Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TEKNOLOGI PROSES PEMESINAN

PERENCANAAN RODA GIGI DIFERENSIAL

Pendekatan kebawah
Z=67
M =1
A. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis roda gigi beserta fungsinya
2. Mahasiswa dapat menetukan dan merancang dimensi roda gigi diferensial.
3. Mahasiswa mengerti dan memahami tahapan yang harus dilakukan dalam
pembuatan roda gigi diferensial.
4. Mahasiswa mampu mempergunakan alat-alat bantu yang berhubungan
dengan mesin frais.
5. Mahasiswa mampu membuat roda gigi diferensial.
6. Melatih mahasiswa agar terampil dalam mengerjakan benda kerja.

B. Teori Singkat
Pembagian diferensial adalah pembagian yang digunakan dalam pembagian
yang tidak dapat dilaksanakan dengan cara pembagian-pembagian lainnya, karna
tidak terdapatnya ketentuan pada piring pembagi. Pada pembagian diferensial,
piring pembagi harus dilepas penahannya sehingga ikut berputar dengan
pemutarnya juga harus dipasang roda gigi pengganti. Roda roda ini dipasang pada
sumbu utama kepala pembagi dan pada poros roda gigi payung yang diputar oleh
roda gigi payung yang terpasang pada poros berulir cacing. Cara menghitung
diferensial pada dasarnya sama dengan cara menghitung pembagian sederhana.
Tetapi karna jumlah pembagiannya tidak terdapat pada piring pembagi,maka kita
mengambil perkiraan yang mendekati tetapi dapat dibagi 5 atau 10.

.
C. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan adalah:
1. Alat yang digunakan
a. Mesin Bubut
b. Mesin Frais
c. Perleng. Mesin Bubut
d. Perleng. Mesin Frais
e. Tang
f. Obeng
g. Jangka sorong
h. Pahat bubut
i. High gauge
j. Palu karet
k. Kunci pass
l. Pisau frais
m. Kikir rata halus
n. Siku Baja
o. Kunci inggris
p. Mata bor ø10,12,16,21.
q. Reamer ø22

2. Bahan yang digunakan


Cast iron ø80 x 15 mm

3. Jig and Ficture


a. Dividing head
b. Piring pembagi
c. Kepala lepas
d. Roda gigi pengganti
e. Chuck bor
f. Mandrel
D. d
E. Prosedur Pembuatan
1. Perencanaan
Diket : Z=67
M =1

Pendekatan kebawah
 Diameter Tusuk ( Dt)

Dt=z x M =67 x 1=67 mm

 Diameter Kepala ( Dka)

Dka=Dt +2 ( M )=67+2 ( 1 )=69 mm

 Kepala Gigi (Ha)

Ha=1 x M =1 x 1=1 mm

 Kaki Gigi ( Hi )

Hi=1,25 x M =1,25 x 1=1,25 mm

 Dalam Gigi ( Hg)

Hg=2,166 x M =2,166 x 1=2,166 mm

 Jarak tusuk / Pitch ( P )

P=π x M =3,14 x 1=3,14 mm

 Tebal Gigi ( Tg )

Tg=1,5708 x M =1,5708 x 1=1,5708 mm

 Diameter Dasar ( Dr )

Dr=Dt−2 Hg=67−2 ( 2,166 )=67−4,332=62,66 mm

 Penentuan Roda Gigi Pembantu

Z1 40
=( N – A) x
Z2 A

40
¿( 67 – 65) x
70
4
¿ ( 2) x
7

Z 1 8 80
= =
Z 2 7 70

 Putaran poros engkol Kepala Pembagi (Nc)


i 40 8 24
Nc = t = 65 = 13 = 39

24 bagian lubang plat index 39

2. Langkah Kerja
a. Berdoalah sebelum memulai aktivitas.
b. Langkah kerja pada mesin bubut
1) Persiapkan bahan dan semua peralatan yang dibutuhkan pada
proses pengerjaan bakal roda gigi diferensial dimesin bubut.
2) Cek ukuran bakal benda kerja.
3) Jepit benda kerja pada chuck mesin bubut dan carilah senternya.
4) Pasang pahat pada toolpost setinggi ujung senter putar.
5) Lakukan pembubutan facing.
6) Membuat bakal lubang mandril dengan terlebih dahulu
menggunakan center drill, dilanjutkan dengan mata bor ѳ10, ѳ12,
ѳ16, ѳ21. Untuk finishing lubang menggunakan reamer ѳ22.
7) Buka cekam, lalu benda kerja dibalik untuk dilakukan pembubutan
hingga mencapai ketebalan roda gigi sesuai perencanaan.
8) Buka cekam benda kerja dan jepit kembali menggunakan mandril.
9) Bubut bagian sisi roda gigi hingga mencapai ukuran (Dka)
10) Lakukan pemakanan facing pada sisi samping kiri dan kanan roda
gigi.
11) Setelah selesai buka benda kerja.
c. Langkah kerja pada mesin frais modul.
1) Persiapkan peralatan yang dibutuhkan pada proses pengerjaan
roda gigi diferensial dimesin frais.
2) Pasang cutter modul pada arbor mesin frais.
3) Setting dividing head menggunakan siku baja dan dial indikator
agar senter pada meja mesin.
4) Pada pembuatan roda gigi diferensial dibutuhkan alat bantu berupa
roda gigi perantara. Untuk perencanaan ini menggunakan metode
pendekatan kebawah dengan 2 roda gigi perantara.
5) Pasang roda gigi perantara Z1= pada sumbu utama dividing head,
Z2= pada ulir cacing dividing head.
6) Jepit benda kerja pada chuck dividing head.
7) Sejajarkan ujung cutter dengan bagian tengah bakal roda gigi
menggunakan high gauge yang di stel setinggi ujung kepala lepas.
Garis dan putar poros engkol dividing head 10 putaran.
8) Hidupkan mesin dan lakukan setting titik nol benda kerja.
9) Untuk pemakanan awal sedalam 2 mm.
10) Putaran poros engkol disesuaikan dengan piring pembagi dan
jumlah gigi.
11) Lakukan pengefraisan hingga mencapai jumlah gigi yang
direncanakan.
12) Setelah selesai pemakanan 1 kali keliling, tambah dalam
pemakanan hingga sedalam gigi (Hg).
13) Matikan mesin.
14) Setelah selesai kikirlah benda kerja apabila masih terdapat sisi
yang tajam, lalu buka cekam benda kerja.
15) Bersihkan mesin dan kembalikan semua peralatan pada
tempatnya.
d. Langkah kerja pada mesin slotter.
1) Persiapkan peralatan yang dibutuhkan pada proses pengerjaan spi
roda gigi lurus dimesin frais slotter.
2) Untuk langkah awal pembuatan spi, lukislah dimensi spi pada
roda gigi lurus menggunakan bantuan high gauge, blok v, dan
blok siku.
3) Setelah selesai jepit benda kerja pada chuck mesin.
4) Pasang pahat pada rumah pahat mesin slotter.
5) Lakukan setting panjang pemesinan (panjang langkah
pemotongan) pada benda kerja.
6) Setelah itu cari titik nol benda kerja.
7) Lakukan pemakan secara bertahap perlahan mengikuti lukisan
spi.
8) Lakukan pemakanan bertahap.
9) Setelah selesai buka benda kerja, dan untuk penchamferan
dilakukan dengan kikir.
10) Bersihkan mesin, dan kembalikan semua peralatan pada
tempatnya.

F. Keselamatan Kerja
Pada saat berkerja hendaknya mahasiswa menggunakan alat keselamatan
kerja yakni :
1. Baju Kerja.
2. Sepatu Safety.
3. Kacamata.

G. Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Gigi rack berfungsi untuk merubah gerak putar menjadi gerak lurus.
2. Pada pembagian diferensial, piring pembagi harus dilepas penahannya
sehingga ikut berputar dengan pemutarnya juga harus dipasang roda gigi
pengganti.
3. Dalam pembuatan roda gigi diferensial mesin yang digunakan yaitu mesin
bubut dan mesin frais.
4. Terdapat 2 metode pendekatan yakni pendekatan keatas, dengan 1 perantara
roda gigi pembantu. Untuk pendekatan kebawah menggunakan 2 roda gigi
perantara dengan jumlah gigi yang sama.
5. Pasang roda gigi perantara Z1= pada sumbu utama dividing head, Z2= pada
ulir cacing dividing head.

H. Saran
1. Sesuaikan kecepatan putaran mesin dengan CS dan diameter benfda kerja.
2. Sesuaikan kecepatan putaran pisau frais dengan diameter pisau.
3. Perhatikanlah jepitan benda kerja pada chuck. Karena jika jepitan benda kerja
salah maka akan berdampak ukuran benda kerja sejajar.
4. Telitilah pada saat pengukuran benda kerja.
5. Utamakanlah keselamatan kerja.

Anda mungkin juga menyukai