Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PEDOMAN PANDUAN PRAKTIKUM


1.1. TRACKER
Keterangan :
TRACKER MESIN

untuk melepas

suatu rangkaian yang tersambung


dalam bentuk silinder atau busing.
Dengan penarikan posisi rata dan
bersama sama .

1.2. Rangkaian Tracker 1


Langkah langkah pengerjaan :
Persiapan alat : - Bor diameter 8.5 mm
- Bor diameter 4 mm

- Endmill diameter 5 mm
- Tap M 10 X 1.5
Proses kerja

1. Pengeboran dengan diameter 8.5


mm pada bagian tengah benda
untuk lubang Tap M 10 X 1.5.
2. dengan diameter 4 mm pada tepi
benda untuk alur dengan finishing
menggunakan Endmill diameter 5
mm.

Laporan Praktikum Proses Produksi

1.3. Rangkaian Tracker 2


Langkah langkah pengerjaan :

Persiapan alat :
-

Bor diameter 5 mm

Kikir

Radius gauge

Proses kerja :
1. Mengikir pada semua bagian dan membuat
salah satu sisi dengan bentuk tirus.
2. Mengikir dengan bentuk radius.
3. Mengebor dengan diameter 5 mm pada bagian untuk lengan TRACKER .
1.4. Rangkaian Tracker 3

Langkah langkah pengerjaan :


Persiapan alat :
-

Pisau rata

Pisau ulir

Bor diameter 5 mm

Jangka sorong

Proses kerja :
1. Membubut benda kerja dari diameter 12
mm menjadi diameter 10 mm sepanjang
benda yang diulir.
2. Membuat penguliran.
3. Mengebor sisi bagian atas sebagai tempat
tangkai TRACKER.

Laporan Praktikum Proses Produksi

1.5. Rangkaian Tracker 4


Langkah langkah pengerjaan :
Persiapan alat :
-

Kikir

Radius gauge

Bor diameter 5 mm

Jangka sorong

Proses kerja :
1. Kikir pada semua bagian dengan
sisi agak tirus.
2. Ukur dengan radius gauge untuk
permukaan ujung benda.
3. Mengebor dengan diameter 5 mm untuk lengan TRACKER.
1.6. Rangkaian Tracker 5
Langkah langkah pengerjaan :
Persiapan alat :
-

Kikir

Radius gauge

Bor diameter 5 mm

Proses kerja :
1. Kikir pada semua bagian dengan sisi agak
tirus
2. Ukur dengan radius gauge untuk permukaan
ujung benda
3. Mengebor

dengan diameter 5 mm untuk

lengan TRACKER

BAB II
Laporan Praktikum Proses Produksi

Proses Pengerjaan Permesinan


2.1. Persiapan ( setting mesin perkakas ) dan alat alat yang di gunakan.
Mengecek semua bagian mesin bubut seperti putaran spindle, eretan atas,
eretan bawah, tempat bor senternya, dan mensetting pahat bubut dengan cara
ujungnya pisau harus senter dengan bor senter pada mesin bubut tersebut bila
kurang tinggi di ganjal sama plat tipis sampai posisi keduanya sejajar.
Sebelum menjalankan proses pengerjaannya harus di pesiapkan terlebih dahulu
peralatan - peralatan seperti :
- Jangka sorong
- Pahat rata
- Pahat ulir
- Mata bor diameter 8.5 mm
- Kuas
2.2. Proses pengerjaan ( prosedur pengerjaan )
2.2.1. Proses pengerjaan rangkaian Tracker 1
A. Membubut
a. Menjepit benda kerja pada cekam mesin bubut.
b. Menjalankan mesin, menentukan besarnya putaran mesin dan arah putaran
mesin yang berlawanan arah jarum jam karena proses penyayatan pada ujung
sisi kanan benda kerja.
c. Mengarahkan pahat rata ke ujung benda karena putaran mesinnya berlawanan
arah jarum jam,dan menyayat 1 mm dan benda kerja menjadi 16 mm.
d. menyayat lagi 1 mm menjadi 15 mm.
e. Kemudian ujungnya di camper.
f. Matikan mesin kemudian pasang mata bor berdiameter 8.5 pada tempat bor
senter.
g. Jalankan mesin lagi arah kan mata bornya pada titik tengah benda kerja
kemudian putar perlahan lahan sampai berlubang dan tembus.
h. Matikan mesin kemudian benda kerja di lepas.
B. Cara penyayatan 1 mm
a. Menjepit benda kerja pada cekam mesin bubut.
b. Menjalankan mesin, menentukan besarnya putaran mesin dan arah putaran
mesin.
c. Untuk menentukan angka nol pada nonious handle, sentuhkan pahat ke sisi
benda kerja yang akan di sayat.
d. Jauhkan pahat dari benda kerja hingga posisi netral.
e. Atur nonious handle sehingga penyayatan menjadi 1mm, kemudian jalankan
secara otomatis untuk penyayatan 1mm pada benda kerja.
f. Jauhkan pahat dari benda kerja pada posisi netral.
g. Kemudian ujungnya di camper.
Laporan Praktikum Proses Produksi

h. Matikan mesin.

Gambar 1.1 Benda kerja sebelum proses pengerjaan.

Gambar 1.2 benda kerja setelah proses pengerjaan menyayat 1 mm, dan lebar menjadi
16mm

Gambar 1.3 benda kerja setelah proses pengerjaan menyayat 1 mm, dan lebar menjadi
15mm

Laporan Praktikum Proses Produksi

Gambar 1.4 benda kerja setelah proses pengerjaan lebar menjadi 15mm

Gambar 1.5 benda kerja sebelum proses pengeboran

Gambar 1.6 benda kerja setelah proses pengeboran


C. Membubut
a. Mencekam benda kerja pada penjepit benda kerja atau chuck
b. Memasang senter kepala lepas pada lubang kecil yang ada di ujung benda kerja
yang telah di bor sebagai alat pendukung benda kerja yang akan di bubut.
c. Menghidupkan mesin bubut dengan putaran spindel 650 rpm
Laporan Praktikum Proses Produksi

d. Menentukan titik nol dari benda kerja dengan cara menggoreskan ujung pahat
pada permukaan benda kerja
e. Menjauhkan pahat dari benda kerja hingga posisi netral
i. Membubut benda kerja yang berdiameter 12 mm dan panjang 100 mm dengan
Mengarahkan pisau rata ke ujung benda karena putaran mesinnya berlawanan
arah jarum jam,dan menyayat 1 mm dan benda kerja menjadi 11 mm.
j. Menyayat lagi 1 mm sehingga benda kerja menjadi 10 mm.
f. Matikan mesin, kemudian ganti pisau rata dengan pahat ulir cara mesetting
g.
h.
i.
j.

pahatnya juga hampir sama seperti pahat rata.


Atur mesin bubut untuk pemakaian ulir M 1.5
Jalankan mesin, atur pemakanan secara otomatis.
Makan sampai ulir berbentuk segitiga, dan cara mengukurnya pakai mal ulir.
Setelah selesai matikan mesin.

Gambar 1.7. Benda kerja sebelum proses pengerjaan

Gambar 1.8. Benda kerja sesudah proses pengerjaan menyayat 1 mm dan


diameter menjadi 11 mm

Laporan Praktikum Proses Produksi

Gambar 1.9. Benda kerja sesudah proses pengerjaan menyayat 1 mm dan


diameter menjadi 10 mm

Gambar 2.0. Benda kerja sesudah proses pengerjaan menyayat dan


diameter menjadi 10 mm

Gambar 2.1. Benda kerja proses pembuatan ulir

Laporan Praktikum Proses Produksi

Gambar 2.2. Benda kerja proses pengeboran sisi bagian atas dengan bor
diameter 5

2.3. Analisa Hasil Pekerjaan


2.3.1. Data yang di peroleh saat praktikum
A. Membubut
Tracker 1

Putaran Spindel

: 650 rpm

Panjang awal benda kerja (Lo)

: 17 mm

Panjang akhir benda kerja (dm)

: 15 mm

Gerak fidding (F)

: 1 mm

Tracker 3

Putaran spindel

: 650 rpm

Diameter awal benda kerja (do)

: 12 mm

Diameter akhir benda kerja (dm)

: 10 mm

Panjang benda kerja (L)

: 100 mm

Gerak fidding (F)

: 1 mm

2.4. Variabel variabel yang mempengaruhi hasil pengerjaan


a. Penjepitan benda kerja pada penjepit atau chuck yang kurang kencang dan kurang
lurus
b. Pemasangan pahat yang tidak senter dengan ujung senter kepala lepas
2.5. Kesalahan kesalahan yang terjadi
Laporan Praktikum Proses Produksi

Kondisi pahat pada saat pengerjaan mengalami patah pada ujung pahat.
2.6. Kesimpulan
a. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran
dari benda kerja tersebut (rangakaina tracker no 1 dan 3)
b. Sulitnya dalam pemasangan benda kerja pada penjepit atau cuck yang mungkin belum
senter
c. Pada saat pemasanan pahat, ujung pahat harus benar-benar senter dengan ujung senter
kepala lepas.
d. Sulit mengatur besarnya putaran mesin dan arah putaran mesin.

BAB III
Proses Pengerjaan Kerja Bangku
3.1. Persiapan dan alat alat yang di gunakan
Kerja bangku adalah kegiatan produksi yang dilakukan tanpa mengunakan mesin
berat, hanya menggunakan alat-alat yang langsung digunakan oleh tangan manusia.
Contohnya dalam berbagai kegiatan seperti: menggergaji, mengetap, menyenai, mengikir dan
menggambar benda kerja.
Alat alat yang digunakan :
Ragum
- Tap dan snay M 10 X 1,5
- Jangka besi
- Jangka sorong
- Penitik dan palu
- Penggaris besi
- Meja rata
- Minyak pelumas
- Mesin bor
- Gergaji
- Radius gauge
- Kikir
3.2. Proses pengerjaan ( proses pengerjaan )
3.2.1. Proses pengerjaan Rangkaian Tracker 1
Mengetap
a. Pasang benda kerja yang berdiameter 30 mm yang sebelumnya tengahnya sudah di
bor dengan diameter 8.5 mm pada ragum.
Laporan Praktikum Proses Produksi

10

b. Masukkan tap ke-1 pada lubang yang berdiameter 8.5 mm tersebut, kemudian di
putar searah jarum jam dengan pemutar tap sedikit di tekan sambil sesekali di kasih
minyak pelumas biar licin menghindari tapnya patah.
c. Setelah sedikit terbentuk jalur ulir, teruskan putaran tanpa menekan dan setiap
putaran dibalikkan agar tatal.
d. Jaga kedudukan tap tetap satu sumbu dengan lubang
e. Kemudian lepas tap ke-1 dan pasang tap ke-2 masukkan lagi pada lubang yang
sama secara perlahan agar posisi tapnya lurus setelah selesei lepas lagi tap yang ke2.
f. Pasang tap ke-3 masukkan lagi pada lubang yang sama secara perlahan agar posisi
tapnya lurus sampai selesai.
g. Bersihkan ulir dari gram sebelum digunakan.
h. Lalu lakukan pengeboran dengan diameter 4 pada tepi benda untuk alur dengan
finishing menggunakan diameter 5.
i. Finishing diameter 5 pada tepi benda yang sudah dilakukan pengeboran dengan
diameter 4 sebelumnya.

Gambar 2.3. Benda kerja sebelum proses pengerjaan Tap

Gambar 2.4. Benda kerja sesudah proses pengerjaan Tap


Laporan Praktikum Proses Produksi

11

Gambar 2.5. Benda kerja sebelum proses pengeboran dengan diameter 4 pada tepi
benda

Gambar 2.6. Benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 4 pada tepi
benda

Laporan Praktikum Proses Produksi

12

Gambar 2.7. Benda proses sesudah pengeboran dengan diameter 4 pada tepi
benda dan sebelum finishing diameter 5

Gambar 2.8. Benda proses sesudah pengeboran dengan diameter 4 pada tepi
benda dan sesudah finishing diameter 5

3.2.2. Proses Pengerjaan Rangkaian tracker 2

Mengikir
a. Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 50 mm, lebar 15 mm
dan tinggi 5 mm pada ragum.
b. Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk
radius 7.5
c. Lepas benda kerja dan pasang pada posisi tegak.
d. Kikir ujung yang sudah di kasih tanda sampai membentuk radius 7.5
e. Lepas dan pasang benda kerja seperti semula.

Laporan Praktikum Proses Produksi

13

f. Beri ukuran lagi sisi kiri dengan panjang 19 mm sedangkan sisi kanan tetap 25
mm, kemudian tarik garis lurus.
g. Kemudian potong ujung yang sudah di kasih ukuran tersebut dengan gergaji.

Gambar 2.9. Benda kerja sebelum proses pengerjaan pemotongan plat

Gambar 3.0. Benda kerja proses pengerjaan pemotongan plat

Laporan Praktikum Proses Produksi

14

Gambar 3.1 Benda kerja proses pengerjaan pemotongan plat dengan panjang sisi
atas 2,5 mm dan pada sisi bawah panjang 1,9 mm

Gambar 3.2. Benda kerja sebelum proses pengerjaan mengikir dengan bentuk
radius R 7.50

Gambar 3.3. Benda kerja sesudah proses pengerjaan mengikir dengan bentuk
radius R 7.50
Laporan Praktikum Proses Produksi

15

Mengebor
a. Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm sama seperti
radius sebelumnya.
b. Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm.
c. Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik tersebut
secara perlahan.
d. Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja.

Gambar 3.4. benda kerja proses pengeboran dengan diameter 5

Gambar 3.5. benda kerja sesudah proses pengeboran dengan diameter 5


3.2.3. Proses Pengerjaan Rangkaian Tracker 3
Mengikir
a. Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 50 mm, lebar 15 mm
dan tinggi 3 mm.
b. Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk
radius 7.5 dan ujung satunya radius 6.
c. Kikir pada semua bagian dengan membentuk sisi agak tirus.
d. Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda.

Laporan Praktikum Proses Produksi

16

Gambar 3.6. Benda kerja sebelum proses pengerjaan

Gambar 3.7. Benda kerja sebelum proses pengerjaan mengikir

Gambar 3.8. Benda kerja sesudah proses pengerjaan mengikir

Mengebor
e. Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm pada ujung
belakang dan pada ujung depan kasih titik dengan ukuran 5.85 mm
f. Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm.
g. Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik pada
ujung belakang dan depan tersebut secara perlahan.
h. Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja

Laporan Praktikum Proses Produksi

17

Gambar 3.9. Benda kerja sebelum proses pengerjaan pengeboran

Gambar 4.0. Benda kerja sesudah proses pengerjaan pengeboran


3.2.4. Proses Pengerjaan Rangkaian Tracker 4
Mengikir
a. Pasang benda kerja yang berupa plat yang berukuran panjang 60 mm, lebar 15 mm
dan tinggi 5 mm.
b. Beri tanda sebelum proses pengerjaan, gambar ujung plat sehingga membentuk
radius 7.5 dan ujung satunya radius 5 pada satu sisi saja.
c. Bagi lebar plat menjadi 9 mm dan 5 mm, dan bagi panjang plat menjadi 53 mm
pada satu sisi saja.
d. Kikir pada semua bagian dengan membentuk sisi agak tirus (Gambar 2.8).
e. Setelah selesai, ukur dengan radius gauge untuk permukaan ujung benda.

Laporan Praktikum Proses Produksi

18

Gambar 4.1. benda kerja sebelum proses pengerjaan

Gambar 4.2. Benda kerja sebelum proses pengerjaan mengikir

Gambar 4.3. Benda kerja sesudah proses pengerjaan mengikir


Mengebor
a. Setelah di kikir dan bentuk radius, kasih titik pada ukuran 7.5 mm.
b. Pasang benda kerja pada mesin bor, dan pasang mata bor dengan diameter 5 mm.
c. Jalankan mesin, arahkan mata bor ke benda kerja yang sudah di kasih titik pada ujung
belakang dan depan tersebut secara perlahan.
d. Setelah selesai, matikan mesin dan lepas benda kerja

Laporan Praktikum Proses Produksi

19

Gambar 4.4. Benda kerja sebelum proses pengerjaan pengeboran

Gambar 4.5. Benda kerja sesudah proses pengerjaan pengeboran


3.3. Analisa Hasil Pengerjaan
Pada saat mengikir, benda kerja harus terjepit kencang di ragum supaya pada saat
mengikir tidak terjadi kesalahan, terutama pada pengikiran bentuk radius.
3.4. Kesalahan Kesalahan yang Terjadi.
a. Pencekaman benda kerja yang akan di kikir pada ragum yang kurang kencang
mengakibatkan benda kerja bergerak, dan hasil pengikiran tidak sesuai yang kita
harapkan.
b. Pemberian tanda titik yang tidak pas pada benda kerja, mengakibatkan hasil
pengeboran pada benda kerja menjadi miring.

3.5. Kesimpulan
a. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran
dari benda kerja tersebut (tracker rangkaian no 2, 4, dan 5)
b. Memposisikan benda kerja dengan ragum pada posisi yang nyaman, sehingga pada
waktu mengikir tidak mengalami kesulitan
c. Pada saat mengikir, benda kerja harus terjepit dengan kencang di ragum supaya pada
saat mengikir tidak terjadi kesalahan, terutama pada pembentukan radius.
Laporan Praktikum Proses Produksi

20

d. Sulit menjaga kedudukan tetap pada keadaan satu sumbu dengan lubang pada saat
membuat ulir dalam dan ulir luar ( Tap dan Sney ), sehingga penguliran menjadi
miring
e. Pemberian tanda titik yang tidak pas dan pencekaman benda kerja yang yang kurang
kencang pada penjepit mesin bor mengakibatkan hasil dari proses pengeboran menjadi
miring.

BAB IV
Proses Pengerjaan Pengelasan

4.1. Persiapan dan alat alat yang digunakan


Sebelum melakukan proses pengelasan terlebih dahulu harus dipersiapkan peralatan
-peralatan yang akan digunakan antara lain :
-

Catut

Tang

Palu besi

Kacamata las
Palu tipis
Sikat baja

4.2. Proses pengerjaan ( Prosedur Pengerjaan )

Laporan Praktikum Proses Produksi

21

a. Meluruskan plat yang akan di las dan rangkaian Tracker 1 dengan cara di pukul
pukul dengan menggunakan palu besi
b. Mengatur posisi kedua benda kerja tersebut pada meja las dengan posisi rata dan
c.
d.
e.
f.

sejajar
Mengatur arus pada las listrik pada posisi 110 120 ampere
Memasang kawat elektroda dan menghidupkan mesin las
Memberi las titik pada masing masing ujung benda kerja
Mengelas atau menyambung benda kerja dari ujung ke ujung dengan gerakan

elektroda berputar
g. Setelah selesai bersihkan dengan palu bagian luar yang habis di las
h. Kikir bagian yang di las tadi, agar benda kerja bisa rata sehingga dapat di rakit
dengan benda kerja lainnya

Gambar 3.0. Benda kerja sesudah proses pengerjaan

4.3. Analisa hasil pengerjaan


Kecepatan pengelasan yang tidak stabil mengakibatkan terjadinya perbedaan ketebalan
sambungan pada logam yang di las
4.4. Variabel variable yang mempengaruhi hasil pekerjaan
Untuk las listrik :
-

Arus las

Kecepatan pengelasan

Kondisi elektroda

Laporan Praktikum Proses Produksi

22

4.5. Kesalahan kesalahan yang terjadi


-

Elektroda lengket pada ujung benda kerja yang akan di las

Hasil pengelasan tidak rapi

4.6. Kesimpulan
a. Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran
dari benda kerja tersebut (tracker rangkaian no 1 dan 2) sebelum melakukan proses
pengelasan
b. Memperhatikan tebal dari plat
c. Memilih diameter elektroda yang sesuai
d. Menyesuaikan pengaturan arus listrik apakah sudah sesuai dengan elektroda yang kita
pakai sehingga elektroda tidak lengket dengan benda kerja pada waktu melakukan
pengelasan
e. Kecepatan pengelasan harus diperhatikan sehingga pengelasan yang dihasilkan
terlihat rapi.

Laporan Praktikum Proses Produksi

23

BAB V
Proses Perakitan

5.1. Persiapan dan alat yang di gunakan


a. Mur ukuran M 5
b. Baut ukuran M 5
c. Kunci pas
5.2. Proses Perakitan
a. Bersihkan dulu semua rangkaian Tracker dari gram atau pun bekas minyak pelumas
b. Untuk rangkaian Tracker yang bebrbentuk ulir bersihkan pakai sikat baja
c. Setelah itu pasang mur dan baut pada rangkaian Tracker no. 4 dan 5
d. Setelah sudah selesai di pasang, pasang kembali dengan mur dan baut rangkaian no
2 dan 4 ke rangkaian tracker no 1 dan 2 yang sebelumnya sudah di las
e. Setelah semua sudah di rangkai, pasang rangkaian no. 3 yang berbentuk ulir ke
rangkaian no. 1 yang berbentuk ulir dalam.

Laporan Praktikum Proses Produksi

24

1,2

425

51
Gambar 3.1. sebelum perakitan

Gambar 3.2. setelah proses perakitan


5.3. Analisa hasil pekerjaan
Perakitan rangkaian benda kerja dilakukan dengan satu satu setiap rangkaian, bila tidak
pas atau tidak bisa masuk jangan di paksa karena mengakibatkan benda kerja berubah
ukuran maupun bentuk.
5.4. Variabel variable yang mempengaruhi hasil pengerjaan
a. pemberian tanda pengerjaan dengan penitik yang kurang pas

Laporan Praktikum Proses Produksi

25

b. Pemasangan benda kerja pada penjepit yang kurang kencang mengakibatkan benda
kerja bergerak dan sulit untuk di rakit

5.5. Kesalahan kesalahan yang terjadi


Pengikiran yang salah mengakibatkan benda tidak rata sehingga sulit untuk di rakit
semua.

5.6. kesimpulan
Agar terlebih dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan dimensi ukuran
dari benda kerja tersebut (tracker) sebelum menggabungkan semua benda kerja yang
sudah di kerjakan satu persatu dengan benar dan teliti.

Laporan Praktikum Proses Produksi

26

BAB VI
ANALISA KESELURUHAN HASIL PENGERJAAN BENDA KERJA

6.1

Persiapan

Sebelum menganalisa hasil pengerjaan benda kerja terlebih dahulu harus di persiapkan
peralatan antara lain :

6.2

Hasil perakitan tracker

Kunci pas

Palu

Obeng
Analisa Hasil Pengerjaan

Dari hasil perakitan rangkaian tracker tersebut maka dapat dilakukan analisa yaitu :
a. Pelepasan benda dengan menggunakan tracker hasil rakitan bisa dilakukan.
b. Tidak diperlukan alat bantu saat menggunakan tracker untuk melepas benda.
6.3

Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Hasil Pengerjaan


a. Permukaan benda kerja yang tidak rata
b. Ketepatan pengelasan dan perakitan

6.4

Kesalahan-Kesalahan Yang Terjadi


a. Pencekaman/penjepitan benda yang tidak tepat/pas
b. Pemutaran pada rangkaian traker 3 ke lubang rangkaian traker 1 yang kurang pas

Laporan Praktikum Proses Produksi

27

6.5

Kesimpulan
Pada dasarnya, semua terletak pada gambar/ petunjuk kerja. Agar terlebih
dahulu memperhatikan, mencermati, dan menyesuaikan setiap dimensi ukuran dari
masing-masing rangkaian benda kerja tersebut (tracker).

DAFTAR PUSTAKA
Panduan Pratikum (Proses Produksi). (2013), Fakultas Teknik Universitas 17 Agustus
1945 Surabaya.

Laporan Praktikum Proses Produksi

28

Anda mungkin juga menyukai