Lebar 17,5 10
Jumlah 100
Jumlah nilai sesungguhnya
Nilai = x 10 
Jumlah nilai maksimum

Asep Ruchiyat Teknik Pemesinan II

Anda mungkin juga menyukai