Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

TEKNIK INDUSTRI
“PROSES PEMBUATAN RODA GIGI MIRING”

Disusun Oleh :

Rahmat Ismail
(2211027)

Dosen Pengampu,

Ir.Ery Sugito. ST., MT., ASCA

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI BATAM
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Roda gigi adalah roda yang berguna untuk mentransmisikan daya besar atau putaran
yang cepat. Rodanya dibuat bergerigi dan berbentuk silinder atau kerucut yang saling
bersinggungan pada kelilingnya agar jika salah satu diputar maka yang lain akan ikut
berputar (Foley, Vernard et al,1982).
Suatu konstruksi roda gigi digunakan pula untuk suatu system pengatur pada
pemindahan putaran, atau untuk merubah gerak lurus menjadi gerak putar atau sebaliknya.
Roda gigi miring banyak digunakan sebagai roda gigi transmisi daya karena relatif
memiliki kerja lebih halus dan kebisingan rendah dengan kapasitas beban besar dan
kecepatan kerja lebih tinggi. Roda gigi miring memiliki kerja lebih halus karena sudut miring
yang besar sehingga menambah Panjang garis kontak roda gigi.
B. Tujuan
Mahasiswa dapat mengerti tata cara pembuatan roda gigi miring yang benar, peralatan
yang digunakan dalam pembuatan roda gigi tersebut dapat digunakan dengan baik, dan
mengenal cara penggunaan mesin.
BAB II
PEMABAHASAN

A. Jenis Material
 Tembaga 100%

B. Komponen Produk

 Addendum sebagai jarak radial dari lingkaran pitch sampai pada ujung puncak dari
gigi.
 Dedendum sebagai lingkaran yang membatasi kaki gigi
 Root Diameter adalah diameter akar
 Tip Diameter adalah ujung gigi gear

C. Proses Pembuatan Roda Gigi Miring:


1. Desain awal Produk
 Pembuatan gambar dalam apk software Autocad

Gambar 1.1 Autocad


 Bahan gambar sebelum diaplikasikan ke apk software tersebut.

Gambar 1.2 Drawing Model


2. Mesin Proses

Gambar 2.1 Mesin Frais

3. Komponen Mesin Yang Digunakan


 Head sebagai tempat mekanisme motor penggerak terpasang untuk menggerakkan
spindle.
 Spindle yaitu bagian yang menggerakkan arbor (tempat mata pahat/cutter).
 Arbor digunakan untuk mencekan pahat frais yang terpasang pada sumbu utama
 Arbor support merupakan bagian dimana mata potong dan arbor terpasang.
 Column berfungsi untuk menyekong dan menuntun knee saat bergerak vetikal.
 Knee merupakan bagian yang terpasang pada column.
 Saddle terpasang pada knee yang bergerak keluar masuk ke arahoperator secara
manual dengan mengatur handwheel maupun secara otomatis.Saddle digunakan untuk
menopang meja.
 Feed digunakan untuk mengatur gerakan meja saat pemakanan.
 Crossfeed handwhell digunakan untuk menggerakkan meja(bed) secara horizontal di
depan column
 Base Merupakan landasan mesin yang terletak menyatu dengan lantai.Basejuga
berfungsi sebagai reservoir (penampung fluida pendingin).
 Kepala pembagi Benda kerja dapat dipasang antara dua senter, satu senter dipasang
dalam lubang dalam spindel kepala pembagi dan senterlainnya dipasang pada kepala
lepas.
 Kepala lepas digunakan untuk menahan benda kerja yang panjang, kepala lepas sebagai
salah satu senter pada mesin frais.
 Meja putar digunakan sebagai kepala pembaginya. Pada alat ini dibuat alur T untuk
mencekam benda kerja dengan baut jepit.
 Ragum (tanggem penjepit/facing fixture vise) Ragum digunakan untuk menjepit benda
kerja.

4. Tahapan Proses Pembuatan


 Mempersiapkan mesin dan perlengkapan bubut seperti putaran sepindlle,posisi
kepala lepas, alat pencekam benda kerja, pemegang pahat, danposisi kepala tetap.
 Mengecek ukuran benda kerja, jepit benda kerja. Ukuran-ukuran utamayang perlu
dihitung antara lain:
a. Modul gigi.
b. Diameter jarak bagi, diameter kepala, dan diameter kaki gigi
c. Tinggi kaki gigi, tinggi kepala dan tinggi dari gigi menurut standar gigi yang
berlaku.
d. Jarak antara poros.
e. Sudut gigi.
f. Angka transmisi, untuk roda gigi yang berpasangan.

 Lakukan pembubutan rata ujung benda kerja, lepas benda kerja.


 Cekam ujung benda kerja yang telah dibubut seperti langkah nomor 3,bubut rata
ujung benda kerja sehingga mencapai ukuran panjang yangdiinginkan.
 Bor senter ujung benda kerja.
 Lepas benda kerja, kemudian pasang pada mandrel.
 Jepit ujung mandrel kemudian bubut rata permukaan benda kerja.
 Bubut rata permukaan benda kerja dengan Ø 27 x 14 mm, center ujungbenda
kerja.
 Bubut tirus permukaan benda kerja dengan sudut 45 derajat.
 Lepas benda kerja dari cekam maupun mandrel, balik posisi benda kerja pada
mandrel, jepit pada cekam Kembali.
 Bubut tirus permukaan benda kerja dengan sudut 45 derajat.
 Rubah posisi pahat dengan sudut 45 derajat untuk membubut ujung permukaan
benda kerja sesuai gambar, dengan kedalaman 3 mm, bubut secara bertahap,
lepas benda kerja.
 Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan mesin frais.
 Pasang benda kerja pada cekam mesin frais, rubah sudut kepala pembagi mesin
frais 39 derajat.
 Menentukan titik nol pemakanan dengan cara :
a. Nyalakan motor spindle utama
b. Dekatkan mata pisau frais tepat diatas benda kerja, turunkan posisi pisau
dengan cara memutar handle penaik dan penurun meja kerja.
c. Posisi pisau harus benar-benar sejajar (sesumbu) dengan benda kerja.
d. Turunkan hingga sedikit menyentuh benda kerja.
e. Putar pengukur pada handle penaik dan penurun meja pada posisi nol
jauhkan mata pisau frais.
 Naikan meja frais setingi 3.3 mm sebagai tinggi gigi, makankan pada pisau
frais.
 Buka kunci penjepit kepala pembagi, kemudian putar engkol pembagi sebanyak
2 kali + 4 lubang pada piring pambagi 18, kunci kembali kepala pembagi,
makankan.
 Lakukan langkah kerja no 18, hinga terbentuk roda gigi.

Dalam proses pembuatan roda gigi menggunakan mesin konvensional


tentunyamemiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dalam proses pembuatan roda
gigimenggunakan mesin konvensional antara lain:
a. Pengoperasian masih menggunakan cara-cara manual sehingga lebih mudah.
b. Masih dapat dikerjakan oleh para pekerja yang tidak mahir mengoperasikan
computer.
c. Mesin tidak tergantung oleh perubahan suhu dan cuaca.
d. Modal yang diperlukan relatif lebih kecil.
e. Biaya pemeliharaan mesin tidak terlalu mahal.

Sedangkan kekurangan dalam proses pembuatan roda gigi menggunakan


mesinkonvensional antara lain:
a. Ketelitian yang dihasilkan kurang akurat
b. Memerlukan waktu yang lama dalam proses pembuatannya
c. Memerlukan konsentrasi yang tinggi karena apabila manusia yang membuat lalai
sedikit saja maka akan berpengaruh pada benda sehingga dapat menyebabkan
cacat dll.
d. Tingkat keterampilan operator mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Roda gigi merupakan elemen yang sangat dibutuhkan karena fungsinya sangat vital,
sebagai suatu elemen pemindah daya yang diperlukan banyak mesin dalam proses
manufaktur. Agar dapat hasil permukaan yang halus pada benda kerja maka proses
pembuatan mesti dilakukan secara perlahan dan putaran pahat yang terus menerus, dan agar
didapat hasil dengan dimensi yang baik maka kita harus menggunakan pahat yang baik dalam
proses pembubutan dan frais.
B. Saran
1. Dalam melakukan proses pengerjaan hendaknya melakukan dengan serius dan konsentrasi
penuh agar tidak terjadi kesalahan.
2. Memahami dengan baik cara kerja mesin bubut dan mesin frais agar didapat hasil yang
maksimal.
3. Pengukuran kedalaman dan jarak antara roda gigi harus diperhatikan dengan teliti
kesalahan pengukuran dan peyetelan bisa berakibat fatal pada benda kerja.
DAFTAR PUSTAKA

https://docplayer.info/56041576-Tugas-makalah-teknologi-mekanik-i-pembuatan-roda-gigi-
cacing.html
https://www.pengelasan.net/bagian-mesin-frais/
https://pdfcoffee.com/proses-pembuatan-roda-gigi-miring-pdf-free.htm

Anda mungkin juga menyukai