Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nurfadillah & Theofilus

Offering : A4
Prosedur pengerjaan
Alat dan bahan yang dibutuhkan :
a. Benda kerja
b. Kunci chuks
c. Jangka sorong
d. Mata pahat sesuai yangg dibutuhkan
e. APD sesuai K3

1. Prosedur pengerjaan membubut rata,bertingkat,tirus dan ulir ( benda kerja dengan dia
meter 25,4 mm dan Panjang 155 mm)
A. Bubut rata
Langkah – Langkah bubut rata
a. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti kunci chuks, jangka sorong, mata
pahat bubut yang sesuai dengan kebutuhan dan bahan benda kerja
b. Tempatkan mata pahat bubut pada mesin bubut pastikan pahat bubut tepat berada
di tengah
c. Tempatkan benda kerja di pencekam bor mesin bubut
d. Atur eretan melintang,eretan atas dan eretan bawah sesuai benda kerja yang di ing
inkan.
e. paskan ujung mata pahat di titik 0 pada benda kerja ukur Panjang diameter pada t
abung dan lakukan penandaan
f. hidupkan mesin bubut, Tarik eretan dan mulai menyayat benda kerja secara perlah
an, lakukan hal tersebut hingga sesuai dengan diameter yang dinginkan

B. Bubut bertingkat
Langkah –langkah bubut bertingkat
a. pasang benda kerja di cekam mesin bubut
b. pasang mata pahat benda setinggi center atau sama dengan benda kerja
c. atur kecepatan putaran sesuai benda kerja
d. atur tebal sayat benda kerja di mesin bubut
e. atur mata pahat di ujung benda kerja
f. tentukan panjang poros dan beri tanda pada benda kerja
g. lanjutkan dengan penyayatan benda kerja sampai diameter yang di inginkan

C. Bubut tirus
Langkah- Langkah bubut tirus
a. siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
b. atur sudut kemiringan pada mesin bubut
c. pastikan mata pahat sudah berada di posisi yang benar
d. gunakan eretan atas untuk menggeser benda kerja
e. catatan : jangan menggunakan eretan bawah untuk melakukan bubut tirus
f. lakukan penyayatan benda kerja secara perlahan , lakukan prosedur tersebut hingg
a pada ukuran yang diingikan

D. Bubut ulir
Langkah Langkah bubut ulir
a. pada bubut ulir mata pahat yang diguakan berbeda dengan bubut lurus, mata pahat
yang digunakan dalam bubut ulir adalah mata pahat segitiga
b. Potonglah benda kerja sesuai dengan ukuran yang Anda butuhkan. Pastikan diame
ter benda kerja ini sesuai dengan ukuran
c. Tentukanlah posisi roda gigi pada mesin bubut sesuai dengan kisar, pitch, atau gan
g dari ulir yang bakal dibuat. Periksa pula posisi gear dan semua tuas pengaturann
ya sudah sesuai aturan.
d. Siapkan bagian pahat bubut permukaan ulirnya. Jika kondisi ujung pahat ini agak t
umpul, Anda wajib mengasahnya terlebih dahulu. Pastikan bentuknya sesuai deng
an jenis drat yang ingin dibuat. Ulir metrik mempunyai sudut kemiringan 60 deraj
at dan ulir withworth sekitar 55 derajat. Jika dibutuhkan, Anda bisa memakai plat
penyetel pahat. Kemudian pasanglah pahat bubut tadi dengan posisi sejajar kepala
lepas/senter.
e. Setelah itu, atur putaran spindle di kecepatan yang sesuai dengan kondisi benda ke
rja. Rata-rata kecepatannya yaitu 100 rpm. Pasanglah benda kerja yang telah dipot
ong tadi pada dudukannya di mesin bubut. Kerjakan proses pembubutan secara rat
a pada benda kerja ini untuk membuat bentuk dan ukuran diameter luarnya sesuai
perencanaan.
f. Mulailah dengan menyalakan mesin bubut serta menekan tuas otomatis drat untuk
melakukan “proses pemakanan” benda kerja. Selama proses ini berlangsung janga
n pernah melepaskan tuas tadi sebelum pembuatan drat selesai. Kerjakan proses in
i hingga ulir terbentuk sempurna pada permukaan benda kerja. Jika Anda terpaksa
harus melepasnya misal untuk memperbaiki pahat, Anda harus menyetel kembali
mesin tersebut.
2. Prosedur pengerjaan mengefrais segi enam bahan alumunium dengan diameter 32 mm
Panjang 53 mm
Langkah – Langkah mengefrais segi enam
1. Data:
 Stock = ∅ 32mm danl=53 mm
 Bahan = Aluminium, dengan Cs = 90-150 m/menit
 Pahat = HSS (High Speed Steel)
2. Perhitungan Mesin Bubut
 Menghitung kecepatan mesin
1000.Cs
n=
π.d
1000.150
=
3.14 .32
= 149,28 rpm = 149 rpm
Jadi kecepatan putaran mesin bubut adalah 149 rpm.
 Menghitung kecepatan pemakanan
f = 0.05 mm (besarnya pemakanan)
F=f.n
= 0.05 mm . 149 rpm
= 7.45 mm/menit

 Menghitung pembubutan rata


l = 53 mm
la = 4 mm (jarak start pahat ke benda kerja)
f = 0,05 mm
n = 149 rpm
L
tm=
F
la +l
tm=
F
53+ 4
tm=
7 , 45
tm=7 , 45 menit
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan rata adalah 7,45 menit
 Menghitung pembubutan muka
D = 31.5 mm
la = 4 mm
Cs = 149 rpm
f = 0.05 mm
d
L= + la
2
31.5
L= +4
2
L=19.75 mm
L
tm=
F
19.75 mm
tm=
7 , 45 mm /menit
tm=2.65 menit
Jadi, waktu yang dibutuhkan untuk pembubutan muka adalah 2.65 menit
Pembagian langsung dengan rumus 40/z = 40/ jumlah segi yang dikerjakan
Pembagian = 40 / 6 = 6. 4/6
Maka pembuatan segi 6, engkol diputar sebanyak 6 kali Ditambah 4 lubang Pada pirin
gan 42.

3. Gerinda pahat dengan gerinda meja bahan besi iser tebal 10,8 mm dan Panjang 100 m
m
Langkah - langkah menggerinda :
a. Pasang batu gerinda pada mesin gerinda
b. Gerinda bagian sudut ujung sesuai dengan sketsa yang dibuat
c. Beri cairan coolant saat menggerinda
d. Proses gerinda pahat selesai
4. Menyekrap bentuk V blok bahan Teflon bentuk kotak dengan ukutan tinggi 40 mm,le
bar 45 mm dan Panjang 94 mm
Alat yang dibutuhkan :
Pisau sekrap
Langkah – Langkah menyekrap
Pada proses ini pahat yang digunakan adalah pahat sekrap kasar lurus.
Adapun proses penyekrapannya sebagai berikut :

1. Metode pemotongan yang dilakukan adalah pemotongan tegak, dimana posisi pah
at sekrap tegak luruus dengan benda kerja.
2. Kemudian pahat sekrap diletakkan ditengah-tengah alur V yang akan dibentuk
3. Setelah itu lakukan pemotongan step demi step sampai mendekati garis.
4. Kemudian untuk proses finishing dengan menggunakan metoda pemotongan me
nyudut, dimana tool post pada mesin sekrap dimiringkan 45 0
5. Kemudian lakukan pemotongan hinggah alur V menjadi halus
6. Periksa kesimetrisan alur V.

Anda mungkin juga menyukai